Oleh : Varatri apriliani
Abstrak
Konsumen
adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.(Wikipedia,2014)
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. (Fransisca. Merdi, 2011) Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. ( Kertiawan. Sanjaya, 2012)
Kata
Kunci : Konsumen, Perilaku Konsumen dan Pendekatan Konsumen Kardinal
Pendahuluan
Pada
kegiatan sehari-hari manusia pasti melakukan kegiatan transaksi jual-beli.
Salah satu syarat agar terjadi nya transaksi jual-beli tersebut adalah
konsumen. Pada artikel ini, akan membahas tentang perilaku konsumen,definisi
perilaku konsumen, teori pendekatan konsumen, serta ruang lingkup pendekatan
konsumen. Melalui beberapa pendekatan dan salah satunya yang akan dibahas
adalah pendekatan konsumen kardinal.
Rumusan Masalah
1. Pendekatan Perilaku Kardinal Adalah?
2. Definisi Perilaku Konsumen Adalah?
3. Teori Pendekatan Konsumen Adalah?
4. Ruang Lingkup Pendekatan Konsumen Adalah?
Pembahasan
Pendekatan
Konsumen Kardinal
(Menurut
Sanjaya kertiawan,2012) Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat
diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya
guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan
bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal. Pada pendekatan
Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa
tingkat konsumennya,yaitu :
1.
Konsumen
Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan
pendapatannya.
2.
Diminshing
marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun
dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
3.
Pendapatan
konsumen tetap
4.
Uang
mempunyai nilai subyektif yang tetap
Dan
juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :
•
Kepuasan
konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
•
Makin
banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.
Terjadi
hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap
satu satuan. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa
dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika
konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar
mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen rendah maka dia hanya
akan mau membayar dengan harga murah.
Definisi
Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan
dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian.
Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan
melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap
pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah
pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja
produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan. Atau kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang
dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Perilaku
konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan
seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat
membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran
perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan
melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
Peran
yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai
inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang
diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider,
adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli,
bagaimana membelinya; (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi
pembelian sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau
jasa yang dibeli.
Adapun beberapa
teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
(Menurut
Merdi Fransisca,2011)
(1)
Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha
memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya
terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah
dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal
utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang
lain;
(2)
Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis
individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis
ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental
tidak dapat diamati secara langsung;
(3)
Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu
kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan,
kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Ruang Lingkup
Perilaku Konsumen
(Menurut
Merdi Fransisca,2011)Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu
mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia (waktu, uang,
usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini
mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli,
dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering
mereka menggunakannya.
Di
samping mempelajari pemakaian konsumen dan evaluasi pasca-pembelian produk yang
mereka beli, para peneliti konsumen juga tertarik untuk mengetahui cara
individu membuang produk. Dengan tujuan adalah bahwa mereka harus menyesuaikan
produksi mereka dengan kekerapan konsumen membeli penggantinya.
Contoh Kasus
BI: perubahan
perilaku konsumsi elpiji perlu pengawasan
Perlu
pengawasan untuk mencegah kelangkaan pasokan elpiji bersubsidi itu.
Bandung
(ANTARA News) - Perubahan perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi elpiji 3kg
perlu mendapat pengawasan, karena menjadi salah satu faktor risiko inflasi.
"Ada
perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan elpiji 3kg, terutama dalam
mengantisipasi kenaikan harga elpiji 12kg. Perlu pengawasan untuk mencegah
kelangkaan pasokan elpiji bersubsidi itu," kata Deputi Kepala Perwakilan
Kantor BI Wilayah VI Jawa Barat (Jabar) Nita Yosita, di Bandung, Kamis.
Ia
menyebutkan, berbagai faktor risiko inflasi di Jabar masih cukup tinggi sehigga
membutuhkan peran aktif tim pengendali inflasi daerah untuk mengahadapi inflasi
berada di kisaran sasarannya.
Kesimpulan
Dari
penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu
proses sesorang untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang
produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Lalu untuk Pendekatan
konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau
utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek
yang menilai. Serta terdapat teori pendekatan konsumen yaitu : (Teori Ekonomi
Mikro, Teori Psikologis, dan Teori antropologis).
Daftar Pustaka
Kertiawan.
Sanjaya, (2012). Perilaku konsumen pendekatan ordinal dan kardinal. https://senjayakertiawan.wordpress.com/2012/12/05/perilaku-konsumen-pendekatan-ordinal-dan-kardinal/
(Diakses pada 18 Maret 2017)
Fransisca.
Merdi, (2011). Teori Perilaku Konsumen. http://merdifransisca.blogspot.co.id/
(Diakses pada 18 Maret 2017)
Abdullah,Syarif.
Dan Syafputri Ella (Antara News). 2014. http://www.antaranews.com/berita/456533/bi-perubahan-perilaku-konsumsi-elpiji-perlu-pengawasan
(Diakses pada 18 Maret 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.