Oleh: ARTHAMEVIA PRAMUDITHA (F06)
Harga bahan baku merupakan salah satu komponen utama dalam struktur biaya produksi yang memiliki peran signifikan dalam menentukan kelangsungan operasional suatu industri. Fluktuasi harga bahan baku dapat memberikan dampak yang luas terhadap proses produksi, efisiensi biaya, serta harga jual produk akhir di pasar. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan harga bahan baku dapat berasal dari berbagai aspek, seperti ketersediaan sumber daya alam, kebijakan perdagangan internasional, nilai tukar mata uang, inflasi, kondisi geopolitik, hingga dinamika penawaran dan permintaan global. Industri manufaktur, khususnya yang bergantung pada bahan baku impor, sangat rentan terhadap perubahan harga yang tidak terduga. Ketika harga bahan baku mengalami kenaikan yang signifikan, perusahaan menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas biaya produksi dan margin keuntungan. Kenaikan biaya produksi dapat mendorong perusahaan untuk menyesuaikan harga jual produk, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi daya saing di pasar. Dalam kondisi di mana daya beli konsumen rendah, kenaikan harga jual produk dapat mengurangi permintaan dan menurunkan volume penjualan. Sebaliknya, jika harga bahan baku mengalami penurunan, perusahaan memiliki peluang untuk meningkatkan efisiensi biaya, menawarkan harga yang lebih kompetitif, serta meningkatkan laba. Namun, penurunan harga bahan baku yang drastis juga dapat mencerminkan ketidakstabilan pasar, yang berpotensi menyebabkan gangguan dalam rantai pasok dan strategi jangka panjang perusahaan. Dalam menghadapi fluktuasi harga bahan baku, perusahaan perlu menerapkan strategi mitigasi risiko yang efektif. Salah satu pendekatan yang umum digunakan adalah diversifikasi sumber pemasok untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu sumber tertentu. Selain itu, perencanaan pembelian bahan baku dalam jumlah besar atau sistem kontrak jangka panjang dengan pemasok dapat membantu mengamankan harga yang lebih stabil. Efisiensi dalam penggunaan bahan baku melalui optimalisasi proses produksi dan penerapan teknologi yang lebih hemat bahan juga menjadi solusi untuk mengurangi dampak kenaikan harga bahan baku terhadap biaya produksi. Selain strategi internal, kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting dalam mengendalikan dampak fluktuasi harga bahan baku terhadap industri. Subsidi bahan baku, kebijakan pajak yang menguntungkan industri, serta regulasi yang mendukung kestabilan harga dapat membantu perusahaan dalam menjaga keseimbangan biaya produksi. Oleh karena itu, sinergi antara sektor industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Dengan memahami dinamika harga bahan baku dan dampaknya terhadap produksi barang, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan pasar.Kata
kunci: Harga
bahan baku, biaya produksi, fluktuasi harga, daya saing, strategi mitigasi
risiko, efisiensi produksi, kebijakan pemerintah.
ABSTRACT
Raw material prices are one of
the main components in the production cost structure that plays a significant
role in determining the operational continuity of an industry. Fluctuations in
raw material prices can have a broad impact on the production process, cost
efficiency, and the selling price of the final product in the market. Factors
that cause changes in raw material prices can come from various aspects, such
as the availability of natural resources, international trade policies,
currency exchange rates, inflation, geopolitical conditions, and the dynamics
of global supply and demand. The manufacturing industry, especially those that
rely on imported raw materials, is very vulnerable to unexpected price changes.
When raw material prices increase significantly, companies face challenges in
maintaining the stability of production costs and profit margins. Increased
production costs can encourage companies to adjust product selling prices,
which can ultimately affect competitiveness in the market. In conditions where
consumer purchasing power is low, an increase in product selling prices can
reduce demand and decrease sales volume. Conversely, if raw material prices
decrease, companies have the opportunity to increase cost efficiency, offer
more competitive prices, and increase profits. However, a drastic decrease in
raw material prices can also reflect market instability, which has the
potential to cause disruptions in the supply chain and the company's long-term
strategy. In dealing with raw material price fluctuations, companies need to
implement effective risk mitigation strategies. One commonly used approach is
diversifying supplier sources to reduce dependence on a particular source. In
addition, planning raw material purchases in large quantities or a long-term
contract system with suppliers can help secure more stable prices. Efficiency
in the use of raw materials through optimization of production processes and
the application of more material-efficient technology is also a solution to
reduce the impact of rising raw material prices on production costs. In
addition to internal strategies, government policies also play an important
role in controlling the impact of raw material price fluctuations on industry.
Raw material subsidies, tax policies that benefit industry, and regulations
that support price stability can help companies maintain a balance in
production costs. Therefore, synergy between the industrial sector and the
government is essential to create a stable and sustainable business ecosystem. By
understanding the dynamics of raw material prices and their impact on the
production of goods, companies can develop strategies that are more adaptive
and responsive to market changes. Good management in anticipating raw material
price risks not only helps companies maintain operational stability, but also
increases competitiveness in an increasingly competitive industry.
Keywords: Raw material prices, production costs,
price fluctuations, competitiveness, risk mitigation strategies, production
efficiency, government policy.
Dalam dunia industri dan manufaktur, bahan baku merupakan elemen fundamental yang menentukan keberlangsungan proses produksi. Harga bahan baku memiliki peran yang sangat signifikan karena secara langsung mempengaruhi biaya produksi, harga jual produk, dan keuntungan perusahaan. Fluktuasi harga bahan baku sering kali menjadi tantangan utama bagi perusahaan, terutama dalam sektor yang sangat bergantung pada bahan baku impor atau bahan mentah yang harganya dipengaruhi oleh kondisi global. Banyak faktor yang dapat menyebabkan perubahan harga bahan baku, di antaranya adalah ketersediaan sumber daya, kebijakan perdagangan internasional, nilai tukar mata uang, inflasi, kondisi geopolitik, serta permintaan dan penawaran di pasar global. Sebagai contoh, ketika harga minyak bumi meningkat, biaya produksi dalam industri yang bergantung pada bahan bakar atau plastik juga akan mengalami kenaikan. Hal ini dapat berdampak pada harga jual produk akhir, yang pada akhirnya mempengaruhi daya beli konsumen dan stabilitas pasar. Dampak dari fluktuasi harga bahan baku terhadap produksi barang dapat bervariasi tergantung pada jenis industri dan strategi manajemen yang diterapkan oleh perusahaan. Jika harga bahan baku mengalami kenaikan drastis, perusahaan memiliki beberapa pilihan strategis, seperti menyesuaikan harga jual, mencari alternatif bahan baku yang lebih murah, meningkatkan efisiensi produksi, atau bahkan mengurangi volume produksi untuk menghindari kerugian besar. Sebaliknya, jika harga bahan baku turun, perusahaan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan profitabilitas atau menurunkan harga jual guna meningkatkan daya saing. Untuk menghadapi ketidakpastian harga bahan baku, perusahaan perlu menerapkan strategi mitigasi risiko, seperti diversifikasi pemasok, penggunaan teknologi yang lebih efisien, serta pengelolaan rantai pasok yang lebih baik. Selain itu, kebijakan pemerintah dalam memberikan subsidi atau regulasi yang mendukung kestabilan harga bahan baku juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi industri. Berdasarkan latar belakang tersebut, pembahasan mengenai harga bahan baku dan dampaknya terhadap produksi barang menjadi sangat relevan, terutama dalam konteks globalisasi dan persaingan industri yang semakin ketat. Studi ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga bahan baku, dampaknya terhadap proses produksi, serta strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam menghadapi tantangan tersebut. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pelaku industri dan pemangku kebijakan dalam merancang strategi yang lebih adaptif terhadap dinamika harga bahan baku di pasar. Selain harga bahan baku, faktor-faktor lain seperti teknologi dan kebijakan pemerintah juga turut mempengaruhi penawaran barang di pasar. Kemajuan teknologi dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku tertentu, misalnya dengan penggunaan bahan baku alternatif atau teknologi yang lebih hemat energi. Di sisi lain, kebijakan pemerintah seperti subsidi, regulasi impor-ekspor, dan insentif pajak juga dapat membantu produsen dalam mengelola fluktuasi harga bahan baku. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran barang dengan fokus utama pada harga bahan baku serta dampaknya terhadap produksi dan keseimbangan pasar.
PERMASALAHAN
Berdasarkan pendahuluan yang telah dijelaskan, terdapat beberapa permasalahan utama yang perlu dikaji dalam penelitian ini, yaitu:
1.Bagaimana
pengaruh harga bahan baku terhadap penawaran barang di pasar?
- Sejauh
mana fluktuasi harga bahan baku mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen?
- Bagaimana
produsen menyesuaikan strategi produksi mereka ketika harga bahan baku naik
atau turun?
2.Apa
faktor lain yang turut mempengaruhi penawaran barang selain harga bahan baku?
- Bagaimana
peran teknologi dalam meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi
ketergantungan pada bahan baku tertentu?
- Sejauh
mana kebijakan pemerintah, seperti regulasi perdagangan dan subsidi,
mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan?
3.Dampak
perubahan harga bahan baku terhadap produksi dan keseimbangan pasar?
- Bagaimana
kenaikan harga bahan baku mempengaruhi biaya produksi dan harga jual barang?
- Apa
konsekuensi dari penurunan harga bahan baku terhadap jumlah produksi dan daya
beli konsumen?
4.Strategi
apa yang dapat diterapkan oleh produsen untuk menghadapi fluktuasi harga bahan
baku?
- Bagaimana
produsen dapat mengoptimalkan penggunaan bahan baku untuk mengurangi dampak
kenaikan harga?
- Apa
peran diversifikasi bahan baku dan inovasi teknologi dalam menjaga stabilitas
penawaran?
1.
Pengaruh Harga Bahan Baku terhadap Penawaran Barang
Harga
bahan baku merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi jumlah barang
yang ditawarkan di pasar. Dalam teori ekonomi, terdapat hubungan positif antara
penawaran dan harga jual barang, tetapi harga bahan baku justru memiliki
hubungan sebaliknya semakin tinggi harga bahan baku, semakin rendah jumlah
barang yang ditawarkan, dan sebaliknya. Ketika harga bahan baku mengalami
kenaikan, produsen menghadapi peningkatan biaya produksi. Hal ini dapat
mengakibatkan beberapa konsekuensi, seperti:
- Penurunan
jumlah barang yang diproduksi karena tingginya biaya produksi.
- Peningkatan
harga jual barang untuk menutupi biaya yang lebih tinggi, yang dapat
menyebabkan turunnya permintaan.
- Pergeseran
ke penggunaan bahan baku alternatif yang lebih murah untuk menjaga
profitabilitas.
- Sebaliknya, jika harga bahan baku menurun, produsen dapat:
- Meningkatkan
volume produksi karena biaya produksi yang lebih rendah.
- Menurunkan
harga jual barang untuk menarik lebih banyak konsumen.
- Memperluas
pasar dan meningkatkan daya saing di industri.
2.
Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Penawaran
Selain
harga bahan baku, terdapat berbagai faktor lain yang turut mempengaruhi jumlah
barang yang ditawarkan, di antaranya:
a. Teknologi Produksi
Kemajuan teknologi memungkinkan produsen untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan cara:
- Mengurangi
jumlah bahan baku yang terbuang.
- Memanfaatkan
bahan baku alternatif yang lebih murah dan mudah diperoleh.
- Meningkatkan
kapasitas produksi dengan mesin yang lebih canggih.
b.
Kebijakan Pemerintah
Pemerintah
memiliki peran penting dalam mengatur ketersediaan bahan baku dan kestabilan
harga melalui kebijakan seperti:
- Subsidi:
Pemerintah dapat memberikan subsidi untuk bahan baku tertentu guna menekan
biaya produksi.
- Regulasi
Impor dan Ekspor: Pembatasan impor bahan baku dapat mempengaruhi harga dan
ketersediaannya.
c.
Ekspektasi Produsen terhadap Pasar
Ekspektasi
produsen terhadap kondisi pasar di masa depan juga berpengaruh terhadap
penawaran. Jika produsen memperkirakan harga bahan baku akan naik di masa
mendatang, mereka mungkin akan meningkatkan produksi sebelum kenaikan harga
terjadi atau mencari alternatif lain yang lebih murah.
d.
Faktor Alam dan Geopolitik
- Ketersediaan bahan baku juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti:
- Cuaca
dan Bencana Alam: Kekeringan dapat mempengaruhi pasokan bahan baku pertanian
seperti gandum dan kopi.
- Konflik
Geopolitik: Ketegangan politik antara negara penghasil bahan baku dapat
menyebabkan gangguan pasokan dan lonjakan harga.
Sebagai
contoh, konflik di wilayah Timur Tengah sering kali berdampak pada harga minyak
dunia, yang kemudian berpengaruh terhadap biaya produksi di berbagai sektor
industri.
3.
Dampak Perubahan Harga Bahan Baku terhadap Produksi dan Keseimbangan Pasar
Perubahan
harga bahan baku memiliki dampak besar terhadap keseimbangan pasar, baik dari
sisi produsen maupun konsumen.
a.
Dampak terhadap Produsen
- Kenaikan
harga bahan baku: Produsen harus memilih antara mengurangi jumlah produksi,
menaikkan harga jual, atau mencari solusi efisiensi produksi.
- Penurunan
harga bahan baku: Produsen dapat meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan,
menurunkan harga jual, dan memperluas pangsa pasar.
Sebagai
contoh, kenaikan harga karet alam akan mempengaruhi industri ban dan
menyebabkan produsen mencari alternatif seperti karet sintetis.
b.
Dampak terhadap Konsumen
- Jika
harga bahan baku naik dan produsen menaikkan harga barang, daya beli konsumen
dapat menurun, sehingga permintaan terhadap barang juga berkurang.
- Jika
harga bahan baku turun, harga barang juga bisa turun, sehingga daya beli
masyarakat meningkat.
- Misalnya, jika harga minyak sawit naik, harga produk seperti margarin dan sabun juga cenderung meningkat, yang berdampak pada pengeluaran rumah tangga.
- Fluktuasi
harga bahan baku yang ekstrem dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi,
terutama di negara-negara yang sangat bergantung pada sektor tertentu.
- Pemerintah
perlu mengatur kebijakan ekonomi yang tepat agar harga bahan baku tetap stabil
dan tidak mengganggu pertumbuhan industri serta kesejahteraan masyarakat.
4.
Strategi Produsen dalam Menghadapi Fluktuasi Harga Bahan Baku
Agar
tetap kompetitif di pasar, produsen perlu menerapkan berbagai strategi untuk
menghadapi perubahan harga bahan baku. Beberapa strategi yang dapat dilakukan
meliputi:
a.
Diversifikasi Sumber Bahan Baku
Produsen
dapat mencari lebih dari satu pemasok bahan baku atau menggunakan bahan
alternatif yang lebih murah untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu
sumber tertentu.
b.
Efisiensi dan Optimalisasi Produksi
Dengan
meningkatkan efisiensi produksi, produsen dapat mengurangi pemborosan bahan
baku dan menekan biaya produksi. Contoh penerapannya adalah dengan menggunakan
teknologi yang lebih hemat energi atau sistem produksi yang lebih terintegrasi.
c.
Kontrak Jangka Panjang dengan Pemasok
Menjalin
kontrak jangka panjang dengan pemasok bahan baku dapat membantu produsen
mengamankan harga yang lebih stabil dan mengurangi risiko kenaikan harga
mendadak.
d.
Penyesuaian Harga dan Inovasi Produk
Jika
harga bahan baku naik, produsen dapat mengembangkan produk alternatif yang
lebih hemat biaya atau menawarkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi
agar konsumen tetap tertarik meskipun harga naik. Sebagai contoh, dalam
industri otomotif, ketika harga baja naik, beberapa produsen mulai beralih ke
bahan alternatif seperti aluminium yang lebih ringan dan tahan karat.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa harga bahan baku memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap penawaran barang. Kenaikan harga bahan baku dapat
menyebabkan penurunan produksi dan kenaikan harga barang, sementara penurunan
harga bahan baku dapat mendorong peningkatan produksi dan stabilitas harga di
pasar. Selain harga bahan baku, faktor lain seperti teknologi, kebijakan
pemerintah, ekspektasi pasar, serta kondisi alam dan geopolitik juga turut
memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Untuk menghadapi fluktuasi harga
bahan baku, produsen perlu menerapkan strategi seperti diversifikasi sumber
bahan baku, efisiensi produksi, kontrak jangka panjang dengan pemasok, serta
inovasi produk agar tetap kompetitif di pasar. Dengan pemahaman yang mendalam
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, produsen dapat mengambil
keputusan yang lebih tepat dalam mengelola produksi dan menjaga stabilitas
ekonomi.
SARAN
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran, terutama harga bahan baku dan dampaknya terhadap produksi barang,
terdapat beberapa saran yang dapat diterapkan oleh berbagai pihak untuk
mengelola fluktuasi harga bahan baku dan menjaga stabilitas pasar.
1.
Bagi Produsen
- Meningkatkan
Efisiensi Produksi
- Produsen
perlu mengoptimalkan penggunaan bahan baku melalui teknologi yang lebih
efisien, seperti otomatisasi dan penggunaan sistem manajemen produksi yang
lebih baik.
- Diversifikasi
Sumber Bahan Baku
- Mengandalkan
satu pemasok atau satu jenis bahan baku dapat meningkatkan risiko
ketidakstabilan harga. Oleh karena itu, produsen disarankan untuk mencari
pemasok alternatif atau menggunakan bahan baku substitusi yang lebih murah
namun tetap berkualitas.
- Menjalin
Kontrak Jangka Panjang dengan Pemasok
- Mengembangkan
Inovasi Produk
- Jika harga bahan baku utama meningkat, produsen dapat mencari alternatif dengan menciptakan produk baru yang lebih hemat bahan baku atau memiliki nilai tambah lebih tinggi agar tetap kompetitif di pasar.
- Menyediakan
Kebijakan Subsidi yang Tepat Sasaran.
- Pemerintah dapat memberikan subsidi bagi bahan baku yang sangat berpengaruh terhadap industri strategis untuk menjaga daya saing produk dalam negeri.
- Mengatur
Regulasi Impor dan Ekspor
- Kebijakan impor bahan baku perlu disesuaikan dengan kebutuhan industri dalam negeri agar pasokan tetap stabil tanpa merugikan produsen lokal.
- Mendorong
Riset dan Pengembangan Teknologi
- Pemerintah perlu mendukung pengembangan teknologi yang memungkinkan industri mengurangi ketergantungan pada bahan baku yang berfluktuasi tinggi harganya.
- Menjaga
Stabilitas Ekonomi dan Nilai Tukar Mata Uang
- Karena harga bahan baku sering dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang, pemerintah perlu menerapkan kebijakan ekonomi yang menjaga kestabilan nilai tukar untuk mengurangi dampak fluktuasi harga bahan baku impor.
3.
Bagi Akademisi dan Peneliti
- Melakukan
Penelitian Lebih Lanjut tentang Efisiensi Produksi
- Akademisi dapat mengembangkan penelitian terkait metode produksi yang lebih hemat bahan baku dan energi, serta cara memanfaatkan bahan baku alternatif yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
- Mengembangkan
Model Prediksi Harga Bahan Baku
- Penelitian tentang model analisis dan prediksi harga bahan baku dapat membantu produsen dan pemerintah dalam mengambil keputusan yang lebih tepat terkait strategi produksi dan kebijakan ekonomi.
4.
Bagi Masyarakat dan Konsumen
- Meningkatkan
Kesadaran akan Dinamika Harga Barang
- Konsumen perlu memahami bahwa harga barang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk harga bahan baku, sehingga mereka dapat lebih bijak dalam mengelola pengeluaran.
- Mendukung
Produk Lokal
- Dengan membeli produk lokal yang menggunakan bahan baku dalam negeri, konsumen dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor dan menjaga stabilitas industri domestik.
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, khususnya harga bahan baku dan dampaknya terhadap produksi barang, dapat disimpulkan bahwa harga bahan baku memiliki peranan yang sangat krusial dalam menentukan keseimbangan antara produksi dan harga jual barang di pasar. Kenaikan harga bahan baku menyebabkan peningkatan biaya produksi yang dapat berujung pada pengurangan jumlah barang yang ditawarkan dan kenaikan harga barang di tingkat konsumen. Sebaliknya, jika harga bahan baku mengalami penurunan, produsen cenderung meningkatkan produksi dan menurunkan harga jual barang, yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain harga bahan baku, terdapat berbagai faktor lain yang turut berperan dalam menentukan penawaran barang, seperti perkembangan teknologi, kebijakan pemerintah, ekspektasi pasar, serta faktor alam dan geopolitik. Teknologi yang lebih canggih dapat membantu produsen mengurangi ketergantungan pada bahan baku yang mahal dengan meningkatkan efisiensi produksi. Kebijakan pemerintah yang tepat, seperti subsidi bahan baku, regulasi impor dan ekspor, serta insentif pajak, dapat membantu menstabilkan harga dan pasokan bahan baku sehingga industri tetap berjalan dengan baik. Selain itu, kondisi geopolitik dan faktor alam seperti bencana atau perubahan iklim juga memiliki pengaruh besar terhadap pasokan bahan baku, terutama di sektor pertanian dan industri yang bergantung pada sumber daya alam. Dalam menghadapi fluktuasi harga bahan baku, produsen perlu menerapkan strategi yang efektif, seperti diversifikasi sumber bahan baku, optimalisasi proses produksi, dan inovasi produk agar tetap kompetitif di pasar. Selain itu, kerja sama dengan pemasok dalam bentuk kontrak jangka panjang dapat menjadi solusi untuk menghindari dampak negatif dari lonjakan harga bahan baku yang tidak terduga. Pemerintah juga harus berperan aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dengan kebijakan yang mendukung industri dan mendorong pengembangan.
Badan Pusat Statistik. (2023). Laporan tahunan perekonomian Indonesia: Analisis harga bahan baku dan dampaknya terhadap industri. Jakarta: BPS.
Buchanan, J. M., & Tullock, G. (2021). The Supply and Demand Theory in Industrial Markets. Cambridge University Press.
Feldstein, M. (2020). The role of raw material prices in economic fluctuations. Journal of Economic Perspectives, 34(2), 67-89.
Mankiw, N. G. (2019). Principles of Economics (9th ed.). Cengage Learning.
Porter, M. E. (2021). Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors. Free Press.
Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2018). Economics (20th ed.). McGraw-Hill Education.
Sukirno, S. (2022). Mikroekonomi: Teori dan Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
World Bank. (2023). Raw material price trends and their impact on global industries. Retrieved from https://www.worldbank.org
Yunus, M. (2023). Dampak harga bahan baku terhadap keseimbangan pasar dan pertumbuhan ekonomi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 25(3), 145-162.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.