Oleh : Dwi Afriyanti
@A20-Dwi
Abstrak
Meningkatnya jumlah penduduk yang ada di suatu daerah membuat daerah
tersebut mengalami inflasi .
Dimana inflasi tersebut dapat memberikan dampak yang besar terhadap keberlangsungan hidup , baik negatif maupun positif. Terdapat banyak cara untuk mengukur dan menangani inflasi tersebut. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu, agar penyelesaiannya sesuai dengan masalah yang di tangani.
Dimana inflasi tersebut dapat memberikan dampak yang besar terhadap keberlangsungan hidup , baik negatif maupun positif. Terdapat banyak cara untuk mengukur dan menangani inflasi tersebut. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu, agar penyelesaiannya sesuai dengan masalah yang di tangani.
Kata kunci : Inflasi, mengukur dan menangani, penyebab, penyelesaian
Pendahuluan
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme
pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi. Inflasi juga merupakan
proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Jadi inflasi termasuk proses dari suatu peristiwa, bukan
tinggi-rendahnya tingkat harga (Wikipedia).
Rumusan Masalah
- Hal apa sajakah yang menyebabkan inflasi di Pulau Dewata?
- Berikan contoh daerah yang mengalami inflasi maupun deflasi di Pulau Dewata dan jelaskan
- Berikan hasil data yang konkrit mengenai hal di atas !
Pembahasan
I . Penyebab inflasi di Pulau Dewata
Terjadinya inflasi maupun deflasi di Pulau Dewata terjadi akibat
beberapa faktor, salah satunya kebutuhan para masyarakat termasuk turis yang berada disana sehari –
harinya. Pemakaian kebutuhan mereka yang berbeda itulah yang menyebabkan
terjadinya inflasi. Nilai mata uang yang ada juga merupakan faktor dari
terjadinya hal tersebut.
II. Daerah yang mengalami inflasi dan deflasi
Salah satu daerah yang mengalami inflasi adalah Denpasar sebesar 0.11%
dan Singaraja sebesar 0.37%. Kenaikan/ inflasi yang terjadi di dua daerah itu
berbeda jauh, dikarenakan daerah Denpasar juga mengalami deflasi/penurunan terhadap
beberapa kelompok. Sedangkan daerah Singaraja tidak mengalami penurunan, karena
semua komuditinya mengalami kenaikan.
III. Hasil data yang ada
Inflasi di daerah Singaraja
No
|
Kelompok Pengeluaran
|
Andil Inflasi
|
1
|
Perumahan;
air, listrik, gas, dan bahan bakar
|
0.161
|
2
|
Makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau
|
0.056
|
3
|
Transportasi,
komunikasi, dan jasa keuangan
|
0.035
|
4
|
Bahan Makanan
|
0.074
|
5
|
Sandang
|
0.036
|
6
|
Kesehatan
|
0.001
|
7
|
Pendidikan,
rekreasi dan olah raga
|
0.001
|
Sumber
Badan Pusat Statistik Propinsi Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.