.

Senin, 17 April 2017

Pengangguran di Provinsi Sumatera Utara

@B03-Rian
Oleh : Rian Fitriansyah

Abstrak
            Pembangunan di Sumatera Utara saat ini berkembang pesat dan mengakibatkan pertambahan penduduk, keadaan ini antara lain disebabkan oleh pertumbuhan penduduk secara alami dan terjadinya migrasi dari desa ke kota (urbanisasi) dengan tujuan mencari kerja. Lapangan kerja yang ditawarkan pun sangat beragam. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja secara tradisional dianggap salah satu faktor yang positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Tapi kenyataannya tingkat pengangguran di Sumatera Utara masih cukup tinggi sehingga akan menimbulkan masalah lagi. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan, tetapi sampai sekarang masih saja berkutat dengan pengangguran. 

Kata Kunci : Pengangguran, Ekonomi, Pemerintah, Pembangunan

Pendahuluan

Pengangguran merupakan istilah yang tidak asing lagi di setiap negara. Karena, pada dasarnya pengangguran adalah suatu keadaaan yang tidak terelakkan keberadaannya, baik itu di negara berkembang maupun di negara maju sekalipun.
Tingginya tingkat pengangguran dalam suatu negara dapat membawa dampak negatif terhadap perekonomian negara tersebut. Dimana, pengangguran akan menjadi beban tersendiri, tidak hanya bagi pemerintah, namun juga berdampak terhadap keluarga, lingkungan, dan lain sebagainya. Selain itu, tingginya tingkat pengangguran di suatu negara, dapat pula meningkatkan jumlah kriminilatias, menambah keresahan sosial, serta meningkatkan kemiskinan di dalam suatu negara.
Apabila ditelaah lebih lanjut, dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan suatu produk dari kegagalan pasar dalam memberikan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan dari angkatan kerja, atau dengan kata lain jumlah lapangan pekerjaan jauh lebih sedikit dari jumlah angkatan kerja yang tersedia.

Selain itu juga, pengangguran dapat disebabkan karena adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), karena perusahaan harus menutup/mengurangi tenaga kerjanya, untuk meminimalisasi kerugian, ada juga karena keadaan suatu negara yang kurang kondusif, seperti situasi politik dalam negeri, yang berakibat pada, menurunnya tingkat investasi asing, hal ini kemudian dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah. Hal yang tidak kalah penting adalah tingkat pendidikan. Faktor pendidikan kemudian memiliki peranan yang penting terhadap pengangguran. Dimana apabila pendidikan suatu masyarakat rendah dapat berakibat pada meningkatnya tingkat pengangguran di negara tersebut. Demikian pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, skill dan keahlian.

Permasalahan pengangguran memang sangat kompleks untuk dibahas dan merupakan hal yang tak kalah penting, karena dapat dikaitkan dengan beberapa indikator. Indikator-indikator ekonomi yang mempengaruhi tingkat pengangguran antara lain tingkat inflasi dan tingkat pendidikan di negara tersebut.

Angka pengangguran yang rendah dapat mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang baik, serta dapat mencerminkan adanya peningkatan kualitas taraf hidup penduduk dan peningkatan pemerataan pendapatan, Oleh karena itu kesejahteraan penduduk kemudian dapat meningkat.


Rumusan Masalah
1.      Apa itu Pengangguran ?
2.      Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran ?
3.      Bagaimana dampak pengangguran terhadap ekonomi suatu negara ?
4.      Bagaimana usaha pemerintah dalam mengatasi pengangguran ?

Pembahasan

Secara umum, pengertian pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang dalam mencari kerja atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pemecatan dan berusaha untuk memperoleh pekerjaan. Tingkat pengangguran adalah perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Berdasarkan data Tribun Medan pada tahun 2015 tercatat ada 428.794 pengangguran di Sumatera Utara. Jumlah pengangguran di Medan melebihi 25 persen dari total pengangguran di Sumut yang mencapai 108.243 orang. Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, dari 13,937 juta lebih penduduk Sumut, tercatat jumlah pengangguran pada Agustus 2016 di provinsi ini sebanyak 372 ribu orang lebih.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran di Sumatera Utara :
1.      Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja
2.      Pendidikan rendah
3.      Adanya budaya pilih-pilih pekerjaan
4.      Latar belakang pendididikan tidak sesuai dengan pekerjaan yang di sediakan
5.      Malas mencari pekerjaan
6.      Tidak mau berwirausaha
7.      Kurangnya keterampilan
8.      Rasa malas dan ketergantungan daripada orang lain
Dampak pengangguran terhadap ekonomi suatu negara :
1.      Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya . Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional rill (nyata) yang di capai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya ). Jadi, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat akan lebih rendah.
2.      Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun.
3.      Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya penganguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga pemerintah terhadap barang barang hasil produksi akan berkurang.
4.      Pengangguran menyebabkan penurunan pendapatan perkapita. Dengan kata lain ,bila tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan perkapita akan menurun dan sebaliknya bila tingkat pengangguran rendah pendapatan perkapita akan meningkat.
Mengingat maasalah pengangguran menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat juga tentunya. Di Sumatera Utara masalah pengangguran seharusnya dapat diatasi dengan berbagai upaya . Karena dalam UUD 45 pasal 27 ayat 2 yaitu, tiap tiap warga berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan .Untuk itu diperlukan kebijakan pemerintah yaitu :
1.      Pemerintah memberikan bantuan wawasan , pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada usaha kecil dan menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta memberikan fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan handal bersaing di bidangnya.
2.      Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunnjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar .
3.      Melakukan pembenahan pembangunan dan pengembangan kawasan kawasan, khususnya daerah yang tertinggal yang terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi .
4.      Menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik  penanaman modal asing maupun lokal .
5.      Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan indonesia (khususnya daerah daerah yang belum tergali potensinya ) dengan melakukan promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
6.      Melakukan program sinergi  antara BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau asli produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan poses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama sama.
7.      Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini yang diharapkan dapat menekan pada laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat kedaerah yang jarang penduduk dengan di fasiliasikan skektor pertanian, pekebunan atau peternakan oleh pemerintah.
8.      Menyeleksi tenaga kerja indonesia(TKI) yang akan di kirim ke luar negeri perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya, diupayakan tenaga tenaga terampil hal itu dapat dilakukan dan di prakarsai oleh pemerintah pusat dan daerah .
9.      Memperbaiki kurikulum dan sistem pendidikan nasional (sidiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulsan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja

Kesimpulan

Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia masih terbilang tinggi terutama di Sumatera Utara, upaya-upaya yang di lakukan pemerintah dalam menekan jumlah pengangguran terbilang jauh dari kata berhasil, sebab penurunan angka pengangguran tidak signifikan dan mengalami pasang surut atau tidak stabil. Kurang seriusnya pemerintah dalam menjalankan kebijakan menanggulangi masalah pengangguran menjadi salah satu hal yang menyebabkan masalah tersebut tidak kunjung dapat di tangani dan terus menerus menjadi masalah yang menghasilkan masalah-masalah baru pula.

 Daftar Pustaka

TribunMedannews.2017.Terjadi lonjakan jumlah pengangguran di Sumatera Utara. Dalam link http://medan.tribunnews.com/2017/02/23/saban-tahun-terjadi-lonjakan-jumlah-pengangguran-di-sumatera-utara (Diunduh 17 April 2017)
AxzerToni.2015.Pengangguran di Sumut. Dalam link http://toniaxzer.blogspot.co.id/2015/01/penganguran-di-sumut.html (Diunduh 17 April 2017)
Artikelsiana.2015.Pengangguran pengertian jenis penyebab. Dalam link http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengangguran-pengertian-jenis-penyebab.html (Diunduh 17 April 2017)
Medanlintas.2016.Bps Pengangguran terbuka di Sumut. Dalam link http://lintasmedan.com/2016/11/bps-pengangguran-terbuka-di-sumut-berkurang/ (Diunduh 17 April 2017)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.