.

Selasa, 07 Juni 2016

Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi dan pengangguran




A.
     Inflasi
1.  Pengertian Inflasi adalah Kecenderungan harga – harga barang yang meningkat secara keseluruhan dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak di sebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada(atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain.
Dengan demikian, maka kriteria inflasi adalah sebagai berikut:
a.       Kenaikan harga barang : terjadi perubahan harga barang yang lebih tinggi dibandingkan    
dengan periode sebelumnya.
b.      Bersifat umum; berdampak pada kenaikan harga barang lain
c.       Terus-menerus; tidak terjadi sesaat.
Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi.
a.       Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10%setahun;
b.      inflasi sedang antara 10% 30%setahun; berat antara 30% 100%setahun; dan
c.       hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan
d.      harga berada di atas 100%setahun.
2.      Jenis-jenis Inflasi
a.    Inflasi tarikan permintaan adalah kenaikan harga- harga yang disebabkan oleh pertambahan pengeluaran yang besar yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan memproduksi yang tersedia.
Contoh : permintaan akan gas elpiji
b.    Inflasi desakan biaya adalah kenaikan harga- harga yang disebabkan oleh kenaikan dalam biaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah.
Contoh : kenaikan upah karyawan
c.     Inflasi diimpor adalah kenaikan harga- harga yang disebabkan oleh kenaikan harga-   harga barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.
Contoh : impor kedelai
B.     Pengangguran
1.      Pengertian Pengagguran  adalah kondisi dimana seseorang tidak bekerja, padahal ia masuk kedalam angkatan kerja dan memang mencari pekerjaan. Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu.Pengangguran juga sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal.
2.    Macam- macam Pengangguran:
a.Pengangguran Terselubung(Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Contoh : suatu kantor mempekerjakan 10 orang karyawan padahal pekerjaan dalam kantor itu dapat dikerjakan dengan baik walau hanya dengan 8 orang karyawan saja,sehingga terdapat kelebihan 2 orang tenaga kerja. Orang-orang semacam ini yang disebut dengan pengangguran terselubung.
b.Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Contoh : seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.
c.Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
3.      Jenis- jenis pengangguran
a.Pengangguran konjungtural(Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
b.Pengangguran struktural(Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :
ü  Akibat permintaan berkurang
ü  Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
ü   Akibat kebijakan pemerintah
c.Pengangguran friksional(Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang pasti ada, meskipun dalam kondisi full employment. Pengangguran ini terjadi akibat proses rekrutmen tenaga kerja yang membutuhkan waktu untuk mendapatkan pekerjaan. Bisa juga sebagai pekerja yang keluar dari tempat kerjanya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih sesuai dengan keinginannya.
d.Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
e.Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
f.Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand). Contoh : suatu saat perekonomian suatu negara mengalami masa pertumbuhan (menaik).Di saat lain, mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi.Pada saat krisis ekonomi, daya beli masyarakat menurun sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun.Turunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa memaksa produsen untuk menurunkan kegiatan produksi.Produsen melakukan ini antara lain dengan cara mengurangi pemakaian faktor produksi, termasuk tenaga kerja.Inilah mengapa pada saat krisis ekonomi kita menyaksikan banyaknya pegawai atau buruh terkena PHK sehingga menganggur.

4.      Solusi mengatasi pengagguran
Langkah awal untuk mengurangi pengangguran adalah pemerintah perlu meningkatkan perhatian terhadap pendidikan masyarakat. Tingkat pendidikan pengangguran yang didominasi tamatan SMU ke bawah mengindikasikan sulitnya penyerapan angkatan kerja. Tindakan yang dapat dilakukan misalnya perbaikan layanan pendidikan, khususnya pendidikan formal, dan menurangi angka siswa putus sekolah. Selain itu juga, penciptaan lapangan pekerjaan sebagai salah satu prioritas dalam membangun perekonomian adalah tepat dan pemerintah harus konsisten dalam pelaksanaannya atau pencapaian prioritas tersebut.
Salah satu langkah adalah dengan pengelolaan kekayaan daerah yang pastinya harus melibatkan masyarakat setempat. Selama ini banyak masyarakat di suatu daerah yang kaya akan kekayaan daerahnya namun masyarakatnya lebih memilih bekerja di luar negeri, hal itu terjadi karena kurangnya kerpercayaan dan tidak menjanjikan dari segi penghasilan. Oleh karena itu, berilah kepercayaan dan pengetahuan kepada masyarakat bahwa mereka tidak hanya bekerja sebagai buruh atau seseorang dengan gaji yang tidak menjanjikan.

5.     Kebijakan Pemerintah
Secara kontinu kebijakan pemerintah diperlukan untuk menjaga kestabilan harga-harga dan mengurangi tingkat pengangguran pada tingkat yang sangat rendah. Kebijakan pemerintah tersebut dapat dibedakan kepada tiga bentuk: kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan segi penawaran. Alat yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah mengubah pengeluaran pemerintah, mengubah pajak dan gabungan dari keduanya. Kebijakan moneter dijalankan dengan mempengaruhi penawaran uang dan suku bunga. Sedangkan kebijakan segi penawaran terutamabertujuan untuk meninggikan efisiensi kigiatan ekonomi dan mendorong lebih banyak investasi yang akan memindahkan kurva penawaran agregat AS ke kanan/ke bawah.
Ketiga bentuk kebijakan pemerintah tersebut perlu dilakukan secara serentak untuk meningkatkan keefektifannya. Bentuk masing-masing kebijakan pemerintah tersebut untuk mengatasi masalah inflasi dan pengangguran adalah sebagai berikut:
1.  Untuk mengatasi pengangguran:
a.  Kebijakan fiskal: mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah.
b.  Kebijakan moneter: menambah penawaran uang, mengurangi/menurunkan suku bunga dan 
      menyediakan kredit khusus untuk sektor atau kegiatan tertentu.
c.  Kebijakan segi penawaran: mendorong lebih banyak investasi, mengembangkan infrasruktur,  
     meningkatkan efesiensi administrasi pemerintahan, memberi subsidi dan mengurangkan pajak  
     perusahaan  dan individu.
2.   Untuk mengatasi inflasi
a.   Kebijakan fiskal: menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah.
b.   Kebijakn moneter: mengurangi,menaikkan suku bunga dan membatasi kredit.
c.  Dasar segi penawaran: melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak ke atas bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan menggalakkan perkembangan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA
http://foctarina.blogspot.com/2014/02/analisis-peran-kebijakan-pemerintah.html, diakses tanggal 19 April 2015, pukul 14.35 WIB.
Sukirno, Sadono, 2012, Makroekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.