.

Senin, 20 Maret 2017

Mengetahui Apa itu Pendekatan Konsumen Kardinal dan Perilaku Konsumen

@35-Varatri

Oleh : Varatri apriliani

Abstrak
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.(Wikipedia,2014)

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. (Fransisca. Merdi, 2011) Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. ( Kertiawan. Sanjaya, 2012)

Kata Kunci : Konsumen, Perilaku Konsumen dan Pendekatan Konsumen Kardinal

Pendahuluan
Pada kegiatan sehari-hari manusia pasti melakukan kegiatan transaksi jual-beli. Salah satu syarat agar terjadi nya transaksi jual-beli tersebut adalah konsumen. Pada artikel ini, akan membahas tentang perilaku konsumen,definisi perilaku konsumen, teori pendekatan konsumen, serta ruang lingkup pendekatan konsumen. Melalui beberapa pendekatan dan salah satunya yang akan dibahas adalah pendekatan konsumen kardinal.
Rumusan Masalah
1.         Pendekatan Perilaku Kardinal Adalah?
2.         Definisi Perilaku Konsumen Adalah?
3.         Teori Pendekatan Konsumen Adalah?
4.         Ruang Lingkup Pendekatan Konsumen Adalah?

Pembahasan
Pendekatan Konsumen Kardinal
(Menurut Sanjaya kertiawan,2012) Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal. Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa tingkat konsumennya,yaitu :
1.                  Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.                  Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
3.                  Pendapatan konsumen tetap
4.                  Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap
Dan juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :
                     Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
                     Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.
Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen rendah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

Definisi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian.
 Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan. Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya; (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
(Menurut Merdi Fransisca,2011)
(1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;
(2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung;
(3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.

Ruang Lingkup Perilaku Konsumen
(Menurut Merdi Fransisca,2011)Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.
Di samping mempelajari pemakaian konsumen dan evaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli, para peneliti konsumen juga tertarik untuk mengetahui cara individu membuang produk. Dengan tujuan adalah bahwa mereka harus menyesuaikan produksi mereka dengan kekerapan konsumen membeli penggantinya.

Contoh Kasus

BI: perubahan perilaku konsumsi elpiji perlu pengawasan

Perlu pengawasan untuk mencegah kelangkaan pasokan elpiji bersubsidi itu.          
Bandung (ANTARA News) - Perubahan perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi elpiji 3kg perlu mendapat pengawasan, karena menjadi salah satu faktor risiko inflasi.

"Ada perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan elpiji 3kg, terutama dalam mengantisipasi kenaikan harga elpiji 12kg. Perlu pengawasan untuk mencegah kelangkaan pasokan elpiji bersubsidi itu," kata Deputi Kepala Perwakilan Kantor BI Wilayah VI Jawa Barat (Jabar) Nita Yosita, di Bandung, Kamis.

Ia menyebutkan, berbagai faktor risiko inflasi di Jabar masih cukup tinggi sehigga membutuhkan peran aktif tim pengendali inflasi daerah untuk mengahadapi inflasi berada di kisaran sasarannya.

Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu proses sesorang untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Lalu untuk Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Serta terdapat teori pendekatan konsumen yaitu : (Teori Ekonomi Mikro, Teori Psikologis, dan Teori antropologis).

Daftar Pustaka
Kertiawan. Sanjaya, (2012). Perilaku konsumen pendekatan ordinal dan kardinal. https://senjayakertiawan.wordpress.com/2012/12/05/perilaku-konsumen-pendekatan-ordinal-dan-kardinal/ (Diakses pada 18 Maret 2017)
Fransisca. Merdi, (2011). Teori Perilaku Konsumen. http://merdifransisca.blogspot.co.id/ (Diakses pada 18 Maret 2017)
Abdullah,Syarif. Dan Syafputri Ella (Antara News). 2014. http://www.antaranews.com/berita/456533/bi-perubahan-perilaku-konsumsi-elpiji-perlu-pengawasan (Diakses pada 18 Maret 2017)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.