.

Minggu, 16 April 2017

Perekonomian di Kalimantan Utara

@A30-Tania
Oleh : Tania Iswara

ABSTRAK
Salah satu indikasi pembangunan ekonomi adalah peningkatan taraf hidup suatu bangsa yang ditunjukkan dengan tinggi rendahnya pendapatan perkapita. Pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan nasional yang direalisasikan dalam pembangunan daerah, yang terutama ditekankan pada upaya peningkatan daya guna dari hasil guna pembangunan sektora didaerah agar benar-benar disesuaikan dengan prioritas dan potensi daerah

Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Utara
Berdasarkan pola pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malinau selama tahun 2009 sampai 2013 lebih banyak ditopang oleh struktur primer yang terdiri dari: sektor pertanian, serta sektor pertambangan dan penggalian dengan rata-rata 54,23%. Sehingga  kedua  sektor  ini  dianggap menjadi leading sector pada Kabupaten Malinau. Mengingat potensi sumber ekonomi dalam kontribusi PDRB struktur primer paling besar diantara lainnya berasal dari luas daratan hutan Kabupaten Malinau sangat besar, yang dimanfaatkan dalam pengembangan beberapa komoditas sektor pertanian serta sektor pertambangan dan penggalian.
Struktur sektor ekonomi terbesar kedua  pada  Kabupaten  Malinau  berasal dari  struktur  tersier yang terdiri dalam sektor perdangan,hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa dengan  kontribusi rata-rata 32,93%. Sedangkan di posisi ketiga struktur sektor ekonomi sekunder yang terdiri dari: sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air minum, serta sektor bangunan dan kontruksi dengan kontribusi rata-rata sebanyak 12,84%. Analisis pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malinau pasca otonomi daerah, menunjukkan bahwa     telah terjadi pergeseran struktur ekonomi dari perekonomian  yang  didominasi  oleh struktur sektor primer. Belum optimal serta masih bergantungnya terhadap struktur sektor ekonomi primer menjadi alasan mengapa Kabupaten Malinau ini masuk dalam kategori daerah berkembang. Maka faktor sumber daya alam perlu dikelola dan dipelihara dengan benar dan diharapkan pembangunan yang dilaksanakan berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutaatau  sustainable development, yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengabaikan kepentingan generasi yang akan dating untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu program pengembangan dan inovasi pada sektor lainnya juga harus selalu ditingkatkan dan diperhatikan.
Untuk laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kabupaten Malinau dari tahun ketahun, jika dilihat dengan angka Grafik 2 diatas, ternyata cukup berfluktuatif dengan pertumbuhan sebesar 8,03% tahun 2008, naik menjadi 8,95% ditahun 2009. Sementara pada ditahun 2010 adalah tahun tertinggi dengan laju sebesar  14,27%, turun menjadi 11, 89% tahun 2011 dan terakhir mengalami kenaikan mencapai 12,05% ditahun 2012. Sehingga rerata LPE di Kabupaten Malinau selama tahun 2009 sampai 2013 yakni sebesar 11,04%.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:
1) sektor-sektor basis di Kabupaten Malinau;
2) sektor prioritas di masa yang akan  datang  di  wilayah  Kabupaten Malinau;
3) kekuatan pergeseran suatu sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Malinau;

4) kegiatan ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kontribusi struktur ekonomi di Kabupaten Malinau selama tahun.
Sektor Industri Pengolahan (-0,60), menunjukkan  bahwa  pertumbuhan  sektor (i) di Kabupaten Malinau lebih lambat dan akan berspesialisasi pada pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi Kalimantan Utara.
Bila dicermati berdasarkan pada Tabel 2, dari hasil pembagian kategori sektor menurut komponen Dj dan Pj terdapat dominasi beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan pesat (fast growing) di Kabupaten Malinau. Adapun keena sektor   tersebu adalah:   sektor listrik, gas dan air minum, sektor bangunan dan  kontruksisektor  perdagangan  hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Sedangkan 3 (tiga) sektor lainnya, seperti: sektor   pertania yang   berada   dibagian portal sektor cenderung berpotensi (potential). Lalu diikuti oleh sektor pertambagan dan penggalian, serta sektor industry pengolahan adalah sektor yang berkembang (developing). Fakta diatas menandakan bahwa masih banyak terdapat sektor-sektor yang mampu untuk dikembangkan kedepannya bagi perekonomian Kabupaten Malinau
Berdasarkan pada Tabel 3, beberapa hasil interpretasi dengan Analisis Overlay sebagai berikut:
1.    Kelima sektor yakni: sektor pertanian, sektor listrik gas dan air minum, sektor bangunan dan kontruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa mendominasi dengan hasil  notasi  (+  -  +).  Hal  ini  berarti bahwa pertumbuhan sektoral pada tingkat Kabupaten Malinau lebih tinggi dari pertumbuhan sektor pada wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Begitu juga kontribusi sektoral di Kabupaten Malinau lebih tinggi dari Provinsi Kalimantan Utara. Namun sisi pertumbuhan suatu sektor ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara lebih rendah dari  pertumbuhan  totawilayah Provinsi Kalimantan Utara.
2.    Kedua sektor yakni: sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan hasil notasi (- - +). Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan sektoral pada tingkat Kabupaten Malinau lebih rendah dari pertumbuhan sektor pada wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Begitu juga sisi pertumbuhan sektor ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara lebih rendah dari pertumbuhan total di Provinsi Kalimantan Utara. Namun kontribusi sektoral di Kabupaten Malinau lebih tinggi dibandingkan Provinsi Kalimantan Utara.
3.    Satu sektor diantaranya yakni: sektor pertambangan dan penggalian dengan hasil  notasi  (-  +  +).  Hal  ini  berarti bahwa kegiatan sektoral di Kabupaten Malina lebih   unggul   dari   kegiatan yang sama di Provinsi Kalimantan Utara, baik dari sisi pertumbuhan maupun kontribusinya. Sektor tersebut merupakan spesialisasi kegiatan ekonomi Kabupaten Malinau pada Provinsi Kalimantan Utara.



Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi  :
1.       Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
2.       Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
3.       Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Kesimpulan
Sektor basis (unggulan) di  Kabupaten Malinau adalah sektor pertanian, sektor listrik gas dan air minum, sektor bangunan dan kontruksi, sektor perdagangan hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa.

 Daftar Pustaka
1. Eko Prastya, Fahendra. 2015. Artikel Pembangunan & Pertumbuhan Ekonomi. 
2. Wikipedia. 2017. Pembangunan Ekonomi. https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi (diakses 16 April 2017)
3. Caisar Darma, Dio; Haryadi; Umiyati, Etik. 2015. Jurnal Perspektif dan Pembangunan daerah Vol.2 No.4 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.