@B24-DHICO
Oleh
: Dhico Imtinan Setyowati
Abstrak
Masalah
kemiskinan menjadi masalah utama dan penting karena kemiskinan menyangkut
kesenjangan dan pengangguran. Perlu kita ketahui sebagian besar penduduk miskin
di Asia Tenggara tinggal di Indonesia.
Salah Penanggulangan kemiskinan ditempatkan secara utuh dalam rangka penyelenggaraan pembangunan nasional. Program penanggulangan kemiskinan harus bertumpu pada peran serta aktif dan produktivitas rakyat diupayakan untuk menumbuhkan kemandirian penduduk miskin. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atas berbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Segala program penanggulangan kemiskinan yang telah dan akan dilakukan pemerintah sudah sepatutnya kita dukung bersama.
Salah Penanggulangan kemiskinan ditempatkan secara utuh dalam rangka penyelenggaraan pembangunan nasional. Program penanggulangan kemiskinan harus bertumpu pada peran serta aktif dan produktivitas rakyat diupayakan untuk menumbuhkan kemandirian penduduk miskin. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atas berbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Segala program penanggulangan kemiskinan yang telah dan akan dilakukan pemerintah sudah sepatutnya kita dukung bersama.
Pendahuluan
Kemiskinan
merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak
untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.
Agar kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama
dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.
Kondisi
kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan
rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan,
terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu
layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan
terpadu dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.
Rumusan
Masalah
Dari pendahuluan tersebut maka
dapat dirumuskan masalah sebagi berikut :
1.
Apa saja sektor
perekonomian Kalimantan Selatan?
2.
Apa yang
dimaksud dengan kemiskinan?
3.
Apa saja
penyebab kemiskinan di Kalimantan Selatan?
4.
Apa saja dampak
yang ditembulkan dari kemiskinan di Kalimantan Selatan?
5.
Bagaimana cara
emnurangi kemiskinan di Kalimantan Selatan
Pembahasan
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Kalimantan
Selatan :
1.
Sektor Pertanian
Sektor
pertanian pada triwulan IV-2015 tumbuh terkontraksi sebesar -0,90% (yoy), lebih rendah dari triwulan
sebelumnya (3,06% 8, yoy).Kontraksi yang
terjadi pada pertumbuhan sektor pertanian
pada triwulan laporan
utamanya disebabkan oleh
turunnya produksi padi
dan karet. Meski luas
tanam pada triwulan
sebelumnya tercatat lebih
besar dari tahun-tahun sebelumnya, sejalan
dengan dampak comparative advantageEl
Nino terhadap luas
tanam.
2.
Sektor Industri Pengolahan
Peningkatan pertumbuhan sektor
industri pengolahan pada triwulan laporan didorong oleh pertumbuhan subsektor
industri makanan dan minuman (kelapa sawit) subsektor subsektor industri
mineral nonlogam (semen).
3.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant
Melemahnya sektor PHR bersumber dari
penurunan perdagangan besar dan ecaran, reparasi mobil dan sepeda motor maupun
penyediaan akomodasi dan makan minum. Perlambatan aktivitas perdagangan
ditandai dengan melambatnya pertumbuhan volume total bongkar dan muat
4.
Sektor Transportasi dan Komunikasi.
Impor daerah akan bahan kebutuhan
pokok pada triwulan laporan tercatat
tumbuh membaik dan produksi TBS serta ekspor CPO meningkat. Dengan
demikian arus pengangkutan darat meningkat. Sementara itu arus pengangkutan
sungai danau dan penyeberangan serta udara terindikasi melambat sejalan dengan
masih melambatnya sektor pertambangan.
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan
erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan
mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Bertambahnya
tingkat kemiskinan di Kalsel terkait dengan masalah-masalah yang menimpaekonomi
secara nasional. Persoalan kemiskinan bukannya sekedar berapa jumlah dan
persentase penduduk miskin, dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat
kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah
penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat
kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Tingkat
kemiskinan Provinsi
Kalimantan Selatan keadaan Maret
2016 sebesar 4,85%. Angka ini mengalami sedikit kenaikan yaitu sebesar 0,13 poin dibandingkan keadaan September 2015
yang sebesar 4,72%. Tingkat kemiskinan di daerah perkotaan keadaan Maret 2016 sebesar
3,48% , mengalami penurunan sebesar 0,79 poin dibandingkan dengan September 2015 yang sebesar 4,27%. Sedangkan
diperdesaan keadaan Maret 2016 sebesar 5,89%,
mengalami kenaikan sebesar 0,83 poin, dibandingkan September 2015 sebesar
5,06%.
Secara
absolut, jumlah penduduk miskin di
Kalimantan Selatan keadaan Maret 2016 sebanyak 195,70ribu orang. Sedangkan
pada September 2015, jumlah penduduk miskin di
Kalimantan Selatan sebanyak 189,16ribu orang. Selama satu semester
terjadi penambahan jumlah penduduk
miskin di Kalimantan Selatan sebanyak 6,54 ribu orang. Penduduk miskin di daerah
perkotaan berkurang 11,7 ribu orang sedangkan
di daerah perdesaan, penduduk miskin bertambah sebanyak 18,2 ribu orang.
2. Penyebab kemiskinan di Kalimantan
Selatan
1.
Inflasi di daerah perkotaan lebih rendah dari daerah
perdesaan. Inflasi perkotaan sebesar 0,14
sedangkan di perdesaan 0,42. Pada Maret 2016 terjadi inflasi di daerah
pedesaan. Kalimantan Selatan sebesar 0,42%.
2.
Perlambatan kinerja ekonomi Kalimantan Selatan.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2015 sebesar 4,14 sedangkan pada triwulan
I 2016 sebesar 3,97. Perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama dari
sektor pertambangan batubara, dan komoditi unggulan seperti sawit dan karet.
3.
Dampak kemiskinan bagi masyarakat di Kalimantan
Selatan
1.
Berkurangnya
rasa nasionalisme terhadap suatu Negara, di karenakan lebih memikirkan
kebutuhan untuk bertahan hidup saja kesulitan apalagi memikirkan rasa cinta
pada Negara.
2.
Banyak
terjadinya tindak kejahatan di mana mana , di karenakan masih banyaknya
masyarakat yang berpikiran pendek dalam memenuhi kebutuhan hidup dan sudah
terlalu terdesak dengan kebutuhan tanpa di bekali iman dalam agama sehingga
segala cara pun di lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3.
Harga diri suatu
Negara yang jatuh dimata dunia dan akan diremehkan dan di anggap sumber daya
manusianya tidak punya potensi untuk maju dan hanya mengandalkan bantuan dan
bantuan.
4.
Semakin tidak
terurusnya generasi muda oleh orang tua dan terlepas begitu saja dari
pendidikan dan pengawasan orang tua sehingga menumbuhkan generasi muda yang
tidak mengindahkan akan budaya ketimuran.
5.
Hilangnya rasa
kegotong royongan dan saling membantu di karenakan sudah menjamurnya budaya loe
ya loe guwe ya guwe sehingga menimbulkan kurangnya rasa persatuan di suatu
Negara.
6.
Timbul banyak
nya penyakit di mana mana baik itu penyakit menular sex ataupun penyakin yang
di sebabkan karena tempat yang kumuh atau makanan yang di konsumsi tidak sehat
.
7.
Semakin drastis
berkurangnya belajar agama atau keyakinan pada Tuhan di karenakan lebih pada
memikirkan kebutuhan yang utama yaitu makan.
4.
Upaya
menguragi tingkat kemiskinan di Kalimantan Selatan
1.
menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak
tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran.
2.
Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu
penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya.
3.
Menggalakkan program zakat. Di indonesia, islam adalah
agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk
menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di antara masyarakat dan mengurangi
kesenjangan kaya-miskin.
4.
Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Seperti
:
·
Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
·
Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
5.
Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan
dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
·
Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang
pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
·
Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
·
Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa
berprestasi;
·
Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin
secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit.
6.
Menyempurnakan dan memperluas cakupan program
pembangunan berbasis masyarakat. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini
antara lain :
·
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di
daerah perdesaan dan perkotaan
·
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi
Wilayah
·
Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
7.
Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan
berbasis masyarakat.
8.
Gerakan keluarga berencana (KB) sangat tepat untuk
mengantisipasi terjadinya keluarga besar yang memang cukup berat beban
pembiayaannya ibarat sebuah mata rantai yang sulit diputus maka mencari solusi
kemiskinan memerlukan usaha yang sangat keras.
Kesimpulan
1.
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan
erat dengan kualitas hidup.
2. Penyebab
kemiskinan di Kalimantan Selatan
1.
Inflasi di daerah perkotaan lebih rendah dari daerah
perdesaan. Inflasi perkotaan sebesar 0,14
sedangkan di perdesaan 0,42. Pada Maret 2016 terjadi inflasi di daerah
pedesaan. Kalimantan Selatan sebesar 0,42%.
2.
Perlambatan kinerja ekonomi Kalimantan Selatan.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2015 sebesar 4,14 sedangkan pada triwulan
I 2016 sebesar 3,97. Perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama dari
sektor pertambangan batubara, dan komoditi unggulan seperti sawit dan karet.
3.
Dampak kemiskinan bagi masyarakat di Kalimantan
Selatan
1)
Berkurangnya
rasa nasionalisme terhadap suatu Negara
2)
Banyak
terjadinya tindak kejahatan di mana mana
3)
Harga diri suatu
Negara yang jatuh dimata dunia
4)
Semakin tidak
terurusnya generasi muda
5)
Hilangnya rasa
kegotong royongan
6)
Timbul banyak
nya penyakit
7)
Semakin drastis
berkurangnya belajar agama atau keyakinan pada Tuhan
Daftar
Pustaka
Ridhanie, Azhar. 2012. Kinerja Pemerintah Daerah
Propinsi Kalimantan Selatan Terhadap Kualitas Pembangunan Manusia. Vol 1. Edisi
2. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=166309&val=6065&title=KINERJA%20PEMERINTAH%20DAERAH%20PROPINSI%20KALIMANTAN%20SELATAN%20TERHADAP%20KUALITAS%20PEMBANGUNAN%20MANUSIA. (Diakses pada 15 April 2017).
(Anonim). 2016. Kajian ekonomi dan keuangan regional
kalimantan selatan. http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajianekonomiregional/kalsel/Contents/Kajian%20Ekonomi%20dan%20Keuangan%20Regional%20Provinsi%20Kalimantan%20Selatan%20Triwulan%20IV-2015.pdf. (Diakses pada 15 April 2017)
(Anonim). 2016. Kondisi Kemiskinan di Kalimantan
Selatan Maret 2016 Jumlah Penduduk Miskin 195,70 ribu Orang. Nomor :
039/07/63/Th.XX. https://banjarbarukota.bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-20160728063248.pdf. (Diakses pada 15 April 2017).
Nurhadijah. 2015. Makalah Geografi Sosial Tema
Kemiskinan Di Kalimantan Selatan. http://perkuliahan-nurhadijah.blogspot.co.id/2015/06/makalah-geografi-sosial-tema-kemiskinan.html. (Diakses pada 15 April 2017).
KP. 2016. Jumlah Penduduk Miskin Kalsel Meningkat. http://www.kalimantanpost.com/jumlah-penduduk-miskin-kalsel-meningkat/. (Diakses pada 15 April 2017).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.