@A24-Fadel
Oleh : Fadel Mubarok
ABSTRAK
Tujuan
penelitian adalah untuk menganalisis berapa besar pengaruh variabel harga cabai
merah, jumlah penduduk dan pendapatan terhadap permintaan cabai merah, untuk
menganalisis berapa besar pengaruh variabel harga cabai merah, harga pupuk
(Urea, ZA, SP-36) dan luas panen cabai merah terhadap penawaran cabai merah dan
untuk menganalisis bagaimana keseimbangan permintaan dan penawaran cabai merah.
PENDAHULUAN
Keadaan geografis
Negara Indonesia yang merupakan wilayah tropis, beriklim basah, serta berada di
wilayah khatulistiwa sangat cocok dan mendukung untuk digunakan dalam budidaya
tanaman, khususnya tanaman sayur-sayuran. Sayur-sayuran merupakan salah satu
komoditas hotikultural yang mengandung vitamin, mineral dan serat yang sangat
diperlukan oleh tubuh.
Salah
satu komoditas hortikultural adalah cabai merah. Cabai merah merupakan salah
satu jenis sayuran komersial yang sejak lama telah dibudidayakan di Indonesia,
karena produk ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga sehari-hari, cabai banyak digunakan sebagai bahan baku
industri pangan dan farmasi. Meskipun cabai merah bukan pangan utama bagi
masyarakat indonesia, namun komoditi ini tidak daat ditinggalkan. Cabai selain
dapat dikonsumsi segar sebagai campuran bumbu msakan, juga dapat diawetkan
dalam bentuk sambal, saus, pasta acar, buah kering.
PERMASALAHAN
1. Faktor utama melonjaknya harga cabai
?
2. Apa solusi terbaik untuk mengatasi
melonjaknya harga cabai ?
3. Dampak naiknya harga cabai ?
PEMBAHASAN
1. Faktor melonjaknya harga cabai di
indonesia
a. Faktor Cuaca
Kenaikkan harga cabai disebabkan
anomali musim, yang menyebabkan produktifitas cabai menurun. Karena tanaman
cabai membutuhkan sinar matahari yang memadai, akibat cuaca yang sangat extrim
dan tidak dapat di prediksi, akibatnya sangat berpengaruh kepada perkembangan
pertanian, dan akibat itu para petani mengakibatkan gagal panen terus menerus
dan para petani pun mengalami kerugian yang sangat besar. Sedangkan para petani
membutuhkan pemasukan atau modal untuk menjaga tanaman mereka.
b. Penyerangan Hama / Penyakit
Cabai merupakan salah satu
komoditas hortikultura yang memiliki sejarah serangan hama dan penyakit yang
cukup banyak, salah satunya hama thrips, lalat buah, kutu daun, dan tungau.
Serangan hama dan penyakit ini berpotensi menurunkan produksi cabai dan mampu
menyebabkan gagal panen.
c. Spekulasi Tengkulak
Petani tak punya daya tawar sama
sekali untuk menjual produknya. Selama ini, harga ditentukan tengkulak. Jika
tak sepakat dengan harga, tengkulak pun tidak akan mengambil cabai dari petani.
d. Buruknya Pengelolaan
Stok Pangan Nasional
Karena persedian yang sedikit yang
tidak sebanding dengan permintaan yang tinggi harga cabai ditentukan oleh
jumlah pasokan/suplai dan jumlah permintaan/kebutuhan. Pada saat pasokan kurang
dari permintaan maka harga akan meningkat cepat, sebaliknya pada saat pasokan
lebih besar dari permintaan maka harga akan turun harga cabai sangat elastis
terhadap pasokan.
e. Lemahnya Regulasi
Pengaturan Harga oleh Pemerintah
Petani mendesak pemerintah agar
bergerak ikut mengendalikan harga cabai di tingkat petani. Sebab, selama ini
harga dan nilai komoditas cabai sangat fluktuatif dan tak bisa diduga.
2. Solusi Mengatasi Kenaikan Harga Cabai
di Indonesia
Solusi terbaik untuk
mengatasi masalah kenaikan harga cabai di indonesia agar tidak memperparah
perekonomian dan tidak menambah beban rakyat kecil adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah perlu melakukan kajian
mengenai rantai pemasaran cabai dan bahan pangan lainnya sehingga dapat
diketahui pada titik mana terjadi inefisiensi pemasaran untuk selanjutnya dapat
diambil langkah-langkah penanggulangannya.
2. Dilakukan Pengembangan teknologi dan
inovasi bidang pertanian.
3. Mengembangkan industri baru
pengolahan cabai.
4. Membuat badan logistik pangan.
5. Membuat regulasi pengaturan harga.
6. Memotong mata rantai tengkulak.
7. Substitusi bahan baku cabai.
8. Penyuluhan yang dilakukan rutin
terhadap kelompok tani di Indonesia.
9. Menggunakan alat penopang curah hujan
semacam kelambu.
10. Pemerintah harus menyiapkan benih
cabai bagi petani.
11. Menghimbau masyarakat untuk menanam
cabai di rumahnya masing-masing.
12. Mengurangi proporsi cabai pada proses
produksi.
13. Memprioritaskan permintaan lokal dari
pada ekspor.
14. Mengelola bahan baku sendiri.
15. Menambah nilai tambah produk.
3. Dampak Kenaikan Harga Cabai di Indonesia
Bagi ekonomi Indonesia,
dampak yang terjadi adalah kenaikan harga cabai ini mendorong timbulnya
inflasi. Sebagai gambaran, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) , ternyata
cabai merah memiliki persentase terhadap kelompok bahan makanan 0,28 persen dan
cabai rawit 0,12 persen. Kenaikan inflasi ini pada dasarnya merupakan sesuatu
yang cukup besar dan cukup mempengaruhi kondisi ekonomi di Indonesia. Dengan
kenaikan inflansi ini membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi
terhambat. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi ini juga berakibat pada penurunan
daya beli masyarakat yang turut berkontribusi terhadap menurunnya tingkat
permintaan produk industri. Selain itu, dampak lainnya adalah mendorong
penurunan tingkat penyerapan tenaga kerja yang berarti semakin meningkatnya
pengangguran.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan
di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadinya inflasi tergantung pada sejumlah
faktor yang mempengaruhi naik turunnya tingkat harga, juga tergantung pada
kebutuhan masyarakat akan barang tersebut.
Penyebab utama
tingginya harga cabai adalah faktor cuaca yang ekstrem (musim hujan yang
berkepanjangan). Meningkatnya curah hujan menyebabkan pembusukan sehingga
produksi cabai berkurang.
Solusi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga cabai adalah dengan melakukan
stabilisasi harga pangan nasional, memotong mata rantai tengkulak, mengendalikan stok pangan
nasional, mengembangkan industri baru pengolahan cabai, dll.
Petani adalah kunci dari penyelesaian
melonjaknya harga pangan (cabai) ini. Seharusnya yang dilakukan oleh pemerintah
adalah meningkatkan perhatian kepada para petani miskin yang ada di Negara ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/viewFile/14452/6360
(Diakses Tanggal 20 Maret 2017).
https://eprints.uns.ac.id/7272/1/70510207200906331.pdf
(Diakses Tanggal 20 Maret 2017).
http://media.iyaa.com/article/2016/03/ini-5-dampak-naiknya-harga-cabai-di-pasaran-3437128.html (Diakses Tanggal 20 Maret 2017).
http://iamalvian.blogspot.co.id/2012/10/makalah-kenaikan-harga-cabai_2673.html (Diakses Tanggal 20 Maret 2017).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.