Mekanisme Pasar dalam Perekonomian Global
Abstract
Globalization is one part of the economic phenomenon
in which it consists of liberalization and deregulation of the market,
privatization of assets, technology transfer and cross-country distribution and
integration of capital markets. Through Globalization, the idea of a free
market can be implemented and is currently an option for world economic
governance. The emergence of trade cannot be separated from the additional
benefits/advantages that can be obtained from the exchange. These benefits are
called benefits from trade or gains from trade. The author concludes that the
trend in the world to prefer a free market through its entry point in the form
of globalization is a choice based on calculations that can be proven
theoretically microeconomically. The final conclusion of this paper is that the
free trade system has advantages and benefits that at least consist of
allocative and productive efficiency.
Keywords
Market mechanisms, international trade, global
economy, supply and demand, protectionism, free market.
Abstrak
Globalisasi merupakan salah satu bagian dari fonumena
ekonomi di dalamnya terdiri dari liberalisasi dan deregulasi dari pasar,
privatisasi aset, alih teknologi dan distribusi lintas negara dan integrasi
dari pasar modal. Melalui Globalisasi ide mengenai Pasar bebas dapat dilakukan
dan saat ini menjadi pilihan bagi tata kelola ekonomi dunia. Munculnya
perdagangan tidak lepas dari adanya manfaat/keuntungan tambahan yang bisa
diperoleh dari pertukaran tersebut. Manfaat ini disebut manfaat dari
perdagangan atau gains from trade. Penulis berkesimpulan bahwa tren di dunia
untuk lebih memilih pasar bebas melalui pintu masuknya berupa globalisasi
merupakan pilihan yang didasarkan atas perhitungan yang dapat dibuktikan secara
teoritis mikroekonomis. Kesimpulan akhir dari tulisan ini adalah Sistem
perdagangan bebas memiliki keuntungan dan kebaikan yang setidaknya terdiri dari
efisiensi alokasi dan produktif.
Kata Kunci
Mekanisme pasar, perdagangan internasional,
perekonomian global, penawaran dan permintaan, proteksionisme, pasar bebas.
Pendahuluan
Globalisasi merupakan
integrasi international yang terjadi sebagai hasil dari berkembangnya
perdagangan barang dan jasa secara global yang banyak dipengaruhi oleh aspek
aspek seperti kultural dan lingkungan sosial (Surugiu,2015; Shabaz et al,2016).
Salah satu bentuk dan konsekuensi dari globalisasi adalah perdagangan bebas,
tujuan liberalisasi dalam perdaganagan dan membuka ekonomi untuk perdagangan
bebas yang dilakukan di beberapa negara berkembang adalah untuk memodifikasi
spesialisasi produksi dan hubungan perdagangan luar negeri untuk meningkatkan
pangsa relatif dalam produksi dan perdagangan barang yang dapat diperdagangkan.
- khususnya yang diproduksi dengan teknologi padat karya , dan dengan demikian
meningkatkan efisiensi ekonomi (Bank Dunia, 1987).
Strategi ini, setidaknya
secara tersirat, beranggapan bahwa dengan tidak terdapatnya hambatan maka akan
menurunkan tarif dan menghilangkan hambatan non-tarif dalam perdagangan,
ekonomi akan bergerak di sepanjang batas kemungkinan produksi sedemikian rupa
sehingga produksi dan ekspor barang-barang padat karya akan meningkat dan
efisiensi akan meningkat. Lebih khusus lagi, diperkirakan bahwa, setelah
liberalisasi perdagangan, harga relatif dan profitabilitas barang-barang padat
karya akan naik, yang mengarah ke penyaluran sumber daya dari modal-intensif
demi komoditas padat karya. . Hal ini juga berarti bahwa pemanfaatan sumber
daya sepenuhnya akan dijaga (terlepas dari gangguan sementara dan gangguan
kecil).
Disisi lain, isu terkini
terkait dengan program perdagangan bebas yang disepakati dalam pertemuan
menteri ASEAN di Phnom Penh Kamboja tanggal 2 September 2003 yang kemudian
ditindaklanjuti dalam KTT Ke-9 di Bali Indonesia pada bulan Oktober 2003 yakni
program Pasar Tunggal Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) semakin
dekat pada waktu pelaksanaan yang disepakati bersama yakni sejak 31 Desember
2015. Bagi Negara Indonesia sebagai anggota ASEAN, menghadapi program tersebut
tentu tidak dapat berkata tidak siap. Seluruh otoritas yang memiliki tugas dan
wewenang dalam menyiapkan ekonomi nasional menjadi ekonomi yang berdaya saing
global harus bekerja keras dan memiliki roadmaps yang jelas.
Kesepakatan Internasional yang dibuat
negara-negara di dunia tentang perdagangan bebas telah mendorong proses
globalisasi ekonomi semakin menguat. Implikasinya tentu perekonomian dunia akan
semakin liberal dan memiliki ketergantungan antar negara yang semakin tinggi.
Hendra Halwani (2005) mengemukakan bahwa globalisasi ekonomi ditandai dengan
makin menipisnya batas-batas investasi atau pasar secara nasional, regional
ataupun Internasional. Hal tersebut disebabkan oleh adanya hal-hal sebagai
berikut: 1) komunikasi dan transfortasi yang semakin canggih; 2) lalu lintas
devisa yang semakin bebas; 3) ekonomi negara yang makin terbuka; 4) penggunaan
secara penuh keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara;
5) metode produksi dan perakitan dengan organisasi manajemen yang makin
efisien; dan 6) semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional di
hampir seantero dunia. 3 Dalam perekonomian terbuka atau perekonomian empat
sektor (sektor rumah tangga konsumen, sektor rumah tangga produsen, sektor
pemerintah dan sektor rumah tangga luar negeri), sebagaimana halnya yang dianut
Indonesia, kondisi ekonomi suatu negara akan sangat berpengaruh terhadap
variabel-variabel fundamental makroekonomi negara negara lainnya. Baik terhadap
sektor moneter, sektor fiskal maupun sektor riil.
Salah satu sektor yang
memiliki elastisitas tinggi terhadap perubahan variabel-variabel makroekonomi
global adalah sektor moneter, khususnya nilai tukar mata uang sehingga
depresiasi dan apresiasi akan menjadi dua fenomena yang sangat berfluktuatif.
Tulisan ini memiliki tujuan untuk membahas tentang mengapa perdagangan bebas
menjadi pilihan negara negara di dunia untuk mencapai taraf kesejahteraan
negaranya. Dalam tulisan ini penulis akan melakukan pembahasaan mengenai
manfaat penting perdagangan bebas dalam sudut pandang mikroekonomi.
Tujuan kedua adalah untuk
membahas sejauh mana ekonomi yang mengadopsi kebijakan pasar bebas tanpa
intervensi pemerintah, menurunkan tarif dan menghilangkan hambatan non tarif
untuk perdagangan yang pada akhirnya akan mencapai efisiensi ekonomi yang lebih
besar, dan lebih khusus lagi, sepenuhnya memanfaatkan sumber dayanya dan -
sesuai dengan keunggulan komparatif.
Permasalahan
Meskipun mekanisme pasar menawarkan banyak keuntungan, seperti efisiensi alokasi sumber daya dan peningkatan inovasi, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi.
· Kesenjangan
Ekonomi : Perbedaan dalam kemampuan negara untuk berpartisipasi dalam
perdagangan internasional dapat memperlebar kesenjangan antara negara maju dan
berkembang.
· Dampak
Lingkungan : Pertumbuhan ekonomi yang pesat sering kali mengorbankan
keberlanjutan lingkungan.
· Ketidakpastian
Global : Fluktuasi ekonomi global dapat mempengaruhi stabilitas pasar domestik.
Pembahasan
1. Keterbukaan Pasar
Keterbukaan pasar adalah salah satu aspek kunci dari
mekanisme pasar yang memungkinkan negara untuk terlibat dalam perdagangan
internasional dengan hambatan minimal. Negara-negara yang menerapkan kebijakan
perdagangan bebas cenderung mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat
karena mereka dapat memanfaatkan keunggulan komparatif mereka. Keterbukaan ini
tidak hanya meningkatkan volume perdagangan tetapi juga memperluas akses ke
teknologi dan investasi asing.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Mekanisme pasar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi
dengan menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan efisiensi. Dengan
adanya persaingan yang sehat, perusahaan didorong untuk meningkatkan kualitas
produk dan menurunkan biaya produksi. Hal ini berujung pada peningkatan
produktivitas secara keseluruhan. Sebagai contoh, negara-negara yang terbuka
terhadap perdagangan internasional sering kali mengalami peningkatan signifikan
dalam PDB mereka.
3. Persaingan
Persaingan adalah elemen penting dalam mekanisme pasar
yang mendorong perusahaan untuk berinovasi dan meningkatkan efisiensi. Dalam
perekonomian global, perusahaan tidak hanya bersaing dengan kompetitor lokal
tetapi juga dengan perusahaan internasional. Hal ini menciptakan tekanan untuk
terus beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan di pasar. Namun, persaingan
juga dapat menyebabkan beberapa perusahaan yang kurang kompetitif terpaksa
keluar dari pasar.
4. Dampak
Sosial dan Lingkungan
Meskipun mekanisme pasar membawa banyak manfaat
ekonomi, dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan tidak dapat diabaikan.
Pertumbuhan ekonomi yang cepat sering kali menyebabkan eksploitasi sumber daya
alam secara berlebihan, yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu,
kesenjangan pendapatan dapat meningkat jika manfaat dari pertumbuhan ekonomi
tidak didistribusikan secara merata.
5. Tantangan dalam Penerapan Mekanisme Pasar
Proteksionisme, banyak negara menerapkan kebijakan proteksionis untuk melindungi industri domestik mereka dari persaingan luar negeri, yang dapat menghambat perdagangan internasional.
Ketidakpastian Global, gejolak politik dan ekonomi di satu negara dapat memiliki dampak luas pada negara lain, menciptakan ketidakpastian bagi investor dan pelaku bisnis.
Regulasi, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten atau terlalu ketat dapat menciptakan hambatan bagi perusahaan untuk beroperasi secara efisien di pasar global.
Kesimpulan
Mekanisme pasar memainkan peran krusial dalam
perekonomian global dengan memfasilitasi perdagangan internasional dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, tantangan seperti kesenjangan ekonomi,
dampak lingkungan, dan proteksionisme perlu dikelola dengan baik agar manfaat
dari mekanisme pasar dapat dirasakan oleh semua pihak. Oleh karena itu, penting
bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang mendukung keterbukaan pasar
sekaligus melindungi kepentingan sosial dan lingkungan.
Saran
Pemerintah harus mendorong keterbukaan pasar sambil memastikan perlindungan bagi sektor-sektor rentan. Diperlukan kerjasama internasional untuk menangani isu-isu global seperti perubahan iklim dan ketidakadilan sosial. Perusahaan perlu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar melalui inovasi dan peningkatan efisiensi operasional.
Daftar Pustaka
Kompasiana. (2023). Dinamika Mekanisme Pasar Bebas
dalam Ekonomi Global.
Hidayatullah, A. (2018). Dampak Gejolak Ekonomi
Global dan Mekanisme Pasar.
Ladolo et al. (2022). Pengaruh Perdagangan
Internasional terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.
Kemendag RI. (2023). Perdagangan Internasional:
JDIH Kemendag RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.