Oleh : Rian Fitriansyah
Abstrak
Pembangunan di Sumatera Utara saat
ini berkembang pesat dan mengakibatkan pertambahan penduduk, keadaan ini antara
lain disebabkan oleh pertumbuhan penduduk secara alami dan terjadinya migrasi
dari desa ke kota (urbanisasi) dengan tujuan mencari kerja. Lapangan kerja yang
ditawarkan pun sangat beragam. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan
kerja secara tradisional dianggap salah satu faktor yang positif yang memacu
pertumbuhan ekonomi. Tapi kenyataannya tingkat pengangguran di Sumatera Utara
masih cukup tinggi sehingga akan menimbulkan masalah lagi. Berbagai upaya
pemerintah telah dilakukan, tetapi sampai sekarang masih saja berkutat dengan
pengangguran.
Kata
Kunci : Pengangguran, Ekonomi, Pemerintah, Pembangunan
Pendahuluan
Pengangguran
merupakan istilah yang tidak asing lagi di setiap negara. Karena, pada dasarnya
pengangguran adalah suatu keadaaan yang tidak terelakkan keberadaannya, baik
itu di negara berkembang maupun di negara maju sekalipun.
Tingginya
tingkat pengangguran dalam suatu negara dapat membawa dampak negatif terhadap
perekonomian negara tersebut. Dimana, pengangguran akan menjadi beban
tersendiri, tidak hanya bagi pemerintah, namun juga berdampak terhadap
keluarga, lingkungan, dan lain sebagainya. Selain itu, tingginya tingkat pengangguran
di suatu negara, dapat pula meningkatkan jumlah kriminilatias, menambah
keresahan sosial, serta meningkatkan kemiskinan di dalam suatu negara.
Apabila
ditelaah lebih lanjut, dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan suatu produk
dari kegagalan pasar dalam memberikan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan
kebutuhan dari angkatan kerja, atau dengan kata lain jumlah lapangan pekerjaan
jauh lebih sedikit dari jumlah angkatan kerja yang tersedia.
Selain
itu juga, pengangguran dapat disebabkan karena adanya pemutusan hubungan kerja
(PHK), karena perusahaan harus menutup/mengurangi tenaga kerjanya, untuk
meminimalisasi kerugian, ada juga karena keadaan suatu negara yang kurang
kondusif, seperti situasi politik dalam negeri, yang berakibat pada, menurunnya
tingkat investasi asing, hal ini kemudian dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah. Hal yang tidak kalah penting
adalah tingkat pendidikan. Faktor pendidikan kemudian memiliki peranan yang
penting terhadap pengangguran. Dimana apabila pendidikan suatu masyarakat
rendah dapat berakibat pada meningkatnya tingkat pengangguran di negara
tersebut. Demikian pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena kurangnya sumber
daya manusia yang memiliki pengetahuan, skill dan keahlian.
Permasalahan pengangguran memang sangat kompleks untuk dibahas dan merupakan
hal yang tak kalah penting, karena dapat dikaitkan dengan beberapa indikator.
Indikator-indikator ekonomi yang mempengaruhi tingkat pengangguran antara lain
tingkat inflasi dan tingkat pendidikan di negara tersebut.
Angka
pengangguran yang rendah dapat mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang baik,
serta dapat mencerminkan adanya peningkatan kualitas taraf hidup penduduk dan
peningkatan pemerataan pendapatan, Oleh karena itu kesejahteraan penduduk
kemudian dapat meningkat.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
itu Pengangguran ?
2.
Apa
saja faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran ?
3.
Bagaimana
dampak pengangguran terhadap ekonomi suatu negara ?
4.
Bagaimana
usaha pemerintah dalam mengatasi pengangguran ?
Pembahasan
Secara
umum, pengertian pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali
atau sedang dalam mencari kerja atau bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu sebelum pemecatan dan berusaha untuk memperoleh pekerjaan. Tingkat
pengangguran adalah perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan
kerja yang dinyatakan dalam persen. Berdasarkan data Tribun Medan pada tahun 2015
tercatat ada 428.794 pengangguran di Sumatera Utara. Jumlah pengangguran di
Medan melebihi 25 persen dari total pengangguran di Sumut yang mencapai 108.243
orang. Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, dari
13,937 juta lebih penduduk Sumut, tercatat jumlah pengangguran pada Agustus
2016 di provinsi ini sebanyak 372 ribu orang lebih.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengangguran di Sumatera Utara :
1.
Besarnya
angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja
2.
Pendidikan
rendah
3.
Adanya
budaya pilih-pilih pekerjaan
4.
Latar
belakang pendididikan tidak sesuai dengan pekerjaan yang di sediakan
5.
Malas
mencari pekerjaan
6.
Tidak
mau berwirausaha
7.
Kurangnya
keterampilan
8.
Rasa
malas dan ketergantungan daripada orang lain
Dampak
pengangguran terhadap ekonomi suatu negara :
1.
Pengangguran
bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya
. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional rill
(nyata) yang di capai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial
(pendapatan yang seharusnya ). Jadi, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat
akan lebih rendah.
2.
Pengangguran
akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang.
Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun.
3.
Pengangguran
tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya penganguran akan menyebabkan
daya beli masyarakat akan berkurang sehingga pemerintah terhadap barang barang
hasil produksi akan berkurang.
4.
Pengangguran
menyebabkan penurunan pendapatan perkapita. Dengan kata lain ,bila tingkat
pengangguran tinggi maka pendapatan perkapita akan menurun dan sebaliknya bila
tingkat pengangguran rendah pendapatan perkapita akan meningkat.
Mengingat
maasalah pengangguran menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat juga
tentunya. Di Sumatera Utara masalah pengangguran seharusnya dapat diatasi
dengan berbagai upaya . Karena dalam UUD 45 pasal 27 ayat 2 yaitu, tiap tiap
warga berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan .Untuk
itu diperlukan kebijakan pemerintah yaitu :
1.
Pemerintah
memberikan bantuan wawasan , pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan
kepada usaha kecil dan menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen
memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta
memberikan fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan handal
bersaing di bidangnya.
2.
Mendorong
terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunnjang dan
mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan
usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar .
3.
Melakukan
pembenahan pembangunan dan pengembangan kawasan kawasan, khususnya daerah yang
tertinggal yang terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas
transportasi dan komunikasi .
4.
Menyederhanakan
perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang
menghambat investasi baik penanaman modal asing maupun lokal .
5.
Mengembangkan
sektor pariwisata dan kebudayaan indonesia (khususnya daerah daerah yang belum
tergali potensinya ) dengan melakukan promosi keberbagai negara untuk menarik
para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam
pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan
banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
6.
Melakukan
program sinergi antara BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan
usaha atau asli produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut
maka kegiatan poses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena
pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama sama.
7.
Dengan
memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini
yang diharapkan dapat menekan pada laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru
atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat
kedaerah yang jarang penduduk dengan di fasiliasikan skektor pertanian,
pekebunan atau peternakan oleh pemerintah.
8.
Menyeleksi
tenaga kerja indonesia(TKI) yang akan di kirim ke luar negeri perlu seleksi
secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya, diupayakan
tenaga tenaga terampil hal itu dapat dilakukan dan di prakarsai oleh pemerintah
pusat dan daerah .
9.
Memperbaiki
kurikulum dan sistem pendidikan nasional (sidiknas). Sistem pendidikan dan
kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi.
Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulsan perguruan tinggi yang
tidak siap menghadapi dunia kerja
Kesimpulan
Berdasarkan
keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia
masih terbilang tinggi terutama di Sumatera Utara, upaya-upaya yang di lakukan
pemerintah dalam menekan jumlah pengangguran terbilang jauh dari kata berhasil,
sebab penurunan angka pengangguran tidak signifikan dan mengalami pasang surut
atau tidak stabil. Kurang seriusnya pemerintah dalam menjalankan kebijakan
menanggulangi masalah pengangguran menjadi salah satu hal yang menyebabkan
masalah tersebut tidak kunjung dapat di tangani dan terus menerus menjadi
masalah yang menghasilkan masalah-masalah baru pula.
Daftar
Pustaka
TribunMedannews.2017.Terjadi
lonjakan jumlah pengangguran di Sumatera Utara. Dalam link http://medan.tribunnews.com/2017/02/23/saban-tahun-terjadi-lonjakan-jumlah-pengangguran-di-sumatera-utara
(Diunduh 17 April 2017)
AxzerToni.2015.Pengangguran
di Sumut. Dalam link http://toniaxzer.blogspot.co.id/2015/01/penganguran-di-sumut.html
(Diunduh 17 April 2017)
Artikelsiana.2015.Pengangguran
pengertian jenis penyebab. Dalam link http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengangguran-pengertian-jenis-penyebab.html
(Diunduh 17 April 2017)
Medanlintas.2016.Bps
Pengangguran terbuka di Sumut. Dalam link http://lintasmedan.com/2016/11/bps-pengangguran-terbuka-di-sumut-berkurang/
(Diunduh 17 April 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.