.

Jumat, 16 Maret 2018

Perkembangan Teori serta Definisi Perilaku Konsumen

@C01-Novia, @Proyek-03
Oleh Novia Nila Sutarman
 


ABSTRAK
Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan   perlu   dicari   informasinya   semaksimal   mungkin. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Bidang perilaku konsumen yang didukung oleh temuan-temuan dalam riset konsumen telah mengalami perkembangan.

KATA KUNCI
Perilaku Konsumen, Definisi, Teori

A.  PENDAHULUAN
Perilaku konsumen adalah proses dan aktifitas saat seseorang atau organisasi berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, pemakaian, dan pengevalusian produk atau jasa demi memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Perilaku konsumen merupakan berbagai hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian produk atau jasa.
Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap diantaranya tahap sebelum pembelian, pembelian, dan tahap setelah pembelian barang atau jasa. Pada tahap sebelum pembelian konsumen biasanya melakukan pencarian informasi mengenai produk dan jasa tersebut. Lalu pada tahap pembelian, konsumen melakukan pembelian produk atau jasa. Dan pada tahap setelah pembelian, konsumen akan melakukan konsumsi atau penggunaan produk, evaluasi kinerja produk atau jasa tersebut, dan pada akhirnya akan membuang produk atau jasa tersebut setelah digunakannya.

B.  PERMASALAHAN
1.      Apa aja definisi perilaku konsumen menurut para ahli?
2.      Bagaimana pengembangan teori perilaku konsumen?

C.  PEMBAHASAN
1.      Definisi Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli
Menurut, Schiffman & Kanuk: Merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia & dimiliki (waktu, uang & usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi.
Menurut, John C. Mowen & Michael Minor : perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) & proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa & pengalaman serta ide-ide.
Menurut  Prasetijo dan Ihalauw  (2005, p9), perilaku  konsumen  adalah studi tentang  bagaimana  pembuat  keputusan  (decision  units),  baik  individu,  kelompok, ataupun organisasi, membuat  keputusan - keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Menurut  Adiputra, Hendraarso, dan Atriza (2004, p126), perilaku konsumen sebagai tindakan  yang dilakukan individu dalam mendapatkan  dan memakai barang dan  jasa  termasuk  proses  keputusan  yang  mendahului  dan  menentukan  tindakan tersebut.
Menurut   Engel  et  al  yang   dikutip   oleh   Simamora   (2008,   pl)   perilaku konsumen adalah   tindakan  yang        langsung     terlibat untuk  mendapatkan, mengkonsumsi,  dan  menghabiskan  produk  dan  jasa,  termasuk  proses  keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Menurut Loudon dan Bitta yang dikutip oleh Simamora (2008, p2) perilaku konsumen  lebih  menekankan  sebagai suatu  proses  pengambilan  keputusan, yaitu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur  barang dan jasa.
Menurut   The  American  Marketing  Association  yang  dikutip   oleh  Setiadi (2003, p3), perilaku   konsumen  merupakan   interaksi  dinamis  antara  afeksi  dan kognisi, perilaku,dan lingkungannya  dimana manusia  melakukan  kegiatan pertukaran  dalam  hidup  mereka.  Dari definisi  tersebut  terdapat  tiga  ide  penting, yaitu  : (1)  perilaku  konsumen adalah dinamis; (2) hal tersebut  melibatkan  interaksi antara  afeksi dan  kognisi, perilaku  dan  kejadian  di sekitar; serta  (3)  hal tersebut melibatkan pertukaran.

2.      Perkembangan Teori Perilaku Konsumen
(1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;
(2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung;
(3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.

D.     KESIMPULAN
Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Definisi perilaku konsumen banyak dikembangkan oleh para ahli. Perkembangan teori perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang konsumen akan menetapkan kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan cara memaksimalkan kepuasan.


DAFTAR PUSTAKA
Dharmesta, Basu Swasta.(1999).” Riset Konsumen Dalam Pengembangan Teori Perilaku Konsumen Dan Masa Depannya”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia 1999, XIV(1), http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=3789 , diakses pada 16 Maret 2018

Gita Z. 26 Mei 2012. http://gitaisz.blogspot.co.id/2012/05/1.html , diakses pada 16 Maret 2018

Karsono. 22 Maret 2015. “Konsep Perilaku Konsumen”, http://nonekngemplek.blogspot.co.id/2015/03/konsep-perilaku-konsumen.html ,diakses pada 16 Maret 2018

Sisca. 9 Oktober 2011. “Teori Perilaku Konsumen”, http://merdifransisca.blogspot.co.id/ , diakses pada 16 Maret 2018

Sora N. 2 Maret 2015. “Pengertian Perilaku Konsumen Dan Menurut Para Ahli Lengkap”, http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-perilaku-konsumen-dan-menurut-para-ahli-lengkap.html , diakses pada 16 Maret 2018


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.