Cara
menjadi Pengkonsumsi yang baik
Konsumsi adalah pemakaian barang hasil produksi atau setiap tindakan untuk
mengurangi atau menghabiskan nilai ekonomi suatu benda.
Contoh :
memakan makanan, memakai baju, mengendarai kendaraan motor, menggunakan barang elektronik,
dll.
Macam-macam Teori Konsumsi
1.
Teori Konsumsi John Maynard Keynes
Dalam
teorinya Keynes mengandalkan analisis statistik, dan juga membuat dugaan-dugaan
tentang konsumsi berdasarkan introspeksi dan observasi casual. Pertama dan
terpenting Keynes menduga bahwa, kecenderungan mengkonsumsi marginal (marginal
propensity of consume) jumlah yang di konsumsi dalam setiap tambahan pendapatan
adalah antara nol dan satu. Kedua, Keynes menyatakan bahwa rasio konsumsi
terhadap pendapatan, yang disebut kecenderungan mengkonsumsi rata-rata
(avarange prospensity to consume), turun ketika pendapatan naik. Ia percaya
bahwa tabungan adalah kemewahan, sehingga ia berharap orang kaya menabung dalam
proporsi yang lebih tinggi dapat pendapatan mereka ketimbang yang miskin.
Ketiga,
Keynes berpendapat bahwa pendapatan merupakan determinan konsumsi yang penting
dan tingkat bunga tidak memiliki peranan penting. Keynes menyatakan bahwa
pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori. Berdasrkan tiga
dugaan ini, fungsi konsumsi keynes sering ditulis sebagai : C = C + cY, C >
0, 0 < c < 1.
Keterangan :
c = konsumsi
Y = pendapatan disposebel
C = konstanta
c = kecenderungan mengkonsumsi
marginal
2.
Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup
Teori dengan
hipotesis siklus hidup dikemukakan oleh Franco Modigliani. Franco Modigliani
menerangkan bahwa pola pengeluaran konsumsi masyarakat mendasarkan kepada
kenyataan bahwa pola penerimaan dan pola pengeluaran konsumsi seseorang pada
umumnya dipengaruhi oleh masa dalam siklus hidupnya.
Karena orang
cenderung menerima penghasilan/pendapatan yang rendah pada usia muda, tinggi
pada usia menengah dan rendah pada usia tua, maka rasio tabungan akan
berfluktasi sejalan dengan perkembangan umur mereka yaitu orang muda akan
mempunyai tabungan negatif (dissaving), orang berumur menengah menabung dan
membayar kembali pinjaman pada masa muda mereka, dan orang usia tua akan
mengambil tabungan yang dibuatnya di masa usia menengah.
Selanjutnya
Modigliani menganggap penting peranan kekayaan (assets) sebagai penentu tingkah
laku konsumsi. Konsumsi akan meningkat apabila terjadi kenaikan nilai kekayaan
seperti karena adanya inflasi maka nilai rumah dan tanah meningkat, karena
adanya kenaikan harga surat-surat berharga, atau karena peningkatan dalam
jumlah uang beredar. Sesungguhnya dalam kenyataan orang menumpuk kekayaan
sepanjang hidup mereka, dan tidak hanya orang yang sudah pensiun saja. Apabila
terjadi kenaikan dalam nilai kekayaan, maka konsumsi akan meningkat atau dapat dipertahankan
lebih lama. Akhirnya hipotesis siklus kehidupan ini akan berarti menekan hasrat
konsumsi, menekan koefisien pengganda, dan melindungi perekonomian dari
perubahan-perubahan yang tidak diharapkan, seperti perubahan dalam investasi,
ekspor maupun pengeluaran-pengeluaran lain.
3.
Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif.
James
Dusenberry mengemukakan bahwa pengeluaran konsumsi suatu masyarakat ditentukan
terutama oleh tingginya pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya.Pendapatan berkurang,
konsumen tidak akan banyak mengurangi pengeluaran untuk konsumsi. Untuk
mempertahankan tingkat konsumsi yang tinggi, terpaksa mengurangi besarnya
saving. Apabila pendapatan bertambah maka konsumsi mereka juga akan bertambah,
tetapi bertambahnya tidak terlalu besar. Sedangkan saving akan bertambah besar
dengan pesatnya.
Dalam teorinya, Dusenberry
menggunakan dua asumsi yaitu :
1.
Selera rumah tangga atas barang konsumsi adalah interdependen. Artinya
pengeluaran konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh pengeluaran yang dilakukan
oleh orang sekitarnya.
2.
Pengeluaran konsumsi adalah irrevesibel. Artinya pola pengeluaran seorang pada
saat penghasilan naik berbeda dengan pola pengeluaran pada saat penghasilan
mengalami penurunan.
Tujuan
Konsumsi
Seseorang melakukan kegiatan konsumsi biasanya memiliki beberapa
tujuan berikut :
a.
Mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap.
Hal-hal yang termasuk ke dalam klasifikasi mengurangi
nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap adalah misalnya penggunaan
barang yang tidak habis dalam jangka waktu singkat. Yaitu seperti mobil, motor,
pakaian, furniture rumah tangga
seperti meja, kursi, lemari, dan sebagainya. Untuk mengurangi nilai guna
barang-barang tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dan bertahap.
b.
Menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang sekaligus.
Hal-hal yang termasuk ke dalam klasifikasi mengurangi
nilai guna suatu barang dan jasa secara sekaligus adalah barang-barang yang
habis pakai atau tidak barang-brang yang tidak dapat bertahan lama. Yaitu
seperti makanan dan minuman. Karena jika tidak dihabiskan dalam waktu
sekaligus, maka bahan-bahan tersebut akan rusak, basi, dan kadaluwarsa sehingga
tidak memiliki nilai guna lagi.
c.
Memuaskan kebutuhan jasmani dan rohani
Hal-hal yang termasuk ke dalam konsumsi ini adalah
seperti contohnya perjalanan haji dan umroh bagi umat muslim ke Negara Arab
Saudi. Hal seperti ini akan menimbulkan kepuasan batin dan rohani bagi
seseorang yang ingin melakukannya. Tentu saja untuk mewujudkan hal tersebut
diperlukan biaya perjalanan, biaya pendaftaran, dan lain sebagainya. Namun jika
seseorang telah memiliki niat kuat, maka hal tersebut tidak akan menjadi suatu
masalah yang besar.
·
Faktor-faktor Ekonomi
1. Pendapatan Rumah Tangga (Household Income)
2. kekayaan Rumah Tangga ( Household Wealth)
3.
Jumlah Barang-barang Konsumsi
Tahan Lama Dalam Masyarakat
4. Tingkat
Bunga
Singkat, padat, jelas
BalasHapusSingkat, padat, jelas
BalasHapus