.

Minggu, 27 Maret 2016

Pendekatan Totalitas



       Pengertian Memaksimalkan Keuntungan (Laba)
Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan.
Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu.
Keuntungan total merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC), Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila selisih positif antara TR  dengan TC mencapai angka terbesar. Secara sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC, perusahaan dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila selisihnya bernilai positif (π>0) dimana TR harus lebih besar dari pada TC (TR-TC).

Tujuan Perusahaan dalam Memaksimalkan Keuntungan (Laba)
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai  jumlah yang maksimum”.Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan.Ada perusahaan yang menekan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai.Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang mementingkan tujuan untuk  mencari keuntungan yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang di temui dalam praktek tersebut memberikan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. Tetapi, di samping menyadari kenyataan tersebut, juga di ingat bahwa pada sebagian besar perusahaan, Intinya tujuan terpenting adalah memaksimumkan keuntungan.Telah terbukti bahwa yang telah diberikan kepada masyarakat telah memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yaitu untuk memaksimalkan laba.
Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain kerena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Seperti halnya industri lain, tiap industry juga bertujuan untuk memperoleh laba guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa factor antara lain jumlah hasil produksinya, modal, dan total upah tenaga kerja.

Pendekatan-pendekatan Dalam Memaksimalkan Keuntungan
Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu:
1.         Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC). Pendekatan total(TC) adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit (P), maka TR = P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah samadengan biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variable(VC), maka TC = FC + VC.
Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q).
Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (Maximum Selling).Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.
Q
P
TR
TC
Keuntungan Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
17
18,5
19,5
20,75
22,25
24,25
27,5
32,5
40,5
52,5
-12
-8,5
-4’5
-0,75
2,75
5,75
7,5
7,5
4,5
-2,5


Dari tabel tersebut produsen akan menjual produknya sebanyak 8 unit yaitu pada saat selisih antara TR dan TC adalah yang paling besar. Dengan tingkat harga yang terjadi di pasaran sebesar 5, maka produsen akan memperoleh keuntungan maksimum yaitu sebesar 7,5. 

Daftar Pustaka

Gunawan, kaberet, 2010, Ekonomi Mikro, nora media enterprise, Kudus
Sukirno, sadono, 2002, Pengantar Teori Ekonomimikro, PT Raja Gafindo Persada, Jakarta
Soeratno, 2011, Ekonomi Mikro Pengantar Edisi 3, Bagian Penerbitan  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.