Tampilkan postingan dengan label Z13-Ayuf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Z13-Ayuf. Tampilkan semua postingan
Senin, 20 Juni 2016
Selasa, 31 Mei 2016
SIKLUS EKONOMI
Siklus Ekonomi
Dapat dikatakan adanya pasang-surut kegiatan ekonomi dalam perkembangan keadaan. Fenomena pasang-surut dalam gerak gelombang kegiatan ekonomi itu dalam dunia ilmu ekonomi di Eropa barat lazim disebut konjungtur ekonomi, sedang dalam karya pengarang Inggris mula-mula digunakan istilah Trade Cycle, dan di Amerika Serikat diistilahkan Business Cycle. Dalam telaah tinjauan Prof Soemitro Djojohadikusumo (1991) digunakan istilah “siklus kegiatan ekonomi” atau singkatnya siklus ekonomi.
Siklus ekonomi secara teratur terus berulang dalam pengembangan ekonomi pasar. Kecenderungan keseluruhan pertumbuhan ekonomi disertai dengan fluktuasi periodik dalam kegiatan ekonomi: Alternatif kontraksi dan ekspansi produksi, mengurangi investasi, dan meningkatkan tingkat pendapatan, pekerjaan, harga, suku bunga, tingkat efek.
Pengertian tentang teori siklus ekonomi sangat relevan dalam rangka pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang menyangkut kebijakan negara untuk melakukan perubahan struktural dalam tata susunan ekonomi masyarakat yang memakan usaha jangka panjang untuk masa waktu beberapa generasi.
Siklus bisnis (Bussiness Cycle) atau juga dikenal dengan siklus ekonomi (Economic Cycle) adalah pola jangka panjang pertumbuhan (ekspansi) dan resesi (kontraksi ekonomi).
1. Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik – turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen :
1) Ekspansi
Setelah mencapai titik terendah dari siklus terdapat tahap pemulihan, yang dicirikan oleh pertumbuhan lapangan kerja dan produksi. Banyak ekonom percaya bahwa tahap ini memiliki inflasi yang rendah sampai perekonomian mulai beroperasi pada kapasitas penuh atau, dengan kata lain, sampai mencapai puncaknya.
2) Puncak
Sebuah puncak, atau puncak siklus bisnis, adalah titik tertinggi pemulihan ekonomi. Pada titik ini, pengangguran mencapai tingkat terendah atau menghilang seluruhnya dan ekonomi yang beroperasi dengan beban maksimal (atau dekat dengan itu), yaitu seluruh ibukota negara dan sumber daya tenaga kerja yang terlibat dalam produksi. Biasanya, meskipun tidak selalu, selama peningkatan tekanan puncak inflasi.
3) Resesi
Resesi adalah periode dari mengurangi output dan kegiatan usaha. Sebagai hasil dari kontraktor pasar, penurunan biasanya ditandai dengan menumbuhkan pengangguran. Sebagian besar ekonom percaya bahwa penurunan ekonomi atau resesi hanya penurunan dalam kegiatan usaha, yang berlangsung setidaknya enam bulan.
4) Bawah
Bawah siklus ekonomi adalah titik terendah dari produksi dan kerja. Hal ini diyakini bahwa pencapaian bawah adalah akhir dari resesi karena fase siklus tidak panjang. Setelah mencapai titik nadir atau titik bawah ini, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaik.
Dapat dikatakan adanya pasang-surut kegiatan ekonomi dalam perkembangan keadaan. Fenomena pasang-surut dalam gerak gelombang kegiatan ekonomi itu dalam dunia ilmu ekonomi di Eropa barat lazim disebut konjungtur ekonomi, sedang dalam karya pengarang Inggris mula-mula digunakan istilah Trade Cycle, dan di Amerika Serikat diistilahkan Business Cycle. Dalam telaah tinjauan Prof Soemitro Djojohadikusumo (1991) digunakan istilah “siklus kegiatan ekonomi” atau singkatnya siklus ekonomi.
Siklus ekonomi secara teratur terus berulang dalam pengembangan ekonomi pasar. Kecenderungan keseluruhan pertumbuhan ekonomi disertai dengan fluktuasi periodik dalam kegiatan ekonomi: Alternatif kontraksi dan ekspansi produksi, mengurangi investasi, dan meningkatkan tingkat pendapatan, pekerjaan, harga, suku bunga, tingkat efek.
Pengertian tentang teori siklus ekonomi sangat relevan dalam rangka pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang menyangkut kebijakan negara untuk melakukan perubahan struktural dalam tata susunan ekonomi masyarakat yang memakan usaha jangka panjang untuk masa waktu beberapa generasi.
Siklus bisnis (Bussiness Cycle) atau juga dikenal dengan siklus ekonomi (Economic Cycle) adalah pola jangka panjang pertumbuhan (ekspansi) dan resesi (kontraksi ekonomi).
1. Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik – turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen :
1) Ekspansi
Setelah mencapai titik terendah dari siklus terdapat tahap pemulihan, yang dicirikan oleh pertumbuhan lapangan kerja dan produksi. Banyak ekonom percaya bahwa tahap ini memiliki inflasi yang rendah sampai perekonomian mulai beroperasi pada kapasitas penuh atau, dengan kata lain, sampai mencapai puncaknya.
2) Puncak
Sebuah puncak, atau puncak siklus bisnis, adalah titik tertinggi pemulihan ekonomi. Pada titik ini, pengangguran mencapai tingkat terendah atau menghilang seluruhnya dan ekonomi yang beroperasi dengan beban maksimal (atau dekat dengan itu), yaitu seluruh ibukota negara dan sumber daya tenaga kerja yang terlibat dalam produksi. Biasanya, meskipun tidak selalu, selama peningkatan tekanan puncak inflasi.
3) Resesi
Resesi adalah periode dari mengurangi output dan kegiatan usaha. Sebagai hasil dari kontraktor pasar, penurunan biasanya ditandai dengan menumbuhkan pengangguran. Sebagian besar ekonom percaya bahwa penurunan ekonomi atau resesi hanya penurunan dalam kegiatan usaha, yang berlangsung setidaknya enam bulan.
4) Bawah
Bawah siklus ekonomi adalah titik terendah dari produksi dan kerja. Hal ini diyakini bahwa pencapaian bawah adalah akhir dari resesi karena fase siklus tidak panjang. Setelah mencapai titik nadir atau titik bawah ini, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaik.
2. Durasi Siklus dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya
Waktu yang dibutuhkan dalam pergerakan satu siklus telah lama menjadi pengamatan para ahli ekonomi. Mereka menemukan beberapa variasi siklus.
a. Siklus jangka pendek (Kitchin Cycle)
Durasi siklus jangka pendek sekitar 40 bulan. Pola siklus ini ditemukan oleh Joseph Kitchin (1923). Itulah sebabnya siklus ini dinamakan siklus Kitchin (Kitchin cycle).
Faktor – faktor yang diduga mempengaruhi siklus jangka pendek adalah pengaruh alamiah dan adat – istiadat atau kebiasaan.
b. Siklus jangka menengah (Juglar Cycle)
Durasi siklus jangka menengah adalah berkisar 7-11 tahun. Pola siklus ini pertama kali ditemukan oleh Clement Jugalar (1860)
c. Siklus jangka panjang (Kondratief Cycle)
Pola siklus jangka panjang pertama kali ditemukan oleh Nikolai D. Kondratief (1925).
Durasi siklusnya berkisar 48-60 tahun. Kadang-kadang mereka disebut dengan nama-nama peneliti mereka.
• Siklus Investasi (7-11 tahun) yang dipelajari oleh Clement Juglar;
• Siklus investasi Infrastruktur (15-25 tahun) yang dipelajari oleh Simon Kuznets;
• Seri Kondratieff (45-60 tahun) yang digambarkan oleh ekonom Rusia Nikolai Kondratiev;
• Siklus Forrester (200 tahun) dijelaskan oleh insinyur Amerika Jay Forrester.
3. Siklus Ekonomi, Kesempatan Kerja dan Inflasi
a. Siklus ekonomi dan kesempatan kerja
Secara umum ada hubungan positif antara tingkat output dengan kesempatan kerja, terutama bila analisanya janka pendek. Sebab, dalam janka pendek teknologi dianggap konstan, barang modal merupakan input tetap. Sedangkan yang dianggap variabel adalah tenaga kerja. Karenanya pengaruh siklus sangat terasa bagi kesempatan kerja.
b. Siklus ekonomi dan inflasi
Jika output riil lebih kecil dari output natural , inflasi cenderung menurun dan begitu pula sebaliknya jia output riil lebih besar dari output natural maka inflasi cenderung meningkat. Karenanya pengaruh siklus sangat berpengaruh terhadap inflasi.
4. Pengelolaan Siklus Ekonomi
Karena siklus ekonomi tidak terhindari, yang dapat dilakukan adalah mengelolah siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin, sementara pola siklus diusahakan stabil meningkat. Dalam arti, simpangan gerak naik – turun output diusahakan tidak terlalu lebar, sementara kecenderungan output jangka panjang terus meningkat.
a. Kebijakan jangka pendek
Target utama jangka pendek adalah mengatasi perbedaan output riil dengan output natural.
b. Kebijakan jangka panjang
Target yang ingin dicapai dalam janka panjang, selain memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi, juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Sebab, simpangan yang kecil tidak banyak artinya jika perekonomian bertumbuh lamban.
5. Siklus Ekonomi Indonesia
Siklus ekonomi Indonesia akan sangat menarik bila dibahasa secara menyeluruh. Namun,
penafsiran siklus tersebut membutuhkan teori-teori tingkat lanjut. Maka dalam penjelasan kali ini, kami hanya melihat siklus ekonomi dari indikator PDB riil dan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1990 Triwulan I – 1999 Triwulan IV ketika krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1988.
Selama periode 1990-an, resesi terjadi pada triwulan pertama dan kedua pada tahun 1998. resesi
ini menandai dimulainya krisis ekonomi Indonesia, setelah diawali krisis nilai tukar rupiah pada tahun pertengahan 1997. memasuki tahun 1999, perekonomian tidak mengalami penurunan output lagi, sedangkan tahun 2000 output sudah mulai tumbuh kembali. Namun tingkat pertumbuhan masih dibawah rata-rata 1990-1999.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa perekonomian Indonesia tiba-tiba mengalami krisis,setelah menikmati pertumbuhan jangka panjang selama sekitar tiga dasawarsa?Ada berbagai jawaban atas pertanyaan ini.Salah satu jawabannya adalah krisis ekonomi Indonesia merupakan konsekuensi dari mekanisme pasar yang ditempuh pemerintah.Resiko dari mekanisme pasar adalah kegagalan pasar (market failure) ,yang disebabkan ketidak sempurnaan informasi (inperfect information) dan atau penyimpangan moral (moral hazard).
Memasuki periode 1980-an pemerintah mulai menungurangi perannya dalam memacu pertumbuhan ekonomi.Tampaknya secara bertahap pasar diberikan keleluasaan dalam berkerja agar alokasi sumber daya ekonomi makin efisien.Mekanisme pasar juga meningkatkan kemampuan individu (produsen dan atau konsumen) untuk mengoptimalkan dirinya.Kemampuan optimalisasi individu ini dipercaya akan memberikan sumbangan positif terhadap perekonomian.
Proses peleluasaan pasar dimulai dengan liberalisasi sektor perbankan 1983,yang diikuti langkah-langkah liberalisasi dan deregulasi selanjutnya.Memasuki periode tahun 1990-an langkah-langkah tersebut tampaknya membuahkan hasil,dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi.Jika lokomotif pertumbuhan periode 1970-an adalah sektor pemerintah,maka lokomotif pertumbuhan periode 1990-an adalah sektor swasta.
Kunci dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah tingginya investasi selama periode 1990-an yang hampir mencapai 40% PDB.Sebagian besar investasi tersebut merupakan investasi swasta.Investasi ini umumnya berasal dari hutang,baik domestik maupun luar negeri.Selama periode 1990-an pertumbuhan hutang luar negeri swasta melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi.Sedangkan utang sektor swasta terhadap perbankan domestik juga meningkat pesat.
Membengkaknya utang sektor swasta menunjukan bahwa industri keuangan domestik maupun asing begitu mempercayai sektor swasta Indonesia.Jika kepercayaan ini ternyata salah dapat dijelaskan bahwa dalam dunia nyata informasi yang diterima pemberi pinjaman tidak sempurna (inperfect information) atau telah terjadi penyimpangan moral dikalangan perlaku ekonomi indonesia.Hal-hal ini lah yang meyebabkan kegagalan pasar sebagai alat alokasi sumber daya yang efisien.
Salah satu wujud kegagalan pasar adalah salah alokasi investasi.Sebagian besar utang swasta disalurkan untuk kegiatan ekonomi yang tidak menghasilkan devisa,terutama sektor properti.Salah alokasi ini lah yang memicu krisis nilai tuar rupiah,yakni memburuknya nilai tukar rupiah.Krisis nilai tukar rupiah merupakan konsekuensi dari penggunaan mekanisme pasar.Sebab memburuknya nilai tukar rupiah mengindikasikan terjadinya kelebihan permintaan valuta asing,terutama US$.Kelebihan permintaaan ini berkaitan dengan jatuh temponya utang luar negeri swasta,sedangkan kemampuan membayar tidak ada.Krisis nilai tukar rupiah diperburuk oleh krisis kepercayaan dan krisis politik yan g akhirnya bermuara kepada krisis ekonomi.
http://apriyanis.blogspot.co.id/2014/01/siklus-ekonomi.html?m=1
Selasa, 24 Mei 2016
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
RIMSKY K. JUDISSENO
Uang adalah suatu media yang diterima dan digunakan oleh para pelaku ekonomi untuk memudahkan dalam bertransaksi
ARTI UANG
Uang adalah suatu alat atau barang yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai alat pertukaran.
syarat uang
Disukai dan diterima secara umum
Mudah dibagi tanpa mengurangi nilainya
Mudah disimpan dan dipindahkan
Tahan lama dan tidak mudah rusak
Jumlahnya mencukupi
fungsi uang
Pada prinsipnya, fungsi uang terbagi menjadi dua:
a. fungsi asli atau primer, yaitu sebagai alat pertukaran dan sebagai alat satuan hitung
fungsi uang
b. fungsi turunan atau sekunder, yaitu sebagai alat pembayaran, sebagai alat penimbun kekayaan, sebagai alat pencicilan hutang, sebagai alat penunjuk harga, sebagai alat pembentuk modal
JENIS UANG
jenis uang
uang kartal. : uang yang dapat digunakan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya uang kertas dan uang logam.
JENIS UANG
b. uang giral. Yaitu uang yang dalam penggunaannya harus berhubungan dengan bank terlebih dahulu. Contohnya adalah cek, giro, bilyet giro, wesel.
NILAI UANG
nilai nominal. Yaitu nilai yang besarnya sesuai dengan angka yang tertera pada uang itu baik uang logam maupun uang
Lembaga keuangan dibedakan menjadi dua, yaitu
Lembaga Keuangan Depositori
Lembaga keuangan depositori (bank) mendapatkan dana yang bersumber langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan yaitu tabungan, giro, deposito berjangka dan sertifikat deposito.
Lembaga Keuangan Non-Depositori / Bukan bank
Dikelompokkan menjadi tiga bagian.
Pertama, bersifat kontraktual menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan dana untuk memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian, misalnya perusahaan asuransi dan dana pensiun.
Kedua, lembaga keuangan investasi yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya melakukan investasi di pasar uang dan pasar modal, misalnya perusahaan efek dan reksadana.
ketiga adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan investasi yaitu perusahaan modal ventura (venture capital) dan perusahaan pembiayaan (finance company,) yang menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (faktoring), pembiayaan konsumen (consumer company) dan kartu kredit (credit card).
Lembaga Keuangan Non-Depositori / Bukan bank
ketiga adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan investasi yaitu perusahaan modal ventura (venture capital) dan perusahaan pembiayaan (finance company,) yang menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (faktoring), pembiayaan konsumen (consumer company) dan kartu kredit (credit card).
BANK
1. Pengertian Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
BPR
2. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran
https://paknurcahyo.wordpress.com/2013/02/05/ringkasan-uang-dan-lembaga-keuangan-teori-ekonomi-indocakti/
Uang adalah suatu media yang diterima dan digunakan oleh para pelaku ekonomi untuk memudahkan dalam bertransaksi
ARTI UANG
Uang adalah suatu alat atau barang yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai alat pertukaran.
syarat uang
Disukai dan diterima secara umum
Mudah dibagi tanpa mengurangi nilainya
Mudah disimpan dan dipindahkan
Tahan lama dan tidak mudah rusak
Jumlahnya mencukupi
fungsi uang
Pada prinsipnya, fungsi uang terbagi menjadi dua:
a. fungsi asli atau primer, yaitu sebagai alat pertukaran dan sebagai alat satuan hitung
fungsi uang
b. fungsi turunan atau sekunder, yaitu sebagai alat pembayaran, sebagai alat penimbun kekayaan, sebagai alat pencicilan hutang, sebagai alat penunjuk harga, sebagai alat pembentuk modal
JENIS UANG
jenis uang
uang kartal. : uang yang dapat digunakan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya uang kertas dan uang logam.
JENIS UANG
b. uang giral. Yaitu uang yang dalam penggunaannya harus berhubungan dengan bank terlebih dahulu. Contohnya adalah cek, giro, bilyet giro, wesel.
NILAI UANG
nilai nominal. Yaitu nilai yang besarnya sesuai dengan angka yang tertera pada uang itu baik uang logam maupun uang
Lembaga keuangan dibedakan menjadi dua, yaitu
Lembaga Keuangan Depositori
Lembaga keuangan depositori (bank) mendapatkan dana yang bersumber langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan yaitu tabungan, giro, deposito berjangka dan sertifikat deposito.
Lembaga Keuangan Non-Depositori / Bukan bank
Dikelompokkan menjadi tiga bagian.
Pertama, bersifat kontraktual menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan dana untuk memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian, misalnya perusahaan asuransi dan dana pensiun.
Kedua, lembaga keuangan investasi yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya melakukan investasi di pasar uang dan pasar modal, misalnya perusahaan efek dan reksadana.
ketiga adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan investasi yaitu perusahaan modal ventura (venture capital) dan perusahaan pembiayaan (finance company,) yang menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (faktoring), pembiayaan konsumen (consumer company) dan kartu kredit (credit card).
Lembaga Keuangan Non-Depositori / Bukan bank
ketiga adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan investasi yaitu perusahaan modal ventura (venture capital) dan perusahaan pembiayaan (finance company,) yang menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (faktoring), pembiayaan konsumen (consumer company) dan kartu kredit (credit card).
BANK
1. Pengertian Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
BPR
2. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran
https://paknurcahyo.wordpress.com/2013/02/05/ringkasan-uang-dan-lembaga-keuangan-teori-ekonomi-indocakti/
Selasa, 17 Mei 2016
INVESTASI MENENTUKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
TEORI INVESTASI
INVESTASI
INVESTASI Adalah merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli atau memperoleh faktor-faaktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.atau pengeluaran untuk membeli faktor produksi untuk membangun usaha dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
INVESTASI ADA 2 MACAM:
1) OUTONOMOUS INVESMENT (investasi tetap)
2) INOCED INVESMENT (investasi terpacu)
Investasi tetap adalah investasi yang besarnya tidang tergantung pada besar nya pendapatan.
Investasi terpacu adalah investasi yang besarnya tergantung pada pendapatan.
INVESTASI TETAP umumnya digunakan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang bersifat tetap seperti: mesin,bangunan, tanah, /investasi untuk mendirikan usaha.investasi ini tidak ditentukan dengan pendapatan,tetapi dapat meningkatkan pendapatan nasional.
INVESTASI TERPACU investasi yang besarnya tergantung pendapatan nasional artinya jika pendaptan meningkat maka investasi akan meningkat pula.
INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL
INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL
A. Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk biasanya berjangka panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung. Keputusan investasi dapat dilakukan individu, dari investasi tersebut yang dapat berupa capital gain/loss dan yield. Alasan seorang investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang serta untuk menghindari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki.
Saham merupakan salah satu alternatif dalam aset finansial. Kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi dalam aset finansial di pasar modal sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal yang dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi adalah pendekatan fundamental dan teknikal. Pendekatan secara fundamental mendasarkan analisanya pada suatu anggapan bahwa setiap saham mempunyai nilai intrinstik dihasilkan. Salah satu indikator yang dapat digunakan yaitu apabila semakin rendah harga suatu saham maka semakin bagus untuk melakukan investasi, hal tersebut dikarenakan harga saham dapat terjangkau oleh kemampuan investor dan memiliki nilai resiko yang kecil.
TEORI INVESTASI
Perhitungan Investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunan / kontruksi, maupun persediaan barang jadi yang masih baru.
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena dihitung selama satu internal periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
a. Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan
Yang tercangkup dalam invesatasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction) adalah pengeluaran – pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan barang modal dan bangunan pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment).
b. Investasi persediaan
Berdasarkan pertimbangan, perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak daripada target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah 50.000 unik. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan, untuk mengatisipasinya berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan / keuntungan.
Kriteria Investasi
Minimal ada 4 kriteria investasi yang digunakan dalam praktik, yaitu :
1. Payback Period
Payback period (periode pulag pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun kita harus mempertimbangkan criteria payback ini. Sebab, ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (>5 tahun).
2. Benefit / cost ratio (B/C Ratio)
B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan disbanding hasil output yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (Cost). Output yang dihasilkan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1 maka B = C yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan.
3. Net Present Value (NPV)
Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari permintaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.
4. Internal Rate of return ( IRR )
Internal rate of return ( IRR ) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihirung pada saat NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang di inginkan (r). jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal invastasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.
http://ryanc4rd5.blogspot.co.id/2013/05/teori-investasi.html?m=1
INVESTASI
INVESTASI Adalah merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli atau memperoleh faktor-faaktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.atau pengeluaran untuk membeli faktor produksi untuk membangun usaha dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
INVESTASI ADA 2 MACAM:
1) OUTONOMOUS INVESMENT (investasi tetap)
2) INOCED INVESMENT (investasi terpacu)
Investasi tetap adalah investasi yang besarnya tidang tergantung pada besar nya pendapatan.
Investasi terpacu adalah investasi yang besarnya tergantung pada pendapatan.
INVESTASI TETAP umumnya digunakan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang bersifat tetap seperti: mesin,bangunan, tanah, /investasi untuk mendirikan usaha.investasi ini tidak ditentukan dengan pendapatan,tetapi dapat meningkatkan pendapatan nasional.
INVESTASI TERPACU investasi yang besarnya tergantung pendapatan nasional artinya jika pendaptan meningkat maka investasi akan meningkat pula.
INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL
INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL
A. Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk biasanya berjangka panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung. Keputusan investasi dapat dilakukan individu, dari investasi tersebut yang dapat berupa capital gain/loss dan yield. Alasan seorang investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang serta untuk menghindari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki.
Saham merupakan salah satu alternatif dalam aset finansial. Kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi dalam aset finansial di pasar modal sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal yang dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi adalah pendekatan fundamental dan teknikal. Pendekatan secara fundamental mendasarkan analisanya pada suatu anggapan bahwa setiap saham mempunyai nilai intrinstik dihasilkan. Salah satu indikator yang dapat digunakan yaitu apabila semakin rendah harga suatu saham maka semakin bagus untuk melakukan investasi, hal tersebut dikarenakan harga saham dapat terjangkau oleh kemampuan investor dan memiliki nilai resiko yang kecil.
TEORI INVESTASI
Perhitungan Investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunan / kontruksi, maupun persediaan barang jadi yang masih baru.
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena dihitung selama satu internal periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
a. Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan
Yang tercangkup dalam invesatasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction) adalah pengeluaran – pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan barang modal dan bangunan pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment).
b. Investasi persediaan
Berdasarkan pertimbangan, perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak daripada target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah 50.000 unik. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan, untuk mengatisipasinya berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan / keuntungan.
Kriteria Investasi
Minimal ada 4 kriteria investasi yang digunakan dalam praktik, yaitu :
1. Payback Period
Payback period (periode pulag pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun kita harus mempertimbangkan criteria payback ini. Sebab, ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (>5 tahun).
2. Benefit / cost ratio (B/C Ratio)
B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan disbanding hasil output yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (Cost). Output yang dihasilkan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1 maka B = C yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan.
3. Net Present Value (NPV)
Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari permintaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.
4. Internal Rate of return ( IRR )
Internal rate of return ( IRR ) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihirung pada saat NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang di inginkan (r). jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal invastasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.
http://ryanc4rd5.blogspot.co.id/2013/05/teori-investasi.html?m=1
Langganan:
Postingan (Atom)