Pemahaman Kebijakan
Moneter
A. Definisi
Kebijakan Moneter
Kebijakan
Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan
harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
B. Jenis
dan Indikator Kebijakan Moneter
Terdapat
dua jenis kebijakan moneter yaitu kebijakan moneter yang bersifat ekspansif dan
kebijakan moneter yang bersifat kontraktif, dengan penjelasan sebagai berikut:
1.
Kebijakan moneter kontraktif (tight money
policy), untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini
dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
2.
Kebijakan moneter ekspansif (easy money policy),
untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi
pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada
saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Indikator
kebijakan moneter ada dua, yaitu suku bunga dan atau uang beredar. Kedua variabel
tersebut mempunyai dua fungsi yakni sebagai sasaran menengah dan indikator
(Pohan, 2008).
1.
Tingkat Suku Bunga, Kebijakan moneter yang
menggunakan suku bunga sebagai sasaran antara akan menetapkan tingkat suku
bunga yang ideal untuk mendorong kegiatan investasi. Apabila suku bunga
menunjukkan kenaikan melampaui angka yang ditetapkan, maka bank sentral akan
segera melakukan ekspansi moneter agar suku bunga turun sampai tingkat yang
ditetapkan.
2.
Uang Beredar (Monetary Aggregate), Kebijakan moneter
yang menggunakan monetary aggregate atau uang beredar sebagai sasaran menengah
yang mempunyai dampak positif berupa harga yang stabil.
C. Instrumen
Kebijakan Moneter
Lembaga
pemerintah yang berhak mengeluarkan kebijakan moneter adalah bank sentral,
dalam hal ini Bank Indonesia. Instrumen kebijakan moneter dikeluarkan dengan
harapan tujuan kebijakan moneter dapat tercapai. Instrumen-instrumen tersebut
diantaranya adalah
1.
KEBIJAKAN OPERASI PASAR TERBUKA (OPEN
MARKETOPERATION)
Operasi pasar terbuka adalah
kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara
menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat-surat berharga di
pasar modal/saham.
2.
KEBIJAKAN DISKONTO (POLITIK DISKONTO)
Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank
sentral (atau bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar di masyarakat dengan cara menaikan atau menurunkan suku bunga Bank.
Kebijakan ini dikeluarkan dengan tujuan agar masyarakat menabungkan uangnya di
Bank.
3.
KEBIJAKAN CADANGAN KAS
Naik atau turunnya kas (casio ratio)
di suatu Bank, ditentukan oleh kebijakan bank sentral sebagai pemegang wewenang
untuk mengatur kas.
4.
KEBIJAKAN KREDIT KETAT
Kebijakan kredit ketat dikeluarkan
dengan tujuan mengawasi uang yang beredar saat perekonomian mulai menunjukkan
gejala inflasi.
5.
KEBIJAKAN DORONGAN MORAL
Kebijakan ini dikeluarkan Bank
sentral melalui pidato, pengumuman atau edaran yang ditujukan kepada Bank-Bank
umum. Melalui pengumuman tersebut uang yang beredar dapat distabilkan.
D. Fungsi
Dari Kebijakan Moneter
Adapun fungsi
dari kebijakan moneter yaitu :
1.
Kebijakan moneter Ekspansif (monetery ekspansive
policy) yaitu suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkian daya
beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada
saat mengalami resesi atau depresi.
2.
Kebijakan moneter Kontraktif (monetery
contractive policy) yaitu Kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang
beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
3.
Menjaga kestabilan ekonomi yang artinya
pertumbuhan arus barang seimbang dengan arus barang dan jasa yang tersedia.
4.
Menjaga kesetabilan harga, karena harga suatu
barang merupakan hasil interaksi antar jumlah uang yang beredar dengan jumlah
uang yang berada di pasar.
5.
Meningkatkat kesempatan kerja, pada suatu
perekonomian stabil pengusaha akan mengusahakan investasi terhadap jumlah
barang dan jasa, maka akan terdapat investasi serta membuka lapangan kerja baru
yang akan menambah kesejahteraan bagi masyarakat.
6.
Memperbaiki neraca perdagangan kerja masyarakat,
yakni dengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri
yang masuk dalam negeri atau sebaliknya.
E. Tujuan
Kebijakan Moneter
Secara
garis besar, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi yang
ditandai dengan gairah dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja. Jika
dirinci tujuan kebijakan moneter adalah sebagai berikut :
1.
Menjaga Stabilitas Ekonomi : Stabilitas ekonomi
adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan harapan,
terkendali, dan berkesinambungan. Artinya, pertumbuhan arus uang yang beredar
seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
2.
Menjaga Stabilitas Harga : Kebijakan moneter
selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan jumlah barang dan jasa.
Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan menghasilkan
harga. Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga perubahan
harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Apabila harga cenderung
naik terus-menerus, orang akan membelanjakan semua uangnya yang mengakibatkan
terjadinya gejala ekonomi yang disebut inflasi.
3.
Meningkatkan Kesempatan Kerja : Jika jumlah uang
beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka perekonomian akan stabil.
Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan mengadakan investasi. Investasi
akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan
baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja.
4.
Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca
Pembayaran : Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan
neraca pembayaran. Jika negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang
asing, harga-harga barang ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga memperkuat
daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan
memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. “Konsep dan Fungsi Kebijakan Moneter”. http://www.islamcendekia.com/2014/02/konsep-dan-fungsi-kebijakan-moneter.html
(diakses pada tanggal 14 Juni 2017)
Dian, Ahmad. 2016. “5 Instrumen Kebijakan Moneter”. http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/moneter/instrumen-kebijakan-moneter
(diakses pada tanggal 14 Juni 2017)
Riadi, Muchlisin. 2017. “Pengertian, Tujuan dan Instrumen Kebijakan
Moneter”. http://www.kajianpustaka.com/2017/01/pengertian-tujuan-dan-instrumen-kebijakan-moneter.html
(diakses pada tanggal 14 Juni 2017)
Godam. 2017. “Pengertian Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal, Instrumen Serta
Penjelasannya”. http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-kebijakan-moneter-dan-kebijakan-fiskal-instrumen-serta-penjelasannya.html
(diakses pada tanggal 14 Juni 2017)
Anonim. 2015. “Pengertian, Jenis, Tujuan dan Instrumen
Kebijakan Moneter”. http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-jenis-tujuan-moneter-macam-macam.html
(diakses pada tanggal 14 Juni 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.