OLEH : AMBRIN SANJASA
Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas, yang terdiri atas empat elemen. Indikator yang biasa digunakan untuk menganalisa siklus ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi atau jumlah output riil dan tingkat harga.Anatomi terdiri atas 4 elemen yaitu:
a. Gerakan menaik (Upturn atau Expansion)
Pemulihan ekonomi ditandai dengan gerakan perekonomian yang menaik. Kadang – kadang gerakan menaik ini disebut juga ekspansi bila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut – turut.
b. Titik puncak atau kulminasi (Peak)
Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya, suatu ketika gerakan menaik ini mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi. Setelah mencapai titik kulminasi, perekonomian akan mengalami penurunan kembali.
c. Gerakan menurun (Downturn)
Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya output yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Kadang – kadang gerakan penurunan ini disebut resesi, bila terjadi selama minimal dua triwulan berturut – turut.
d. Titik terendah atau nadir (Trough)
Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling rendah, yang disebut titik nadir. Setelah mencapai titik nadir, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaik.
Gerakan Satu Siklus
Yang dimaksud dengan gerakan satu siklus adalah gerakan dari satu titik kulminasi ke titik kulminasi yang lain (K-K) atau dari satu titik nadir ke titik nadir yang lain (N-N).
Bum (Boom)
Kadangkala karena berbagai factor , terjadi pertumbuhan ekonomi yang begitu baik, sehingga titik kulminasinya jauh di atas biasanya. Titik kulminasi yang jauh di atas biasanya, dikenal sebagai bum (boom).
Depresi (Depression)
Penurunan pertumbuhan ekonomi jauuh dibawah titik nadir yang biasanya. Kondisi ini dikenal sebagai kondisi depresi.
Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang terus-menerus bertumbuh, pada satu tahun bahkan satu triwulan pun mengalami penurunan. Dalam ilmu ekonomi, gerak naik-turun perekonmian dikenal sebagai siklus ekonomi.
1.
Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai
gelombang naik-turun aktivitas ekonomi, yang teridiri atas empat elemen:
a.
Gerakan menaik
b.
Titik puncak atau kulminasi
c.
Gerakan menurun
d.
Titik terendah atau nadi
Biasanya
indicator yang digunakan untuk menganilisis siklus ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi atau jumlah output rill, serta
tingkat harga.
2.
Durasi Siklus dan Faktor-faktor yang Memengaruhi
a.
Siklus Jangka Pendek
Durasi siklus jangka pendek sekitar 40 bulan. Faktor-faktor yang diduga
memengaruhi siklus jangka pendek adalah pengaruh alamiah dan adat istiadat atau
kebiasaan.
b.
Siklus Jangka Menengah
Durasi siklus jangka menengah adalah berkisar 7-11 tahun. Menurut William
Stanley Jevon, siklus ekonomi di bumi (dalam hal ini perekonmian inggris)
dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu siklus bintik matahari yang berdaur
ulang 11 tahun sekali.
c.
Siklus Jangka Panjang
Durasi sikus ini berkisar antara 48—60 tahun. Salah satu faktor yang
diduga berada di belakang siklus jangka panjang adalah ditemukan dan
diterapkannya teknolgi baru.
3.
Siklus Ekonomi Kesempatan Kerja dan Inflansi
a.
Siklus Ekonomi dan Kesempatan Kerja
Secara umum ada hubungan
positif antara tingkat output dengan kesempatan kerja, terutama bila
analisisnya jangka pendek. bila output riil berada di bawah output natural,
maka tingkat pengangguran meningkat dan melebihi tingkat pengangguran natural.
Sebaliknya, bila output riil melebihi output natural tingkat pengangguran akan
menurun dan lebih rendah daripada tingkat pengangguran natural. Jika output
riil sama dengan output natural, tingkat pengangguran akan sama dengan tingkat
pengangguran natural.
b.
Siklus Ekonomi dan Inflansi
Diagram
(a) adalah siklus output dan diagram (b) adalah siklus inflansi. Dari diagram
terlihat bila output rill berada di bawah output natural, inflansi cenderung
menurun. Sebaliknya, bila output rill berada di atas output natural, inflansi
cenderung meningkat.
1.
Pengelolaan Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi
tidak dapat terhindari, yang dapat dilakukan adalah mengelola siklus agar
dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin, sementara pola siklus
diusahakan stabil meningkat. Dalam arti, simpangan gerak naik turun output
diusahakan tidak terlalu lebar, sementara kecenderungan output jangka panjang
terus meningkat.
Sumbu
vertical dalam diagram adalah output riil. Sedangkan garis lurus adalah trend
output natural. Pada awalnya, memang fluktuasi output sangat besar, karena
simpangan siklus selama periode sangar besar. Namun karena pengelolaan yang
baik, maka simpangan dalam periode selanjutnya mengecil, sementara ekonomi
mampu mempertahankan pertumbuhan hangka panjangnya karena output natural terus
menigkat.
a. Kebijakan Jangka
Pendek
Target utama
kebijakan jangka pendek adalah mengatasi perbedaan output riil dengan output
natural (output gap).
b. Kebijakan Jangka
Panjang
Target yang ingin
dicapai dalam jangka panjang, selain memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan
ekonomi, juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Sebab, simpangan
yang mengecil tidak banyak artinya jika perekonomian bertumbuh lamban.
1. Siklus
Ekonomi Indonesia
1.) Periode 1969-1995
a. Indikator PDB Riil
Bila menggunakan data PDB riil bertahun dasar 1990,
perekonomian Indonesia selama 1969-1994 terus mengalami pertumbuhan, dalam arti
selama PJP I perekonomian Indonesia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif).
Selama PJP I pemerintah dapat mempertahankan pertumbuhan jangka panjang. Hal
ini yang menyebabkan selama PJP I, PDB riil menjadi sekitar 6 kali lipat.
b. Indikator
Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan indikator pertumbuhan ekonomi dapat
disimpulkan bahwa selama PJP I mengalami fluktuatif tingkat pertumbuhan
ekonomi. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat fluktuatif disebabkan
perekonomian Indonesia sangat tergantung kepada kondisi eksternal. Misalnya
pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama periode 1970-an, khususnya 1971-1973
disebabkan naiknya harga minyak bumi, yang meningkatkan penerimaan
ekspor migas (oil boom). Sedangkan pertumbuhan ekonomi yang rendah
terutama pada periode 1982, disebabkan perekonomian mengalami resesi.
2.) Periode 1990-an
Memasuki tahun 1990-an perekonomian Indonesia kembali
menikmati pertumbuhan tinggi. Tingkat pertumbuhan yang tinggi ini menyebabkan
selama 7 tahun pertama periode 1990-an, PDB riil hamper menjadi dua kali lipat
yaitu dari RP 263 triliun di tahun 1990 menjadi RP 434 triliun di tahun 1997.
3.) Krisis Ekonomi 1998
Selama periode 1990an, resesi terjadi pada triwulan
pertama dan kedua 1998. Resesi ini menandai dimulainya krisis ekonomi
Indonesia, setelah diawali krisis nilai tukar rupiah pertengahan tahun 1997.
Memasuki tahun 1999 perekonomian tidak mengalami penurunan output lagi,
sedangkan tahun 2000 output sudah mulai tumbuh kembali. Namun tingkat
pertumbuhan masih di bawah rata-rata 1990-1999.
Krisis ekonomi Indonesia merupakan konsekuensi dari
mekanisme pasar yang ditempuh pemerintah. Risiko dari mekanisme pasar adalah
kegagalan pasar (market failure), yang disebebkan ketidaksempurnaan
informasi (imperfect information) dan penyimpangan moral (moral
hazard) para pelaku ekonomi.
Pengertian, Faktor Dan Elemen Siklus Ekonomi Indonesia Menurut Pengamat Ekonomi
Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik – turunnya aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen :
Ekspansi
Setelah mencapai titik terendah dari
siklus memiliki tahap pemulihan, yang dicirikan oleh pertumbuhan
lapangan aksi dan produksi. Banyak ekonom percaya bahwa tahap di sini.
memiliki inflasi yang rendah sampai perekonomian mulai bermarkas pada
kapasitas penuh /, dengan kata lain, hingga mencapai puncaknya.
Puncak
Sebuah puncak, atau puncak siklus
bisnis, adalah titik tertinggi pemulihan ekonomi. Pada titik ini,
pengangguran mencapai fase terendah atau menghilang seluruhnya dan
ekonomi yang beraksi dengan beban maksimal (atau dekat dengan itu),
diantaranya seluruh ibukota negara serta sumber daya tenaga aksi yang
terlibat dalam produksi. Biasanya, meskipun tidak kerap, selama
peningkatan tekanan puncak inflasi.
Resesi
Resesi ialah periode dari mengurangi end
result dan kegiatan usaha. Sebagai hasil dari kontraktor suceder,
penurunan biasanya ditandai dengan menumbuhkan pengangguran. Sebagian
luas ekonom percaya bahwa penurunan ekonomi atau resesi sebatas
penurunan dalam kegiatan cara, yang berlangsung setidaknya 6 bulan.
Bawah
Bawah siklus ekonomi adalah titik
terendah dari produksi dan yang dilakukan. Hal ini diyakini yakni
pencapaian bawah adalah penutup dari resesi karena secuencia siklus
tidak panjang. Sesudah mencapai titik nadir ataupun titik bawah ini,
perekonomian akan pulih kembali disimpulkan dari adanya gerakan menaik.
Daftar Pustaka:
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-faktor-dan-elemen-siklus-ekonomi-indonesia-menurut-pengamat-ekonomi/
http://ilmuekonomi123.blogspot.co.id/2016/05/siklus-ekonomi-indonesia.html
https://azizahayu.wordpress.com/tag/siklus-ekonomi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.