.

Senin, 08 Mei 2017

Pendapatan Nasional dan Konsumsi




Definisi Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional (national income) adalah total pendapatan yang diperoleh penduduk suatu negara dalam produksi barang dan jasa. Pendapatan nasional tidak menghitung pajak usaha tidak langsung (seperti pajak penjualan) dan tidak menghitung subsidi usaha. (Menurut N. Gregory Mankiw).

Definisi Konsumsi
Konsumsi adalah sistem yang menjalankan urutan tanda-tanda dan penyatuan kelompok. Jadi konsumsi itu sekaligus sebagai moral (sebuah sistemideologi) dan sistem komunikasi, struktur pertukaran. Dengan konsumsi sebagai moral, maka akan menjadi fungsi sosial yang memiliki organisasi yang terstruktur yang kemudian memaksa mereka mengikuti paksaan sosial yang tak disadari. (Menurut Braudrillard).

Penggolongan Pengeluaran dalam Perekonomian
Pengeluaran Pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa, pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Teori mengenai pengeluaran pemerintah dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu teori makro dan teori mikro. Dalam penelitian ini mengedepankan teori dari sisi makro. Teori makro mengenai perkembangan pengeluaran pemerintah dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu model pembangunan tentang perkembangan pengeluaran pemerintah, hukum Wagner mengenai perkembangan aktivitas pemerintah, teori Peacock dan Wiseman. Model pembangunan tentang perkembangan pengeluaran pemerintah dikembangkan oleh Rostow dan Musgrave yang menghubungkan perkembangan pengeluaran pemerintah dengan tahap-tahap pembangunan ekonomi yang dibedakan antara tahap awal, tahap menengah, tahap lanjut. Pada tahap awal perekembangan ekonomi, persentasi investasi pemerintah terhadap total investasi besar sebab pada tahap ini pemerintah harus menyediakan prasarana, seperti misalnya pendidikan, kesehatan, prasarana transportasi, dan sebagainya. Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi pemerintah tetap diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas, namun pada tahap ini peranan investasi investasi swasta sudah semakin membesar. Peranan pemerintah tetap besar dalam tahap menengah, oleh karena peranan swasta yang semakin besar ini banyak menimbulkan kegagalan pasar, dan juga menyebabkan pemerintah harus menyediakan barang dan jasa publik dalam jumlah yang banyak dan kualitas yang lebih baik. Selain itu, pada tahap ini perekembangan ekonomi menyebabkan terjadinya hubungan antar sektor semakin rumit. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang ditimbulkan oleh perkembangan sektor industri, menimbulkan semakin tingginya tingkat pencemaran udara dan air, dan pemerintah harus turun tangan untuk mengatur dan mengurangi akibat negatif dari polusi itu terhadap masyarakat. Pemerintah juga harus melindungi buruh yang berada dalam posisi yang lemah agar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. (Menurut  Guritno).

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Menurut J. M Keynes
Ø  Harga
Perubahan harga yang cukup besar akan menyebabkan perubahan daya beli masyarakat yang besar pula. Artinya naik turunnya harga umum yang cukup besar akan merugubah pendapatan rill dan nilai rill uang yang cukup besar pula.

Ø  Kebijakan Fiskal
Pajak sangat mempengaruhi besarnya pendapatan yang digunakan untuk konsumsi. Semakin besar tariff pajak yang berlaku terhadap barang dan jasa, semakin tingi pula harga tersebut.

Ø  Suku Bunga
Faktor yang menarik seseorang untu menabung adalah suku bunga. Semakin besar suku bunga tabungan, semakin besar pula imbalan jasa yang diberikan oleh bank. Jadi besar kecilnya suku bunga mempengaruhi keputusan kosumsi seseorang.

Ø  Sikap hati-hati
Seorang konsumen berusaha untuk lebih hati- hati dalam membelanjakan uang dengan cara mengurangi konsumsi dengan menyisihkan sebagian pendapatan untuk menghadapi kesulitan dimasa yang akan datang.

Ø  Kekayaan (warisan) yang dimiliki
Seseorang yang mempunyai warisan atau tabunganakan menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk konsumsi. Dan sebaliknya, seseorang yang tidak memiiki kekayaan warisan atau tabungan akan lebih memilih untuk menyisihkan pendapannya dalam tabungan.

Indonesia Negara Spesial untuk Sponsor Barcelona
Liputan6.com, Singapura - Nestlé paham betul soal keterikatan emosional antara klub sepak bola Barcelona dengan penggemarnya di Indonesia. Lewat salah satu produk unggulannya, MILO, perusahan makanan dan minuman bergizi multinasional itu berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan gaya hidup sehat.
Liputan6.com bersama tiga jurnalis Indonesia lainnya mendapat kesempatan berbicara langsung dengan Executive Vice President Nestlé S.A Patrice Bula dan bertanya soal sudut pandang mereka tentang sepak bola. Wawancara ini diadakan dalam rangkaian acara peresmian kerja sama Nestlé MILO dengan klub sepak bola Barcelona, pada Kamis (19/1/2017) di Singapore Sports Hub, Singapura. "Konsumen kami di Asia selain Indonesia, ada Malaysia dan Singapura. Indonesia jadi pengecualian untuk bisa dibandingkan dengan yang lain. Tapi saya tidak mengetahui kalau Anda paham salah satu alasan mengapa kami menjalin kerja sama dengan Barca," ujar Patrice Bula saat ditanyai rendahnya tingkat konsumsi susu di Indonesia.
Menurut survei Nielsen RUU Data pada 2014 lalu, Indonesia secara umum punya tingkat konsumsi susu paling rendah dibanding dengan negara ASEAN lainnya semisal Vietnam, Thailand, hingga Malaysia, yakni yakni 12 liter per kapita per tahun. Bula mengakui bahwa Nestlé mendapat celah untuk mengedukasi masyarakat lewat sepak bola agar mereka paham tentang pentingnya mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi seperti susu.  "Kami harap tingkat konsumsi susu di Indonesia akan kena dampak dari kesepakatan ini. Bagi Barcelona, mereka merasakan keterikatan emosial paling besar dengan Indonesia. Ada begitu banyak pengikut di media sosial dari sana, ada jutaan. Apa fokus kami? Tentu tingkat konsumsi kami di Indonesia," tutur pria 60 tahun tersebut. "Konsumsi akan datang dari anak-anak dan orang tua tentang nutrisi yang baik. Itu yang MILO tawarkan setiap hari. Dengan begitu anak-anak bisa bisa berolahraga dengan lebih banyak. Dan kalau kita bicara lebih spesifik tentang Indonesia yang punya kekuatan fans klub sepak bola logikanya akan lebih mudah meningkatkan tingkat konsumsi," kata Bula mengakhiri.

DAFTAR PUSTAKA:

Basri. Faisal. 2017. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Semarang. (7 April 2017). http://abstraksiekonomi.blogspot.co.id/2013/11/teori-pengeluaran-pemerintah.html

Manuhutu. Stevani. 2015. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Maluku. (10 Maret 2015). http://stevanimanuhutu.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-pendapatan-nasional.html

Hafizi. Zainul. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. NTB. (16 April 2014). http://mz-hafizi.blogspot.co.id/2014/04/defenisi-konsumsi-menurut-beberapa-ahli.html

Syatir. Fiay. 2016. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Jakarta. (12 Oktober 2016). http://www.kompasiana.com/fiaisyatir/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-konsumsi_57fd4982d17a61eb5b7ef84e

Jurnal analisis pola konsumsi pangan dan tingkat konsumsi beras di desa sentra produksi padi.  http://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/viewFile/7957/3387

Artikel Indonesia negara spesial untuk sponsor Barcelona. Kosasih. Risa. 2017. Pengantar Ilmu Ekonomi. LPFEUI. Singapura. (21 januari 2017). http://bola.liputan6.com/read/2833395/indonesia-negara-spesial-untuk-sponsor-barcelona?source=search

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.