.

Minggu, 14 Mei 2017

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi


@A10-Rona

Dibuat Oleh :

Rona Tasya Oktaviani
41616010023

ABSTRAK
Investasi merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah perekonomian. Pertama, investasi mendorong pertambahan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi) secara berlipat ganda lewat proses multiplier.
Kedua, investasi juga akan mendorong penciptaan lapangan kerja. Penciptaan lapangan kerja ini akan mengurangi pengangguran. Berkurangnya pengangguran akan mengurangi kemiskinan. Dan  berkurangnya kemiskinan akan berdampak pada teratasinya masalah-masalah ikutan lain seperti gizi buruk, buta huruf,kejahatan dan lain-lain.Ketiga, investasi juga bisa dipakai sebagai alat untuk pemerataan baik pemerataan antar daerah, antar sektor dan antar perorangan. Investasi sebagai alat pemerataan ini tentu saja tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri atau dibiarkan berjalan menuruti mekanisme pasar tetapi harus ada intervensi pemerintah.

PENDAHULUAN
Investasi merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah perekonomian. Ada beberapa hal yang memengaruhi investasi, yaitu suku bunga, PDRB, utilitas, birokrasi, kualitas SDM, regulasi, stabilitas politik dan keamanan serta faktor sosial budaya. Hal ini menimbulkan implikasi kebijakan, yaitu penurunan suku bunga, kebijakan fiskal, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan birokrasi pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelonggaran regulasi, kebijakan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan, penguatan budaya lokal.
RUMUSAN MASALAH
Apa saja Faktor – faktor yang mempengaruhi Investasi ?
PEMBAHASAN
1.      Pengaruh Nilai Tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Nilai tukar mata uang domestik akan sangat mempengaruhi investasi. Dari segi permintaan, penurunan tingkat nilai tukar mata uang domestik akan mengurangi investasi. Namun, nilai tukar mata uang domestik akan mendorong perluasan investasi pada barang barang perdagangan jika dari sisi penawaran. Menurut Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat.
 Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi. Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

2.      Pengaruh Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final. Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
3.      Pengaruh Tingkat Inflasi
Inflasi adalah harga barang secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus atau terjadinya penurunan nilai uang dalam negeri. Hal ini sangat merugikan para investor yang melakukan investasi karena akan mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal. Selain itu juga akan meningkatkan resiko proyek investasi.
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat  inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.

4.      Pengaruh Infrastruktur
Keadaan infrastruktur dapat mengundang para investor untuk menanamkan modalnya. Banyak negara yang mengundang para investor untuk menanamkan modalnya pada sektor sarana dan prasarana atau infrastruktur. Baik dibidang trasprotasi seperti, jalan, pelabuhan, terminal, bandar udara, dan sebagainya. Bidang komunikasi berupa jaringan telepon kaber atau nirkabel, pos, jaringan internet. Bidang utilitas seperti, tersedianya air bersih, listrik, dan lain-lain. Investasi yang dilakukan berupa pembiayaan dalam mata uang asing atau rupiah.
Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Faktor Yang Mmempengaruhi Investasi. http://belajarinvestasi.my.id/faktor-yang-mempengaruhi-investasi/
Anonim. 2017. Sebutkan dan Jelaskan Faktor – faktor yang Mempengaruhi Investasi. http://www.astalog.com/7486/sebutkan-dan-jelaskan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-investasi.htm
Noval, Muhammad. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi (Jurusan Manajemen Informatika Politeknik Negeri Sriwijaya. http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=89976 ( Diakses 1 Maret 2010 )
Kusumaningrum, Adhitya. 2008. Investasi Provinsi Dki Jakarta: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN  Vol 1, No 2 (2008): Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan. http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=84966 (Diakses 31 Mei 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.