.

Senin, 13 Maret 2017

Apa itu Surplus Ekonomi?

@B23-SITI

Oleh: Siti Sarah Rizkiya

Abstrak:

Barangkali tidak terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa, sudah menjadi suatu kebiasaan yang senantiasa diperjuangkan oleh setiap pelaku ekonomi dari setiap aktivitasnya senantiasa memburu kelebihan atau surplus.
Baik itu surplus konsumen maupun surplus produsen senantiasa diperjuangkan oleh pelaku ekonomi. Oleh karena sangat penting untuk diketahui. Sehingga merupakan suatun kewajaran kalau berkut ini saya akan membahas mengenai surplus konsumen dan surplus produsen. 

Pendahuluan:

Surplus ekonomi adalah istilah bisnis yang digunakan untuk menggambarkan situasi yang berbeda. Definisi dasar dari surplus ekonomi adalah bahwa aset keuangan dari suatu entitas, seperti, pasar bisnis, pemerintah individual, atau, melebihi kewajiban keuangannya. Definisi dasar namun, hanya titik melompat-off untuk menggambarkan berbagai bentuk surplus ekonomi.

Permasalah:

1  .      Apa itu Surplus?
2  .      Apa itu Surplus Produsen
3  .      Apa itu Surplus Konsumen?
4  .      Dampak Neraca Pembayaran Surplus
5  .      Dampak Neraca Pembayaran Defisit
6  .      Dampak Neraca Pembayaran Seimbang

Pembahasan: 

1  .      Surplus
Surplus adalah jumlah yang melebihi hasil biasanya; berlebihan ; sisa.

2  .      Surplus Produsen
Surplus produsen adalah selisih antara harga produsen yang sudah disediakan dengan baik dan jumlah harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen. Ini adalah uang tambahan, manfaat, dan atau keuntungan dari produsen yang didapatkan dari menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dari harga minimal yang diterima mereka seperti yang ditunjukkan oleh kurva penawaran.

3  .       Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah selisih antara harga maksimum konsumen yang bersedia untuk membayarnya dan harga sebenarnya yang harus dibayarnya. Jika konsumen akan bersedia membayar lebih dari harga yang diminta saat ini, maka mereka mendapatkan keuntungan yang lebih dari produk yang dibeli dari mereka untuk membelinya.

4 .      Dampak Neraca Pembayaran Surplus
Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus kea rah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif.

5  .      Dampak Neraca Pembayaran Defisit
Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami deficit, maka dampak yang akan terjadi sebagai berikut:
* Produsen dalam negeri tidak adapat bersaing dengan barang-barang impor
* Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar
* Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHK
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah penurunan harga (deflasi).

6. Dampak Neraca Pembayaran Seimbang
Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi suatu Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran, maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan demikian akan dapat menghindari neraca pembayaran yang defisit.


Kesimpulan:

Surplus sangat penting bagi dunia ekonomi. Demikian pula, surplus wajib diketahui oleh para pelaku ekonomi. Dengan adanya surplus konsumen dan surplus produsen diharapkan para dunia ekonomi bisa berjalan lancar.

Daftar Pustaka: 

Sontani, Tatan. 2016. Apa Bedanya Surplus Produsen dan Surplus Konsmen. http://www.sridianti.com/apa-bedanya-surplus-produsen-dan-surplus-konsumen.html. (diakses tgl 12 Maret 2017)


Anonim. 2017. Apa Surplus Ekonomi. http://bisnispemasaran.info/anggaran-keuangan/apa-surplus-ekonomi. (diakses tgl 12 Maret 2017) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.