.

Selasa, 23 Mei 2017

KRITERIS INVESTASI

0leh; Mochamad Irfan (41616010011)



PENDAHULUAN
·         Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan diinvestasikan, yaitu perbandingan perbandingan antara total benefit benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis.
·         Perkiraan benefit (cash in flows) dan perkiraan cost (Cash out flows) merupakan alat kontrol dalam pengendalian biaya untuk memudahkan dalam mencapai tujuan usaha/proyek.
·         Hasil perhitungan kriteria investasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan penanaman modal.
·         Kriteria investasi yang dapat digunakan: NPV, IRR, Net B/C,Gross B/C,PR
·         Keputusan yang timbul dari hasil analisis: menerima atau menolak,memilih satu atau beberapa proyek, atau menetapkan skala prioritasdari proyek yang layak.
MACAM-MACAM KRITERIA INVESTASI
1. Net PresentValue (NPV)
NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor.
Kriteria:
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 (nol) → usaha/p y ro ek tidak layak ( ) feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana
TR=TC dalam bentuk present value.
Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan peme
2. Gross Benefit - Cost Ratio
• Gross B/C ratio merupakan kriteria kelayakan lain yang biasa digunakan dalam analisis bisnis. Baik manfaat maupun biaya adalah nilai
kotor (gross).
• Dengan menggunakan kriteria ini akan lebih menggambarkan pengaruh dari adanya tambahan biaya terhadap tambahan manfaat yang
Diterima
3. Net Benefit - Cost Ratio
• Net B/C ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif.
• Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian dari bisnis
tersebut.
4. Internal Rate Of Return (IRR)
• IRR adalah tingkat discount rate (DR) yang menghasilkan NPV sama dengan 0.
• Besaran yang dihasilkan dari perhitungan ini adalah dalam satuan persentase (%).
• Sebuah bisnis dikatakan layak apabila IRR-nya lebih besar dari opportunity cost of capital-nya (DR).
• Di dalam prakteknya menghitung tingkat IRR umumnya dilakukan dengan menggunakan metoda interpolasi di antara tingkat discount rate yang lebih rendah (yang menghasilkan NPV positif) dengan tingkat discount yang lebih tinggi (yang menghasilkan NPV negatif).
5. Profitability Ratio (PV/K)
• Profitability Ratio menunjukkan perbandingan antara penerimaan (benefit) dengan biaya modal (K) yang digunakan.
• Rasio ini dipakai sebagai perhitungan rentabilitas dari suatu investasi. Nilainya akan mendekati hasil perhitungan Net B/C rasio.
• Bila PV/K >1, maka bisnis layak dilaksanakan (dipilih).
• Bila PV/K <1, maka bisnis tidak layak untuk dilaksanakan
6. Payback Period
• Metoda ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali.
• Bisnis yang payback period-nya singkat atau cepat pengembaliannya termasuk kemungkinan besar akan dipilih.
• Masalah utama dari metoda ini adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang diisyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding.
• Secara normatif, tidak ada pedoman yang bisa dipakai untuk menentukan payback maksimum ini. Dalam prakteknya, dipergunakan payback yang umumnya terjadi dari perusahaan yang sejenis.
Konsep Nilai Waktu Uang
Jika Anda dihadapkan pada 2 pilihan di mana pilihan pertama adalah diberi uang pada saat ini (misalkan tanggal 1 Januari 2001) diberi uang sebesar Rp1.000.000,00, dan yang kedua Anda akan diberi uang dengan jumlah yang sama tetapi pada tahun berikutnya (1 Januari 2002) dengan tingkat kepastiaan 100%, artinya Anda pasti menerimanya tanpa ada pengurangan. Maka Anda akan menerima uang sebesar Rp1.000.000,00 pada tanggal 1 Januari 2001,. Demikian juga sebaliknya jika Anda disuruh membayar Rp1.000.000,00 pada saat ini dengan membayar untuk jangka 1 tahun berikutnya, maka Anda akan memilih pembayaran akan dilakukan pada tanggal 1 Januari 2002 dibanding tanggal 1 Januari 2001. Dari urain di atas menunjukkan bahwa sebenarnva kita menghargai uang secara berbeda, apabila waktunya tidak sama. Dengan kata lain kita mengakui bahwa uang mempunyai nilai waktu. Anda menyukai menerima Rp 1.000.000,- saat ini dari pada nanti, karena kita menganggap bahwa nilai sekarang dari Rp100,00 saat ini adalah lebih besar dari pada nilai sekarang Rp1.000.000,00 pada waktu yang akan datang. Sebaliknya kalau kita membayar, kita lebih suka membayar nanti/waktu yang akan datang, karena kita menyadari bahwa Rp1.000.000,00 nanti nilainya lebih kecil dari pada Rp1.000.000,00 pada saat ini. Inilah yang disebut konsep nilai waktu uang (time value of money).
BUNGA MAJEMUK
Bunga majemuk, juga sering disebut sebagai bunga berbunga, menunjukkan bunga dari suatu pokok pinjaman misalnya, juga akan dikenakan bunga pada periode selanjutnya. Pengertian ini sangatlah penting bagi kita nantinya.
NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE)
Nilai sekarang (Present Value) menunjukkan berapa nilai uang pada saat ini (sekarang) untuk jumlah nilai tertentu di masa yanga akan datang. Misalnya kita hendak beli telpon gemgam merk Nokia 3310, diperkirakan harga telepon tersebut adalah sebesar Rp1.000.000,00; sedangkan tingkat bunga yang berlaku di bank (SBI) adalah 15% per tahun. Jika kita hendak membeli telepon gemgam untuk satu tahun yang akamn datang, berapakah jumlah uang yang harus kita tanamkan (tabung) di bank tersebut pada saat ini (sekarang)?.
Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Anuity)
Nilai sekarang suatu anuitas menyangkut pemecahan kasus pencarian/penghitungan nilai sekarang suatu anuitas dengan dasar besarnya anuitas dan data lain seperti i (interest) dan n (periode) diketahui atau sebaliknya mencari nilai NSA (Nilai Sekarang Anuitas) untuk nilai sekarang yang sudah diketahui, termasuk tingkat bunga, i dari n. Nilai sekarang suatu anuitas, pembayaran maupun penerimaan dilakukan pada setiap akhir periode. Nilai sekarang suatu anuitas dapat berupa penerimaan maupun pembayaran.
 TEKNIK ANALISIS INVESTASI
Pada umumnya di dalam menganalisis suatu investasi dikenal ada 7(tujuh) model, di antaranya :
1. Intuisi
2. Metode periode pengembalian (payback period)
3. Metode rata-rata tingkat pengembalian akuntansi (average annual accounting
rate of return)
4. Metode nilai bersih sekarang (net present value)
5. Indek provitabilitas (provitability index)
6. Metode tingkat kembalian internal; dan
7. MIRR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.