Pengertian Laba atau Keuntungan Keuntungan (laba) merupakan
tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya. Proses produksi
dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan.
Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi.
Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi.
Dalam Pendekatan marjinal, perhitungan laba dilakukan dengan
membandingkan biaya marjinal (MC) dan pendapatan marjinal (MR). Laba maksimum
akan tercapai pada saat MR = MC. Kondisi tersebut bisa dijelaskan secara
matematis, grafis dan verbal.
A. Penjelasan Secara Matematis
π = TR – TC
Laba maksimum tercapai bila turunan
pertama fungsi π sama dengan nol dan nilainya sama
dengan nilai turunan pertama TR dikurangin nilai turunan pertama TC .
MR – MC = 0
|MR = MC| => memaksimum atau kerugian minimum
Denga demikian,
perushaan akan memperoleh laba maksimum atau kerugian minimum bila ia
berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.
Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan
maksimum. Analisis ini mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal
yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk
mencari jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan
patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah
satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal
negative dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai
keuntungan atau laba marginal= 0. Dalam pendekatan marginal perhitungan laba
dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR).
Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah
keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC yaitu hasil
penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini
pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan
sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan
mmenambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC
berlaku. sehingga π=TR-TC.
B.
Penjelasan Secara Grafis
Kurva biaya total (TC) yang bentuknya kurva seperti huruf S
terbalik. Kurva pendapatan total (TR) diperoleh dengan cara mengalihkan kurva
produksi total (TP) dengan harga jual output per unit (P). Pada pembahasan
teori produksi, telah diketahui bahwa kurva TP berbentuk huruf S. Karena kurva
TR diperoleh dengan cara mengalihkan kurva TP dengan sebuah bilangan sebesar
nilai P, maka kurva TR juga berbentuk huruf S.
C. Penjelasan
secara verbal
Pada pergerakan kurva laba (π) sepanjangan interval Q₁ - Q₅. Maka
pergerakan tersebut kita bagi menjadi tiga sub-interval Q₁ - Q₃ , Q₃ dan Q₃ -
Q₅.
1.
Penambahan Output
Sepanjang Sub-Interval Q₁ - Q₃
Ketika output ditambah dari Q₁ ke Q₂ kurva π bergerak naik yang artinya laba bertambah
besar. Bila diperhatikan kurva TR dan TC, terlihat bahwa sudut kecuraman garis
singgung A₁ (MR) lebih besar dari sudut kencuraman garis singgung A₂ (MC). Jika
output ditambah satu unit maka tambahan pendapatan (MR) yang dihasilkan lebih
besar dari tambahan biaya (MC) yang di keluarkan.
2.
Pada Saat Jumlah Output
Q₃
Pada saat output Q₃ garis
singgung B₁ (MR) sejajar garis singgung B₂ (MC). Jika output ditambah satu unit
maka tambahan pendapatan (MR) yang di peroleh sama pesis dengan tambahan biaya
(MC) yang dikeluarkan.
3.
Interval Q₃ - Q₅
Jika output ditambah dari Q₃ ke Q₄, terlihat sudut kemiringan garis
singgung C₁ (MR) sudah lebih kecil dari sudut kemiringan garis singgung C₂
(MC). Artinya jika output ditambah satu unit, tambahan pendapatan (MR) yang di
peroleh lebih kecil dibanding tambahan biaya (MC). Maka dalam kondisi seperti
itu perusahaan akan merugi bila terus menambah output.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.