@A30-Tania
Oleh : Tania
Iswara
ABSTRAK
Salah satu indikasi pembangunan ekonomi adalah peningkatan taraf hidup suatu bangsa yang ditunjukkan dengan
tinggi rendahnya pendapatan perkapita. Pembangunan ekonomi merupakan
bagian
dari
pembangunan
nasional yang direalisasikan
dalam pembangunan daerah,
yang terutama ditekankan pada upaya
peningkatan
daya guna dari hasil guna pembangunan sektoral didaerah agar
benar-benar disesuaikan
dengan prioritas
dan potensi daerah
Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Utara
Berdasarkan
pola
pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Malinau selama tahun 2009 sampai 2013 lebih
banyak ditopang
oleh struktur primer yang
terdiri
dari: sektor
pertanian,
serta sektor pertambangan dan penggalian dengan rata-rata
54,23%. Sehingga
kedua sektor ini
dianggap menjadi leading
sector pada Kabupaten
Malinau. Mengingat potensi sumber
ekonomi dalam kontribusi PDRB struktur
primer paling besar diantara lainnya berasal
dari
luas daratan hutan Kabupaten Malinau sangat besar, yang dimanfaatkan dalam pengembangan beberapa komoditas
sektor
pertanian
serta sektor pertambangan dan
penggalian.
Struktur sektor
ekonomi terbesar kedua
pada
Kabupaten Malinau berasal
dari struktur tersier
yang terdiri dalam
sektor perdangan,hotel dan restoran, sektor pengangkutan
dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan
jasa perusahaan, serta
sektor
jasa-jasa dengan kontribusi
rata-rata
32,93%. Sedangkan di posisi
ketiga struktur
sektor
ekonomi sekunder
yang terdiri dari: sektor industri pengolahan,
sektor listrik, gas dan air minum, serta
sektor bangunan
dan kontruksi dengan kontribusi rata-rata sebanyak 12,84%. Analisis
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malinau
pasca otonomi
daerah, menunjukkan
bahwa
telah terjadi pergeseran struktur ekonomi dari perekonomian
yang didominasi oleh struktur sektor primer. Belum optimal serta
masih bergantungnya terhadap
struktur sektor
ekonomi primer menjadi alasan mengapa Kabupaten
Malinau ini masuk
dalam kategori daerah berkembang. Maka faktor sumber daya alam perlu dikelola dan
dipelihara dengan
benar
dan diharapkan pembangunan yang dilaksanakan
berorientasi
pada
pembangunan yang
berkelanjutan atau sustainable development,
yaitu
pembangunan yang memenuhi kebutuhan
generasi sekarang
tanpa mengabaikan
kepentingan generasi
yang akan dating untuk memenuhi
kebutuhannya. Selain itu
program pengembangan dan
inovasi pada sektor
lainnya juga harus selalu ditingkatkan dan
diperhatikan.
Untuk laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kabupaten
Malinau dari tahun ketahun,
jika dilihat dengan
angka Grafik
2 diatas, ternyata cukup
berfluktuatif dengan
pertumbuhan sebesar 8,03% tahun 2008, naik menjadi 8,95% ditahun 2009. Sementara pada ditahun
2010 adalah tahun
tertinggi dengan laju sebesar
14,27%, turun menjadi
11, 89% tahun 2011 dan terakhir mengalami
kenaikan mencapai 12,05% ditahun
2012.
Sehingga rerata LPE di Kabupaten Malinau selama tahun 2009 sampai
2013 yakni sebesar 11,04%.
Berdasarkan
fakta-fakta
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:
1) sektor-sektor basis di Kabupaten
Malinau;
2) sektor prioritas di masa yang
akan
datang di wilayah Kabupaten Malinau;
3) kekuatan pergeseran suatu sektor ekonomi yang
ada
di Kabupaten
Malinau;
4) kegiatan
ekonomi yang
potensial berdasarkan
kriteria pertumbuhan dan kontribusi struktur
ekonomi di Kabupaten Malinau
selama tahun.
Sektor Industri Pengolahan (-0,60),
menunjukkan bahwa pertumbuhan
sektor
(i)
di Kabupaten Malinau lebih lambat dan
akan
berspesialisasi pada pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi Kalimantan Utara.
Bila dicermati berdasarkan pada Tabel 2,
dari hasil pembagian
kategori
sektor menurut komponen Dj dan
Pj terdapat dominasi beberapa sektor
yang
mengalami pertumbuhan
pesat (fast
growing) di Kabupaten
Malinau. Adapun keenam sektor
tersebut adalah: sektor listrik, gas
dan
air minum, sektor bangunan dan kontruksi, sektor perdagangan hotel
dan restoran,
sektor pengangkutan
dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan, serta sektor
jasa-jasa.
Sedangkan 3 (tiga)
sektor lainnya,
seperti:
sektor pertanian yang berada dibagian portal sektor
cenderung berpotensi (potential). Lalu
diikuti oleh sektor pertambagan dan
penggalian,
serta sektor
industry
pengolahan adalah sektor yang
berkembang (developing). Fakta diatas menandakan bahwa masih banyak terdapat sektor-sektor yang
mampu untuk dikembangkan
kedepannya bagi
perekonomian Kabupaten
Malinau
Berdasarkan pada
Tabel 3, beberapa
hasil interpretasi dengan Analisis
Overlay
sebagai berikut:
1.
Kelima sektor yakni: sektor pertanian, sektor listrik gas
dan
air minum, sektor
bangunan dan
kontruksi, sektor perdagangan, hotel dan
restoran,
serta sektor
jasa-jasa mendominasi dengan hasil
notasi (+ -
+). Hal ini
berarti
bahwa pertumbuhan
sektoral pada tingkat Kabupaten
Malinau lebih tinggi dari pertumbuhan
sektor
pada wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Begitu juga kontribusi
sektoral
di Kabupaten
Malinau lebih tinggi
dari
Provinsi
Kalimantan Utara. Namun
sisi pertumbuhan suatu
sektor ekonomi di
Provinsi Kalimantan
Utara lebih rendah
dari pertumbuhan total wilayah Provinsi Kalimantan Utara.
2.
Kedua sektor
yakni: sektor
pengangkutan dan
komunikasi,
serta sektor
keuangan,
persewaan
dan
jasa perusahaan dengan hasil notasi (- -
+). Hal ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan sektoral pada
tingkat Kabupaten
Malinau lebih
rendah dari pertumbuhan sektor
pada
wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Begitu juga sisi pertumbuhan sektor
ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara lebih rendah dari pertumbuhan
total di Provinsi
Kalimantan Utara.
Namun
kontribusi
sektoral di Kabupaten Malinau lebih
tinggi
dibandingkan Provinsi Kalimantan
Utara.
3.
Satu sektor diantaranya yakni: sektor
pertambangan
dan penggalian dengan
hasil notasi
(- + +). Hal
ini berarti bahwa kegiatan sektoral di Kabupaten
Malinau lebih
unggul dari kegiatan
yang sama di Provinsi Kalimantan Utara,
baik dari sisi pertumbuhan maupun kontribusinya. Sektor
tersebut merupakan
spesialisasi kegiatan ekonomi Kabupaten Malinau pada Provinsi Kalimantan Utara.
Faktor ekonomi yang memengaruhi
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
:
1.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam
seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang
memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
2.
Sumber
daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan
kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas
penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
3.
Sumber
daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi
ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa
barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Kesimpulan
Sektor basis (unggulan) di Kabupaten
Malinau adalah sektor pertanian, sektor
listrik gas dan air minum, sektor bangunan
dan kontruksi, sektor
perdagangan
hotel dan restoran,
serta sektor
jasa-jasa.
Daftar Pustaka
1. Eko Prastya, Fahendra. 2015. Artikel Pembangunan
& Pertumbuhan Ekonomi.
https://fahendrablog.wordpress.com/2015/06/19/artikel-pembangunan-pertumbuhan-ekonomi/ (diakses 16 April 2017)
2. Wikipedia.
2017. Pembangunan Ekonomi. https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi (diakses 16 April 2017)
3. Caisar Darma, Dio; Haryadi; Umiyati, Etik. 2015. Jurnal Perspektif dan Pembangunan daerah Vol.2 No.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.