.

Senin, 17 April 2017

Perekonomian Provinsi Banten

@A13-Afifah

Oleh :
Afifah Indra Pritasari

Pertumbuhan ekonomi merupakan realisasi hasil pembangunan ekonomi yang dilaksanakan pada suatu daerah dalam suatu periode.
Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten tidak terlepas dari perkembangan masing masing kabupaten/kota, dimana masih terjadi perbedaan kegiatan ekonomi yang berakibat kecilnya nilai tambah yang dihasilkan masing masing daerah, sehingga terjadi ketimpangan. Fenomena ketimpangan antar kabupaten/kota di Provinsi Banten itu sendiri, salah satunya disebabkan oleh perbedaan tenaga kerja, modal dan teknologi, yang merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi.
(Priyanto, 2009)
A. Pendapatan Asli Banten
Setiap masing-masing provinsi di Indonesia memiliki pendapatan asli dari daerahnya. Termasuk juga dengan provinsi banten bisa dilihat dari kurung waktu antara 2002-2005 pendapatan-pendapatan yang masuk  Secara keseluruhan, realisasi pendapatan daerah Provinsi Banten dalam kurun waktu 2002-2005 semakin menunjukkan penguatan kapasitas, dimana realisasi sebesar Rp. 915,65 Milyar pada tahun 2002 telah berhasil ditingkatkan menjadi Rp. 1.784,94 Milyar hingga tahun 2006. Penguatan kapasitas tersebut ditandai dengan rata-rata pencapaian target 104,73% per tahun serta dengan rata-rata laju pertumbuhan 16,23% per tahun. Berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2006, target pendapatan daerah pada tahun 2006 adalah sebesar Rp. 1.784,94 Milyar, dengan demikian laju pertumbuhan yang diharapkan terhadap realisasi 2005 adalah 11,67%2).
(Ardha, 2011)
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan IV 2016 tumbuh sebesar 5,53% (yoy). Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2016 yang tercatat sebesar 5,24% (yoy). Menguatnya konsumsi rumah tangga yang ditopang momentum Natal dan Tahun Baru menjadi kontributor utama tumbuhnya perekonomian di triwulan IV 2016. Selain itu, kinerja lapangan usaha utama yaitu industri pengolahan dan perdagangan menunjukkan akselerasi yang semakin memperkuat pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten.
Meskipun demikian, secara umum tingginya pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten di triwulan IV belum cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di tahun 2016. Perlambatan ini merupakan dampak dari ketidakstabilan perekonomian global yang menyebabkan tekanan pada beberapa lapangan usaha di Provinsi Banten khususnya industri pengolahan. Dalam kondisi tersebut, sepanjang tahun 2016 yang menjadi penopang tumbuhnya industri pengolahan hanyalah permintaan domestik.
Sementara itu, memasuki tahun 2017, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sedikit melambat di kisaran 4,9 – 5,3% (yoy) sebagai dampak dari base effect pada akhir tahun 2016. Adapun yang menopang tumbuhnya perekonomian di triwulan I 2017 adalah pelaksanaan PILKADA serentak yang diharapkan dapat mendorong terealisasinya konsumsi baik rumah tangga maupun pemerintah. Hal tersebut akan memberikan multiplier effect terhadap tumbuhnya lapangan usaha perdagangan di triwulan I 2017.
(BI, 2017)
B. Hambatan Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Dahnil, hambatan pembangunan di Banten juga terjadi karena adanya perbedaan pandangan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota seperti dalam rencana bantuan pemerintah provinsi untuk kabupaten/kota (fresh money) dalam APBD 2010 Banten yang kemungkinan mengalamai penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, hambatan lain yang terjadi bagi pengembangan pembangunan khususnya perekonomian di Provinsi Banten adalah, pemprov tidak konsisten melaksanakan berbagai rencana pembangunan yang sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
(Ardha, 2011)
Untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi yang ada, maka perlu diambil langkah-langkah yang nyata dan sunguh-sungguh. Beberapa langkah prioritas yang harus dilakukan untuk mengatasi problema ekonomi yang dihadapai provinsi Banten adalah :
1.       Penciptaan Sumber Pendapatan Baru
2.       Pembangunan Infrastruktur Pendorong Laju Ekonomi
3.       Penyediaan Lapangan Kerja
4.       Pemerataan Antar Wilayah
5.       Dukungan dan Fasilitasi bagi UMK
6.       Pengembangan Kewirausahaan
7.       Pengembangan Komoditas Ekspor Berbasis Potensi Lokal
(Juwaini, 2012)
C. Faktor- Faktor yang Mempengatruhi Keberhasilan Pembangunan
Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional riil dan produktivitas. Factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ekonomi antara lain :
1.       Modal (capital)
2.       Tenaga kerja yang tersedia
3.       Kekayaan alam (sumber daya alam ) riil
4.       Teknologi dan wirausaha
5.       Karakteristik social budaya masyarakat
6.       Luasnya pasar
7.       System perekonomian yang digunakan.
Factor modal dan tenaga kerja merupakan input yang langsung mempengaruhi besarnya output. Sedangkan kelima factor terakhir merupakan input yang secara tidak langsung mempengaruhi besarnya output melalui pengaruhnya terhadap modal dan tenaga kerja.
(Ardha, 2011)



DAFTAR PUSTAKA
Priyanto, A. 2009. Analisis ketimpangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi provinsi Banten.

Ardha, R N. 2011. Perekonomian Banten.

BI. 2017. Kajian Ekonomi Regional.

Juwaini, A. 2012. Prioritas Pembangunan Ekonomi Banten.

http://ahmadjuwaini.com/2012/07/236/ (Diakses pada 17 April 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.