Pengertian Memaksimalkan Keuntungan
(Laba)
Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha
dalam menjalankan usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin
dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan.
Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu.
Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu.
Keuntungan total merupakan penerimaan total (TR) dikurangi
dengan biaya total (TC), Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila
selisih positif antara TR dengan TC mencapai angka terbesar. Secara
sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC, perusahaan dapat dikatakan memperoleh
keuntungan apabila selisihnya bernilai positif (π>0) dimana TR harus lebih
besar dari pada TC (TR-TC).
Tujuan Perusahaan dalam
Memaksimalkan Keuntungan (Laba)
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis
kegiatan perusahan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai
kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang
maksimum”.Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat
kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan
usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya
tujuan perusahaan.Ada perusahaan yang menekan kepada volume penjualan dan ada
pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang
akan di capai.Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk
mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang mementingkan tujuan untuk
mencari keuntungan yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang di temui
dalam praktek tersebut memberikan dalam menganalisis kegiatan perusahaan.
Tetapi, di samping menyadari kenyataan tersebut, juga di ingat bahwa pada
sebagian besar perusahaan, Intinya tujuan terpenting adalah memaksimumkan
keuntungan.Telah terbukti bahwa yang telah diberikan kepada masyarakat telah
memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yaitu untuk
memaksimalkan laba.
Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada
operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan
efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan.
Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan
perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain kerena laba
tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau
meningkatkan pertumbuhannya. Seperti halnya industri lain, tiap industry juga
bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba
yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa factor antara lain jumlah hasil
produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.
Pendekatan-pendekatan Dalam
Memaksimalkan Keuntungan
Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat
tiga pendekatan, yaitu:
1.
Pendekatan Totalitas (Totality
Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara
membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC). Pendekatan total(TC)
adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga
output per unit (P), maka TR = P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah
samadengan biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variable(VC), maka TC = FC +
VC.
Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output
dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) di kalikan
dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa π=P.Q-(FC+v.Q).
Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan
menempuh strategi penjualan maksimum (Maximum Selling).Sebab semakin besar
penjualan semakin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil
keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi
untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan
potensi permintaan efektif.
Q
|
P
|
TR
|
TC
|
Keuntungan
Total
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
|
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
|
17
18,5
19,5
20,75
22,25
24,25
27,5
32,5
40,5
52,5
|
-12
-8,5
-4’5
-0,75
2,75
5,75
7,5
7,5
4,5
-2,5
|
Daftar Pustaka
Gunawan, kaberet, 2010, Ekonomi
Mikro, nora media enterprise, Kudus
Sukirno, sadono, 2002, Pengantar Teori Ekonomimikro, PT Raja Gafindo Persada, Jakarta
Soeratno, 2011, Ekonomi Mikro Pengantar Edisi 3, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, Yogyakarta
Sukirno, sadono, 2002, Pengantar Teori Ekonomimikro, PT Raja Gafindo Persada, Jakarta
Soeratno, 2011, Ekonomi Mikro Pengantar Edisi 3, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.