.

Minggu, 16 April 2017

Perekonomi di daerah Lampung


Oleh: Fahrul Roji Azani


ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi Lampung bertumbuh paling pesat di Sumatera. Secara triwulanan, perekonomian Lampung pada triwulan II 2016 mencatat pertumbuhan sebesar 4,33% (qtq) yang merupakan pertumbuhan tertinggi di Sumatera, dan secara tahunan mencatat pertumbuhan sebesar 5,21% (yoy) yang juga lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,05% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Lampung tersebut juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan nasional yang tercatat sebesar 5,18% (yoy).Pesatnya kegiatan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II 2016 terutama didorong oleh meningkatnya kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi. Dari sisi sektoral, peningkatan ekonomi Lampung terutama didorong oleh meningkatnya kinerja di sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, sektor Perdagangan serta sektor Konstruksi.

KATA KUNCI :Permasalahan ekonomi,faktor ekonomi,solusi permasalahan ekonomi



PENDAHULUAN

Provinsi Lampung terletak di ujung paling selatan pulau Sumatera. Provinsi Lampung mempunyai luas 35.376,50 km2 terletak pada garis peta bumi: timur-barat di antara 105' 45' serta 103' 48' bujur timur; utara selatan di antara 30 dan 45' dengan 60 dan 45' lintang selatan. Daerah ini di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Provinsi lampung memiliki posisi yang strategis karena menjadi perlintasan utama jalur hubungan darat dan laut antara wilayah sumatera dan Jawa.Provinsi lampung memiliki garis pantai yang cukup panjang. Disebalah timurselat berbatasan dengan laut jawa, sebelah selatab berbatasan dengan selat sunda dan sebelah barat berbatasan dengan samudra Hindia. Wilayah daratan provinsi lampung juga sangat bervariasi. Wilayah dataran renda yang bergelombang hingga wilayah pegunungan dengan perbukitan terbentang dari timur ke barat. Bagian tertinggi terdapat di wilayah paling barat yang merupakan bagian dari pegunungan Bukit Barisan. Bukit barisan merupakan rangkaian pegunungan vulkanik yang membentang disepanjang pulau Sumatra dari ujung utara Nangroe Aceh Darrusalam hingga ujung selatan provinsi lampung.Lampung adalah salah satu wilayah di pulau Sumatra yang memiliki tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi. Pembauran antara pendudukasli dan pendatangan telah menghasilkan perkawinan silang yang semakin menambah kenekaragaman budaya. Bertani adalah mata pencaharian utama masyarakat lampung. Hasil pertanian yang peling terkenal selain padi dan jagung adalah lada, cengkeh dan kopi. Bahkan kopi lampung sangat terkenal keseluruh penjuru dunia.

Pembagian wilayah di daerah Lampung juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dari yang awalnya hanya 4 daerah kabupaten/kota kini menjadi 11 daerah kabupaten dan kota.


PERMASALAHAN
  1. Pembahasan tentang permasalahan ekonomi di daerah Lampung
  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi 
  3. Cara mengatasi permasalahan Ekonomi

PEMBAHASAN MASALAH


1.Pembahsan tentang Permasalah ekonomi daerah Lampung
  • Inflasi

Pada triwulan II 2015, Provinsi Lampung mencatatkan inflasi yang cukup tinggi yaitu sebesar 8,17% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 6,64% (yoy).  Pendorong laju inflasi terbesar berasal dari kelompok volatile food dengan komoditas cabai merah sebagai penyumbang inflasi terbesar. Selain itu, kelompok administered prices dan kelompok core (inti) juga tercatat mengalami peningkatan. Kondisi ini didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat menjelang bulan Ramadhan. Di sisi lain, ekspektasi masyarakat terhadap inflasi mulai menunjukkan adanya penurunan mengingat terdapat evaluasi oleh pemerintah terkait kenaikan harga BBM dan kondisi ekonomi yang sedang mengalami tren perlambatan.
  • Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan I tahun 2016 makin melambat menjadi 5,05 persen, dibanding triwulan sebelumnya sebesar 5,33 persen.
"Walau makin lambat, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung masih sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I tahun 2016, yang tercatat 4,92 persen, " kata Pejabatn ssementara (Pjs) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung Arief Hartawan, Kamis 9 Juli 2016.Kegiatan itu dalam Diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Lampung untuk Triwulan I tahun 2016 di Lantai II Gedung BI Lampung. Menurut dia, dari sisi permintaan, hanya konsumsi tingkat rumah tangga yang menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 5,33 persen.Konsumsi rumah tangga mencapai 59,73 persen pertumbuhan ekonomi Lampung. "Investasi, ekspor, dan impor di Lampung turun semua. Investor masih wait and see terhadap kondisi perekonomian Lampung yang makin melambat. Belum lagi masalah listrik yang sampai sekarang tak ada jaminan lancar. Dan sulitnya menggenjot investasi kredit, " kata Arief.
Dari segi ekspor, Lampung masih bergantung pada ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, batu bara, kopi, the, dan rempah-rempah. Sebagian besar komoditi itu harganya masih anjlok di pasaran dunia."Kalau kondisi ini terus terjadi maka sulit mengharapkan ekonomi Lampung membaik. Saya mengkhawatirkan Lampung karena sudah ada faktanya bagi provinsi yang bergantung pada sumber daya alam. Seperti Kalimantan Timur dengan ketergantungan pada batu bara sekarang kolaps, " kata Arief, terus terang.
Menurut dia, dari impor juga tidak memperlihatkan hal yang baik. Lampung yang dikenal sebagai produsen gula dengan banyaknya pabrik gula masih mengimpor gula dan kembang gula sampai 17 persen.
“Ini keanehan, karena untuk di Pulau Sumatera saja harga gula tertinggi itu di Lampung. Kemudian kita masih banyak impor binatang hidup sampai 25 persen. Selain itu, masih mengimpor mesin dan alat mekanik sampai 22 persen, " kata Arief.Secara umum, Lampung masih mengandalkan pertumbuhan ekonominya pada sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan besar seperti perhotelan.akhirnya, kata dia, perbankan memberikan kredit secara selektif. Bahkan, menurunkan kuota kredit. “Akibatnya mengurangi iklim investasi yang selanjutnya berefek pada angka kredit macet naik yang membuat ekonomi makin melambat. Hati-hati, Lampung sudah mengarah ke sini, " kata dia.
Beberapa daerah di Lampung sudah mulai menunjukkan gejala serupa. Angka kredit sudah mulai direm oleh perbankan. Tinggal bagaimana pemerintah daerah hendak melakukan apa, memutus lingkaran itu.

  • Pengangguran

Tingkat pengangguran di Provinsi Lampung naik dari 4,54 persen pada Februari 2016 menjadi 4,62 persen pada Agustus 2016
"Sementara penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 sebanyak 3,931 juta orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum, di Bandar Lampung pada Rabu
bila dibandingkan dengan Agustus 2015 (5,14 persen), angka pengangguran turun 0,52 poin. Penurunan terlihat dari jumlah pencari kerja (pengangguran terbuka) sebanyak 65.000 orang atau berkurang 3,3 persen selama setahun terakhir.Menurutnya, jumlah angkatan kerja yang merupakan penduduk siap kerja (bekerja dan pengangguran)menunjukan adanya peningkatan sebanyak 83.400 orang dibanding Februari 2016 dan bertambah sebanyak 289.600 orang dibanding Agustus 2015.
Yeane menjelaskan perkotaan masih menjadi kantong pengangguran ditunjukkan dengan tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 6,46 persen dibanding perdesaan yang 3,87 persen, atau secara absolut 76.500 orang di perkotaan dibanding 113.800 orang pengangguran di perdesaan.
Sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan utama penduduk yaitu sekitar 48,28 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Selama periode setahun terakhir jumlah pekerja pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan mengalami kenaikan sebanyak 124.700 pekerja.Selanjutnya, diikuti sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan yang bertambah 115.700 pekerja. Sektor yang paling banyak mengalami pengurangan tenaga kerja adalah pertambangan dan penggalian sebanyak 11.600 pekerja.Status pekerjaan sebagian besar penduduk bekerja di Provinsi Lampung adalah berusaha dibantu buruh tidak tetap dan buruh/karyawan/pegawai yaitu masing-masing sebanyak 845.600 orang dan 1,052 juta orang.
"Dari status pekerjaan ini diperkirakan pekerja formal di Lampung sebesar 29,9 persen sedangkan pekerja informal 70,1 persen. Perkiraan proporsi pekerja informal pada tahun sebelumnya pada Agustus 2015 adalah sebesar 70,83 persen," katanya


2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi


  • Sumber Daya Manusia

Aspek ini merupakan faktor penentu yang terpenting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kualitas dan jumlah sumber daya manusia dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara langsung. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada keahlian, kreativitas, pelatihan dan pendidikan. Jika sumber daya manusia suatu negara memiliki keahlian memadai dan terlatih maka output negara itu akan berkualitas tinggi.Di sisi lain, langkanya tenaga kerja ahli akan menghambat pertumbuhan ekonomi dimana, jumlah tenaga kerja berlebihan tidak akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Olehkarena hal ini, sumber daya manusia suatu negara harus mencukupi angka kebutuhan tenaga kerja ahli yang dibutuhkan untuk bisa meraih pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.

  • Sumber Daya Alam

Sumber daya alam termasuk sumber daya yang diproduksi oleh alam baik diatas tanah ataupun di dalam tanah. Sehingga sumber daya alam mencakup tumbuh-tumbuhan, air dan kondisi geografi. Sumber daya alam di dalam tanah termasuk minyak bumi, gas alam, mineral, besi dan non besi. Sumber daya alam suatu negara akan bergantung pada kondisi dan iklim lingkungannya.Pemanfaatan dan eksplorasi sumber daya alam bergantung pada keahlian dan kemampuan sumber daya manusianya, teknologi yang digunakan dan modal. Suatu negara yang memiliki tenaga kerja ahli dan terlatih serta sumber daya alam akan berada pada jalur pertumbuhan ekonomi.Beberapa contoh negara dengan pertumbuhan ekonomi tersebut adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman. Meskipun demikian terdapat beberapa negara yang memiliki sumber daya alam minim namun pendapatan perkapitanya tinggi seperti Arab Saudi, olehkarena itu pertumbuhan ekonomi Arab Saudi sangat tinggi. Sama halnya dengan Jepang yang minim sumber daya alam namun memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi dikarenakan sumber daya manusia dan pertumbuhan teknologi.

  • Karakter Permodalan

Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi selanjutnya adalah karakter permodalan meliputi tanah, mesin, bangunan, transportasi dan media komunikasi. Proses pengadaan dan produksi akan membutuhkan produk buatan manusia yang disebutkan tadi. Karakteristik modal meningkatkan ketersediaan modal per satu tenaga kerja yang semakin meningkatkan rasio modal atau rasio tenaga kerja. Sebagai dampaknya, produktivitas tenaga kerja meningkat yang berujung pada peningkatan produksi dan pertumbuhan ekonomi.

  • Perkembangan Teknologi

Faktor yang satu ini masuk sebagai salah satu yang penting dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Teknologi melibatkan penerapan metode ilmiah dan teknik produksi. Dalam kata lain, teknologi daoat diartikan sebagai bentuk instrumen teknis yang digunakan dalam berbagai kegiatan ketenagakerjaan.Perkembangan teknologi akan meningkatkan produktivitas dengan sumber daya yang minim. Negara yang berhasil mengembangkan teknologinya akan tumbuh dengan cepat dibandingkan negara yang tidak terlalu fokus dengan perkembangan teknologi. Pemilihan teknologi yang tepat juga memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, kesalahan dalam pemilihan teknologi akan menyebabkan tingginya biaya produksi.

  • Sosial dan Politik

Kedua aspek penting ini juga memiliki peran signifikan sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Aspek sosial melibatkan tradisi, kebiasaan, norma dan kepercayaan yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dalam konteks yang sulit dijelaskan.Misalkan sebuah komunitas dengan kepercayaan dan tradisi yang menolak penerapan gaya hidup modern. Dalam kondisi seperti itu, mendapatkan hasil maksimal mungkin tidak sulit. Di sisi lain, faktor politik seperti partisipasi pemerintah dalam merumuskan dan menerapkan beragam kebijakan juga punya peran utama dalam pertumbuhan ekonomi.


3.Cara mengatasi Permasalahn Ekonomi

  • Meningkatkan kualitas dan sarana prasarana pendidikan.
  •  Tidak memberikan aset kekayaan negara kita kepada pihak lain.
  •  Mengelola sendiri SDA yang ada di Indonesia.
  •  Membayar mahal para SDM profesional untuk membangun negara sendiri.
  • Memperbaiki akses jalan transportasi.
  • Memperbaiki sistem pelayanan keuangan di Indonesia.
  • Meningkatkan kecepatan akses informasi dan komunikasi.
  • Memaksimalkan segala yang ada seperti lahan yang tak terurus sebagai ladang ekonomi.
  • Memperbaiki sistem untuk kesehatan masyarakat.
  • Meminimalisir impor produk dari luar jika produk itu bisa dihasilkan sendiri.


KESIMPULAN


Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah permasalahan setiap daerah. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan pembangunan ekonomi baik dinegara maju maupun berkembang. Semakin baik pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin baik pula pembangunan ekonomi di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Terdapat banyak faktor yang mendorong dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Diperlukan usaha untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber-sumber daya di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.