@A10-Rona
Oleh : Rona Tasya Oktaviani
ABSTRAK
Ilmu
ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang
tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja,
barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langka dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagaibagai barang (misalnya gandum daging, mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta mendistribusikan (membagikan)nya kepada pelbagai anggota masyarakat untuk merekaTingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan. Seseorang membelanjakan uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak pertimbangan akibat adanya kalangkaan.
barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langka dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagaibagai barang (misalnya gandum daging, mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta mendistribusikan (membagikan)nya kepada pelbagai anggota masyarakat untuk merekaTingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan. Seseorang membelanjakan uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak pertimbangan akibat adanya kalangkaan.
PENDAHULUAN
Konsumsi, ialah
suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu
benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan
pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau
distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya
konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip
holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak
konsumen.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
saja faktor yang mempengaruhi konsumsi ?
PEMBAHASAN
Faktor
– faktor yang mempengaruhi konsumsi :
1. Tingkat Pendapatan dan
Kekayaan
Sangat
lazim apabila tinggi rendahnya daya konsumsi seseorang berhubungan dengan
tinggi rendahnya tingkat pendapatan, karena perilaku konsumsi secara psikologis
memang berhubungan dengan tingkat pendapatan, seperti yang kita bahas dalam
paragraph pertama di atas.
Apabila
pendapatan pendapatan konsumen tinggi, maka konsumsinya juga tinggi (baik dalam
jumlah maupun dalam nilai) karena ini berhubungan dengan pemenuhan kepuasan
yang tak terbatas. Sebaliknya apabila pendapatan seseorang rendah maka
konsumsinya juga relatif rendah karena berhubungan dengan keinginan bertahan
hidup.
Contoh : seseorang yang tadinya makan nasi aking ketika
mendapat pekerjaan yang menghasilkan gaji yang besar akan meninggalkan nasi
aking menjadi nasi beras rajalele. Orang yang tadinya makan sehari dua kali
bisa jadi 3 kali ketika dapat tunjangan tambahan dari pabrik.
Selain
pendapatan, ternyata tingkat kekayaan seseorang juga berpengaruh. Kekayaan ini
bisa saja didapatkan dari besarnya tabungan masa lalu, harta warisan, dan
sebagainya. Dengan tingkat kekayaan tertentu maka meskipun pendapatan aktualnya
menurun dari periode sebelumnya bisa saja tingkat konsumsonya sama dengan
konsumsi sebelumnya, atau bahkan mungkin tingkat konsumsinya lebih besar dari
sebelumnya.
Contonya
seperti seseorang yang memiliki banyak rumah kontrakan dan rumah kost biasanya
akan memiliki banyak uang tanpa harus banyak bekerja. Dengan demikian orang tersebut dapat membeli banyak
barang dan jasa karena punya banyak pemasukan dari hartanya.
2. Tingkat Suku Bunga dan
Spekulasi
Bagi
masyarakat tertentu adakalanya mau mengorbankan konsumsi untuk mendapatkan
perolehan yang lebih besar dari suku bunga yang berlaku dari uang yang
ditabung, sehingga manakala suku bunga tinggi, konsumsi masyarakat berkurang
meskipun pendapatannya tetap.
Akan
tetapi manakala suku bunga demikian rendahnya maka masyarakat akan lebih
condong untuk menggunakan semua uangnya untuk konsumsi, sehingga hamper tidak
ada yang ditabung.
Bunga bank
yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi yang tinggi karena orang lebih
tertarik menabung di bank dengan bunga tetap tabungan atau deposito yang tinggi
dibanding dengan membelanjakan banyak uang.
Selain
suku bunga, tingkat spekulasi masyarakat juga mempengaruhi tingkat konsumsi,
masyarakat bisa saja mengurangi konsumsinya karena berharap pasa hasil yang
besar dari uang yang dikeluarkan untuk bergelut di pasar saham atau obligasi
(menunda konsumsi tinggi) dengan harapan akan bisa melakukan konsumsi yang
lebih besar apabila spekulasinya membuahkan hasil.
3. Sikap Berhemat
Memang
terjadi paradoks antara sikap berhemat dengan peningkatan kapasitas produksi
nasional. Di satu sisi untuk memperbesar kapasitas produksi nasional maka
konsumsi harus ditingkatkan. Namun, di sisi lain untuk meningkatkan pendanaan
dalam negeri agar investasi dapat berjalan dengan mudah dan relatif murah serta
aman maka tabungan masyarakat perlu ditingkatkan.
Jika
rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa lebih
leluasa untuk melakukan konsumsi. Karenanya pengeluaran konsumsi cenderung
meningkat.
4. Budaya, Gaya Hidup dan
Demonstration Effect
Gaya
hisup masyarakat yang cenderung mencontoh konsumsi tetangganya, rekan kerja,
atau mungkin artis menjadikan konsumsi masyarakat terpengaruh. Konsumsi untuk
produk-produk yang sebenarnya belum begitu dibutuhkanm, tetapi karena gengsi
atau ikut arus, masyarakat akan memustuskan untuk mengkonsumsinya.
5. Keadaan Perekonomian
Pada
saat kondisi perekonomian stabil, tingkat konsumsi masyarakat juga cenderung
stabil. Namun, ketika kondisi perekonomian sedang mengalami krisis,
biasanya tabungan masyarakat akan
cenderung rendah dan konsumsi menjadi tinggi karena kurangnya kepercayaan pada
lembaga perbankan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Dian. 2016. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumsi di kabupaten nagan raya. jurnal.unsyiah.ac.id/EKaPI/article/download/3712/3414
Wahyono,
Budi. 2015. 5 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Seseorang. Dalam link :
http://www.pendidikanekonomi.com/2015/01/5-faktor-yang-mempengaruhi-tingkat.html
( Diakses 5 januari 2015 )
Anindya.
2011. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi. Dalam link : https://anindyaditakhoirina.wordpress.com/2011/04/17/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tingkat-konsumsi/
( Diakses 17 April 2011 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.