.

Kamis, 28 Juni 2018

Kebijakan Moneter dan Keseimbangan Ekonomi IS-LM


Kebijakan Moneter dan Keseimbangan Ekonomi IS-LM
@C03-Tasya


Abstrak
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini gambarkan seperti mata uang dua sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter.
Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indikator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Sesuai dengan kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang kegiatannya bertumpu pada aset keuangan kredit perbankan, maka pemerintah perlu melaksanakan kebijakan moneter melalui pengelolaan instrumen-instrumen kebijakan moneter itu sendiri, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi struktur potensi ekonomi masyarakat  yang akan digerakkan. 
Kata kunci: Kebijakan moneter, keseimbangan ekonomi IS-LM

Pendahuluan
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga (inflasi terkontrol). Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat mempertahankan,menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh,sekaligus mengendalikan inflasi.
Kebijakan Moneter dan Keseimbangan Ekonomi: Analisis IS-LM
            Kebijakan moneter dikatakan efektif bila mampu mengendalikan tingkat output dan atau harga. Untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan moneter, peralatan analisis yang paling sederhana namun komprehensif adalah kurva IS-LM

1.       Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Keseimbangan Pasar Uang-Modal
                Pasar Uang adalah yang menemukan permintaan uang (L) dan penawaran uang (M). Menurut John Maynard Keynes, motif permintaan uang masyarakat ada tiga yaitu untuk transaksi, berjaga-jaga dan untuk spekulasi. Kurva LM adalah kurva yang menunjukan besarnya pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga yang memenuhi syarat keseimbangan di pasar uang. Syarat keseimbangan di pasar uang adalah L sama dengan M (L=M)
            Keseimbangan di Pasar Modal)/Capital Assets Pricing Model (CAPM)
CAPM merupakan suatu alat untuk memprediksi keseimbangan return yang diharapkan dari suatu asset berisiko dengan risiko dari asset tersebut saat pasar dalam kondisi seimbang. CAPM dapat digunakan untuk mengestimasikan return suatu sekuritas dan dapat membantu menyederhanakan gambaran realitas hubungan return dan risiko dalam dunia nyata yang terkadang sangat kompleks.
Garis Pasar Modal (CML: Capital Market Line) merupakan garis yang menunjukkan semua kemungkinan kombinasi portofolio efisien yang terdiri dari aktiva-aktiva berisiko dan aktiva bebas risiko. Harga pasar dan risiko menunjukkan tambahan return yang dituntut oleh pasar karena adanya kenaikan risiko portofolio relative terhadap risiko pasar.
            Keseimbangan pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang (liquidity preference, disingkat L) telah sama dengan penawaran uang (money supply, disingkat M).  Secara grafis kondisi keseimbangan pasar uang dan modal digambarkan oleh kurva LM. Untuk menurunkan kurva LM dibutuhkan kurva penawaran uang dan kurva permintaan uang, LM menunjukan kondisi ketidak seimbangan pasar uang dan modal.

2.       Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Keseimbangan Ekonomi
       Pergeseran kurva LM karena pengaruh perubahan jumlah uang beredar yang dilakukan pemerintah akan mempengaruhi keseimbangan ekonomi, karna mengubah titik potong kurva IS-LM, yang berarti mengubah titik potong keseimbangan ekonomi .  Diagram 3 berikut ini menunjukan kondisi keseimbangan awal terjadi pada tingkat pendapatan Y* 0 dan tingkat bunga R0 . Jika pemerintah menambah jumlah uang yang beredar, kurva LM bergeser ke kanan (dari LM 0 ke LM 1 ), sehingga titik keseimbangan juga bergeser dari  ke E1. pada titik keseimbangan yang baru (E1), outputkeseimbangan adalah Y*1 yang lebih besar daripada  Y*0, sedangkat tingkat bunga adalah r1 yang lebih daripada R 0. Dengan kata lain, kebijakan moneter ekspansif dalam konteks diagram 3 telah berhasil memacu pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat bunga. Dalam perekonomian pasar, kenaikan tingkat bunga mengindikasikan telah terjadinya kelebihan permintaan investasi. Akibatnya dapat dilihat dari dua sisi:
A.      Sisi Output
Kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan ada beberapa rencana investasi yang dibatalkan, sebagai akibatnya pertambahan kapasitas produksi menjadi lebih kecil.
B.      Sisi Biaya
Kenaikan tingkat bung akan menaikan biaya produksi dikarenakan naiknya biaya modal.
Dari kedua hal diatas, akibatnya kenaikan tingkat bunga akan memicu terjadinya inflasi.

Daftar Pustaka:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.