.

Sabtu, 31 Maret 2018

Memaksimumkan Laba: Pendekatan Rata-rata (Average Approach)

Oleh: M. Abi Haykal 
@C-04-Abi


ABSTRAK
Di dalam dunia usaha saat ini persaingan semakin ketat antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang memproduksi barang sejenis. Untuk itu setiap perusahaan atau pengusaha dituntut untuk melakukan strategi-strategi pemasaran yang tepat agar tidak kalah dengan perusahaan lainnya. Karena hampir semua perusahaan itu mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimalkan keuntungan.
Kata kunci: Laba


PENDAHULUAN
Dalam teori ekonomi mikro, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan secara teoritis laba adalah kompensasai atau resiko yang ditanggung oleh perusahaan, makin besar resiko semakin besar pula laba yang diperoleh. Sedangkan menurut Domonick Solvatore keuntungan merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC). Dan keuntungan maksimum akan tercapai apabila selisih positif antara TR dan TC mencapai angka terbesar.

PEMBAHASAN
Pengertian Memaksimalkan Keuntungan (Laba)
Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan. Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antaratotal pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu.
Keuntungan total merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC), Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila selisih positif antara TR  dengan TC mencapai angka terbesar. Secara sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC, perusahaan dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila selisihnya bernilai positif (π>0) dimana TR harus lebih besar dari pada TC (TR-TC). 
Tujuan Perusahaan dalam Memaksimalkan Keuntungan (Laba)
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai  jumlah yang maksimum”.Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang menekan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai.Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang mementingkan tujuan untuk  mencari keuntungan yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang di temui dalam praktek tersebut memberikan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. Tetapi, di samping menyadari kenyataan tersebut, juga di ingat bahwa pada sebagian besar perusahaan, Intinya tujuan terpenting adalah memaksimumkan keuntungan.Telah terbukti bahwa yang telah diberikan kepada masyarakat telah memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yaitu untuk memaksimalkan laba.
Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain kerena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Seperti halnya industri lain, tiap industry juga bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa factor antara lain jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.

C.      Pendekatan-pendekatan Dalam Memaksimalkan Keuntungan
Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
2. Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
3. Pendekatan Rata-rata (average approach)
Dalam pendekatan rata-rata, perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P). Laba total adalah laba per unit di kalikan dengan jumlah output yang terjual. Secara matematis dapat di rumuskan:
laba maksimum= (P-AC)Q
Dari persamaan ini, perusahaan akan mencapai laba bila bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC) dan perusahaan hanya mencapai titik impas apabila P=AC. Keputusan utuk memproduksi didasarkan pada perbandingan antara P dan AC, jika P lebih kecil atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi.
Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P)lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC.
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P=AC. Keputusan untuk memproduksi didasarkan pada perbandingan antara P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual sebanyak-banyaknya (maximum Selling) Agar laba (π) makin besar.
Contoh kasus:

1.      Jika diketahui :
P = 120 – 0,02 Q
TC = 60 Q + 25000
dimana P adalah harga per unit, sementara TC adalah total biaya
Ditanya :
Hitunglah Profit Maksimum (Laba Maksimal) !
Jawab :
TR          = P x Q
              = (120 – 0,02 Q)Q
TR          = 120Q – 0,02Q²
MR = TR’
MR = 120 – 0,04Q
MC = TC’
MC = 60
Profit maksimum didapat ketika MR = MC, maka:
120 – 0,04Q = 60
0,04Q = 120 – 60
Q = 60/0,04
Q = 1500
Masukkan nilai Q ke dalam persamaan P = 120 – 0,02Q, maka:
P = 120 – 0,02(1500)
   = 120 – 30
P = 90
kuantitas dan harga untuk mendapatkan profit maksimum masing-masing adalah 1500 dan 90.
Profit max        = TR – TC
                                    = 120Q – 0,02Q2 – (60Q + 25000)
                                    = 120(1500) – 0,02(1500)2 – 60(1500) – 25000
                                    = 180000 – 45000 – 90000 – 25000
                                    = 20000 

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan mengenai pemaksimalan laba, maka dapat diambil kesimpulan seperti berikut:
Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antaratotal pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi.Pada intinya tujuan dari memaksimalkan laba adalah mencari keuntungan bagi perusahaan tersebut yang sedang produksi.
Pendekatan Rata – rata
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Maka π=(P-AC).Q.


DAFTAR PUSTAKA
Rahardja, Pratama. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro & Makro Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Gunawan, Kaberet. 2010. Ekonomi Mikro. Kudus: Nora Media Enterprise.                                                                                                          
Sukirno, Sadono, 2002. Pengantar Teori Ekonomimikro. Jakarta: PT Raja Gafindo Persada
Soeratno, Ekonomi Mikro Pengantar Edisi 3, Bagian Penerbitan  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, Yogyakarta, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.