Tampilkan postingan dengan label Z10-Ade. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Z10-Ade. Tampilkan semua postingan
Selasa, 14 Juni 2016
Hubungan & Pengaruh Antara Kebijakan Moneter dan Fiskal
Pada pembahasan kami kali ini akan membahas tentang hubungan dan pengaruh yang dilandaskan dari suatu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Selasa, 07 Juni 2016
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi dan pengangguran
A. Inflasi
1. Pengertian
Inflasi adalah Kecenderungan harga – harga barang
yang meningkat secara keseluruhan dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu
atau dua barang saja tidak di sebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut
meluas kepada(atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga
barang-barang lain.
Dengan
demikian, maka kriteria inflasi adalah sebagai berikut:
a. Kenaikan
harga barang : terjadi perubahan harga barang yang lebih tinggi dibandingkan
dengan
periode sebelumnya.
b. Bersifat
umum; berdampak pada kenaikan harga barang lain
c. Terus-menerus;
tidak terjadi sesaat.
Inflasi
dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat,
dan hiperinflasi.
a. Inflasi
ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10%setahun;
b. inflasi
sedang antara 10% 30%setahun; berat antara 30% 100%setahun; dan
c. hiperinflasi
atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan
d. harga
berada di atas 100%setahun.
Selasa, 31 Mei 2016
Mempelajari Anatomi, Durasi Beserta Faktor-Faktor dan Pengolahan Siklus Ekonomi
- Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus eknomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen:
1.) Gerakan Menaik (Upturn atau Expansion)
Pemulihan ekonomi (recovery) ditandai dengan gerakan perekonomian yang menaik (upturn). Kadang-kadang gerakan menaik ini disebut juga ekspansi (expansion) bila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut.
Minggu, 22 Mei 2016
Uang Dan Lembaga Keuangan

A. Sejarah Uang
uang
digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. uang
juga digunakan untuk menyimpan kekayaan dan untuk membayar hutang. bahkan
dengan adanya uang, kalian dapat mengatakan bahwa bukumu lebih mahal daripada
pensil temanmu, dan sebagainya.
apakah
yang dimaksud dengan uang itu?
Selasa, 17 Mei 2016
Teori Investasi

Senin, 09 Mei 2016
Pengaruh (Jika Terjadi) Kenaikan Harga BBM Terhadap Konsumsi Masyarakat
Teori Konsumsi Keynes
Menururt Keynes, pengeluaran
konsumsi yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dalam perekonomian tergantung
dari besarnya pendapatan. Fungsi konsumsi
Keynes adalah fungsi konsumsi jangka pendek. Keynes tidak
mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes ” in the long
run we’re all dead.”, bahwa di dalam jangka panjang, kita semua akan mati,
sehingga jangka panjang tidak perlu diprediksi.
Senin, 11 April 2016
Pengaruh Perkembangan Kewirausahaan Terhadap Tingkat Perekonomian Indonesia
Pendahuluan
Krisis yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun
1996 tidak hanya berpengaruh terhadap dunia usaha, tetapi juga berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Dunia kerja semakin sempit, sementara
masyarakat yang membutuhkan lapangan kerja semakin meningkat. Pengangguran yang
disebabkan ketiadaan lapangan kerja pada akhirnya menjadi beban masyarakat
juga. Pengangguran ini akibat dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan
terutama di kota-kota besar.
Masyarakat yang tinggal di perkotaan sering
mengharapkan mendapat pekerjaan formal di kantor-kantor, sementara penawaran
pekerjaan di sektor formal sangat terbatas. Tuntutan kualitas sumber daya
manusia makin lama makin tinggi dan menuntut kekhususan yang lebih sulit untuk
dipenuhi. Lapangan kerja yang terbatas membuat orang mencari jalan untuk
bertahan hidup agar dapat hidup layak. Dengan melihat situasi tersebut maka
sektor informal merupakan alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran.
Berwirausaha merupakan satu alternatif jalan keluar terbaik. Wirausaha adalah
seseorang yang berkemauan keras melakukan tindakan yang bermanfaat. Wirausaha
juga didefinisikan sebagai orang yang memiliki gaagasan dan mengelola serta
menjalankan gagasannya tersebut. Kewirausahaan ialah kemampuan menggerakkan
orang-orang dan berbagai sumber daya untuk berkreasi, mengembangkan dan
menerapkan solusi terhadap berbagai masalah agar dapat menciptakan makna dan
memenuhi kebutuhan manusia.
Dengan demikian, tujuan utama penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis sampai berapa jauh keterkaitan antara
perkembangan kewirausahaan dengan perekonomian di Indonesia, untuk
mengetahui pengaruh positif perkembangan kewirausahaan terhadap tingkat
perekonomian Indonesia, serta untuk mengetahui resiko wirausahawan dalam
pengembangan bisnis di Indonesia.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
keterkaitan antara perkembangan kewirausahaan dengan perekonomian di Indonesia
?
2.
Apa saja
pengaruh positif perkembangan kewirausahaan terhadap tingkat perekonomian
Indonesia ?
3. Apakah resiko wirausahawan dalam pengembangan
bisnis ?
Tinjauan Tentang Kewirausahaan
Beberapa decade ini telah terjadi perubahan sosial dan
ekonomi yang sangat pesat sebagai akibat dari proses globalisasi dalam berbagai
sektor. Di sisi lain keprihatinan pun muncul oleh adanya inflasi, pengangguran,
serta dilema ekologi untuk memperoleh gol ekologis dan daya dukung ekonomi
serta keseimbangan di planet bumi ini. Hal tersebut menuntut adanya kepemimpinan
yang kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang rumit. Generasi
sekarang dan berikutnya dituntut untuk mampu dan terlatih untuk menghadapi hal
ini dan berbagai perubahan sosial serta kebutuhan manusia.
Di negara yang dilanda keterpurukan dalam berbagai
aspek seperti Indonesia sekarang ini, kekurangan pangan dan bencana kelaparan
serta tragedi kemanusiaan sering terjadi. Kondisi seperti ini mengakibatkan
hilangnya kepercayaan atas kemampuan diri dan kemampuan mengelola masa depan.
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan itu ialah kemampuan menggerakkan
orang-orang dan berbagai sumber daya untuk berkreasi, mengembangkan dan
menerapkan solusi terhadap berbagai masalah agar dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Suatu masyarakat yang didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki
jiwa kewirausahaan akan mampu merespon perubahan kebutuhan dan realitas. Jiwa
kewirausahaan ini ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk mengambil inisiatif
dan bersifat kreatif serta inovatif dalam mengelola orang dan sumber daya agar
tercapai hasil yang memuaskan. Wirausahawan merupakan agen dari perubahan
sosial, politik dan ekonomi.
Pada umumnya, orang mengasosiasikan jiwa
kewiraushaan adalah perintis perusahaan di sektor ekonomi. Sesungguhnya jiwa
kewirausahaan dapat tumbuh dan berkembang dalam sektor atau organisasi non
ekonomi seperti : organisasi komunitas yang baru, pusat rehabilitasi yang baru,
atau institusi baru di bidang seni. Karakter unik dari kewirausahaan adalah
merintis dan membangun sesuatu yang baru dan lebih efektif dibandingkan dengan
meneruskan sesuatu yang sudah ada.
Keterkaitan antara Perkembangan
Kewirausahaan dengan Perekonomian
Selama dua tahun belakangan ini, kondisi Indonesia
di berbagai bidang tidak menunjukkan perubahan berarti. Kebijakan
pemerintah masih simpang siur, hukum semakin tidak jelas, musibah di mana-mana,
dan kondisi sosial kian tidak menentu. Di bidang ekonomi, tidak ada
perubahan kearah yang lebih baik. PHK tetap berlangsung karena banyak
wirausahawan tidak lagi berminat memulai atau mengembangkan usahanya, dan para
investor asing sudah banyak yang memutuskan untuk memindahkan usahanya ke
negara lain yang lebih menjanjikan.
Di sisi lain, jumlah populasi dengan usia produktif
tidak bisa begitu saja menganggur. Hidup tetap harus berjalan dan penghasilan
tetap mesti dicari untuk menutupi biaya hidup yang kian mahal. Berbagai
ide bisnis bermunculan dan di diskusikan dalam berbagai forum pertemuan baik
formal maupun informal. Sebagian ide tersebut memang hanya merupakan
“mimpi yang indah” tetapi sebagian lagi ditanggapi dengan antusiasme yang
tinggi. Dari hal ini terlihat bahwa masyarakat kita justru merasa terpacu
ketika dihadapkan pada suatu krisis yang berkepanjangan. Hal ini senada dengan
pendapat yang dikemukakan David Fagin (dalam buku Crouch, tahun 2002), yang
mengatakan bahwa sebagian besar tantangan dapat dihadapi dengan kreativitas.
Tanpa kreativitas, problem jarang menjelma menjadi kesempatan.
Sumbangan
kewirausahaan terhadap pembangunan ekonomi suatu negara tidaklah disangsikan
lagi. Suatu negara agar dapat berkembang dan dapat membangun secara ideal,
harus memiliki wirausahawan sebesar 2% dari jumlah penduduk (PBB). Wirausahawan
yang dimaksud adalah yang sesuai dengan kriteria memiliki keahlian profesional,
memiliki karakter entrepreneur yang kuat, memiliki
motivasi berprestasi tinggi (McClelland) dan kemampuan berinovasi (Drucker)
serta kemampuan dalam berafiliasi atau membangun aliansi.
Pengaruh Positif Kewirausahaan
Dampak positif sosio-ekonomis dengan adanya wirausaha
yaitu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan
pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk
meningkatkan produktivitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan
pemerintahan melalui program pemerintahan, seperti pajak dan lain-lain.
Hendra Esmara mengemukakan gagasan pengukuran
pembangunan Indonesia yang terdiri dari tiga komponen dan 20 indikator. Ketiga
komponen tersebut adalah penduduk dan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi,
serta pemerataan dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan gagasan tersebut
maka kewirausahaan dapat meningkatkan pembangunan Indonesia karena
kewirausahaan dapat menyediakan lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Menurut Michael P. Todaro, sumber kemajuan ekonomi
bisa meliputi berbagai macam faktor, akan tetapi secara umum dapat dikatakan
bahwa sumber-sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya
investasi-investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber daya
manusia dan fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kuantitas sumber daya
produktif dan yang bisa menaikkan produktivitas seluruh sumber daya melalui
penemuan-penemuan baru, inovasi, dan kemajuan teknologi. Berdasarkan pendapat
tersebut, kewirausahaan dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu
negara.
Resiko Wirausahawan dalam
Pengembangan Bisnis
Pada dasarnya ada dua resiko yang dihadapi oleh
para wirausahawan ketika diberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya.
Kedua resiko tersebut adalah resiko riil, yaitu resiko yang terlihat, bisa
dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari dan resiko psikologis, yaitu
resiko yang tidak terlihat, tidak bisa dihitung, bisa diantisipasi, tetapi
belum tentu bisa dihindarkan.
Menurut Walter
Wriston (dalam buku Chouch, tahun 2002), kehidupan merupakan proses pengaturan
resiko, bukan penghapusannya. Keluhan-keluhan seperti yang disebutkan di atas
seharusnya tidak perlu terjadi jika para wirausahawan sudah mempersiapkan
infrastruktur sumber daya manusia sejak keputusan pengembangan perusahaan
dibuat. Dalam kenyataannya, perencanaan SDM ini jarang dilakukan oleh para
wirausahawan bahkan seringkali dilupakan. Penempatan para profesional di dalam
perusahaan menjadi proses tambal sulam, akibatnya pembajakan terhadap tenaga
profesional sering terjadi, padahal belum tentu profesional hasil bajakan
tersebut tepat dengan kebutuhan perusahaan, akhirnya tidak jarang wirausahawan
menjadi kecewa.
Menurut pendapat Douglas Mc Gregor (dalam buku
Sadarachmat, tahun 2001), ada dua jenis teori yang menunjukkan sifat-sifat
manusia dalam bekerja, yaitu teori X dan teori Y. Teori X berasumsi bahwa pada
dasarnya manusia itu pemalas, selalu berusaha sedikit mungkin, tidak mempunyai
ambisi, tidak ingin berinisiatif yang mereka inginkan hanyalah rasa aman, tidak
mempunyai tanggung jawab. Sedangkan teori Y berasumsi bahwa manusia pada
dasarnya tidak menentang kebutuhan berorganisasi dan memandang bahwa bekerja
sebagai suatu kegiatan yang wajar atau kebutuhan, seperti halnya makan, tidur,
istirahat, dan sebagainya. Manusia salalu siap dan ingin memikul tanggung
jawab. Berdasarkan teori tersebut, kita bisa membayangkan jika asumsi-asumsi
mengenai teori X tersebut berada di sekeliling kita, betapa beratnya dan
sukarnya mengurus suatu organisasi. Hal ini lah yang menghambat perkembangan
kewirausahaan.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Kehadiran dan peranan wirausaha akan memberikan
pengaruh terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi di
Indonesia sekarang ini karena wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja,
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan pemerataan pendapatan,
memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas
nasional, serta meningkatkan kesejahteraan pemerintahan. Dengan demikian, meningkatnya
perkembangan kewirausahaan dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Saran
Setelah dilakukan penelitian tentang pengaruh
perkembangan kewirausahaan terhadap tingkat perekonomian Indonesia , maka
disarankan wirausaha dapat menjadi alternatif dalam usaha pengentasan
kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat mendukung
kemajuan kewirausahaan di Indonesia dengan cara memberikan bantuan modal
sehingga wirausahawan dapat mendirikan usaha tanpa halangan mengenai biaya
modal. Pencari lapangan kerja yang semula hanya berminat pada sektor formal
juga diharapkan merubah pandangannya dan beralih pada sektor informal yaitu
wirausaha.
Daftar Pustaka
Covey, Stephen R.
1997. The 7 Habits of Highly Effective People. Jakarta :
Binarupa Aksara.
Crouch, Van. 2002. Buku Saku Para CEO (Chief
Executive Officer). Jakarta
: Harvest Publication House.
Esmara, Hendra.
1986. Perencanaan
dan Pembangunan di Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia.
Sadarachmat, Duduh.
2001. Bunga
Rampai Manajemen. Surabaya : Majalah Mitra.
Todaro, Michael P.
2000. Pembangunan
Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga.
Senin, 28 Maret 2016
Memahami Konsep Pasar: Pasar Persaingan Monoplolistik
Pengertian Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistis adalah
pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak.
Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong.
Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong.
Senin, 21 Maret 2016
Teori Produksi
Teori Produksi
Menurut Abimanyu (2004), produksi itu menyangkut proses transformasi input
(misalnya : modal, tenaga kerja, tanah) menjadi output barang dan jasa. Dalam
proses ini, yang penting adalah efisiensi penggunaan input.
Senin, 14 Maret 2016
Pemahaman Elastisitas Penawaran
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan
jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas
penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat
persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%,
jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah
20%/10% = 2.
Kurva Elastisitas Penawaran
dapat digolongkan menjadi empat, yaitu:
Langganan:
Postingan (Atom)