.

Jumat, 14 April 2017

Kesenjangan Ekonomi Di Sumatera Utara



@B39-Farida

Oleh : Farida Rahma Anggraini

ABSTRAK

Ketimpangan timbul dikarenakan tidak adanya pemerataan dalam pembangunan ekonomi. Ketidakmerataan pembangunan ini
disebabkan karena adanya perbedaan antara wilayah satu dengan lainnya. Hal ini terlihat dengan adanya wilayah yang maju dengan wilayah yang terbelakang atau kurang maju. Berkembangnya propinsi-propinsi baru sejak tahun 2000an di Sumatera dan desentralisasi diduga akan mendorong ketimpangan antar daerah yang lebih lebar. 

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tidak selalu berdampak positif pada suatu daerah selama daerah lain di sekitarnya masih miskin. Suatu daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi lebih tinggi daripada daerah lain akan menghadapi beban baru, karena banyak penduduk dari daerah lain terus berpindah ke daerah tersebut. Kondisi ini terjadi karena adanya tarikan peluang kesempatan kerja yang lebih banyak di daerah perkotaan tersebut. Permasalahan yang muncul akibat hal tersebut adalah, terjadinya kepadatan penduduk dapat meningkatkan tingkat pengangguran karena lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mampu mempekerjakan seluruh penduduk
Pada hakekatnya, kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara sedang berkembang (NSB), tidak terkecuali di Indonesia. Karenanya, tidaklah mengherankan ketimpangan itu pastinya selalu ada, baik  itu di negara miskin, negara sedang berkembang, bahkan negara maju sekalipun. (Miyasto, dkk. 2014)

Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan seluruh rakyatnya melalui peningkatan pembangunaekonomi suatu negara. Pembangunan ekonomi merupakan suatu keharusan jika suatu negara ingin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya. (Kapantow, dkk. 2017)

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas muncul pertanyaan sebagai berikut :
  1. Apa yang dimaksud dengan kesenjangan atau ketimpangan?
  2. Sebutkan dan jelaskan cara mengetahui kesenjangan atau ketimpangan ekonomi?
  3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kesenjangan atau ketimpangan ekonomi di Sumatera Utara?
  4. Apa saja penyebab terjadinya kesenjangan atau ketimpangan ekonomi di Sumatera Utara?
  5. Apa yang harus dipikirkan pemerintah untuk mengatasi kesenjangan ekonomi di Sumatera Utara?


PEMBAHASAN

A.      Pengertian Kesenjangan atau Ketimpangan
Ketimpangan merupakan suatu fenomena yang terjadi hampir di lapisan negara di dunia, baik itu negara miskin, negara sedang berkembang, maupun negara maju, hanya yang membedakan dari semuanya itu yaitu besaran tingkat ketimpangan tersebut, karenanya ketimpangan itu tidak mungkin dihilangkan namun hanya dapat ditekan hingga batas yang dapat ditoleransi. Kesenjangan yaitu perbedaan kemajuan antar wilayah yang berarti tidak samanya kemampuan untuk bertumbuh yang analog dengan kesenjangan sehingga yang timbul adalah ketidakmerataan.

B.      Cara Mengetahui Kesenjangan atau Ketimpangan Ekonomi
Untuk mengukur ketimpangan ada beberapa cara, yaitu :
  1.  Kurva Lorentz
    Mengggambarkan distribusi kumulatif pendapatan nasional di kalangan lapisan - lapisan penduduk secara kumulatif pula. Jika kurva Lorenz semakin jauh dari diagonal (semakin lengkung), maka ia mencerminkan keadaan yang semakin buruk, distribusi pendapatan nasional semakin timpang atau tidak merata
  2. Indeks Gini
    Gini atau lengkapnya Corrado Gini merumuskan suatu ukuran untuk menghitung tingkat ketimpangan pendapatan personal secara agregatif yang diterima diatas tingkat tertentu. Hasil temuannya sering disebut sebagai gini coeffisient atau indeks gini.
  3. Menghitung Besaran Nilai Produk Domestik Regional Bruto
    Untuk mengukur tingkat perekonomian suatu wilayah adalah dengan menggunakan besaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Nilai PDRB disajikan atas dasar harga berlaku (sesuai dengan pasar / transaksi pada tahun penghitungan) dan atas dasar harga konstan (harga pasar pada tahun tertentu). Perubahan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun penghitungan masih memuat akibat terjadinya inflasi/deflasi sehingga tidak memperlihatkan pertumbuhan atau perubahan PDRB secara real. Sebaliknya, PDRB atas dasar harga konstan menggunakan harga pasar pada tahun tertentu, sehingga perubahan besaran PDRB sudah terlepas dari pengaruh inflasi/deflasi.
C.      Faktor Yang Mempengaruhi Kesenjangan atau Ketimpangan Ekonomi Di Sumatra Utara
  1.  Jumlah Penduduk
    Populasi penduduk merupakan keseluruhan penduduk yang tinggal di wilayah tertentu. Pertambahan jumlah penduduk menjadikan kompetisi dalam memperoleh lapangan kerja menjadi lebih ketat. Penawaran tenaga kerja yang lebih besar dari permintaan akan tenaga kerja menjadikan pekerja kelas bawah mau dibayar dibawah standar. Hal ini lah berdampak pada semakin tingginya angka ketimpangan.
  2. Pertumbuhan Ekonomi
    Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Hubungan yang signifikan dan berkorelasi negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan perubahan kesenjangan. Hasil riset ini memberikan petunjuk bahwa kenaikan pertumbuhan ekonomi akan menurunkan kesenjangan pendapatan, daripada memberikan kontribusi atas kenaikan kesenjangan pendapatan.
  3. Distribusi Pendapatan                                                                                                       Distribusi pendapatan yang didasarkan pada pemilik faktor produksi ini akan berkaitan dengan proses pertumbuhan pendapatan, adapun pertumbuhan pendapatan dalam masyarakat yang didasarkan pada kepemilikan faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi dua macam:
    •  Pendapatan karena hasil kerja yang berupa upah atau gaji dan besarnya tergantung tingkat produktifitas.
    • Pendapatan dari sumber lain seperti sewa, laba, bunga, hadiah atau warisan. Sayangnya relevansi teori fungsional tidak mempengaruhi pentingnya peranan dan pengaruh kekuatan-kekuatan di luar pasar (factor-faktor non-ekonomis) misalnya kekuatan dalam menentukan faktor-faktor harga.
D.      Penyebab Terjadinya Kesenjangan atau Ketimpangan Ekonomi Di Sumatera Utara
       Yang menjadi penyebab terjadinya ketimpangan ekonomi antar daerah antara lain:
  1. Ekonomi Mikro
    •   Keterbatasan informasi pasar dan informasi teknologi untuk pengembangan produk unggulan
    • Belum adanya sikap profesionalisme dan kewirausahaan dari pelaku pengembangan kawasan di daerah
    • Belum optimalnya dukungan kebijakan nasional dan daerah yang berpihak kepada petani dan pelaku swasta
    • Belum berkembangnya infrastruktur kelembagaan yang berorientasi pada pengelolaan pengembangan usaha yang berkelanjutan dalam perekonomian daerahBelum berkembangnya koordinasi, sinergitas dan kerja sama diantara pelaku – pelaku pengembangan kawasan, baik pemerintah, swasta, lembaga non pemerintah dan petani serta antara pusat, propinsi dan kabupaten / kota dalam upaya peningkatan daya saing kawasan dan produk unggulan
    • Masih terbatasnya akses petani dan pelaku usaha kecil terhadap modal pengembangan usaha, input produksi, dukungan teknologi dan jaringan pemasaran dalam upaya pengembangan peluang usaha dan kerja sama investasi
    • Keterbatasan jaringan prasarana dan sarana fisik dan ekonomi daerah dalam mendukung pengembangan kawasan dan produk unggulan daerah
    • Belum optimalnya pemanfaatan kerangka kerja sama antardaerah untuk mendukung peningkatan daya saing kawasan dan produk unggulan
  2. Ekonomi Makro
    • Ketidaksetaraan anugerah awal ( initial endowment )diantara pelaku – pelaku ekonomi
    • Strategi pembangunan yang tidak tepat cenderung berorientasi pada pertumbuhan
E.       Peran Pemerintah Daerah Dalam Mengatasi Kesenjangan atau Ketimpangan Di Sumatera Utara
  • Pemerintah mengadakan program – program untuk pemberdayaan tenaga kerja local
  • Memberikan bantuan bagi usaha kecil
  • Memaksimalkan pengunaan pajak bagi kesejahteraan masyarakat
  • Pemerintah mulai berani mengelolah sumber daya alam secara mandiri
KESIMPULAN

Kesenjangan ekonomi adalah adanya jarak atau jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Terlihat sekali ketimpangan ekonomi yang terjadi diantara mereka. Ada beberapa factor yang menyebabkan kesenjangan ekonomi seperti jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan. Lalu ada juga penyebab terjadi kesenjangan social dari segi mikro dan makro

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Faktor dan Cara Menanggulangi Terjadinya Kesenjangan Sosial Di Masyarakat. http://www.dosenpendidikan.com/faktor-dan-cara-menanggulangi-terjadinya-kesenjangan-sosial-di-masyarakat/. (Diakses pada 14 April 2017)
Kapantow, dkk. 2017. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Distribusi Pendapatan. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=377489&val=1027&title=FAKTOR-FAKTOR%20YANG%20MEMPENGARUHI%20KETIMPANGAN%20DISTRIBUSI%20PENDAPATAN%20DI%20SULAWESI%20UTARA. (Diakses pada 14 April 2017)
Miyasto, dkk. 2017. Damapak Desentralisasi Terhadap Ketimpangan Pendapatan Antar Wilayah (Sumatera Utara). http://eprints.undip.ac.id/29289/1/Jurnal.pdf. (DIakses pada 14 April 2017)
Setyowati, A. 2014. Kesenjangan Ekonomi Di Indonesia. http://ariyustikasetyowati.blogspot.co.id/2014/10/kesenjangan-ekonomi-indonesia.html. (Diakses pada 14 April 2017)
Yeniwati. 2013. Ketimpangan Ekonomi Di Provinsi Sumatra. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=100752&val=1489. Jurnal Kajian Ekonomi, Vol II, No.3. (Diakses pada 14 April 2017)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.