@B17-Alvin
Masalah ekonomi muncul
karena pertemuan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas melawan sumber
daya yang terbatas. Yang intinya, masalah ekonomi adalah bagaimana menggunakan
sumber-sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan sebaik-baiknya.
Untuk menyikapi berbagai pilihan kebutuhan dapat digunakan tindakan yang rasional yaitu prinsip ekonomi, artinya berusaha dengan alat yang tersedia/terbatas untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.
Untuk menyikapi berbagai pilihan kebutuhan dapat digunakan tindakan yang rasional yaitu prinsip ekonomi, artinya berusaha dengan alat yang tersedia/terbatas untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.
Masalah ekonomi modern dan masalah ekonomi klasik
1. Permasalahan Ekonomi Modern
a. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce), Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus menentukan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada (sumber daya alam, manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
b. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan
digunakan ? Di sini, diperlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang
paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan
pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi memandang teknologi
sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak faktor
penting yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan
manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental.
c.Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi
dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaimana
memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih banyak daripada yang
lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana memberi
jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi di dalam ekonomi,
sekalipun tidak ikut berproduksi seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo.
Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan
masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap
individu berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama,
tetapi bagi masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil adalah
pembagian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masing-masing .
2. Masalah Ekonomi Klasik
Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik
yang dipelopori oleh Adam Smith. para penganut teori tersebut mengemukakan
bahwa permasalahan ekonomi merupakan satu kesatuan proses yang terdiri dari
proses produksi, distribusi, dan konsumsi. kesejahteraan/kemakmuran masyarakat
dipengaruhi oleh :
A. Masalah Pokok Ekonomi
· Konsumsi, setiap kebutuhan manusia atau
masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan atau keinginannya dalam menentukan
jenis barang-barang dan jasa yang hendak digunakan atau dikonsumsi.
· Produksi, masalah produksi berkaitan erat dengan
produk (barang dan jasa) apa yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut
diproduksi, menggunakan berapa tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak
terlepas dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja,
dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi
barang dan jasa.
· Distribusi, msalah distribusi adalah bagaimana
menyalurkan barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen serta saluran
distribusi apa yang akan digunakan. misalnya lewat distributor, agen, atau
saluran lainnya
· Pertumbuhan, masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut
bertambahnya pendapatan nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan/
masyarakat. Pertumbuhan juga berkaitan erat dengan kelangsungan hidup manusia.
Pokok masalahnya adalah bagaimana kehidupan ekonomi berjalan terus menerus
dengan sumber daya alam yang semakin berkurang, sementara pertambahan penduduk
dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.
B. Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global
a. Masalah Ekonomi Lokal
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai
sudut pandang yang dianalisis berdasarkan pendekatan letak geografis,
menimbulkan konsep ekonomi regional (regional econimics) atau ekonomi lokal
yang menyelidiki tata ruang sumber-sumber yang langka serta hubungannya dengan
pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun
social. Ilmu ekonomi ini berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah
kebijakan dan manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat
dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Masalah jangka pendek atau masalah
stabilisasi
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana
mengatur perekonomian dari waktu ke waktu (bulan, triwulan, semester, dan
tahun). Ada tiga permasalahan yang sering muncul, yaitu:
· Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan jasa.
· Pengangguran atau kesempatan kerja.
· Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.
2.Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan
ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan
ekonomi yaitu bagaimana mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan
antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya
dana untuk investasi. Masalah jangka panjang juga mengatur untuk dapat
menghindari masaJah ekonomi tersebut dalam waktu yang lebih panjang (lima
tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya)
Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi
atau kenaikan tingkat harga umum secara terus menerus, sebagai akibat keadaan
jumlah uang yang beredar lebih banyak dibandingkan dengan mengatur jumlah
barang, dapat diatasi dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Mengurangi
jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan menaikkan tingkat suku bunga
bank, dengan harapan orang yang meminjam berkurang dan yang menabung meningkat,
sehingga jumlah uang yang beredar berkurang. Disamping itu, juga dapat ditempuh
dengan cara pemerintah menjual surat- surat berharga, misalnya setifikat Bank
Indonesia, kepada masyarakat dengan harapan uang yang beredar di masyarakat
dapat di tarik oleh bank. Untuk mengatasi inflasi dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
· Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh: Politik
diskonto (menaikkan dan menurunkan tingkat bunga), pasar terbuka (kebijakan
pemerintah melalui bank sentral untuk menjual surat- surat berharga berupa
SBI), meningkatkan kas rasio yaitu perbandingan antara modal dengan dana
pinjaman, kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk memperketat
pemberian kredit).
· Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang tingi dengan harapan
pajak yang ditarik pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat
pula dengan anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah lebih banyak
dibandingkan pengeluarannya
· Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah
produksi, membeli subsidi kepada produse, sehingga produksi lebih produktif
untuk menghasilkan jumlah produksi lebih banyak. Pemerintah dapat pula
mendorong pengusaha untuk menanamkan modalnya (invenstasi) baru.
·
Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan biaya
impor, dengan harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat dalam negeri
melimpah.
·
Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam menetapkan
harga maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan
neraca pembayaran atau difisit surplus neraca pembayaran merupakan masalah
ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah catatan transaksi-
transaksi internasional.
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk
dalam jangka pendek sebab, hal ini merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih
banyak dibandingkan modal yang masuk. Masalah ini dapat diselesaikan dengan
meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih besar dibandingkan kewajiban membayar
impor, akan tetapi dalam jangka panjang merupakan masalah. Begitu pula
sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus berkepanjangan tidak baik, neraca
pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa yang terakumulasi hanya akan
mendorong tingkat harga umum naik.
b. Masalah Ekonomi Global
Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar
kata global atau globalisasi. Secara sederhana, kata globalisasi mengandung
pengertian menyatunya negara- negara di dunia menjadi negara yang sangat besar.
Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar menjadi kurang
berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi dapat kalian rasakan dari segi
budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang. Amerika, bahakan
negara-negar di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian, dan makanan yang hampir
sama di berbagai negara. Masalah ini dialami pula di bidang ekonomi, yang
dikenal dengan globalisasi ekonomi; mengandung pengertian semakin menyatunya
kegiatan ekonomi antara negara di dunia. Berbagai contoh dapat kalian lihat
terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya sebagai berikut.
- Bidang Produksi
Dewasa ini kalian akan sering mengalami
kesulitan dalam menentukan dimana produk tersebut dibuat. Misalnya untuk produk
pakaian yang dibuat di Perancis, kapasnya dari Cina, kainnya dibuat di
Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya dari Amerika, dirancang dan dibuat
di Perancis. Dengan keadaan seperti itu, dapatkah produk tersebut buatan
Perancis?
Masalah serupa dapat kalian temukan pada
industri- industri mobil, elektronik, computer, pesawat terbang, dan sebagainya.
Hal itu terjadi karena sangat jarang suatu negara yang dapat memproduksi suatu
barang dari hulu sampai hilir. Di samping itu, penggunaan bahan dari negara
lain juga dilakukan dengan alas an efisiensi; apabila salah satu bahan
diproduksi sendiri biayanya terlalu mahal.
- Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta
banyak terdapat orang asing bekerja pada suatu kantor atau banyak tenaga i
kerja kita yang bekerja di luar negeri. Hal ini dapat saja terjadi, dan
sekarang menjadi wajar, karena siapa pun apabial ada kesempatan dan memenuhi
syarat maka ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya sebuah perusahaan di
Indonesia memperkerjakan orang Philipina karena kemampuannya berbahasa Inggris,
atau memperkerjakan orang Jepang karena etos kerjanya yang tinggi.
- Bidang modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha
mendapatkan modal untuk memperluas perusahaannya. Misalnya perusahaan tambak
ikan di Indonesia memerlukan modal untuk memperluas tambaknya, dapat saja
meminjam modal dari Hongkong, karena tingkat bunga di Indonesia dianggap
terlalu mahal.
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring
dengan dorongan perdagangan bebas. Negara berkembangan semakin ketinggalan
dalam banyak hal; misalnya masuknya barang- barang negara maju mudah (tanpa
proteksi), akan menimbulkan ketergantungan, kualitas sumber daya manusia yang
ketinggalan, produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena kualitas, dan
harga produk luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan
perdagangan bebas itu terhadap masalah ekonomi nasional? Jawabannya dapat
beraneka ragam. Salah satunya adalah pereknomonian nasional kalah dalam
bersaing. Oleh karena itu, agar tidak ketinggalan, harus memenangkan
persaingan. Ada tiga cara untuk memenangkan persaingan yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi yaitu
dengan cara melakukan penghematan di segala bidangdan sector kegiatan ekonomi;
misalnya menghilangkan biaya yang tidak perlu (efisiensi ekonomis), dan
pengalokasian sumber daya yang terbaik (efisiensi teknis)
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu meningkatkan kemampuan. keterampilan, etos
kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah menyerah. Berbagai cara dapat
dilakukan. seperti melalui pendidikan. pemagangan, latihan kerja. dan lain-
lain.
3. Mengadakan progam penelitian dan
pengembangan (research and development) atau litbang. Dengan tujuan
untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide serta pengembangan yang berakhir dengan
suatu produk yan lebih bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan erat
dengan penemuan (invention) yang mencakup penemuan metode- metode baru, teknik-
teknik produksi baru, dan produk- produk baru, serta pembahanian (innovation)
yaitu membawa penemuan baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien
akan mampu memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang
murah, sedangkan sumberdaya yang berkualitas dan penelitian yang baik akan
memungkinkan perekonomian untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan
kemungkinan lebih murah.
3. Masalah Ekonomi Bagi Konsumen
Kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali dan
beraneka ragam, sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat
terbatas. Kenyataan inilah yang menjadi inti masalah ekonomi. Masalah ekonomi
dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan, keluarga,
perusahaan, atau negara.
Pokok persoalannya adalah: bagaimanakah dengan
sumber-sumber yang terbatas, manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
banyak dan beraneka ragam.
Sistem perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan
oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada
individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor
tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada
di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga
dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah
perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak
kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil
produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic),
pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa
melalui penawaran dan permintaan.
DAFTAR PUSTAKA:
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/masalah-masalah-pokok-perekonomian-indonesia/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
- http://jangan-takutmiskin.blogspot.com/2012/03/masalah-pokok-ekonomi.html
- http://darvanws-babel.blogspot.com/2012/04/masalah-pokok-ekonomi-indonesia.html
- http://www.guruips.com/2016/12/masalah-pokok-ekonomi-modern-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.