.

Rabu, 07 Juni 2017

Peran Bank Sentral Mengatasi Inflasi

@B07-Rahmat
Oleh : Rahmat Nur Mahendra

Abstrak

Artikel dan mind map ini dibuat untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang inflasi dan peran bank sentral  dimana kedua hal ini memiliki hubungan yang sangat erat.
Bank sentral memiliki tugas untuk mengendalikan dan mengatasi inflasi di suatu negara.

Kata Kunci : Inflasi,Bank Sentral,Bank Indonesia.

A. PENDAHULUAN

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

B. PERMASALAHAN

1.      Apa yang dimaksud dengan Inflasi dan bagaimana penggolongannya?
2.      Apa yang dimaksud dengan bank sentral dan apa peran dari bank sentral?
3.      Bagaimana cara bank sentral mengatasi inflasi?

C. PEMBAHASAN

·         Pengertian dan Penggolongan Inflasi

Menurut Lahner inflasi mengungkapkan bahwa Inflasi yaitu suatu keadaan yang di mana sudah terjadinya kelebihan dari suatu permintaan atas barang-barang di dalam suatu perekonomian dengan cara menyeluruh. Menurut Winardi mengungkapkan bahwa Inflasi ialah suatu periode pada masa tertentu, yang terjadi ketika suatu kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter menurun. Dalam pengertian Inflasi tersebut bisa timbul jika nilai uang yang didepositokan akan beredar lebih banyak dibandingkan atas jumlah barang atau pun jasa yang ditawarkan (Bitar,2016)

Inflasi dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

A.    Jenis inflasi menurut sifat

1.      Inflasi ringan (creeping inflation)
Inflasi ringan ditandai dengan laju inflasi yang rendah, biasanya bernilai satu digit per tahun (kurang dari 10%). Kenaikan harga pada jenis inflasi ini berjalan secara lambat, dengan persentase yang kecil serta dalam jangka yang relatif lama.
2.      Inflasi menengah (galloping inflation)
Inflasi menengah ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar (biasanya duoble digit, yaitu diantara 10% - < 30% per tahun) dan kadang-kala berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi. Artinya, harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu / bulan lalu dan seterusnya.
3.      Inflasi tinggi (hyper inflation)
Inflasi tinggi merupakan inflasi yang paling parah akibatnya. Harga- harga naik sampai 5 atau 6 kali (lebih dari 30%). Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang. Perputaran uang makin cepat, harga naik secara akselerasi (Nopirin, 1990).

B.     Jenis inflasi menurut sebab

1.      Demand – pull inflation
Demand pull inflation adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan permintaan agregat (agregate demand, AD), sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Adanya kelebihan permintaan inilah penyebab perubahan harga.
2.      Cost – push inflation
Cost – push inflation ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran agregat (aggregate supply, AS) sebagai akibat kenaikan biaya produksi.
3.      Mixed inflation
Inflasi campuran disebabkan karena adanya campuran antara inflasi tarikan permintaan dengan inflasi dorongan biaya.

C.     Jenis inflasi menurut asal

1.      Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation).
Inflasi ini dapat timbul antara lain karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru ataupun terjadinya kegagalan panen.
2.      Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)
Inflasi ini merupakan inflasi yang timbul karena kenaikan harga – harga (inflasi) di luar negeri atau di luar negara tersebut. Dalam hubungan ini pengaruh inflasi dari luar negeri ke dalam negeri dapat terjadi melalui kenaikan harga barang – barang impor maupun kenaikan harga barang – barang ekspor.(Arga,2012)

·         Bank Sentral & Peran Bank Sentral

Bank sentral adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah suatu negara tempat bank sentral tersebut berada. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan. Peran, Fungsi dan Tujuan Bank Sentral di Indonesia diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Peran dan Fungsi Bank Sentral ( Bank Indonesia )

1. Memperlancar lalu lintas pembayaran
a.      Menciptakan uang kartal
b.      Menyelenggarakan kliring antar bank umum.

2. Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah

Bank Sentral sebagai bankir :
a.      Memelihara rekening pemerintah
b.      Memberikan pinjaman sementara
c.       Memberikan pinjaman khusus
d.      Melaksanakan transaksi yang menyangkut jual beli valuta asing (valas)
e.      Menerima pembayaran pajak
f.        Membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah,
g.      Membantu pengedaran surat berharga pemerintah
h.      Mengumpulkan dan menganalisis data ekonomi

Bank Sentral / Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Yang dilakukan dengan cara 3 Pilar sebagai berikut :

a.      Menentukan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
b.      Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
c.       Stabilitas Sistem Keuangan (Firman,2016)

·         Cara Bank Sentral Mengatasi Inflasi

Penetapan Target Inflasi

Target atau sasaran inflasi merupakan tingkat inflasi yang harus dicapai oleh Bank Indonesia, berkoordinasi dengan Pemerintah. Penetapan sasaran inflasi berdasarkan UU mengenai Bank Indonesia dilakukan oleh Pemerintah. Dalam Nota Kesepahaman antara Pemerintah dan Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan untuk tiga tahun ke depan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Berdasarkan PMK No.93/PMK.011/2014 tentang Sasaran Inflasi tahun 2016, 2017, dan 2018 tanggal 21 Mei 2014 sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk periode 2016 – 2018, masing-masing sebesar 4%, 4% dan 3,5% masing-masing dengan deviasi ±1%.

Sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha dan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya ke depan sehingga tingkat inflasi dapat diturunkan pada tingkat yang rendah dan stabil. Pemerintah dan Bank Indonesia akan senantiasa berkomitmen untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan tersebut melalui koordinasi kebijakan yang konsisten dengan sasaran inflasi tersebut. Salah satu upaya pengendalian inflasi menuju inflasi yang rendah dan stabil adalah dengan membentuk dan mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat agar mengacu (anchor) pada sasaran inflasi yang telah ditetapkan. (Bank Indonesia,2017)

D. KESIMPULAN

Inflasi adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang terguncang karena tidak menentunya kondisi pasar dan keuangan global. Maka diperlukan bank sentral sebagai salah satu solusi untuk mencegah atau menanggulangi inflasi dengan menggunakan wewenang yang dimiliki seperti kebijakan moneter maupun kebijakan non meneter.

DAFTAR PUSTAKA :

Dristianto, Arga. 2012. Inflasi.  http://picatto.blogspot.co.id/2012/09/inflasi.html (Diakses pada 4 Juni 2017).
Akbar,Firman.2016. Peran,Fungsi & Tujuan Bank Sentral. http://www.infokekinian.com/peran-fungsi-dan-tujuan-bank-sentral-bank-indonesia/ (Diakses 4 Juni 2017)
Bitar.2016. Inflasi Menurut Para Ahli. http://www.gurupendidikan.com/13-pengertian-inflasi-menurut-para-ahli-terlengkap/ (Diakses 4 Juni 2017)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.