.

Senin, 21 Maret 2016

Teori Produksi

Teori Produksi
Menurut Abimanyu (2004), produksi itu menyangkut proses transformasi input (misalnya : modal, tenaga kerja, tanah) menjadi output barang dan jasa. Dalam proses ini, yang penting adalah efisiensi penggunaan input.
Efisiensi ini bisa menjadi dasar analisis penggunaaan input dalam proses produksi barang dan jasa. Teori produksi pada dasarnya berusaha menjelaskan bagaimana dengan biaya minimum perusahaan bisa memproduksi output tertentu dengan biaya tertentu bisa memaksimalkan produksi. 

 Teori produksi sebagai alat guna melihat hubugnan antara input dan output. Adanya teori produksi juga diharapkan dapat memberikan penjelasan dan peramalan yang terjadi dalam fase produksi. Fungsi produksi  adalah hubungan teknis antara faktor produksi (input) dengan ahsil produksi (output). Secara matematis hubungan teknis dapat ditulis Output = f (TK, M, T,S). Hubungan teknis yang dimaksud adalah bahwa produksi hanya bisa dilakukan degan menggunakan faktor produksi yang dimaksud. Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi.produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal dan manusia disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan dengan modal, teknologi, dan manusia.




 #1. Produksi dengan menggunakan satu variabel bebas
Produksi yang menggunakan satu variabel dan yang lainnya tetap misalnya antara manusia dan modal. Dimana manusia (tenaga kerja) sebagai variabel bebas sedangkan modal sebagai variabel tetap.hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan yang lainnya tetap berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel ditambah terus, maka output semakin lama semakin menurun secara rata-rata.



#2. Produksi dengan menggunakan 2 variabel bebas
Secara teoritis produksi menggunakan 2 variabel bebas dalam produksi adalah produksi yang memanfaatkan 2 faktor produksi yang dapat direkayasa misalnya tenaga kerja  dan modal, atau antara modal dengan teknologi.variabel yang paling sering dan mudah digunakan dalam analisis produksi “gaya” ekonomi ortodoks biasanya adalah faktor produksi tenaga kerja dan modal (Putong, 2005).

Menurut Sugiyanto (2002), sumber saya atau input dikelompokkan menjadi sumber daya manusia (termasuk tenaga kerja dan kemampuan manajerial, modal, tanah atau sumber daya alam. Kemampuan manajerial adalah kemampuan yang dimiliki individu melihat kemungkinan mengkombinasikan sumber daya untuk menghasilkan dengan cara baru atau cara yang lebih efisien, baik produk baru maupun produk yang sudah ada. Input selanjutnya dibagi menjadi input tetap dan input variable. Input tetap adalah input yang tidak diubah jumlahnya dalam waktu tertentu atau bisa diubah namun dengan biaya yang sangat besar. Input variable adalah input yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek.


Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannnya dengan periode waktu yang biasa kita kenal.


#1. Produksi dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus digunakan. Untuk membuat keputusan pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya, input variabel adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Pengaruh ini dapat dilihat dari produksi rata-rata (Average Product, AP) dan produksi marjinal (Marginal aparoduct, MP). Produksi Marjinal yaitu tambahan output karena tambahan input sebanyak 1 satuan. 

#2. Produksi dalam Jangka Panjang

Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau factor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.

Dengan memiliki input variabel ini, maka seorang produsen dapat memilih kombinasi input yang paling menguntungkan untuk menghasilkan output. Demikian pula, untuk menghasilkan suatu jumlah output tertentu produsen terdapat banyak alternatif kombinasi input yang bisa dipilih. Misalnya, produsen memiliki dua macam input, tenaga kerja (L) dan kapital (K). Untuk memproduksi sejumlah output tertentu, produsen bisa mempergunakan lebih banyak tenaga kerja dan sedikit kapital, lebih sedikit tenaga kerja dan banyak kapital atau menggunakan capital dan tenaga kerja dengan perbandingan yang seimbang.

Daftar Pustaka :
Abimanyu. 2004. Ekonomi Manajerial. Bogor: Ghalia Indonesia.

Djunaidi, dkk. 2005. Penentuan Jumlah Produksi dengan Aplikasi Metode Fuzzy-Mamdani. Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol.4 No.2 Desember 2005.

Putong, I. 2005. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetakan Ke 26, Jakarta.



Ahmad, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.