.

Kamis, 15 Maret 2018

Meningkatnya Permintaan Cabai di Indonesia


 @C20-Tania, @Proyek-03

Abstrak
Cabai memiliki pengaruh besar terhadap dinamika perokoniman nasional sehingga dimasukkan dalam jajaran komoditas penyumbang inflasi terbesar yang terjadi setiap tahun.
Dalam sektor pertanian di Indonesia cabai memang banyak diminati (permintaan) penduduk Indonesia. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak lahan pertanian cabai yang terus meningkat dari tahun ke tahun akibat permintaan yang terus meningkat.
Kata kunci
Permintaan, peningkatan, kenaikan harga
Pendahuluan
Keadaan geografis Negara Indonesia yang merupakan wilayah tropis, beriklim basah, serta berada di wilayah khatulistiwa sangat cocok dan mendukung untuk digunakan dalam budidaya tanaman, khususnya tanaman sayur-sayuran. Sayur-sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mengandung vitamin, mineral dan serat yang sangat diperlukan oleh tubuh. Salah satu komoditas hortikultura adalah cabai merah.
Cabai merah merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk tanpa memperhatikan tingkat sosial. Komoditas ini berprospek cerah, mempunyai kemampuan menaikkan taraf pendapatan petani, nilai ekonomisnya tinggi, merupakan bahan baku industri, dibutuhkan setiap saat sebagai bumbu masak, berpeluang ekspor, dapat membuka kesempatan kerja, dan merupakan sumber vitamin C (Santika, 2001).
Permasalahan
1.       Apa penyebab permintaan cabai merah yang terus meningkat?
2.       Faktor-faktor kenaikan harga cabai merah
3.       Jenis-jenis cabai di Indonesia
Pembahasan
Permintaan
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional. Sektor ini berperan sebagai sumber penghasil bahan makanan, sumber bahan baku bagi industri, mata pencaharian sebagian besar penduduk, penghasil devisa negara dari ekspor komoditasnya bahkan berpengaruh besar terhadap stabilitas dan keamanan nasiona. Permintaan terhadap cabai terus meningkat dari tahun ke tahun. Permintaan pasar domestik maupun pasar internasional. Peningkatan kebutuhan/permintaan akan cabai merah tentunya akan mengakibatkan peningkatan dari sisi produksi sehingga penawaran terus meningkat.
Kebutuhan/permintaan cabai untuk kota besar yang berpenduduk satu juta atau lebih sekitar 800.000 ton/tahun atau 66.000 ton/bulan. Pada musim hajatan atau hari besar keagamaan, kebutuhan cabai biasanya meningkat sekitar 10- 20% dari kebutuhan normal. Tingkat produktivitas cabai secara nasional selama 5 tahun terakhir sekitar 6 ton/ha. Untuk memenuhi kebutuhan bulanan masyarakat perkotaan diperlukan luas panen cabai sekitar 11.000 ha/bulan, sedangkan pada musim hajatan luas area panen cabai yang harus tersedia berkisar antara 12.100-13.300 ha/bulan. Belum lagi kebutuhan cabai untuk masyarakat pedesaan atau kota-kota kecil serta untuk bahan baku olahan (Indarti, 2015).

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral Hortikultura.

Konsumsi/permintaan Cabai Besar dan Cabai Hijau (Kg/Kapita/Tahun)
ü  Tahun 2003. Konsumsi cabai besar (cabai merah dan keriting) 1,35 kg. Cabai hijau (Cabai besar hijau) 0,23 kg. Total konsumsi 1,58 kg.
ü  Tahun 2004. Konsumsi cabai besar (cabai merah dan keriting) 1,36 kg. Cabai hijau (Cabai besar hijau) 0,24 kg. Total konsumsi 1,60 kg.
ü  Tahun 2005. Konsumsi cabai besar (cabai merah dan keriting) 1,51 kg. Cabai hijau (Cabai besar hijau) 0,24 kg. Total konsumsi 1,75 kg.
ü  Tahun 2006. Konsumsi cabai besar (cabai merah dan keriting) 1,38 kg. Cabai hijau (Cabai besar hijau) 0,23 kg. Total konsumsi 1,61 kg.
ü  Tahun 2007. Konsumsi cabai besar (cabai merah dan keriting) 1,47 kg. Cabai hijau (Cabai besar hijau) 0,30 kg. Total konsumsi 1,77 kg.
(Sumber: Konsumsi Perkapita Sayuran di Indonesia Periode 2003 – 2007- w.w.w.hortikultura.deptan.go.id.)
Bila tahun 2007 konsumsinya 1,77 kg perkapita pertahun, dimana jumlah penduduk Indonesia kira-kira 225 juta jiwa, maka untuk memenuhi konsumsi itu diperlukan cabai besar (merah dan hijau) kira-kira 398.250. ton pertahun. Dari jumlah ini sebanyak kurang lebih 234.000. ton khusus disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja rumah tangga masyarakat (sumber: Kompasiana, 2015).
Penyebab Kenaikan Permintaan Cabai
Menurut penelitian Dewi Sahara (2005) yang berjudul “Analisis Permintaan Cabai Di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah” dengan menggunakan metode dasar deskriptif analisi. Penelitian ini menggunakan data time series selama kurun waktu 10 tahun (1994-2003) serta dianalisis dengan menggunkan metode regresi linier berganda. Faktor-fator ekonomi yang mempengaruhi terhadap permintaan adalah harga (yaitu harga cabai) dan pendapatan. Sedangkan faktor sosial adalah jumlah penduduk (Dewi, Rosana 2009). Jadi, dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi kenaikan permintaan cabai dari tahun pertahun adalah harga cabai yang terus meninggat dan jumlah penduduk yang terus meningkat per tahun.
Penyebab Kenaikan Harga Cabai
Dari tahun ke tahun harga cabai di Indonesia selalu naik, mengapa demikian? Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga cabai di Indonesia (Mardianto, 2016)
1.       Faktor Cuaca
Kenaikkan harga cabai disebabkan anomali musim, yang menyebabkan produktifitas cabai menurun. Karena tanaman cabai membutuhkan sinar matahari yang memadai, akibat cuaca yang sangat extrim dan tidak dapat di prediksi, akibatnya sangat berpengaruh kepada perkembangan pertanian, dan akibat itu para petani mengakibatkan gagal panen terus menerus dan para petani pun mengalami kerugian yang sangat besar. Sedangkan para petani membutuhkan pemasukan atau modal untuk menjaga tanaman mereka.
2.       Penyerangan Hama / Penyakit
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki sejarah serangan hama dan penyakit yang cukup banyak, salah satunya hama thrips, lalat buah, kutu daun, dan tungau. Serangan hama dan penyakit ini berpotensi menurunkan produksi cabai dan mampu menyebabkan gagal panen.
3.       Spekulasi Tengkulak
Petani tak punya daya tawar sama sekali untuk menjual produknya. Selama ini, harga ditentukan tengkulak. Jika tak sepakat dengan harga, tengkulak pun tidak akan mengambil cabai dari petani.
4.       Buruknya Pengelolaan Stok Pangan Nasional
Karena persedian yang sedikit yang tidak sebanding dengan permintaan yang tinggi harga cabai ditentukan oleh jumlah pasokan/suplai dan jumlah permintaan/kebutuhan. Pada saat pasokan kurang dari permintaan maka harga akan meningkat cepat, sebaliknya pada saat pasokan lebih besar dari permintaan maka harga akan turun harga cabai sangat elastis terhadap pasokan.
5.       Lemahnya Regulasi Pengaturan Harga oleh Pemerintah
Petani mendesak pemerintah agar bergerak ikut mengendalikan harga cabai di tingkat petani. Sebab, selama ini harga dan nilai komoditas cabai sangat fluktuatif dan tak bisa diduga.
Jenis-Jenis Cabai di Indonesia
Menurut Dedeayu (2016) terdapat beberapa jenis cabai yang terkenal di Indonesia, yaitu:
ü  Cabai Besar
ü  Cabai Keriting
ü  Cabai Rawit
ü  Cabai Gendot
ü  Cabai Jawa

Kesimpulan
Cabai merupakan salah satu sektor pertanian Indonesia yang banyak diminati penduduk Indonesia. Permintaan cabai dari tahun per tahun semakin meningkat dengan harga dan jumlah penduduk yang meningkat pada tiap tahunnya. Faktor yang menyebabkan kenaikan permintaan cabai dari tahun ke tahun adalah harga dari cabai itu sendiri dan jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat.
Daftar Pustaka
Dedeayu, 2016. Mengenal Jenis Cabai di Indonesia. Sajiansedap.grid.id. Dalam http://sajiansedap.grid.id/Info/Mengenal-Jenis-Cabai-Di-Indonesia. Diunduh 15 Maret 2018
Dewi, Rosana 2009. Analisis Permintaan Cabai Merah (Capsicum annuum L) Di Kota Surabaya. Eprints.uns.ac.id. Dalam https://eprints.uns.ac.id/7272/1/70510207200906331.pdf. Diunduh 15 Maret 2018
Indarti, Dian 2015 (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2015). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura Cabai. Epublikasi.setjen.pertanian.go.id. Dalam http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epublikasi/outlook/2015/Hortikultura/Outlook%20Cabai%202015/files/assets/common/downloads/Outlook%20Cabai%202015.pdf. Diunduh 15 Maret 2018
Kompasiana, 2015. Produksi dan Konsumsi Cabai: Kebutuhan dan Peluangnya. Kompasiana.com. Dalam https://www.kompasiana.com/tyo-setiadi/produksi-dan-konsumsi-cabai-kebutuhan-dan-peluangnya_5510d3128133117d3cbc6ab7. Diunduh 15 Maret 2018
Mardianto, 2016. Ini 5 Penyebab Naiknya Harga Cabai di Pasaran. Media.iyaa.com. Dalam https://media.iyaa.com/article/2016/03/ini-5-dampak-naiknya-harga-cabai-di-pasaran-3437128.html. Diunduh 15 Maret 2018
Sahara, Dewi 2005. Analisis Permintaan Cabai di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. http://ejournal.unud.ac.id. Diunduh 15 Maret 2018
Santika. 2001. Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.