.

Selasa, 28 Maret 2017

KONSEP BIAYA


Disusun oleh Raniyah Vanka Dira
A.      Landasan Teoritis
Pengertian  Biaya
Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan.
Menurut Hansen dan Mowen (2004:40), biaya didefinisikan sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi.
Sedangkan menurut Supriyono (2000:185), biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa.
Pengertian biaya menurut Harnanto dan Zulkifli (2003:14) adalah sesuatu yang berkonotasi sebagai pengurang yang harus dikorbankan untuk memperoleh tujuan akhir yaitu mendatangkan laba.
Jadi menurut beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk memberikan suatu manfaat yaitu peningkatan laba dimasa mendatang.
Konsep Biaya
Dalam membicarakan biaya sebenarnya diketahui ada dua istilah atau terminologi biaya yang perlu mendapat perhatian yaitu sebagai berikut.
1.   biaya (cost), yang dimaksud dengan biaya disini adalah semua pengorbanan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujun yang diukut dengan nilai uang.
2.   pengeluaran (expense), yang dimaksud dengan expense ini biasanya yang berkaitan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan dalam rangka mendapatkan sesuatu hasil yang diharapkan.
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya (cost) mempunyai pengertian yang jauh lebih lengkap dan mendalam dari pengeluaran (expense). Oleh karena itu, untuk pembicaraan selanjutnya, maka biaya yang dimaksud adalah pengertian biaya (cost) diatas.
Jenis Biaya
Konsep dan istilah-istilah biaya telah berkembang selaras dengan kebutuhan disiplin keilmuan dan profesi: (ekonom, akuntan, insinyur, atau desainer) sehingga dalam mengklasifikasikan biaya banyak pendekatan yang dapat ditemui. Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bahasan buku ini, setidaknya kita perlu melihat klasifikasi biaya sebagai berikut:
Ø  biaya berdasarkan waktunya;
Ø  biaya berdasarkan kelompok sifat penggunaannya;
Ø  biaya berdasarkan produknya;
Ø  biaya berdasarkan volume produk.
Biaya berdasarkan waktu
Biaya berdasarkan waktu dapat pula dibedakan atas:
A.   biaya masa lalu (hystorical cost), yaitu biaya yang secara riil telah dikeluarkan yang dibuktikan dengan catatan historis pengeluaran kegiatan.
Tujuan mempelajari biaya historis ini antara lain:
·         sebagai dasar dalam penyusunan atau estimasi biaya masa datang;
·         sebagai dasar dalam pertanggungjawaban pimpinan atau pihak yang berwenang atas biaya-biaya yang telah dikeluarkannya.
Penggunaan data biaya historis pada umumnya merupakan bidang utama dari orang-orang Akuntansi Keuangan, terutama dalam kegiatan audit biaya. Di samping itu, biaya historis digunakan secara umum oleh banyak pihak dalam menyusun (estimate) biaya kegiatan ke depan.
B.   biaya perkiraan (predictive cost), yaitu perkiraan biaya yang akan dikeluarkan bila kegiatan itu dilaksanakan.
Ada beberapa tujuan orang menghitung biaya prediktif ini, antara lain:
·         memperkirakan pemakaian biaya dalam merealisasikan suatu rencana kegiatan masa datang dalam rangka menjawab pertanyaan berikut:
1.   berapakah biaya yang diperlukan untuk menjalankan rencana tersbut?
2.   Cukupkah dana yang tersedia?
3.   Apakah biaya itu sudah ideal atau terlalu mahal?

·         Memastikan apakah biaya yang akan dikeluarkan itu masih mungkin diperbaiki atau diturunkan tanpa mengurangi hasil secara kualitas maupun kuantitas;
Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan suatu analisis yang komprehensif dan interaktif pada aspek-aspek teknis rencana tersebut.
Penggunaan data biaya prediktif pada umumnya selalu dipakai oleh kelompok perencana/desainer termasuk kelompok Teknik Industri.
C.   Biaya aktual (actual cost), yaitu biaya yang sebenarnya dikeluarkan. biaya ini perlu diperhitungkan jika panjangnya jarak waktu antara pembelian bahan dengan waktu proses atau penjualan, sehingga terjadi perubahan harga besar. Maka, perlu dipikirkan bagaimana metode pembebanan biaya terhadap produk bersangkutan. Metode-metode perhitungan yang lazim dipakai adalah:
·         First-in first-out (FIFO)
·         Last-in first-out (LIFO)
·         Rata-rata (average method)
·         Harga standar (standard price method)
Berpadanan dengan biaya actual ini, dikenal pula sifat biaya lainnya, seperti:
·         Biaya real, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan secara real (expense).
·         Biaya semu (sunk cost), yaitu biaya yang ditanggung, tetapi tidak pernah dikeluarkan secara riil. Contoh selisih harga pembukuan aset yang akan dilikuidasi dengan harga pasar;
·         Biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu biaya yang ditanggung akibat kelalaian dalam memanfaatkan peluang atau kesempatan meraih keuntungan.
 Biaya relevan dan biaya tidak relevan
(1)    Biaya relevan (relevan cost), biaya masa mendatang berbagai alternatif untuk mengambil keputusan atau dalam pembuatan keputusan merupakan biaya yang secara langsung dipengaruhi oleh pemilihan alternatif tindakan oleh manajemen.
(2)    Biaya tidak relevan (irrelevant costs), merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh keputusan manajemen.
Biaya terhindarkan dan biaya tidak terhindarkan
(1).   Biaya terhindarkan (avoidable costs), adalah biaya yang dapat dihindari dengan diambilnya suatu alternative keputusan.
(2).   Biaya tidak terhindarkan (unavoidable costs), adalah biaya yang tidak dapat dihindari pengeluarannya.


Daftar Pusaka :
Kuliah Akmen. 2011. Konsep Biaya. http://herryakmen.blogspot.co.id/2011/09/konsep-biaya.html (diakses 28 Maret 2017)

Jhonyson. 2012. Konsep Biaya. http://jhonykalau.blogspot.co.id/2012/03/konsep-biaya.html (diakses 28 Maret 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.