Oleh : Varatri Apriliani
Sebelum mengetahui bagaimana cara
meminimumkan biaya produksi,kita harus tahu dahulu apa itu biaya produksi .
Biaya produksi dapat didefinisikan
sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk
menciptakan barang-barang yang di produksi perusahaan tersebut. Biaya produksi
yang di keluarkan setiap perusahaan dapat di bedakan dalam 2 jenis, yaitu :
1.
Biaya Ekplisit yaitu : Semua pengeluaran untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan
input lain yang di bayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang).
2.
Biaya Tersembunyi yaitu :
pembayaran untuk keahliaan keusahawanan produsen tersebut modalnya tersendiri
yang di gunakan dalam perusahaan dan banguanan perusahaan yang di miliki.
Biaya produksi, menurut Sadono Sukirno
didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan
untuk menciptakan barang-barang yang akan diproduksikan perusahaan tersebut.
(Sadono Sukirno 2008:208).
Menurut Tersine (1994), metode EOQ
(Economic Order Quantity) adalah model untuk menentukan kuantitas pesanan
persediaan meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya
kebalikannya (inverse cost) pemesanan persediaan. Tujuan model EOQ adalah untuk
menentukan jumlah ukuran lot setiap kali pemesanan. Pada dasarnya formulasi EOQ
selalu diasumsikan bahwa seluruh pesanan item selalu diterima menjadi
persediaan yang akan di proses kemudian. Dengan permintaan yang konstan, maka
EPQ (Economic Production Quantity) dapat ditentukan berdasarkan model EOQ.
Model EPQ perlu ditinjau kembali untuk
menjaga perubahan yang disesuaikan dengan asumsinya. Asumsi EOQ adalah diskrit
pada saat penambahan stock, sedangkan asumsi EPQ adalah continue dalam
penambahan stock yang berlebihan pada saat produksi. EPQ merupakan salah satu
cara yang sesuai untuk kondisi dimana terjadi pengurangan penggunaan dan
perlengkapan secara bersamaan, serta adanya penambahan stock pada suatu level.
Teori biaya produksi erat kaitannya
dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya membedakan analisisnya kepada
jangka pendek dan jangka panjang. Kedua-duanya juga dipengaruhi oleh hukum
produksi marjinal yang semakin berkurang.
1.
Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana
sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
2.
Jangka panjang yaitu : jangka waktu dimana
semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.
Bagaimana cara
meminimumkan biaya produksi jangka panjang?
Dalam
analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya rata-rata ( AC =
Average Cost). Peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor
berikut :
a.
Tingkat
produksi yang ingin dicapai
b.
Sifat
dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia
cara meminimalisir biaya produksi Kenaikan
harga BBM yang terjadi beberapa waktu belakangan ini, mau tidak mau mendorong
para pelaku usaha untuk mencari berbagai macam solusi agar bisnisnya bisa tetap
bertahan di tengah ketatnya persaingan pasar. Dan dari sekian banyak solusi
yang mereka pilih, salah satu cara yang cukup efektif yaitu mulai meminimalisir
biaya produksi agar harga jual produknya tak melambung tinggi di pasaran.
Cara ini terpaksa dipilih para pelaku
usaha di Indonesia agar konsumen mereka tak berpaling ke pemain lainnya. Oleh
karena itu, kali ini saya akan berbagi tips seputar cara efektif meminimalkan
biaya produksi.
Sebagai langkah awal, tentunya kita
harus memahami betul apa saja komponen yang masuk dalam biaya produksi kita.
Biasanya komponen biaya produksi terbagi menjadi 4 bagian, yakni sebagai
berikut :
1. Biaya bahan
Usahakan
agar penggunaan bahan baku se-efisien mungkin. Langkah ini bisa Anda mulai
dengan cara meminimalkan bahan yang terbuang. Disamping itu, pada saat
pembelian bahan baku juga harus diupayakan mendapatkan harga kulakan yang
paling kompetitif. Dengan begitu biaya pembelian bahan tidak mengalami
pembengkakan.
2. Tenaga kerja
Untuk
menekan biaya, maka kita harus mengupayakan agar tenaga kerja kita mampu
bekerja dengan produktifitas semaksimal mungkin. Sebaiknya, tentukan target
kerja yang harus dicapai setiap karyawan agar mereka bisa bekerja semaksimal
mungkin di bidangnya masing-masing.
3. Peralatan
Pembelian
dan penggunaan peralatan harus sesuai prosedur agar peralatan tersebut memiliki
usia pakai seperti yang telah direncanakan para pemilik perusahaan. Jika
peralatan yang dibeli kualitasnya di
bawah rata-rata dan dipergunakan dengan cara yang tidak semestinya, pastinya
akan menimbulkan biaya perawatan yang tidak sedikit. Untuk itu sebelum membeli
dan menggunakan peralatan-peralatan, perhitungkan dengan matang agar tak ada
biaya tambahan yang harus Anda keluarkan.
4. Biaya operasional dan overhead
Selalu
mencari terobosan/ cara baru agar operasional perusahaan bisa berjalan lebih
efisien. Contohnya seperti mengusahakan untuk mencari cara efektif untuk
meminimalisir biaya operasional.
Sumber
:
(Anonym).2013.
cara efektif meminimalkan biaya produksi. http://bisnisukm.com/cara-efektif-meminimalkan-biaya-produksi.html
(Di akses pada tanggal 27 Maret 2017)
Rahmiati,kasiska.
2014. Latihan soal pengantar ilmu ekonomi. http://kasiskarahmiati.blogspot.co.id/2014/12/latihan-soal-pengantar-ilmu-ekonomi.html
(Di akses pada tanggal 27 Maret 2017)
Sofyan.
2014. Teori biaya dan konsep efisiensi. https://sofyanwsw.wordpress.com/2014/03/12/teori-biaya-dan-konsep-efisiensi/
(Di akses pada tanggal 27 Maret 2017)
Marwanto,
Eko. 2012. Teori biaya Produksi. http://www.ekomarwanto.com/2012/04/teori-biaya-produksi.html
(Di akses pada tanggal 27 Maret 2017)
Nishfi,
Fadhli dkk. 2014. Vol.2. No.3. Hal.3. Edisi Ketujuh. MODEL OPTIMISASI LOT
PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI YANG MENGALAMI TERDETERIORASI DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN INSPEKSI SAMPLING UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=260364
(Di akses pada tanggal 27 Maret 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.