.

Minggu, 08 Juli 2018

Sistem Ekonomi Tradisional


Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya, dimana kegiatan ekonominya masih sangat sederhana yang diterapkan oleh masyarakat secara turun-temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.


Sistem ekonomi tradisional ini merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun Dalam sistem ini segala hal yang diperlukan untuk kegiatan perekonomian, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Karena dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum. dengan kata lain, kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
SEJARAH
Sistem ekonomi tradisional kemungkinan telah muncul sejak manusia ada, namun mulanya tiap manusia cuma mengkonsumsi barang yang mereka memproses sendiri, supaya tidak terlibat bersama individu atau group lain dan belum mengenal sistem barter. kemungkinan sebab akal dan hasil analisis serta kebutuhan yang tetap meningkat bersamaan pertumbuhan zaman. Manusia mulai merasakan kekurangan bersama sistem yang digunakan kala itu. Kemudian munculah sistem barter yang dianggap sanggup memenuhi kebutuhan lain yang tidak sanggup diproduksi sendiri, contohnya nelayan yang menukarkan ikan yang ditangkap bersama beras berasal dari petani. Sistem inil disebut Sistem Ekonomi Tradisional.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi tradisional, diantaranya:
Belum adanya pembagian kerja yang jelas. Karena dalam pengerjaan seperti sawah, kebun, ladang dan lain sebagainya tidak ada pembagian kerja yang jelas karena semuanya dapat dikerjakan secara sendiri maupun bersama-sama.
Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris. Karena perekonomian di daerah pedesaan berjalan karena pertanian seperti sawah, kebun, ladang dan sebagainya.
Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis. Ikatan kekeluargaan dan persaudaraan di daerah pedesaan lebih terasa, sehingga perkembangan ekonomi kurang signifikan.
Teknologi  produksi sederhana, karena masih mengandalkan teknologi sederhana dalam menggarap pertanian, seperti menggunakan cangkul, kerbau, dan alat tradisional lainnya.
I. Kelebihan
Kekeluargaan Yang Kuat
Tidak Ada Ancaman Persaingan Tidak Sehat
Pertukaran Sistem Barter Secara Jujur
Jarang Terjadi Konflik


II. Kekurangan
Efektifitas Kerja Yang Rendah
Tidak Memiliki Prestasi
Ekonomi Tumbuh Secara Lambat
Produk Ditujukan Untuk Keperluan Pribadi


DAFTAR PUSTAKA

Herryanto, Ismi. 2014. Sistem ekonomi tradisional. Dalam https://herdyantismi.wordpress.com/2014/04/19/sistem-ekonomi-tradisional-liberal-dan-campuran/ (Dikutip, 8 Juli 2018)
Rulyanda, Dody. 2013. Ciri-ciri Sistem Ekonomi. Dalam https://dodirullyandapgsd.blogspot.com/2015/11/pengertian-sistem-ekonomi-tradisional.html?m=1
Rafli, Dkk. 2014. Sistem Ekonomi di Indonesia. Dalam http://boardcreations.blogspot.com/2014/12/sistem-ekonomi-di-indonesia.html?m=1
Heriatna, Renata. 2013. Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi tradisional. Dalam https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/moneter/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-ekonomi-tradisional
Admin. 2011. Sejarah sistem ekonomi tradisional. Dalam https://www.sekolahpendidikan.com/2017/12/inilah-penjelasan-pengertian-sistem_31.html?m=1#


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.