@C12-Ridho, @Proyek-05
Disusun Oleh Ridho Fatahillah Fadli
ABSTRAKS:
Sebelum saya membahas tentang pasar monopolistic terlebih
dahulu kita harus mengenal pengertian pasar. Pasar atau market merupakan sebuah tempat bertemunya pembeli
dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau
membeli suatu barang dan jasa atau sumber daya ekonomi dan berbagai faktor
produksi yang lainnya. Pada umumnya, pengertian pasar tidak menunjuk ke sebuah
lokasi ataupun tempat-tempat tertentu, hal ini karena pasar tidak memiliki
batas geografis. Adanya sistem jaringan komunikasi modern dapat meniadakan
hambatan atau batasan-batasan geografis, sehingga dapat memungkinkan penjual
dan pembeli bertransaksi tanpa harus saling melihat wajah satu sama lain.
KATA
KUNCI: PASAR, MONOPOLISTIK, PERSAINGAN
PENDAHULUAN:
Manusia
hidup tidak lepas dari berbagai hal yang disebut kebutuan sehari-hari. Mulai
dari kebutuhan primer (kebutuhan yang paling utama atau kebutuhan tingkat satu
seperti pangan, sandang dan papan), kebutuhan sekunder (kebutuhan tingkat dua
setelah kebutuhan primer seperti peralatan mandi, obat-obatan dan alat tulis),
sampai kebutuhan tersier (kebutuhan tingkat tiga setelah kebutuhan primer dan
sekunder seperti kendaraan, radio, dan alat rias wajah). Untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut, manusia dapat mengandalkan hasil alam kemudian
mengolahnya menjadi barang yang memiliki daya guna lebih. Selain memanfaatkan
hasil alam, manusia juga menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penunjangnya.
Namun
seperi yang kita ketahui, tidak semua manusia memiliki keahlian atau kemampuan
untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat Indonesia pernah melalui zaman dimana
mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan barter. Namun sistem barter
kurang efektif karena barang yang menjadi objek barter memiliki nilai tukar
yang tidak sama. Oleh karena itu diciptakanlah alat tukar yang disebut uang.
Uang yang digunakan sampai saat ini adalah uang berbentuk uang kertas dan uang
logam. Mata uang yang menjadi mata uang di Indonesia adalah rupiah.
Adanya
uang membuat manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan menghasilkan barang
kebutuhan, membuka sistem jual beli atau berdagang. Para pedagang atau produsen
menjual barang atau jasa kepada para pembeli atau konsumen. Seiring dengan
bertambah banyaknya produsen maka dibentuklah suatu sistem yang disebut pasar.
Pasar adalah adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja
untuk orang-orang dengan imbalan uang. Pasar terbagi menjadi dua yaitu pasar
persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak
sempurna terbagi lagi menjadi tiga yaitu pasar monopoli, pasar oligopoly i dan
pasar monopolistik.
Pasar di
Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah yang
memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak
sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika
banyak produsen memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan
kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik.
Dalam makalah ini, penulis makalah akan membahas lebih rinci mengenai pasar monopolistic
RUMUSAN
MASALAH:
1. Bagaimana penjelasan mengenai pengertian pasar persaingan monopolistik?
2. Bagaimana terbentuknya pasar monopolistik?
3. Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik dari pasar persaingan monopolistik?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistik?
PEMBAHASAN:
1.1
Teori Pasar
1.1.1
Definisi Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar, karena seperti
yang kita ketahui, di pasar lah barang kebutuhan manusia tersedia.
Beberapa ahli menguraikan definisi pasar, berikut beberapa diantaranya :
1) Menurut Stanton, pasar
adalah tempat bagi sekelompok manusia yang berkeinginan untuk membelanjakan
uang yang dimilikinya sebagai bentuk kepuasan.
2) Menurut H. Nystrom, pasar
adalah suatu aktivitas yang salah satu pihaknya menyalurkan atau memberikan
barang atau jasa kepihak lain. Pihak yang memberikan barang atau jasa disebut
pihak pembeli sedangkan yang menyalurkan disebut pihak produsen.
3) Menurut Philip dan Duncan,
pasar adalah suatu langkah yang dipakai atau digunakan untuk menempatkan barang
dari tangan produsen ke tangan konsumen yang bersifat tangible.
1.1.2
Jenis-Jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Jenis-jenis
pasar persaingan tidak sempurna :
1) Pasar Monopoli : pasar yang penjual suatu barang di
pasar hanya satu orang. Contohnya PT Kereta Api Indonesia
2) Pasar Oligopoli : pasar yang didalamnya terdapat
beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut
mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan Otomotif Astra
Indonesia.
3) Pasar Monopolistik : Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk
pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi
memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
2.2
Teori Pasar Persaingan Monopolistik
1.2.1
Definisi Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas,
namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya.
1.2.2
Karakteristik Pasar Monopolistik
1. Produk yang
terdifferensiasi (Differensiasi Produk)
Differensiasi produk adalah usaha
untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memberikan daya
tarik baik langsung maupun tidak langsung kepada konsumen dibandingkan
perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis ataupun yang
berbeda.
2. Jumlah perusahaan banyak
dalam industri
Jumlah perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia dapat dilihat begitu banyaknya
merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan
tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan
lain, karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
3. Mudah masuk dan keluar
Laba super normal yang dinikmati
perusahaan mengundang perusahaan pendatang untuk memasuki indsutri. Jika mereka
mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat mengalahkan perusahaan yang lain.
Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar.
Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan
monopolistik proses masuk keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya
memperoleh laba normal.
1.2.3
Ciri-ciri Pasar Monopolistik
1. Terdapat banyak penjual di
pasar.
Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen
atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen
yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
2. Barang yang diproduksi dan
diperjualbelikan berbeda corak (ukuran, mutu, dan satuan harga)
Apabila kita lihat secara fisik suatu produk , akan
tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat membedakan mana produk
suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan
dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau
pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang
akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang
di produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti
sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.
3. Perusahaan tidak memiliki
kekuatan penuh untuk mempengaruhi harga dan menentukan harga
4. Keluar masuk dalam pasar
sangat mudah
5. Kegiatan promosi merupakan
salah satu penentu keberhasilan perusahaan.
1.2.4
Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Monopolistik
Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya pasar monopolistik adalah sebagai berikut :
1) Ketidakpuasan terhadap daya
analisis model persaingan sempurna maupun monopoli
2) Sumber daya alam yang
melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi memiliki
keunggulan yang berbeda
3) Differensiasi produk yang
tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga
1.2.5
Memaksimumkan Keuntungan di Pasar Persaingan Monopolistik.
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
Pemaksimuman keuntungan terbagi
menjadi dua yaitu pemaksimuman keuntungan jangka panjang dan jangka pendek.
1.2.5.1 Pemaksimuman keuntungan jangka panjang
Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar. Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR<MC).
Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar. Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR<MC).
1.2.5.2 Pemaksimuman keuntungan jangka pendek
Permintaan yang dihadapi perusahaan
dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan permintaan
pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus berproduksi
sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas
normal pada jangka pendek.
1.2.6 Keseimbangan jangka pendek dan panjang pasar
persaingan monopolistik.
Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka
Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan dapat
menikmati laba super normal.
Keseimbangan jangka pendek perusahaan tercapai bila MR = MC, karena memiliki
daya monopoli, walau terbatas, kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak
dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan yang bergerak dalam pasar
monopoli.
Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka
Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan
hanya menikmati laba normal.
1.2.7 Penilaian Ke
Atas Pasar Monopolistik
Di dalam bagian ini analisis yang
dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari pasar bersifat persaingan
monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan
teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu
kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan
promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan
dinilai dalam bagian berikut.
1.2.8 Persaingan
Bukan Harga
Persaingan bukan-harga merupakan usaha-usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli atas barang yang diproduksikannya.
Persaingan bukan-harga merupakan usaha-usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli atas barang yang diproduksikannya.
Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis;
1. Diferensiasi
produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan
produksi perusahaan-perusahaan lain.
2. Iklan
dan berbagai bentuk promosi penjualan
1.2.9 Kelebihan dan
Kekurangan Pasar Monopolistik
Kelebihan pasar monopolistik:
1. Banyaknya produsen di pasar
memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik
baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi
produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan
produknya.
3. Diferensiasi produk
mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya,
dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah
dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia
dalam pasar monopolistik.
Kekurangan
pasar monopolistik:
1. Pasar monopolistik memiliki
tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun
pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang
cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup
besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya
memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong
produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi
yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
KESIMPULAN:
Simpulan
dari makalah ini adalah :
1. Pasar monopolistik adalah
pasar yang memiliki banyak penjual (produsen) dengan barang yang
diperjualbelikan bersifat homogen. Meskipun homogen, namun dengan merk dan
keunggulan masing-masing yang berbeda.
2. Pasar monopolistik timbul
karena ketidakpuasan akan pasar persaingan sempurna dan monopoli, sumber daya
alam yang tersedia melimpah dan differensiasi produk yang tidak terlalu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA:
·
Iskandar Putong, September 2012: http://shandrakatherine.wordpress.com/2012/09/19/struktur-pasar-pasar-persaingan-monopolistis-pasar-oligopoli/
·
Ilmuku, maret 2014: www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp…/karakteristiK.html
·
Raharja,Pratama
dan Manurung Mandala. “Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar”. Edisi keempat.
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : 2010
·
Ika
Maiyastri, Desember 2010: http://ikamaiyastri.blogspot.co.id/2010/12/pasar-persaingan-monopolistik.html
·
Jusshie
D’star, September 2014: http://jusman48.blogspot.co.id/2014/09/pasar-persaingan-monopolistik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.