ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi Lampung bertumbuh paling pesat di
Sumatera. Secara triwulanan, perekonomian Lampung pada triwulan II 2016
mencatat pertumbuhan sebesar 4,33% (qtq) yang merupakan pertumbuhan tertinggi
di Sumatera, dan secara tahunan mencatat pertumbuhan sebesar 5,21% (yoy) yang
juga lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,05% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Lampung tersebut juga tercatat lebih tinggi dibandingkan
dengan nasional yang tercatat sebesar 5,18% (yoy).Pesatnya kegiatan ekonomi
Provinsi Lampung pada triwulan II 2016 terutama didorong oleh meningkatnya
kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi. Dari sisi sektoral, peningkatan
ekonomi Lampung terutama didorong oleh meningkatnya kinerja di sektor
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, sektor Perdagangan serta sektor Konstruksi.
KATA KUNCI :Permasalahan ekonomi,faktor ekonomi,solusi permasalahan ekonomi
KATA KUNCI :Permasalahan ekonomi,faktor ekonomi,solusi permasalahan ekonomi
PENDAHULUAN
Provinsi Lampung terletak di ujung paling selatan pulau
Sumatera. Provinsi Lampung mempunyai luas 35.376,50 km2 terletak pada garis
peta bumi: timur-barat di antara 105' 45' serta 103' 48' bujur timur; utara
selatan di antara 30 dan 45' dengan 60 dan 45' lintang selatan. Daerah ini di
sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut
Jawa. Provinsi lampung memiliki posisi yang strategis karena menjadi
perlintasan utama jalur hubungan darat dan laut antara wilayah sumatera dan
Jawa.Provinsi lampung memiliki garis pantai yang cukup panjang. Disebalah
timurselat berbatasan dengan laut jawa, sebelah selatab berbatasan dengan selat
sunda dan sebelah barat berbatasan dengan samudra Hindia. Wilayah daratan
provinsi lampung juga sangat bervariasi. Wilayah dataran renda yang
bergelombang hingga wilayah pegunungan dengan perbukitan terbentang dari timur
ke barat. Bagian tertinggi terdapat di wilayah paling barat yang merupakan
bagian dari pegunungan Bukit Barisan. Bukit barisan merupakan rangkaian
pegunungan vulkanik yang membentang disepanjang pulau Sumatra dari ujung utara
Nangroe Aceh Darrusalam hingga ujung selatan provinsi lampung.Lampung adalah
salah satu wilayah di pulau Sumatra yang memiliki tingkat kepadatan penduduk
cukup tinggi. Pembauran antara pendudukasli dan pendatangan telah menghasilkan
perkawinan silang yang semakin menambah kenekaragaman budaya. Bertani adalah
mata pencaharian utama masyarakat lampung. Hasil pertanian yang peling terkenal
selain padi dan jagung adalah lada, cengkeh dan kopi. Bahkan kopi lampung
sangat terkenal keseluruh penjuru dunia.
Pembagian wilayah di daerah Lampung juga mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Dari yang awalnya hanya 4 daerah kabupaten/kota
kini menjadi 11 daerah kabupaten dan kota.
PERMASALAHAN
- Pembahasan tentang permasalahan ekonomi di daerah Lampung
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
- Cara mengatasi permasalahan Ekonomi
PEMBAHASAN MASALAH
1.Pembahsan tentang Permasalah ekonomi daerah Lampung
- Inflasi
Pada triwulan II 2015, Provinsi Lampung mencatatkan inflasi
yang cukup tinggi yaitu sebesar 8,17% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan
sebelumnya yang sebesar 6,64% (yoy).
Pendorong laju inflasi terbesar berasal dari kelompok volatile food
dengan komoditas cabai merah sebagai penyumbang inflasi terbesar. Selain itu,
kelompok administered prices dan kelompok core (inti) juga tercatat mengalami
peningkatan. Kondisi ini didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat
menjelang bulan Ramadhan. Di sisi lain, ekspektasi masyarakat terhadap inflasi
mulai menunjukkan adanya penurunan mengingat terdapat evaluasi oleh pemerintah
terkait kenaikan harga BBM dan kondisi ekonomi yang sedang mengalami tren
perlambatan.
- Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan I tahun
2016 makin melambat menjadi 5,05 persen, dibanding triwulan sebelumnya sebesar
5,33 persen.
"Walau makin lambat, pertumbuhan ekonomi Provinsi
Lampung masih sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional pada
triwulan I tahun 2016, yang tercatat 4,92 persen, " kata Pejabatn
ssementara (Pjs) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung Arief
Hartawan, Kamis 9 Juli 2016.Kegiatan itu dalam Diseminasi Kajian Ekonomi dan
Keuangan Regional Provinsi Lampung untuk Triwulan I tahun 2016 di Lantai II
Gedung BI Lampung. Menurut dia, dari sisi permintaan, hanya konsumsi tingkat
rumah tangga yang menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 5,33 persen.Konsumsi
rumah tangga mencapai 59,73 persen pertumbuhan ekonomi Lampung.
"Investasi, ekspor, dan impor di Lampung turun semua. Investor masih wait
and see terhadap kondisi perekonomian Lampung yang makin melambat. Belum lagi
masalah listrik yang sampai sekarang tak ada jaminan lancar. Dan sulitnya
menggenjot investasi kredit, " kata Arief.
Dari segi ekspor, Lampung masih bergantung pada ekspor lemak
dan minyak hewan/nabati, batu bara, kopi, the, dan rempah-rempah. Sebagian
besar komoditi itu harganya masih anjlok di pasaran dunia."Kalau kondisi
ini terus terjadi maka sulit mengharapkan ekonomi Lampung membaik. Saya
mengkhawatirkan Lampung karena sudah ada faktanya bagi provinsi yang bergantung
pada sumber daya alam. Seperti Kalimantan Timur dengan ketergantungan pada batu
bara sekarang kolaps, " kata Arief, terus terang.
Menurut dia, dari impor juga tidak memperlihatkan hal yang
baik. Lampung yang dikenal sebagai produsen gula dengan banyaknya pabrik gula
masih mengimpor gula dan kembang gula sampai 17 persen.
“Ini keanehan, karena untuk di Pulau Sumatera saja harga
gula tertinggi itu di Lampung. Kemudian kita masih banyak impor binatang hidup
sampai 25 persen. Selain itu, masih mengimpor mesin dan alat mekanik sampai 22
persen, " kata Arief.Secara umum, Lampung masih mengandalkan pertumbuhan
ekonominya pada sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan besar
seperti perhotelan.akhirnya, kata dia, perbankan memberikan kredit secara
selektif. Bahkan, menurunkan kuota kredit. “Akibatnya mengurangi iklim
investasi yang selanjutnya berefek pada angka kredit macet naik yang membuat
ekonomi makin melambat. Hati-hati, Lampung sudah mengarah ke sini, " kata
dia.
Beberapa daerah di Lampung sudah mulai menunjukkan gejala
serupa. Angka kredit sudah mulai direm oleh perbankan. Tinggal bagaimana
pemerintah daerah hendak melakukan apa, memutus lingkaran itu.
- Pengangguran
Tingkat pengangguran di Provinsi Lampung naik dari 4,54
persen pada Februari 2016 menjadi 4,62 persen pada Agustus 2016
"Sementara penduduk yang bekerja pada Agustus 2016
sebanyak 3,931 juta orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi
Lampung, Yeane Irmaningrum, di Bandar Lampung pada Rabu
bila dibandingkan dengan Agustus 2015 (5,14 persen), angka
pengangguran turun 0,52 poin. Penurunan terlihat dari jumlah pencari kerja
(pengangguran terbuka) sebanyak 65.000 orang atau berkurang 3,3 persen selama
setahun terakhir.Menurutnya, jumlah angkatan kerja yang merupakan penduduk siap
kerja (bekerja dan pengangguran)menunjukan adanya peningkatan sebanyak 83.400
orang dibanding Februari 2016 dan bertambah sebanyak 289.600 orang dibanding
Agustus 2015.
Yeane menjelaskan perkotaan masih menjadi kantong
pengangguran ditunjukkan dengan tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 6,46
persen dibanding perdesaan yang 3,87 persen, atau secara absolut 76.500 orang
di perkotaan dibanding 113.800 orang pengangguran di perdesaan.
Sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan utama
penduduk yaitu sekitar 48,28 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Selama
periode setahun terakhir jumlah pekerja pertanian, perkebunan, kehutanan,
perburuan dan perikanan mengalami kenaikan sebanyak 124.700 pekerja.Selanjutnya,
diikuti sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan yang bertambah
115.700 pekerja. Sektor yang paling banyak mengalami pengurangan tenaga kerja
adalah pertambangan dan penggalian sebanyak 11.600 pekerja.Status pekerjaan
sebagian besar penduduk bekerja di Provinsi Lampung adalah berusaha dibantu
buruh tidak tetap dan buruh/karyawan/pegawai yaitu masing-masing sebanyak 845.600
orang dan 1,052 juta orang.
"Dari status pekerjaan ini diperkirakan
pekerja formal di Lampung sebesar 29,9 persen sedangkan pekerja informal 70,1
persen. Perkiraan proporsi pekerja informal pada tahun sebelumnya pada Agustus
2015 adalah sebesar 70,83 persen," katanya
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
- Sumber Daya Manusia
Aspek ini merupakan faktor penentu yang terpenting dalam
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kualitas dan jumlah sumber daya manusia dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara langsung. Kualitas sumber daya manusia
bergantung pada keahlian, kreativitas, pelatihan dan pendidikan. Jika sumber
daya manusia suatu negara memiliki keahlian memadai dan terlatih maka output
negara itu akan berkualitas tinggi.Di sisi lain, langkanya tenaga kerja ahli
akan menghambat pertumbuhan ekonomi dimana, jumlah tenaga kerja berlebihan
tidak akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Olehkarena hal ini,
sumber daya manusia suatu negara harus mencukupi angka kebutuhan tenaga kerja
ahli yang dibutuhkan untuk bisa meraih pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
- Sumber Daya Alam
Sumber daya alam termasuk sumber daya yang diproduksi oleh
alam baik diatas tanah ataupun di dalam tanah. Sehingga sumber daya alam
mencakup tumbuh-tumbuhan, air dan kondisi geografi. Sumber daya alam di dalam
tanah termasuk minyak bumi, gas alam, mineral, besi dan non besi. Sumber daya
alam suatu negara akan bergantung pada kondisi dan iklim lingkungannya.Pemanfaatan
dan eksplorasi sumber daya alam bergantung pada keahlian dan kemampuan sumber
daya manusianya, teknologi yang digunakan dan modal. Suatu negara yang memiliki
tenaga kerja ahli dan terlatih serta sumber daya alam akan berada pada jalur
pertumbuhan ekonomi.Beberapa contoh negara dengan pertumbuhan ekonomi tersebut
adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman. Meskipun demikian
terdapat beberapa negara yang memiliki sumber daya alam minim namun pendapatan
perkapitanya tinggi seperti Arab Saudi, olehkarena itu pertumbuhan ekonomi Arab
Saudi sangat tinggi. Sama halnya dengan Jepang yang minim sumber daya alam
namun memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi dikarenakan sumber daya manusia dan
pertumbuhan teknologi.
- Karakter Permodalan
Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi selanjutnya adalah
karakter permodalan meliputi tanah, mesin, bangunan, transportasi dan media
komunikasi. Proses pengadaan dan produksi akan membutuhkan produk buatan
manusia yang disebutkan tadi. Karakteristik modal meningkatkan ketersediaan
modal per satu tenaga kerja yang semakin meningkatkan rasio modal atau rasio
tenaga kerja. Sebagai dampaknya, produktivitas tenaga kerja meningkat yang
berujung pada peningkatan produksi dan pertumbuhan ekonomi.
- Perkembangan Teknologi
Faktor yang satu ini masuk sebagai salah satu yang penting
dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Teknologi melibatkan penerapan metode
ilmiah dan teknik produksi. Dalam kata lain, teknologi daoat diartikan sebagai
bentuk instrumen teknis yang digunakan dalam berbagai kegiatan ketenagakerjaan.Perkembangan
teknologi akan meningkatkan produktivitas dengan sumber daya yang minim. Negara
yang berhasil mengembangkan teknologinya akan tumbuh dengan cepat dibandingkan
negara yang tidak terlalu fokus dengan perkembangan teknologi. Pemilihan teknologi
yang tepat juga memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya,
kesalahan dalam pemilihan teknologi akan menyebabkan tingginya biaya produksi.
- Sosial dan Politik
Kedua aspek penting ini juga memiliki peran signifikan
sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Aspek sosial melibatkan tradisi,
kebiasaan, norma dan kepercayaan yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi
dalam konteks yang sulit dijelaskan.Misalkan sebuah komunitas dengan
kepercayaan dan tradisi yang menolak penerapan gaya hidup modern. Dalam kondisi
seperti itu, mendapatkan hasil maksimal mungkin tidak sulit. Di sisi lain,
faktor politik seperti partisipasi pemerintah dalam merumuskan dan menerapkan
beragam kebijakan juga punya peran utama dalam pertumbuhan ekonomi.
3.Cara mengatasi Permasalahn Ekonomi
- Meningkatkan kualitas dan sarana prasarana pendidikan.
- Tidak memberikan aset kekayaan negara kita kepada pihak lain.
- Mengelola sendiri SDA yang ada di Indonesia.
- Membayar mahal para SDM profesional untuk membangun negara sendiri.
- Memperbaiki akses jalan transportasi.
- Memperbaiki sistem pelayanan keuangan di Indonesia.
- Meningkatkan kecepatan akses informasi dan komunikasi.
- Memaksimalkan segala yang ada seperti lahan yang tak terurus sebagai ladang ekonomi.
- Memperbaiki sistem untuk kesehatan masyarakat.
- Meminimalisir impor produk dari luar jika produk itu bisa dihasilkan sendiri.
KESIMPULAN
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah permasalahan
setiap daerah. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan
pembangunan ekonomi baik dinegara maju maupun berkembang. Semakin baik
pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin baik pula pembangunan ekonomi di
negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi. Terdapat banyak faktor yang mendorong dan menghambat
pertumbuhan ekonomi. Diperlukan usaha untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan
sumber-sumber daya di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
- (http://simreg.bappenas.go.id/document/Publikasi/DokPub/Analisis%20Provinsi%20Lampung%202015_ok.pdf)
- (http://www.kamusq.com/2012/10/provinsi-lampung-profil-daerah-lampung.html)
- (http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/lampung/Pages/KEKR-Provinsi-Lampung-Triwulan-II-2015.aspx)
-
- (Meyriskawulandari,2011,http://meyriskawulandari.blogspot.co.id/2011/05/prasarana-dan-moda-transportasi-menjadi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.