Oleh Novia
Nila Sutarman
ABSTRAK
Perilaku
konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan perlu
dicari informasinya semaksimal
mungkin. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian. Bidang perilaku konsumen yang didukung oleh
temuan-temuan dalam riset konsumen telah mengalami perkembangan.
KATA KUNCI
Perilaku
Konsumen, Definisi, Teori
A. PENDAHULUAN
Perilaku konsumen adalah proses dan aktifitas saat seseorang
atau organisasi berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, pemakaian,
dan pengevalusian produk atau jasa demi memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Perilaku konsumen merupakan berbagai hal-hal yang mendasari konsumen untuk
membuat keputusan pembelian produk atau jasa.
Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap
diantaranya tahap sebelum pembelian, pembelian, dan tahap setelah pembelian
barang atau jasa. Pada tahap sebelum pembelian konsumen biasanya melakukan
pencarian informasi mengenai produk dan jasa tersebut. Lalu pada tahap
pembelian, konsumen melakukan pembelian produk atau jasa. Dan pada tahap
setelah pembelian, konsumen akan melakukan konsumsi atau penggunaan produk,
evaluasi kinerja produk atau jasa tersebut, dan pada akhirnya akan membuang
produk atau jasa tersebut setelah digunakannya.
B. PERMASALAHAN
1.
Apa
aja definisi perilaku konsumen menurut para ahli?
2.
Bagaimana
pengembangan teori perilaku konsumen?
C. PEMBAHASAN
1.
Definisi Perilaku Konsumen Menurut
Para Ahli
Menurut, Schiffman & Kanuk: Merupakan studi yang mengkaji
bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia
& dimiliki (waktu, uang & usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa
yang akan dikonsumsi.
Menurut, John C. Mowen & Michael Minor : perilaku
konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) & proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa &
pengalaman serta ide-ide.
Menurut Prasetijo dan
Ihalauw (2005, p9), perilaku konsumen
adalah studi tentang
bagaimana pembuat keputusan
(decision units), baik
individu, kelompok, ataupun
organisasi, membuat keputusan -
keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan
mengkonsumsinya.
Menurut Adiputra,
Hendraarso, dan Atriza (2004, p126), perilaku konsumen sebagai tindakan yang dilakukan individu dalam
mendapatkan dan memakai barang dan jasa
termasuk proses keputusan
yang mendahului dan
menentukan tindakan tersebut.
Menurut Engel et
al yang dikutip
oleh Simamora (2008,
pl) perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Menurut Loudon dan Bitta yang dikutip oleh Simamora (2008,
p2) perilaku konsumen lebih menekankan
sebagai suatu proses pengambilan
keputusan, yaitu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan
aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau
mengatur barang dan jasa.
Menurut The American
Marketing Association yang
dikutip oleh Setiadi (2003, p3), perilaku konsumen
merupakan interaksi dinamis
antara afeksi dan kognisi, perilaku,dan lingkungannya dimana manusia melakukan
kegiatan pertukaran dalam hidup
mereka. Dari definisi tersebut
terdapat tiga ide
penting, yaitu : (1) perilaku
konsumen adalah dinamis; (2) hal tersebut melibatkan
interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan
kejadian di sekitar; serta (3)
hal tersebut melibatkan pertukaran.
2.
Perkembangan Teori Perilaku Konsumen
(1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap
konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya
meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari
produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih
besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk
beberapa produk yang lain;
(2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada
faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan
lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku
konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung;
(3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku
pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas,
seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
D. KESIMPULAN
Perilaku
konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan
seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Proses pengambilan
keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak,
sesuai dengan peran masing-masing. Definisi perilaku konsumen banyak
dikembangkan oleh para ahli. Perkembangan teori perilaku konsumen didasarkan
pada teori ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang konsumen akan menetapkan
kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan cara memaksimalkan kepuasan.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmesta, Basu Swasta.(1999).” Riset Konsumen Dalam
Pengembangan Teori Perilaku Konsumen Dan Masa Depannya”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia 1999, XIV(1), http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=3789
, diakses pada 16 Maret 2018
Gita Z. 26 Mei 2012. http://gitaisz.blogspot.co.id/2012/05/1.html
, diakses pada 16 Maret 2018
Karsono.
22 Maret 2015. “Konsep Perilaku Konsumen”,
http://nonekngemplek.blogspot.co.id/2015/03/konsep-perilaku-konsumen.html
,diakses pada 16 Maret 2018
Sisca. 9 Oktober 2011. “Teori
Perilaku Konsumen”, http://merdifransisca.blogspot.co.id/
, diakses pada 16 Maret 2018
Sora N. 2 Maret 2015. “Pengertian Perilaku Konsumen Dan Menurut Para Ahli Lengkap”, http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-perilaku-konsumen-dan-menurut-para-ahli-lengkap.html , diakses pada 16 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.