.

Senin, 17 April 2017

Cara Mengatasi Degradasi Perekonomian di Banjarmasin

 Oleh : Dwi Afriyanti











    

 

Abstrak

Kota Banjarmasin adalah ibu kota provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia serta kota terbesar dan terpadat di Kalimantan. Kota ini juga termasuk salah satu kota besar di Indonesia dan Kota terpadat di luar pulau Jawa. Semakin padatnya suatu kota, akan mempengaruhi nilai perekonomian di kota tersebut. Akan tetapi 3 tahun silam,  perekonomian di Banjarmasin mengalami degradasi. Hal ini dapat membuat kekhawatiran tersendiri bagi pemerintahan setempat.
Banjarmasin disebut juga sebagai kota seribu sungai, dengan julukan itu, para warga serta pemerintah disana selayaknya dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mereka dapat mengeksplore SDA (Sumber Daya Alam) sebesar—besar nya, dengan memperhitungkan untung—rugi serta melestarikannya agar tidak musnah.
Kata Kunci : Degradasi , Eksplore SDA, Perhitungan

Pendahuluan

            Banjarmasin merupakan kota yang memiliki banyak sekali SDA, dari mulai pertambangan, hutan lindung, perkebunan, dan sungai. Akan sangat memprihatinkan apabila tidak di eksplorasi dan eksploitasi untuk memenuhi roda perekonomian masyarakat yang berada disana.
            Rusmini a.k.a Kepala Bappeda kota Banjarmasin mengungkapkan bahwa degradasi (penurunan) perekonomian yang dialami kota Banjarmasin juga dipicu oleh melambatnya perekonomian dunia, nasional dan provinsi (Murhan, 2016).

Rumusan Masalah

1.      Jelaskan penyebab degradasi perekonomian di Banjarmasin?

2.      Sebutkan dampak yang ditimbulkan akibat degradasi perekonomian?

3.      Sebutkan cara menangani degradasi perekonomian yang sedang terjadi di Banjarmasin?

Pembahasan

I.                   Penyebab Degradasi Perekonomian di Banjarmasin

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, menjelaskan bahwa penurunan perekonomian bukan hanya diakibatkan perlambatan ekonomi nasional. Tapi lebih karena jatuhnya komoditi andalan Kalsel seperti batubara, sawit dan karet (Anonim, 2016).

Perekonomian di Banjarmasin turun hingga 4.93, seperti dijelaskan diatas, komoditi andalan Kalsel turun. Hal ini lantaran sudah menipisnya lahan pertanian. Asma, Ketua Kelompok Tani Banjarmasin Selatan mengatakan kalau lahan sawah yang ada di Kota Banjarmasin terancam alih fungsi menjadi perumahan atau bangunan pabrik dan sejenisnya (Rohayanti, 2017).

Hal lain yang menyebabkan penurunan tersebut lantaran pemerintah kurang memperhatikan dan merawat potensi daerah yang dimiliki. Sehingga, banyak infrastruktur jalan yang rusak, maupun belum dapat membuat sungai yang ada disana menjadi objek wisata.

II.                 Dampak yang ditimbulkan akibat Degradasi Perekonomian

Penurunan perekonomian menimbulkan dampak terhadap berbagai macam aspek, seperti kesejahteraan sosial. Contohnya, sekarang beredar bawang merah asal India, menurut pantauan Bpost di Pasar Kalindo Banjarmasin Jumat (14/4) ditemukan beberapa pedagang sayuran yang menjual bawang merah india (Maudhody, 2017).

Akibat dari penurunan itu sendiri, menghasilkan pengangguran, orang—orang tersebut terpaksa di PHK dikarenakan tidak cukupnya biaya untuk menggajinya. Mau tidak mau mereka pun menyetujuinya.

Hal ini juga lah yang menyebabkan kemiskinan semakin meningkat. Para pengangguran tidak memiliki biaya yang cukup untuk memenuhi biaya hidup, sampai ada beberapa yang melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi itu semua.

III.              Cara Menangani Degradasi Perekonomian

Sebenarnya, terdapat banyak sekali cara untuk memulihkan perekonomian Banjarmasin. Ibnu Sina mengatakan, akan menitik beratkan wisata sungai. Dijabarkannya, ada dua cara untuk membangun wisata. Pertama menyiapkan sumber daya manusia, dan kedua membenahi infrastrukturnya (Anonim, 2016).

Lebih memperhatikan dan membina UMKM yang ada di Kota Banjarmasin, seperti  di Martapura. Ada baiknya akses terhadap kredit usaha lebih dipermudah dalam prosesnya agar para pengrajin dapat mengakses kredit lebih mudah untuk meningkat omset penjualannya (Fitrianingsih, 2014).

Sebagai contoh lain, masyarakat harus lebih jeli dalam memilih usaha yang akan digelutinya. Seperti usaha pembudidayaan ikan gabus (iwak haruan - bahasa daerah Banjar) di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

"Apalagi penggemar iwak haruan cukup banyak dan kebutuhannya tak pernah menurun, sehingga usaha budidaya ikan air tawar itu mempunyai prospek yang baik," demikian Ach Bisung (Antara, 2016).

Kesimpulan

            Perekonomian itu seperti roda yang berputar, ada kalanya di atas dan terkadang dibawah. Mungkin yang terjadi di Banjarmasin pada saat ini sedang di bawah, ada baiknya jika masyarakan dan pemerintah yang berada disana dapat mengatasi itu, agar dampaknya tidak menyebar luas.

            Pemerintah seyogianya lebih memperhatikan masalah yang ada di sana, dan dapat menanganinya dengan baik, agar roda perekonomian meningkat keatas. Infrastruktur jalan maupun tempat wisata yang terdapat di rawat, agar para wisatawan betah dan ketagihan untuk melancong kesana.


Daftar Pustaka

·         Anonim. 2016. Ekonomi Banjarmasin Anjlok 4,93 Persen.


·         Antara. 2016. Perekonomian Kalsel 2016 Masih Beri Harapan.


·         Maudhody. 2017. Bawang Merah India Kembali Banyak Beredar di Kota Banjarmasin.


·         Murhan. 2016. Pertumbuhan Ekonomi Banjarmasin Menurun, Ini Kata Kepala Bappeda.


·         Rohayanti, Isti. 2017. Tergerus Perumahan, Banjarmasin Upayakan Penambahan Lahan Pertanian.


·         Fitrianingsih, Nurul Eka. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 2, No 1: Semester Ganjil 2013/2014. ANALISIS FAKTOR PERKEMBANGAN UMKM BATU PERMATA MARTAPURA SEBAGAI SALAH SATU PENGGERAK PEREKONOMIAN KALIMANTAN SELATAN.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.