.

Minggu, 04 Maret 2018

EKONOMI DAN PENDIDIKAN



@C15-Farhan, @Proyek-01
 Disusun Oleh : Muhamad Farhan Naufal
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kondisi kehidupan sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan kecenderungan kondisi sosial ekonomi dengan tingkat pendidikan masyarakat Desa Srigading Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan yaitu kualitatif, dengan desain analisis dari Miles dan Huberman. Penelitian dilakukan pada bulan November 2009-Januari 2010. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) kondisi sosial ekonomi masyarakat masih tergolong rendah, (2) tingkat pendidikan masyarakat juga rendah, hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang tidak bersekolah dan rata-rata hanya lulus sekolah menengah pertama, dan (3) ada kecenderungan semakin tinggi tingkat ekonomi semakin tinggi tingkat pendidikan anak.

KATA KUNCI
Kondisi Sosial, Ekonomi, Tingkat Pendidikan

A.PENDAHULUAN
Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suatu keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Hasil pembangunan yang telah dilaksanakan belum mampu meningkatkan kemakmuran masyarakat khususnya di pedesaan, seperti yang dikemukakan oleh Hari Prayitno dikutip Zaenal Arifin (2002) bahwa belum semua hasil-hasil kemajuan pembangunan dapat dinikmati oleh sebagian besar penduduk, terlebih-lebih golongan miskin sebagai mana diketahui kemiskinan yang terbesar berada di wilayah pedesaan. Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pedesaan dan hanya sebagian kecil yang tinggal di perkotaan, ini mencirikan bahwa negara Indonesia merupakan negara agraris yaitu negara pertanian. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyumbangkan kemampuan usaha manusia dalam rangka memajukan aktivitas. Pendidikan sebagai suatu aspek yang menyumbangkan sumber daya manusia yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seseorang dalam berbagai kegiatan.
B. LANDASAN TEORI
1.      Konsep Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status (Sumardi, 2001: 21).
2.      Konsep Kondisi Sosial Masyarakat
Menurut Kamus Bahasa Indonesia kondisi diartikan sebagai suatu keadaan atau situasi. Sedangkan kondisi sosial masyarakat diartikan sebagai keadaan masyarakat suatu Negara pada saat tertentu (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2000: 502).
3.      Konsep Kondisi Ekonomi Masyarakat
Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers (2001: 21) keadaan ekonomi adalah suatu kedudukan yang secara rasional dan menetapkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status.
ciri-ciri keadaan sosial ekonomi yaitu:
a)      lebih berpendidikan
b)      mempunyai status sosial yang ditandai dengan tingkat kehidupan,kesehatan,prestise, pekerjaan, dan pengenalan diri terhadap lingkungan;
c)      mempunyai tingkat mobilitas ke atas lebih besar
d)     mempunyai ladang luas
e)      lebih berorientasi pada ekonomi komersial produk
f)       mempunyai sikap yang lebih berkenaan dengan kredit
g)      pekerjaan lebih spesifik.

4.      Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang paling penting dan mendasar dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan penduduk, karena pada pembangunan sekarang ini sangat diperlukan partisipasi dari penduduk yang terdidik dan terampil agar dapat berpartisipasi penuh dalm pembangunan. Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani manusia agar dapat menunjukkan kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan dari penghidupan yang selaras dengan alamnya dan masyarakat serta dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya.

5.      Tingkat Pengangguran  

Jika seseorang memiliki tingkatan pendidikan yang rendah maka akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat. Dengan kondisipendidikan yang rendah tersebut maka akan banyak jumlah pengangguran yang ada di masyarakat tersebut. Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau pencari para kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada.

Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politik keamanan dan sosial, sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Jenis-jenis pengangguran menurut Nur Wahid (2000: 45) sebagai berikut.
a.       Friksional/Frictional Unemployment,adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
b.      Struktural/Structural unemployment,adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian daerah dapat meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
c.       Musiman/Seasonal Unemployment,adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kenyataan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur. Contohnya seperti petani yang memanen musim tanam, pedagang durian menanti musim durian.
d.      Siklikal, adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

C.Metode Penelitian
Penelitian ini mengambil settingpenelitian di Desa Srigading Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan yaitu kualitatif, dengan desain analisis dari Miles dan Huberman. Penelitian dilakukan pada bulan November 2009-Januari 2010. Subjek penelitian yang berhasil diwawancarai sebanyak 65 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi, pengamatan partisipatif dan wawancara mendalam.
Kesimpulan
1.      Kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Srigading masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari rumah yang ditempati masyarakat yaitu permanen, semipermanen, dan nonpermanen, serta dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang dimiliki masyarakat Desa Srigading yang mayoritas petani buruh.
2.      Tingkat pendidikan Masyarakat Desa Srigading masih tergolong rendah, hal ini
3.      terlihat dari banyaknya masyarakat yang tidak bersekolah dan rata-rata masyarakat hanya tamat pendidikan dasar.
4.      Terdapat kecenderungan antara kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan,
5.      semakin tinggi tingkat sosial ekonomi, semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak.

Daftar Pustaka :
Afridayeni. 2000. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Jumlah Jiwa Dalam
Keluarga.Karang Anyar. Lampung Timur.
                            
Cahyono, Reki. 2004. Kajian Historis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Bantaran Daerah Aliran Sungai Brantas. Kesatrian. Malang.

Hidayati, Siti. 2002. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan, Sikap Orang Tua Tentang Pendidikan Dan Tingkat Pendidikan Anak. Raja Basa Jaya. Bandar Lampung.

Arifin, Zaenal. 2002. Kondisi Sosial Ekonomi Petani Tebu di Desa Negara Batin
Sungkai Selatan. Unila. Bandar Lampung.

Asmalia. 2006. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan Terhadap Jumlah Anak Ditinjau Dari Suatu Keluarga. Bangun Rejo. Lampung Tengah.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.