Oleh : Mochamad Irfan (41616010011)
Pendapatan
nasional
Jumlah pendapatan yang
diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan
faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
1. Metode Produksi atau Metode Output
(Output Approach).
Dalam metode ini
dijelaskan bahwa perhitungan pendapatan nasional dihitung dari penjumlahan
seluruh hasil produksi suatu produk baik barang maupun jasa yang dihasilkan
atau diperoleh dari seluruh pelaku kegiatan ekonomi yang ada dalam satu negara
serta dalam satu periode ekenomi tertentu kurang lebih tiap tahun sekali. Cara
menghitung pendapatan nasionalnya yaitu dengan mengalikan jumlah seluruh produk
baik barang ataupun jasa yang telah dihasilkan atau diproduksi dalam kururn
waktu satu tahun dengan harga satuan tiap produknya bisa berbentuk barang
maupun jasa. Dirumuskan dengan : {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + ….. + (Pn
x Qn)}
Keterangan :
Y : Pendapatan nasional
P : Jumlah produk yang diproduksi
Q : Harga satuan suatu produk
Dalam perhitungan
pendapatan nasional dengan pendekatan produksi ini ada satu hal penting yang
harus diingat yaitu janagan sampai melakukan penjumlahan berulang (multiple
accounting) terhdapat suatu produk baik barang maupun jasa. Oleh sebab itulah
aspek yang harus dijumlahkan dalam perhitungan yakni nilia tambah (value added)
suatu produk baik brang maupun jasa, bukan dilihat dari nilai akhirnya.
2. Metode Pendapatan (Income Approach).
Menurut metode ini,
pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua pendapatan yang diterima
pemilik faktor produksi di suatu negara dalam satu tahun. Artinya, pendapatan
nasional adalah penjumlahan dari upah atau gaji, sewa, bunga, dan keuntungan
yang diterima para pemilik factor produksi.
3. Metode Pengeluaran ( Expenditure
Approach).
Menurut metode
pengeluaran, nilai PDB (Produk Domestik Bruto) merupakan nilai total
pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu. Ada beberapa jenis
pengeluaran agregat dalam suatu perekonomian:
·
Konsumsi Rumah Tangga (Household
Consyption)
Pengeluaran sektor
rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis
dipakai dalam tempo setahun atau kurang maupun barang yang dapat dipakai lebih
dari setahun/barang tahan lama.
·
Konsumsi Pemerintah (Government
Consuption)
Yang masuk dalam
perhitungan konsumsi pemerintah adalah pengeluaran – pengeluaran pemerintah
yang digunakan untuk memebeli barang dan jasa akhir. Pengeluaran tunjangan
sosial tidak masuk dalam perhitungan ini. Itu sebabnya dalam statistik PDB,
pengeluaran konsumsi pemerintah nilainya lebih kecil daripada pengeluaran yang
tertera dalam anggaran pemerintah (sisi pengeluaran anggaran negara).
·
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
(Investment Expenditure)
PMTDB merupakan
pengeluaran sektor dunia usaha. Pengeluaran ini dilakukan untuk memelihara dan
memperbaiki kemampuan menciptakan / meningkatkan nilai tambah. Termasuk dalam
PMTDB adalah perubahan stok, baikberupa barang jadi maupun barang setengah
jadi. PMTDB ini menunjukkan bahwa pendekatan pengeluaran lebih mempertimbangkan
barang – barang modal yang baru (newly capital goods).
·
Ekspor Neto (Net Export)
Ekspor bersih adalah
selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor. Ekspor yang positif menunjukkan
bahwa ekspor lebih besar daripada impor. Begitu juga sebaliknya. Perhitungan
ekspor neto dilakukan bila perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian
lain (dunia).
Daftar Pustaka:
·
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Anik%20Widiastuti,%20S.Pd.,%20M.Pd./PI%204%20PENDAPATAN%20NASIONAL,%20PERTUMBUHAN%20&%20STRUKTUR%20EKONOMI.pdf
(anikwidiastuti@uny.ac.id)
·
Nizar, Muhammad. 2015. Pengaruh
Pendapatan Nasional dan Inflasi, Terhadap Konsumsi
Masyarakat.http://nizaryudharta.blogspot.co.id/2015/06/pengaruh-pendapatan-nasional-dan.html.
(Diakses pada 7 Mei 2017).
·
Anonim. 2016. Pengertian Pendapatan
Nasional dan Konsep Pendapatan Nasional.
http://manajemenpaper.blogspot.com/2016/02/pengertian-pendapatan-nasional-dan.html.
(Diakses pada 7 Mei 2017).
·
Ragandhi, Arsad. Pengaruh Pendapatan
Nasional, Inflasi, dan Suku Bunga Deposito Terhadap Konsumsi Masyarakat di
Indonesia.http://eprints.uns.ac.id/1803/1/3-3-1-PB.pdf. (Diakses pada 7 Mei
2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.