.

Sabtu, 31 Maret 2018

Memaksimalkan Laba : Pendekatan Totalitas


@C02-Nisa, @Proyek-05

Abstrak:

Makna laba secara umum adalah kenaikan kemakmuran dalam suatu periode yang dapat dinikmati(didistribusi atau ditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap dipertahankan. Seorang pengusaha pasti akan memaksimalkan keuntungan dari suatu usahanya. Banyak cara memaksimalkan laba usaha dengan cara pendekatan yaitu salah satunya pendekatan totalitas.

Memaksimumkan Laba: Pendekatan Rata-rata (Average Approach)

Oleh: M. Abi Haykal 
@C-04-Abi


ABSTRAK
Di dalam dunia usaha saat ini persaingan semakin ketat antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang memproduksi barang sejenis. Untuk itu setiap perusahaan atau pengusaha dituntut untuk melakukan strategi-strategi pemasaran yang tepat agar tidak kalah dengan perusahaan lainnya. Karena hampir semua perusahaan itu mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimalkan keuntungan.
Kata kunci: Laba

Pasar Persaingan Sempurna


Abstrak
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual.

Memaksimumkan Laba : Pendekatan Marjinal

 












@Proyek-05, @C18-Devi
Oleh : Devi Yanti Naibaho

 Abstrak
Di dalam dunia usaha saat ini persaingan semakin ketat antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Ada sebagian perusahaan yang lebih mengambil keuntungan dengan menekan penjualannya (hasil produksi), ada pula yang memasukkan unsur politik didalam penentuan tingkat produksi yang akan tercapai. Untuk itu setiap perusahaan atau pengusaha dituntut untuk melakukan strategi-strategi pemasaran yang tepat agar tidak kalah dengan perusahaan lainnya, karena semua perusahaan itu mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimalkan keuntungan (laba). Jadi, setiap perusahaan memiliki kriteria tersendiri dalam memaksimumkan laba yang akan diperolehnya.

Kata Kunci : Memaksimumkan laba atau keuntungan, pendekatan marjinal.

Pendahuluan
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dengan pembangunan teknologi yang semakin maju membawa pengaruh yang besar terhadap produksi yang dihasilkan oleh industri sehingga persaingan semakin ketat antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang memproduksi barang sejenis. Seperti halnya industri lain, setiap industri juga bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan kelangsungan hidupnya, karena hampir semua perusahaan itu mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimalkan keuntungan. Untuk itu setiap perusahaan atau pengusaha dituntut untuk melakukan strategi-strategi pemasaran yang tepat agar tidak kalah dengan perusahaan lainnya. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain jumlah produk yang dalam hal ini adalah jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.

Permasalahan
1)      Apa pengertian laba atau keuntungan ?
2)      Bagaimana pendekatan marjinal itu ?

Pembahasan
A.    Pengertian Laba atau Keuntungan
Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan.
Menurut Sunaryo, keuntungan (laba) adalah selisih antaratotal pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu.
Menurut Domonick Salvatore, keuntungan merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC). Keuntungan maksimum akan tercapai apabila selisih positif antara TR dan TC mencapai angka terbesar. Perusahaaan dikatakan memperoleh laba apabila nilai TR > TC. Secara sistematis laba dapat dirumuskan laba maksimum = TR – TC
Keuntungan total merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC), Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila selisih positif antara TR  dengan TC mencapai angka terbesar. Secara sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC, perusahaan dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila selisihnya bernilai positif (π>0) dimana TR harus lebih besar dari pada TC (TR-TC).
Di dalam memaksimumkan laba (keuntungan), terdapat tiga pendekatan yaitu pendekatan totalitas (totality approach), marjinal (marjinal approach), dan rata-rata (average approach). Tapi dalam pembahasan kali ini kita hanya akan membahas tentang pendekatan marjinal (marjinal approach)

B.     Pendekatan Marjinal (Marjinal Approach)
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC  yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku sehingga π=TR-TC.

Pada tabel di atas dicari kondisi pada saat MR=MC dimana pada kondisi tersebut jumlah output yang dihasilkan adalah 8 unit dan tingkat keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 7,5.

Kesimpulan
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992: 55). Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.

Daftar Pustaka
§  Rahardja, Pratama., dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi) Edisi Ketiga. Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI.
§  Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. PT Raja Gafindo Persada. Jakarta: 2002
§  Sukaesar, Singgih. 2015. Memahami Konsep Laba (Memaksimumkan Laba). Dalam http://singgihsukaesar14046.blogspot.co.id/2015/04/bab-5-memahami-konsep-laba.html. [Diakses 29 Maret 2018]
§  Ridwan, Murtadho. 2013. Memaksimumkan Laba. Dalam http://layyino.blogspot.co.id/2014/02/makalah-memaksimumkan-laba.html. [Diakses 29 Maret 2018]
§  Prasetyo, Budi. 2015. Memaksimumkan Laba. Dalam https://www.slideshare.net/budideli/makalah-memaksimumkan-laba. [Diunduh 29 Maret 2018]

Jumat, 30 Maret 2018

Memahami Pasar Oligopoli


Memahami Pasar Oligopoli
Oleh                : Lucia Debby Gracella Sihombing
Kode Peserta   : @C13-Lucia, @Proyek-05
Abstrak

Penulisan tulisan ini bertujuan untuk membantu pembaca dan juga penulis dalam memahami makna pasar oligopoli. Adapun latar belakang tulisan ini adalah seringnya terjadi persaingan khususnya dalam dunia pasar, namun pada oligopoli persaingan yang dibahas adalah persaingan tidak sempurna, walaupun tidak sempurna dapat menimbulkan risiko tertentu dalam pasar. Agen-agen pasar akan tetap menjaga loyalitas pembeli agar tidak berpindah produk dengan memanfaatkan para pembuat iklan agar menarik lebih perhatian para pembeli. Hal seperti inilah yang hendaknya kita ingin pahami dalam pembahasan  di dalam tulisan ini.
Kata kunci: oligopoli, pasar, pembeli, iklan.
Pendahuluan

Dewasa ini, banyak sekali permasalahan ekonomi yang dapat kita lihat bahkan alami dikehidupan sehari-hari. Beberapa aspek yang juga mesti kita pahami dalam kehidupan ekonomi disekitar kita adalah tentang proses bagaimana suatu kegiatan ekonomi itu dapat terjadi dengan keadaan tertentu, yang diuntungkankan dan sebaliknya.
Sepengetahuan penulis, buku-buku, teks, dan artikel-artikel ilmiah yang dibuat dalam jurnal yang ditulis para ahli tentang bidang ekonomi adalah sebagai berikut:
(1) Buku yang berjudul “Buku ekonomi mikro oleh Ida Nuirani SE.”.
(2) Buku yang berjudul “Teori Ekonomi Mikro oleh Bayu Pramutoko, SE., MM. ”
(3) Jurnal ekonomi mengenai “Teori Pasar oligopoli ”.

Hasil penelitian dan pembahasan tentang pemahaman pasar oligopoli. Ditinjau dari sudut pandang teoritis, sekurang-kurangnya hasil penelitian ini dapat mengembangkan dan menyempurnakan teo1ri pengantar ekonomi , teori perkembangan ekonomi, teori pengaruh ekonomi masa kini. Jika ditinjau dari sudut pandang praktikal, hasil penelitian tentang pemahaman ekonomi dimasa kini  menghasilkan konsep, strategi, prinsip, skema dan alur proses yang dimanfaatkan dan diaplikasikan secara praktis oleh user penelitian untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam konteks penelitian ini pengguna penelitian yang dapat memanfaatkan penelitian ini.
  Identifikasi masalah
Berdasarkan masalah yang telah dituliskan pada pendahuluan, kita dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang harapannya dapat diselesaikan yaitu sebagai berikut:
1.      Memahami arti Pasar
2.      Memahami tentang pasar oligopoli

Pembahasan
1.      Memahami Arti Pasar

Menurut Mankiw (2007) pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual dari sebuah barang atau jasa tertentu. Para pembeli sebagai sebuah kelompok yang menentukan permintaan terhadap produk dan para penjual sebagai kelompok yang menentukan penawaran terhadap produk. Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli serta penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Berdasarkan ilmu ekonomi, pasar berhubungan dengan kegiatannya bukanlah tempatnya. Ciri khas suatu pasar yaitu ada aktivitas transaksi atau jual beli. 
Pasar dibagi lagi menjadi beberapa bagian berdasarkan fisik, waktu, luas kegiatan bahkan bentuk yang salah satunya adalah pasar oligopoli (persaingan tidak sempurna).



2.      Memahami  Tentang Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah pasar dimana terdapat beberapa penjual dalam pasar suatu produk tertentu. Produk yang dihasilkan oleh produsen bersifat homogen, serta tidak dibedakan dengan perusahaan yang lain. Di pasar ini perusahaan atau produsen dapat bersaing secara langsung, tapi dapat pula melakukan merger (penggabungan).

Beberapa ciri-ciri pasar oligopoli:
·         Beberapa produsen yang menguasai pasar.
·         Setiap produsen atau perusahaan cenderung untuk memberlakukan harga pasar yang umum.
·         Produk yang diperjualbelikan belikan dapat bernilai homo atau beberbeda.
Kebaikan dari pasar oligopoli, perusahaan akan mengembangkan penelitian dan melakukan inovasi terhadap produknya. Inovasi tersebut sangat diperlukan sebab persaingan yang terjadi bukan dalam bentuk persaingan harga, tapi dari hal kualitas produknya.
Kelemahan pasar oligopoli, harga dalam pasar ini cenderung cukup tinggi, sehingga pihak perusahaan akan memperoleh keuntungan yang cukup besar. Kondisi seperti ini bisa berakibat kepada tidak meratanya distribusi pendapatan. Dan selain itu, biaya dari promosi yang dibutuhkan cukup besar yang dapat berakibat pada membesarnya biaya produksi.
Kesimpulan
Pasar adalah salah satu tempat terjadi nya kegiatan ekonomi yang lumayan besar. Dengan beberapa jenis pasar akan melakukan proses ekonomi dengan sifatnya masing-masing. Khususnya pasar oligopoli akan melakukan persaingan walaupun tidak sempurna namun berusaha mendapat banyak keuntungan dengan beberapa penjual dan memanfaatkan iklan untuk menjaga loyalitas pembeli terhadap suatu produk, karna seorang akan selalu merasa “NEVER BE ENOUGH”.

Daftar Pustaka
Aggraini dkk. 2013. Pola Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembangunan Manusia Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011. Jurnal ekonomi. Dalam http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=123857. Diunduh 15 November 2013.
Sri Budi. 2012. Mengelola Sumber Daya Manusia Dalam Menyongsong Millenium Development Goals (Mdgs). Jurnal ekonomi. Dalam http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=12768. Diunduh 19 November 2012.
Panuntun dkk. 2013. Strategi Bertahan Dipasar Oligopoli. Jurnal ekonomi. Dalam http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=190024. Diunduh 16 September 2013.
Anonim. Kbbi. Pengertian pasar. dalam https://kbbi.web.id/pasar. Di searching 29 maret 2018.
Hestanto. 2018. Pasar oligopoli. Website hestanto. Dalam http://www.hestanto.web.id/pasar/. Di unduh 4 Januari 2018.



Senin, 26 Maret 2018

Pasar Persaingan Monopolistik

@C12-Ridho, @Proyek-05
Disusun Oleh Ridho Fatahillah Fadli

ABSTRAKS:

Sebelum saya membahas tentang pasar monopolistic terlebih dahulu kita harus mengenal pengertian pasar. Pasar atau market merupakan sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa atau sumber daya ekonomi dan berbagai faktor produksi yang lainnya. Pada umumnya, pengertian pasar tidak menunjuk ke sebuah lokasi ataupun tempat-tempat tertentu, hal ini karena pasar tidak memiliki batas geografis. Adanya sistem jaringan komunikasi modern dapat meniadakan hambatan atau batasan-batasan geografis, sehingga dapat memungkinkan penjual dan pembeli bertransaksi tanpa harus saling melihat wajah satu sama lain.

KATA KUNCI: PASAR, MONOPOLISTIK, PERSAINGAN

PENDAHULUAN:

Manusia hidup tidak lepas dari berbagai hal yang disebut kebutuan sehari-hari. Mulai dari kebutuhan primer (kebutuhan yang paling utama atau kebutuhan tingkat satu seperti pangan, sandang dan papan), kebutuhan sekunder (kebutuhan tingkat dua setelah kebutuhan primer seperti peralatan mandi, obat-obatan dan alat tulis), sampai kebutuhan tersier (kebutuhan tingkat tiga setelah kebutuhan primer dan sekunder seperti kendaraan, radio, dan alat rias wajah). Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, manusia dapat mengandalkan hasil alam kemudian mengolahnya menjadi barang yang memiliki daya guna lebih. Selain memanfaatkan hasil alam, manusia juga menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penunjangnya.
Namun seperi yang kita ketahui, tidak semua manusia memiliki keahlian atau kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat Indonesia pernah melalui zaman dimana mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan barter. Namun sistem barter kurang efektif karena barang yang menjadi objek barter memiliki nilai tukar yang tidak sama. Oleh karena itu diciptakanlah alat tukar yang disebut uang. Uang yang digunakan sampai saat ini adalah uang berbentuk uang kertas dan uang logam. Mata uang yang menjadi mata uang di Indonesia adalah rupiah.
Adanya uang membuat manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan menghasilkan barang kebutuhan, membuka sistem jual beli atau berdagang. Para pedagang atau produsen menjual barang atau jasa kepada para pembeli atau konsumen. Seiring dengan bertambah banyaknya produsen maka dibentuklah suatu sistem yang disebut pasar. Pasar adalah adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Pasar terbagi menjadi dua yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna terbagi lagi menjadi tiga yaitu pasar monopoli, pasar oligopoly i dan pasar monopolistik.
Pasar  di Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah  yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik. Dalam makalah ini, penulis makalah akan membahas lebih rinci mengenai pasar monopolistic

RUMUSAN MASALAH:


1.      Bagaimana penjelasan  mengenai pengertian pasar persaingan monopolistik?
2.      Bagaimana terbentuknya pasar monopolistik?
3.      Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik dari pasar persaingan monopolistik?
4.      Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistik?


PEMBAHASAN:
1.1          Teori Pasar
1.1.1        Definisi Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar, karena seperti yang kita ketahui,  di pasar lah barang kebutuhan manusia tersedia. Beberapa ahli menguraikan definisi pasar, berikut beberapa diantaranya :
1)      Menurut Stanton, pasar adalah tempat bagi sekelompok manusia yang berkeinginan untuk membelanjakan uang yang dimilikinya sebagai bentuk kepuasan.
2)      Menurut H. Nystrom, pasar adalah suatu aktivitas yang salah satu pihaknya menyalurkan atau memberikan barang atau jasa kepihak lain. Pihak yang memberikan barang atau jasa disebut pihak pembeli sedangkan yang menyalurkan disebut pihak produsen.
3)      Menurut Philip dan Duncan, pasar adalah suatu langkah yang dipakai atau digunakan untuk menempatkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen yang bersifat tangible.

1.1.2        Jenis-Jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna :
1)      Pasar Monopoli         : pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang. Contohnya PT Kereta Api Indonesia
2)      Pasar Oligopoli         : pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan Otomotif Astra Indonesia.
3)      Pasar Monopolistik   : Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.

2.2          Teori Pasar Persaingan Monopolistik
1.2.1        Definisi Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
         
1.2.2        Karakteristik Pasar Monopolistik
1.      Produk yang terdifferensiasi (Differensiasi Produk)
Differensiasi produk adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memberikan daya tarik baik langsung maupun tidak langsung kepada konsumen dibandingkan perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis ataupun yang berbeda.
2.      Jumlah perusahaan banyak dalam industri
Jumlah perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia dapat dilihat begitu banyaknya merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan lain, karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
3.      Mudah masuk dan keluar
Laba super normal yang dinikmati perusahaan mengundang perusahaan pendatang untuk memasuki indsutri. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan monopolistik proses masuk keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya memperoleh laba normal.

1.2.3        Ciri-ciri Pasar Monopolistik
1.      Terdapat banyak penjual di pasar.
Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.

2.      Barang yang diproduksi dan diperjualbelikan berbeda corak (ukuran, mutu, dan satuan harga)
Apabila kita lihat secara fisik suatu produk , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat membedakan mana  produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang di  produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.
                                               
3.      Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengaruhi harga dan menentukan harga
4.      Keluar masuk dalam pasar sangat mudah
5.      Kegiatan promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan.


1.2.4        Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Monopolistik

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopolistik adalah sebagai berikut :
1)      Ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli
2)      Sumber daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi memiliki keunggulan yang berbeda
3)      Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga

1.2.5        Memaksimumkan Keuntungan di Pasar Persaingan Monopolistik.

 
         Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
          Pemaksimuman keuntungan terbagi menjadi dua yaitu pemaksimuman keuntungan jangka panjang dan jangka pendek.

1.2.5.1  Pemaksimuman keuntungan jangka panjang

         
Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar.  Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR<MC).

1.2.5.2     Pemaksimuman keuntungan jangka pendek
          Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas normal pada jangka pendek.

1.2.6   Keseimbangan jangka pendek dan panjang pasar persaingan monopolistik.
Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super  normal. Keseimbangan jangka pendek perusahaan tercapai bila MR = MC, karena memiliki daya monopoli, walau terbatas, kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan yang bergerak dalam pasar monopoli.
Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.

1.2.7 Penilaian Ke Atas Pasar Monopolistik
          Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari pasar bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.

1.2.8  Persaingan Bukan Harga
         
Persaingan bukan-harga merupakan usaha-usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli atas barang yang diproduksikannya.
Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis;
1.      Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan-perusahaan lain.
2.      Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan

1.2.9   Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik
Kelebihan pasar monopolistik:
1.      Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2.      Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3.      Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.      Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
     Kekurangan pasar monopolistik:
1.      Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.      Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.      Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

KESIMPULAN:
Simpulan dari makalah ini adalah :
1.      Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen) dengan barang yang diperjualbelikan bersifat homogen. Meskipun homogen, namun dengan merk dan keunggulan masing-masing yang berbeda.
2.      Pasar monopolistik timbul karena ketidakpuasan akan pasar persaingan sempurna dan monopoli, sumber daya alam yang tersedia melimpah dan differensiasi produk yang tidak terlalu tinggi.

DAFTAR PUSTAKA:
·        Ilmuku, maret 2014: www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp…/karakteristiK.html
·        Raharja,Pratama dan Manurung Mandala. “Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar”. Edisi keempat. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : 2010
·        Jusshie D’star, September 2014: http://jusman48.blogspot.co.id/2014/09/pasar-persaingan-monopolistik.html