.

Jumat, 13 April 2018

TEORI KEYNES

@C12-Ridho, @Proyek-07
Disusun Oleh Ridho Fatahillah Fadli

ABSTRAK
EKONOMI KEYNESIAN: adalah nama suatu teori ekonomi yang diambil dari John Maynard Keynes, seorang ekonom Inggris yang hidup antara tahun 1883 sampai 1946. Beliau dikenal sebagai orang pertama yang mampu menjelaskan secara sederhana penyebab dari Great Depression.


Teori ekonominya berdasarkan atas hipotesis siklus arus uang, yang mengacu pada ide bahwa peningkatan belanja (konsumsi) dalam suatu perekonomian, akan meningkatkan pendapatan yang kemudian akan mendorong lebih meningkatnya lagi belanja dan pendapatan.
Teori Keynes ini menelurkan banyak intervensi kebijakan ekonomi pada era terjadinya Great Depression.

PENDAHULUAN

Sejak awal kemerdekaan, orde baru dan sampai saat ini, di Indonesia ada kecenderungan pada sebagian ekonom yang menganggap bahwa ilmu ekonomi bekerja sebagaimana halnya ilmu fisika : bebas nilai dan logis. Filosofi bebas nilai dan logis yang diusung para ekonom itu tampak pada kebijakan ekonomi yang diambil antara lain masuknya investasi asing, industrialisasi, modernisasi, pinjaman luar negeri dan mekanisme pasar global. Yang hasilnya adalah benefit hanya sekejap mata namun cost–nya harus ditanggung beberapa generasi mendatang. Kebijakan ekonomi yang diambil malah tidak mampu mengangkat derajat sosial dan kesejahteraan bangsa namun meninggalkan dampak negatif yang biayanya tidak dapat kita hitung yaitu kemiskinan, kerusakan hutan dan lingkungan, dekadensi moral dan meninggalkan virus yang mustahil dapat diberantas : korupsi.

Tapi benarkah sesungguhnya  ilmu  ekonomi  itu bebas nilai ?, yang hanya mementingkan aspek kuantitatif ketimbang aspek kualitatif dan hanya berorientasi pada pertumbuhan yang tinggi. Untuk itu ada baiknya kita menelusuri teori-teori ekonomi yang menjadi “agama” para ekonom indonesia yang terbagi dalam Klasik dan Keynesian dan penerapan teori-teori ekonomi tersebut di Indonesia.

Rumusan Masalah
1.Teori ekonomi Klasik dan Keynesian
2.Tori ekonomi manakah yang pernah diterapkan di Indonesia
3.Bagaimanakah dampaknya bagi perkembangan perekonomian Indonesia.

PEMBAHASAN

1.Teori Ekonomi Keynesian
Aliran Keynesian yang dipelopori oleh John Maynard Keynes muncul untuk mengatasi krisis yang melanda Eropa pada 1930-an pasca perang Dunia I. Pada saat itu teori klasik dan neoklasik sudah tidak mampu lagi menjelaskan fenomena yang terjadi dan mengatasi krisis yang dihadapi. Bukunya “The General Theory of Employment, Interest and Money” merekomendasikan agar perekonomian tidak begitu saja diserahkan kepada mekanisme pasar, namun diperlukan peran pemerintah dalam sistem perekonomian, yang justru dalam teori klasik dan neoklasik peran pemerintah diharamkan.

2.Dasar Filsafat Teori Keynes
Inti dari ideologi Keynesianisme adalah untuk mengatasi masalah krisis ekonomi, pemerintah harus melakukan lebih banyak campur tangan secara aktif dalam mengendalikan perekonomian nasional.Kegiatan produksi dan pemilikan faktor-faktor produksi masih dapat dipercayakan kepada swasta, tetapi pemerintah wajib melakukan kebijakan-kebijakan untuk mempengaruhi perekonomian.Misalnya, dalam masa depresi pemerintah harus bersdia melakukan kegiatan-kegiatan yang langsung dapat menyerap tenaga kerja yang tidak dapat bekerja pada swasta, walaupun hal ini dapat menyebabkan defisit dalam anggaran belanja negara.Dalam hal ini Keynes tidak percaya pada sistem liberalisme yang mengkoreksi diri sendiri, untuk kembali pada posisi full employmentsecara otomatis.Full employment hanya dapat dicapai dengan tindakan-tindakan terencana, bukan datang dengan sendirinya.

3.Pasar Tenaga Kerja
Berbeda dengan teori klasik yang menganggap permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja selalu seimbang (equilibrium) karena harga-harga fleksibel, maka menurut Keynes pasar tenaga kerja jauh dari seimbang, karena upah tidak pernah fleksibel, sehingga permitaan dan penawaran hampir tidak pernah seimbang sehingga pengangguran sering terjadi. Menurut Keynesian pengangguran bisa terjadi terus menerus dan jenis pengangguran tersebut ada tiga macam:
Pengangguran karena adanya pergeseran tingkat oputput dari berbagai sektor dan ini bersifat sementara (frictional unemployment).
Pengangguran musiman, yang jumlahnya tergantung dengan musim (seasonal unemployment).
Pengangguran yang “dibuat” (institutional unemployment).

4.Pengangguran pergeseran(frictional)
pengangguran yang disebabkan karena adanya perubahan struktur dalam ekonomi dan orang-orang berpindah dari satu pekejaan ke pekerjaan lain. Masa transisi perpindahan pekerjaan ini menyebabkan timbulnya pengangguran sementara.Misalnya ada suatu industri yang tutup karena tidak efisien lagi untuk diteruskan sehingga orang-orang harus mencari pekerjaan baru. Proses mencari pekerjaan baru memerlukan waktu dan bahkan adakalanya pekerja tersebut harus dilatih kembali untuk memsuki lapangan pekerjaan baru. Contoh lain adalah adanya perpindahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dan sementara perkerjaan baru belum dapat maka status pencari kerja tersebut adalah pengangguran.

5.Pengangguran musiman
Diisebabkan karena adanya faktor musim dari suatu jenis pekerjaan. Misalnya di sektor pertanian ada musim puncak dimana banyak perkerjaan dan ada pula musim senggang atau tidak ada pekerjaan sama sekali sehingga petani menjadi menganggur danmencaripekerjaanlain.Pengangguran institusinal adalah pengangguran yang timbul akibat adanya kebijakasanaan pemerintah seperti upah minimum yang menyebabkan permintaan terhadap tanaga kerja berkurang.Sementara itu penawaran kerja dari pencari kerja cukup banyak sehinga timbul pengangguran.Timbulnya ketiga jenis penganguran tersebut diatas disebabkan oleh karena tidak fleksibelnya harga-harga, termasuk harga tenaga kerja (upah) dan lambatnya reaksi rasional dari para pelaku ekonomi sehingga tidak terjadi full employment. Tidak full employment berarti akan ada orang yang tidak mendapatkan pekerjaan.
Teori pasar tenaga kerja Keynesian ini cukup relevan dalam konteks pasar tenaga kerja Indonesia.Harga-harga barang dan upah buruh tidak fleksibel kebawah, bahkan harga bisa naik tanpa sebab yang jelas dan kalau sudah naik tidak bisa turun.Upah buruh minimum diduga juga ikut berperan dalam mempertahankan harga yang tinggi sehinga permintaan terhadap tenaga kerja tidak naik dan menambah pengangguran, walaupun faktor sempitnya lapangan kerja merupakan faktor terpenting yang menyebabkan jumlah pengangguran yang besar saat ini.Karena terbatasnya permintaan tenaga kerja akibat sektor produksi tidak tumbuh tinggi maka banyak tenaga kerja Indonesia yang menawarkan tenaganya keluar negeri seperti Malaysia.Pelaku ekonomi juga sangat lambat dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.Hal ini karena informasi yang terbatas dan asimetris. Misalnya petani di desa tidak tahu bahwa harga input atau produksi pertanian telah berobah. Ketidaktahuan ini biasanya menjadikan posisi petani sangat lemah dibandingkan dengan pedagang dan pengusaha besar lainnya.

6.Pasar Barang
Perbedaan pasar barang menurut Keynesian dengan klasik terletak pada Hukum Say bahwa permintaan sama dengan penawaran sehingga tidak akan terjadi kelebihan atau kekurangan permintan atau penawaran. Menurut Keynesian permintaan barang tidak selalu sama dengan penawaran karena tidak semua income dibelanjakan tetapi sebagian dari pendapatan tersebut akan disimpan dalam bentuk tabungan (saving). Tabungan tidak menambah permintaan efektif terhadap barang dan jasa kalau tidak segera diinvestasikan sehingga akan terjadi kelebihan stok barang atau kelebihan produksi barang (penawaran). Apa akibat dari ketidakseimbangan permintaan dengan penawaran ini terhadap perekonomian negara? Ada dua akibat yang akan terjadi. Pertama, para produsen akan mengurangi jumlah produksi mereka pada tahun atau periode berkutnya, artinya output atau GDP akan berkurang pada tahun berikutnya. Bila output berkurang maka dampaknya akan sangat serius terhadap variabel makro karena income, lapangan pekerjaan, konsumsi, investasi dan seterusnya akan menurun.  Kedua,akbat dari turunnya GDP dan income maka harga-harga akan turun karena turunnya permintaan akibat penurunan income. Apabila harga-harga (harga barang dan harga tenaga kerja) tidak kaku tetapi fleksibel dan turun sebanding dengan penuruan income, seperti yang diasumsikan oleh teori Klasik, maka keadaan down turn ini tidak akan berlangsung lama karena harga yang turun akan kembali mendorong naiknya permintaan (sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran). Naiknya permintaan akan mendorong produsen kembali menggenjot produksi mereka dan keadaan terpuruk akan segera terkoreksi kembali. Pabrik dan industri tidak akan tutup sehingga para buruh tidak banyak yang kena PHK. Berbeda dengan teori Klasik yang mengasumsikan harga-harga adalah fleksible, kenyataannya menurut Keynes, harga-harga adalah tidak fleksible tetapi kaku (rigid), tidak mau turun. Akibatnya permintaan akan turun dan produksi tidak akan naik sehingga ekonomi akan terjebak pada resesi atau depresi.
Keadaan sebaliknya bisa juga terjadi yaitu terjadinya kelebihan permintaan dan kekurangan produksi.Misalnya produsen membuat perhitungan yang optimis dengan menambah investasi sehingga permintaan aggregate naik (ingat investasi adalah komponen Aggregate Demand). Bila kapasitas terpasang pabrik sudah penuh maka tidak akan terjadi peningkatan produksi sehingga produksi berkurang dan sementara permintaan naik. Kenaikan permintaan dan kekurangan produksi ini akan ditransmisikan kedalam inflasi.

7.Pasar Uang
Perbedaan teori Klasik dan Keynesian dalam hal uang adalah, dan ini yang merupakan perbedaan besar, Keynesian tidak setuju dengan pendapat bahwa permintaan uang hanya ditentukan oleh kebutuhan transaksi dimana transaksi ini dipengaruhi oleh volume barang, harga barang dan kecepatan perputaran uang. Menurut Keynesian permintaan uang ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
kebutuhan transaksi (transaction motive)
kebutuhan untuk berjaga-jaga (precautionary motive) dan
kebutuhan untuk berspekulasi (speculation motive) atau investasi.
Untuk kebutuhan transaksi sama dengan pendapat klasik dimana tergantung dengan volume barang, harga dan konstanta. Tetapi untuk dua faktor lagi Keynesian berpendapat bahwa permintaan akan uang juga ditentukan oleh faktor berjaga-jaga dan spekulasi.
Kebutuhan berjaga-jaga adalah suatu kebutuhan untuk mengahadapi situasi yang tidak normal atau darurat, misalnya sakit, kecelakaan atau ada kebutuhan mendadak yang memerlukan uang yang tidak terduga sebelumnya. Jumah kebutuhan untuk jenis ini sama dengan kebutuhan transaksi, yakni tergantung dengan income. Bila dilihat secara prinsip maka kebutuhan jenis ini juga hampir sama dengan kebutuhan transaksi.
Faktor ketiga yang menentukan permintaaan uang adalah spekulasi, berbeda secara significant dengan teori klasik.Kebutuhan spekulasi adalah kebutuhan untuk mencari keuntungan dari permaian resiko dan keberuntungan.Sama seperti teori klasik, menurut Keynes uang tidak memberikan penghasilan apa-apa, misalnya dalam bentuk bunga, sehingga rugi kalau disimpan dalam jumlah yang terlalu banyak. Pada waktu teori ini dicetuskan oleh Keynes uang memang tidak memberikan keuntungan apa-apa kecuali untuk mempermudah proses transaksi sehari-hari. Sebagai alternatif dari memegang uang adalah membeli aset lain seperti obligasi (bonds) yang dikeluarkan pemerintah, karena obligasi memberikan pendapatan berupa bunga. Dalam perkembangannya sekarang uang telah bisa memberikan keuntungan dalam bentuk bunga bila disimpan di bank, walaupun tidak diinvestasikan ke usaha-usaha produktif tetapi bunganya sangat rendah diandingkan dengan deposito atau investasi lainnya. Kalau uang disimpan di rumah maka tetap tidak akan memberikan keuntungan sedikitpun. Tingkat keuntungan yang diperoleh dengan menabung di bank memang relatif rendah dibandingkan dengan investasi atau usaha produktif lainnya tetapi resiko menabung di bank juga rendah. Disamping itu alternatif terhadap memegang uang sekarang bukan hanya obligasi tetapi sudah terdapat berbagai jenis surat berharga yang dapat memberikan bunga yang sangat kompetitif dibandingkan dengan bunga simpanan bank.

Faktor kebutuhan uang untuk spekulasi merupakan perbedaan penting antara teori pasar uang klasik dan Keynesian. Menurut teori Keynesian disamping untuk transaksi, uang diperlukan juga untuk berjaga-jaga (berjaga-jaga hampir sama denga transaksi menurut versi teori klasik) dan untuk berspekulasi. Dikatakan spekulasi karena ada tarik menarik antara keperluan memegang uang dan memegang (membeli) aset yang lain selain uang sebagai ganti memegang uang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Aset lain yang dimaksud disini adalah aset finansial seperti obligasi atau surat-surat berharga lainnya. Sekarang ini kegiatan spekulasi ini dilakukan di pasar uang dan pasar modal (bursa) seperti di Indonesia Stock Exchange

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

Keynes dikenal dengan jumlah hasil karya yang begitu banyak dan dari semua hasil karyanya ada salah satu yang sangat terkenal dimasyarakat dunia yaitu : The General Theory of Employment, Interest, and Money.

Keynes tidak sepakat dengan teori klasik yang menciptakan permintaanya sendiri, karena menurut pandanga keynes permintaan selalu lebih kecil daripada penawaran, oleh karena itu keynes membantah teori Klasik.

Keynes merupakan salah satu bapak ilmu ekonomi makro yang mencetuskan bahwa peran pemerintah sangat perlu dalam perekonomian.

Daftar Pustaka

1.wisegeek, maret-2016: http://www.wisegeek.org/what-is-keynesian-economics.htm
2.Shevalina K, Agustus 2013: http://shevalina13.blogspot.com/2013/08/teori-ekonomi-klasik-vs-teori-ekonomi.html
3.Asrifandi, Agustus 2013: http://asrifandiwordpress.com/2013/08/teori-ekonomi-klasik-vs-teori-ekonomi.html
4.Fadhlipandy, Februari 2017: http://fadhlipandy.blogspot.com/
5.Philosophyresearch, Desember 2013: http://www.philosophyresearcher.com/2013/12/pengantar-menuju-pemikiran-john-maynard.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.