.

Tampilkan postingan dengan label Z05-Peggy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Z05-Peggy. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Juni 2016

Kebijakan Fiskal dan Moneter


KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL DI INDONESIA



Kebijakan anggaran adalah kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran negara atau APBN, agar sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan yang pada gilirannya akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja.

Selasa, 07 Juni 2016

Inflasi dan Pengangguran


Inflasi dan Pengangguran

Inflasi di Indonesia

Inflasi ialah  meningkatnya harga-harga umum secara terus menerus. Kenaikan harga berlangsung dalam waktu lama yang terjadi hampir diseluruh barang dan jasa, hal ini disebut dengan inflasi. Lawan dari inflasi adalah deflasi,
Deflasi adalah penurunan harga secara terus menerus..
Inflasi pada dasarnya terbagi atas dua faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi desakan biaya. Inflasi tarikan permintaan dapat terjadi karna permintaan agregat melebihi kemampuan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa yang menyebabkan terjadinya kekurangan dan naiknya harga barang dan jasa untuk masyarakat. Sedangkan inflaisi desakan biaya terjadi karna adanya kenaikan biaya produksi seperti bahan baku, upah dan lain-lain yang mendorong terjadinya kenaikan harga untuk menutup biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. 
Berikut ini adalah teori-teori yang menjelaskan tentang Inflasi:
1.      Teori Kuantitas
Teori Kuantitas adalah teori yang membahas mengenai inflasi, tetapi dalam perkembangannya teori ini mengalami penyempurnaan oleh para ahli ekonomi Universitas Chicago, sehingga teori ini juga dikenal sebagai model kaum moneteris. Teori kuantitas ini menekankan pada peranan jumlah uang beredar dan harapan masyarakat mengenai kenaikan harga terhadap timbulnya inflasi.Inti dari teori kuantitas ini sebagai berikut :
(a) Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang beredar, baik uang kartal maupun uang giral.
(b) Laju inflasi juga ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang beredar dan oleh harapan (ekspektasi) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang.

2. Teori Keynes
Teori ini yang menyatakan bahwa inflasi terjadi disebabkan masyarakat hidup di luar batas kemampuan ekonominua. Inflasi terjadi karena pengeluaran agregat terlalu besar. Oleh karena itu, solusi yang harus diambil adalah dengan jalan mengurangi jumlah pengeluaran agregat itu sendiri (mengurangi pengeluaran pemerintah atau dengan meningkatkan pajak dan kebijakan uang ketat.

Dasar pemikiran model inflasi dari Keynes ini, bahwa inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonomisnya, sehingga menyebabkan permintaan efektif masyarakat terhadap barang-barang (permintaan agregat) melebihi jumlah barang-barang yang tersedia (penawaran agregat), akibatnya akan terjadi inflationary gap. Keterbatan jumlah persediaan barang (penawaran agregat) ini terjadi karena dalam jangka pendek kapasitas produksi tidak dapat dikembangkan untuk mengimbangi kenaikan permintaan agregat. Karenanya teori ini dipakai untuk menerangkan fenomena inflasi dalam jangka pendek.

3. Teori Inflasi Moneterisme
Teori ini berpendapat bahwa inflasi timbul disebabkan oleh kebijaksanaan moneter dan fiskal yang ekspansif, sehingga jumlah uang beredar di masyarakat sangat berlebihan. Kelebihan uang beredar di masyarakat akan menyebabkan terjadinya kelebihan permintaan barang dan jasa di sektor riil. Menurut golongan moneteris, inflasi dapat diturunkan dengan cara menahan dan menghilangkan kelebihan permintaan melalui kebijakan moneter dan fiskal yang bersifat kontraktif, atau melalui kontrol terhadap peningkatan upah serta penghapusan terhadap subsidi atas nilai tukar valuta asing.

4. Teori Ekspektasi
Menurut Dornbush, pelaku ekonomi membentuk ekspektasi laju inflasi berdasarkan ekspektasi adaptif dan ekspektasi rasional. Ekspektasi rasional adalah ramalan optimal mengenai masa depan dengan menggunakan semua informasi yang ada. Pengertian rasional adalah suatu tidakan yang logis untuk mencapai tujuan berdasarkan informasi yang ada.

5. Teori Strukturalis
Teori ini menyoroti penyebab inflasi yang berasal dari kekauan struktur ekonomi, khususnya kekuatan suplay bahan makanan dan barang-barang ekspor. Karena sebab-sebab struktural pertambahan barang-barang produksi ini terlalu lambar dibanding dengan pertumbuhan ekonominya, sehingga menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Akibat selanjtnya adalah kenaikan harga-harga barang lain, sehingga terjadi inflasi yang relatif berkepanjangan bila pembangunan sektor penghasil bahan pangan dan industri barang ekspor tidak dibenahi atau ditambah.

Dampak Inflasi Secara khusus yaitu inflasi dapat menghambat atau mengganggu proses pertumbuhan di sektor riil. Hal ini dikarenakan dengan terjadinya inflasi maka tingkat pembelian masyarakat (permintaan agregat) akan mengalami penurunan dan selanjutnya penurunan ini akan menyebabkan pihak produsen harus mengurangi tingkat produksi yang berujung mkepada pemutusan hubungan kerja dan bertambahnya pengangguran.

Selain itu, di saat terjadi inflasi maka suku bungan yang ditetapkan otoritas moneter juga meningkat. Oleh karena itu, sektor riil pada saat suku bunga tinggi mengalami kesulitan dana baik untuk meningkatkan produksi atau mengembangkan usahanya karena semakin tingginya dalam biaya modal.

Sekian dari informasi ahli mengenai teori teori inflasi dan dampak inflasi, semoga tulisan informasi ahli mengenai teori teori inflasi dan dampak inflasi dapat bermanfaat.

Sejalan dengan dampak dari inflasi yang menyebabkan bertambahnya pengangguran,dibawah ini akan dipaparkan mengenai pengangguran

Secara umum, Pengertian Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang dalam mencari kerja atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pemecatan dan berusaha untuk memperoleh pekerjaan. Tingkat pengangguran adalah perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Faktor-Faktor Penyebabnya
Menurut sadono sukirno, berdasarkan dari penyebab pengangguran dapat dibedakan sebagai berikut..
  • Pengangguran friksional, adalah pengangguran yang terjadi karena terdapat sebanyak dua atau tiga persen dari jumlah tenaga kerja maka perekonomian itu dipandang sudah mencapai kesempatan kerja penuh. Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen tersebut dinamakan dengan pengangguran friksional. 
  • Pengangguran siklikal, adalah pengangguran yang terjadi karena adanya kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yang disebabkan dari kondisi geografis, informasi, dan dari proses perekrutan yang panjang. 
  • Pengangguran struktural, adalah pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan struktur perekonomian yang umumnya negara berusaha dalam mengembangkan perekonomian dalam pola agraris ke industri.



Selasa, 31 Mei 2016

Siklus Ekonomi


Siklus Ekonomi

Siklus Ekonomi
          Siklus ekonomi adalah periode yang terulang secara teratur dalam pengembangan sebuah pasar perekonomian. Keseluruhan trend dari pertumbuhan ekonomi disertai dengan adanya fluktuasi secara periodik dalam aktivitas perekonomian, yaitu : kemunduran dan perluasan yang terjadi secara silih berganti pada produksi, investasi, peningkatan dan penurunan pada level pendapatan, ketenagakerjaan, harga-harga, suku bunga dan rate pada sekuritas. Siklus aktivitas ekonomi meliputi 4 fase berikut : Ekspansi, Peak, Resesi dan bottom.


Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus eknomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen:
1.)     Gerakan Menaik (Upturn atau Expansion)
Pemulihan ekonomi (recovery) ditandai dengan gerakan perekonomian yang menaik (upturn). Kadang-kadang gerakan menaik ini disebut juga ekspansi (expansion) bila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut.
2.)    Titik Puncak atau Kulminasi (Peak)
Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya. Suatu ketika gerakan menaik ini mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi (peak). Setelah mencapai titik kulminasi, perekonomian akan mengalami penurunan kembali.
3.)    Gerakan Menurun (Downturn atau Recession)
Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya output yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Kadang-kadang gerakan penurunan ini disebut resesi (recession), bila terjadi selama minimaldua triwulan berturut-turut.
4.)    Titik Terendah atau Nadir (Trough)
Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling rendah, yang disebut titik nadir (trough). Setelah mencapai titik nadir, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaikBiasanya 


Durasi Siklus dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
1.)    Siklus Jangka Pendek (Kitchin Cycle)
           Durasi siklus jangka pendek sekitar 40 tahun. Pola siklus ini ditemukan oleh Joseph Kitchin (1923). Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi siklus jangka pendek adalah pengaruh alamiah (nature) dan adat istiadat atau kebiasaan (custom). Yang termasuk pengaruh alamiah antara lain siklus iklim, pengaruh sinar matahari, curah hujan, kekuatan angin, dan gelombang laut. Misalnya, di Indonesia kegiatan penanaman padi akan memuncak pada musim penghujan. Pengaruh adat istiadat maupun kebiasaan terhadap aktivitas ekonomi jangka pendek juga terlihat. Di negara-negara barat pengaruh perayaan Natal dan Tahun Baru terhadap aktivitas perekonomian yang dapat disamakan dengan pengaruh bulan Ramadhan dan Hari Raya Lebaran terhadap perekonomian di Indonesia.

2.)    Siklus Jangka Menengah (Juglar Cycle)
           Durasi siklus jangka menengah berkisar  7-11 tahun. Pola siklus ini pertama kali ditemukan oleh Clement Juglar (1860). Menurut ekonomi inggris, William Stanley Jevon siklus ekonomi di bumi dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu siklus bintik matahari (sunspot) yang berdaur ulang 11 tahun sekali. Aktivitas bintik matahari menurut Jevon, akan mempengaruhi siklus iklim atau cuaca. Siklus iklim atau cuaca akan mempengaruhi output perekonomian, yang muaranya mempengaruhi output perekonomian nasional.

3.)    Siklus Jangka Panjang (Kondratief Cycle)
             Pola siklus jangka panjang pertama kali ditemukan oleh Nicolai D. Kondratief (1925). Durasi siklus jangka panjang berkisar antara 48-60 tahun. Salah satu faktor yang berada di belakang siklus jangka panjang adalah ditemukan dan diterapkannya teknologi baru (invention and innovation). Contohnya, siklus jangka panjang yang terjadi di Amerika Serikat antara lain periode 1787-1842 dan 1843-1847.

Sumber :

Selasa, 24 Mei 2016

Uang dan Lembaga Keuangan


Uang dan Lembaga Keuangan

Definisi uang adalah sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan.
Dua persyaratan agar uang diterima sebagai alat tukar-menukar barang atau perdagangan yaitu:

1.
Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacam-macam keinginan dari orang yang memilikinya sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya.
2.









Syarat teknis adalah syarat yang melekat pada uang, di antaranya: a. Tahan lama dan tidak mudah rusak b. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai. c. Mudah dibawa. d. Nilainya relatif stabil.


Fungsi uang
Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri atas: 
a.
Sebagai alat tukar (medium of exchange)
Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya.
b.
Alat kesatuan hitung (a unit of account) Untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan satuan hitung, juga dengan adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain.


Fungsi Turunan
Fungsi turunan sebagai akibat dari Fungsi asli, dengan adanya fungsi asli uang muncul fungsi lain yang tidak kalah pentingnya, fungsi tersebut terdiri atas: 
a.
Sebagai alat pembayaran yang sah
Tidak semua orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal, karena uang hanya dikeluarkan oleh lembaga tertentu. Di Indonesia, uang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral.
b.
Alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan.
Dengan uang, kekayaan berupa tanah, gedung, dapat dipindah pemilikannya dengan menggunakan uang.
c.
Alat pendorong kegiatan ekonomi.
Apabila nilai uang stabil, orang senang menggunakan uang itu dalam kegiatan ekonomi, selanjutnya apabila kegiatan ekonomi meningkat, uang dalam peredaran harus ditambah sesuai dengan kebutuhan.
d.
Standar pencicilan utang.
Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran di kemudian hari, pembayaran berjangka panjang atau pencicilan utang.
Jenis uang

Uang Kartal
Uang kartal artinya uang yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat bayar. Uang kartal ada yang berbentuk logam dan ada yang berbentuk kertas yang benar-benar beredar dari tangan ke tangan sebagai alat pembayaran dalam masyarakat. 
1)
Uang Logam
Berdasarkan sejarah perkembangannya, uang logam merupakan uang yang pertama dibuat, menurut macamnya mata uang logam dibagi tiga macam:
a.
Mata Uang Standar
Mata uang standar adalah mata uang yang bebas dibuat dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah sampai jumlah tidak terbatas. Nilai Nominal yang tertulis pada uang sama dengan nilai instrinsiknya (bahannya). Mata Uang Standar disebut juga Full Bodied Money yaitu mata uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, contoh: Uang logam emas.
b.
Mata Uang Tandap (bercap)
Mata uang tandap (bercap) adalah mata uang yang tidak bebas dibuat. Mata uang itu dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah sampai dengan jumlah yang tidak terbatas dan nilai nominalnya tidak sama dengan nilai instrinsiknya. Mata uang logam yang nilai nominalnya tidak sama dengan nilai intrinsiknya disebut taken money, contoh seperti uang logam Rp. 100,- dan Rp. 500,- yang pembuatan logam nilainya lebih dari 1.000.
c.
Mata Uang Pencocok Mata uang pencocok adalah mata uang kecil (receh) yang tidak bebas dibuat dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran sampai jumlah yang terbatas, misalnya uang logam Rp. 10,- Rp. 25,- Rp. 100,- dan Rp. 500,-.
Uang logam yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki kelebihan dan kekurangan:
-
Kelebihan uang logam:
a) Kuat dan tahan lama.
b) Mudah disimpan dan dibawa kemana-mana.
c) Mudah ditukar dengan barang.
-
Kekurangan uang logam:
a) Membawa terlalu banyak akan menambah beban yang berat.
b) Persediaan logam terbatas.
2)
Uang Kertas
Uang kartal disamping berbentuk logam, ada pula yang berbentuk kertas. Asal mulanya uang kertas itu berupa surat tanda penyimpanan yang serupa dengan deposito emas, perak atau deposito uang logam. Pedagang menyerahkan uangnya ke bank dan bank memberikan surat bukti deposito. Uang kertas pada dasarnya surat pengakuan hutang oleh bank yang sewaktu-waktu selalu dapat ditukar dengan emas. Dalam perkembangannya surat pengakuan hutang bank ini beredar sebagai uang.
Saat ini uang kertas yang beredar disebut uang kepercayaan dan terdiri atas beberapa nilai pecahan, seperti Rp. 100,00, Rp. Rp. 500,00, Rp. 1.000,00, Rp. 5.000,00, sampai dengan Rp. 100.000,00. Uang kertas dibuat dengan kertas khusus dan menggunakan pengaman untuk menghindari pemalsuan.
2.
Uang Giral
Uang giral disebut juga demand deposit artinya saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi tetapi secara hukum tidak, artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang yang menolak pembayaran dengan uang giral contohnya cek tidak dapat dituntut. Untuk mengambil uang giral dapat digunakan cek atau giro. 
a)
Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana, dimana cek dikenal ada tiga macam:
1. Cek atas unjuk, yaitu cek yang tidak mencantumkan nama yang berhak.
2. Cek atas nama, yaitu cek yang mencantumkan nama yang berhak.
3. Cek silang.

b)
Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Jadi Giro bilyet tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya.
 Teori Uang
1)
Teori Uang Statis atau disebut juga teori Kualitatif Statis.
Dalam teori ini dipertanyakan apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis adalah: 
a)
Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
b)
Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
c)
Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai pertukarannya, yaitu daya belinya.
d)
Teori Negara.
Asal Mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena pengumuman negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
2)
Teori Uang Dinamis.
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain: 
                                                           
a)
Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
b)







Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang dan Fisher mengajukan rumus yang lazim disebut Fishers equation.

c)
Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
d)

Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah suatu badan  yang bergerak dibidang keuangan untuk menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki fungsi utama ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.

1.      Lembaga Keuangan Bank
·         Bank Sentral
·         Bank Umum
·         BPR

2.      Lembaga Keuangan Bukan Bank
·         Pasar Modal
·         Pasar Uang dan Valas
·         Koperasi Simpan Pinjam
·         Pengadaian
·         Leasing
·         Asuransi
·         Anjak Piutang
·         Modal Ventura
·         Dana Pensiun
·         Dll

 sumber : 







Selasa, 17 Mei 2016

Teori Investasi


Teori Investasi

A.      Definisi Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk biasanya berjangka panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung.

B.       Jenis Investasi
INVESTASI ADA 2 MACAM:
1) OUTONOMOUS INVESMENT (investasi tetap)
2) INOCED INVESMENT (investasi terpacu)
 Investasi tetap adalah investasi yang besarnya tidang tergantung pada besar nya pendapatan.
Investasi terpacu adalah investasi yang besarnya tergantung pada pendapatan.

C.      Kriteria Investasi
a.    Payback Period
Payback periode (periode pulang pokok) adalah
waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan
makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
b.   Benefit/ Cost Ratio
Benefit/ Cost Ratio mengukur
mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan disbanding hasil (output)
yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebacai C (cost).
Output yang dihasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/ C
sama dengan 1, maka B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang
dikeluarkan. Bila nilai B/ C < 1 maka B < C yang artinya output yang dihasilkan
lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya. Proposal
investasi baru diterima jika B/ C > 1, sebab berarti output yang
dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
c.       Net Present Value (NPV)
Dua kriteria pertama dapat dihitung berdasarkan nilai
nominal. Namun, perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan,
sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih
akurat, maka nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan lain dengan menggunakan
metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selish nilai sekarang dari
biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net
present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai
sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya
total.
d.   Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return (IRR)
adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan
nil.

D.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi
a.         Tingkat Pengembalian yang diharapkan (expected Rate of Return)
Kemampuan perusahaan menetukan tingkat investasi yang
diharapkan, sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.
1)        Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah
kontrol perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang
digunakan. Makin tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka
tingkat pengembalian yang diharapkan makin tinggi.
2)        Kondisi Eksternal Perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat
produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional. Jika perkiraan
tentang masa depan ekonomi nasional maupun dunia optimis, biasanya tingkat
investasi meningkat, karena tingkat pengembalian investasi dapat dinaikkan.
Selain perkiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh
pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi.
b.        Biaya Investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat
bunga pinjaman; Makin tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal.
Akibatnya minat berinvestasi makin menurun.
c. Marginal Effiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan Marginal Effiency
of Investment (MEI)
1) Marginal Efficiency of Capital (MEC), Investasi, dan Tingkat Bunga
Yang dimaksud dengan Marginal Efficiency of Capital (MEC)
adalah tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return)
dari setiap tambahan barang modal.
2) Marginal Efficiency of Capital (MEC) dan Marginal Effiency of Investment
(MEI)
MEC akan sama besar dengan MEI pada tingkat bunga tertentu,
di mana pembelian barang modal hanya untuk menggantikan barang modal yang sudah
tidak dapat dipakai lagi.
Sumber :