ANALISIS PERTUMBUHAN
EKONOMI BALI TAHUN 1996-2013
@B19-Raniyah
Oleh : Raniyah Vanka Dira
ABSTRAK
Oleh : Raniyah Vanka Dira
ABSTRAK
Pertumbuhann
Ekonomi Bali memiliki potensi wilayah yang berbeda-beda dan mengalami
ketimpangan pendapatan, untuk mengurangi ketimpangan pendapatan salah satunya
dengan cara meningkatkan output perkapita. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh tenaga kerja, tabungan, investasi dan pengeluaran
pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini dilakukan di Provinsi
Bali data yang digunakan adalah data time series selama 18 tahun dari tahun
1996-2013.Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear
berganda.Berdasarkan hasil yang ditemukan bahwa tenaga kerja, tabungan,
investasi dan pengeluaran pemerintah secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan tenaga kerja, tabungan, investasi dan
pengeluaran pemerintah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
KATA KUNCI
Investasi,
pengeluaran pemerintah, pertumbuhan ekonomi, tabungan
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan
output perkapita dalam jangka panjang. Pengertian ini mengandung tiga hal pokok
yaitu proses, yaitu output perkapita jangka panjang. Proses menunjukkan bahwa
perkembangan ekonomi dari tahun ke tahun akan terus mengalami perubahan, output
perkapita mengaitkan aspek output total dan aspek jumlah penduduk, dan jangka
panjang digambarkan sebagai kecenderungan perubahan perekonomian dalam jangka
waktu tertentu yang di dorong oleh perubahan intern perekonomian Arsyad (2010:
11). Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali dari tahun1996-2013 berfluktuasi
setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1 yang menunjukkan
pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya.Pertumbuhan ekonomi yang cepat akan
menimbulkan ketimpangan distribusi pendapatan hal ini dikarenakan tidak
memperhatikan apakah pertumbuhan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari
tingkat pertumbuhan penduduk atau perubahan struktur ekonomi. Provinsi bali
terdiri dari 8 (delapan) Kabupaten dan 1(satu) Kota di Provinsi Bali. Terlebih
lagi, Provinsi Bali sebagai ikon pariwisata nasional yang tidak saja menjadi daya
tarik bagi wisatawan akan tetapi juga menarik bagi pencari kerja untuk mengadu
peruntungannya. Industri pariwisata yang menjadi motor penggerak perekonomian
Bali menyediakan peluang kerja yang menjanjikan baik bagi penduduk Bali maupun
penduduk di luar Bali. Meningkatnya jumlah penduduk Bali tidak bisa terlepas
kenyataan tersebut, yang pada gilirannya membawa berbagai persoalan sosial
ekonomi tersendiri, salah satunya adalah masalah ketenagakerjaan. Secara umum,
tingkat pendidikan menentukan kualitas dari tenaga kerja yang tersedia.
Tenaga kerja yang berkualitas tentu saja memiliki tingkat
produktifitas yang lebih tinggi. Dilihat bahwa dari tahun ketahun jumlah orang
yang bekerja mengalami fluktuasi dapat dilihat dari tahun 1996-1997 mengalami
peningkatan tetapi pada tahun 1998 dan 2001 mengalami penurunan ini terjadi
karena kurang stabilnya kondisi politik yang berpengaruh pada ketenagakerjaan
di Provinsi Bali. Situasi demikian dapat diketahui betapa pentingnya peran
lapangan kerja baru dan sumber daya manusia di tengah globalisasi pada saat
ini.Tidak hanya pada penciptaan lapangan kerja baru melainkan peningkatan
produktivitas pada umumnya disertai pada pembayaran yang sepadan.Herman (2011)
meneliti dampak pertumbuhan ekonomi terhadap kesempatan kerja di negara-negara
Eropa.Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tinggi rendahnya hubungan
pertumbuhan ekonomi dengan kesempatan kerja di setiap negara berbeda. Perbedaan
ini disebabkan adanya perbedaan jenis pertumbuhan ekonomi (ekstensif atau
intensif), perbedaan struktur sektor tenaga kerja, dan perbedaan fleksibilitas
tenaga kerja satu negara dengan negara lain. Tabungan setiap tahunnya mengalami
peningkatan dimana masyarakat di Provinsi Bali mempercayai perbankan untuk
menyimpan uangnya.Maka dari itu perbankan merupakan salah satu dan keseimbangan
dan kesatuan ekonomi nasional.Dari total investasi (PMA dan PMDN) yang
berfluktuasi disebabkan dari dampak kondisi ekonomi dan fenomena yang terjadi
saat itu misalnya saja krisis ekonomi ataupun peristiwa bom Bali sehingga
tingkat kepercayaan investor dan iklim investasi menurun sehingga berdampak
pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali.Investasi merupakan penghubung yang
kuat untuk pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan (Ocaya, 2012).
Pengeluaran pemerintah
setiap tahunnya mengalami peningkatan dari tahun ketahunya.Hanya saja di tahun-
tahun tertentu saja yang mengalami penurunan yaitu pada tahun 1997 ini karena
dampak terjadinya krisis ekonomi yang menyebabkan terjadinya gejolak dari
segala aspek termasuk pengeluaran pemerintah di Provinsi Bali. Namun pada tahun
1998 sampai tahun 2002 perbaikan untuk belanja daerah dapat ditunjukkan dengan
adanya kenaikan belanja daerah di setiap tahunnya. Namun pada tahun 2003
mengalami penurunan disebabkan karena terjadinya tragedi Bom Bali I, sehingga
menyebabkan kemerosotan di bidang pariwisata yang paling utama dalam pendapatan
Provinsi Bali, sebab penerimaan daerah dan pendapatan asli daerah dihasilkan
oleh pajak hotel dan restoran. Selanjutnya dari tahun 2004 sampai dengan 2013
mengalami kenaikan yang sangat pesat ini menandakan bahwa Provinsi Bali dalam
belanja keuangan daerahnya memiliki kemandiriannya karena mampu meningkatkan
belanja keuangan daerahnya. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali berfluktuasi
setiap tahunnya, kecuali tahun 1997 dan tahun 1998 ini disebabkan karena
terjadinya krisis ekonomi yang berakibat pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Bali. Pada tahun 1999 yaitu 0,67 persen pertumbuhan ekonomi mulai mengalami
perbaikan pertumbuhan ekonomi walaupun pertumbuhannya tidak terlalu besar
tetapi dampaknya sangat dirasakan oleh penduduk di Provinsi Bali.
Menurut Pebriani dan Sukadana (2013)
Tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja,
tabungan, investasi dan pengeluaran pemerintah secara serempak terhadap
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali Tahun 1996-2013.
2) Untuk
mengetahui pengaruh tenaga kerja, tabungan, investasi dan pengeluaran
pemerintah secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali Tahun
1996-2013.
Pembangunan merupakan proses perubahan yang dilaksanakan
hampir semua bangsa-bangsa di dunia, karena pembangunan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari usaha mencapai kemajuan bagi bangsa tersebut.
Pembangunan adalah upaya multidimensional yang meliputi perubahan pada berbagai
aspek termasuk di dalamnya struktur sosial, sikap masyarakat, serta institusi
nasional tanpa mengesampingkn tujuan awal yaitu pertumbuhan ekonomi, penanganan
ketimpangan pendapatan serta perluasan kesempatan kerja.Pembangunan
dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah.Masyarakat adalah pelaku
utama pembangunan sedangkan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan,
membimbing dan menciptakan suasana yang menunjang (Widodo, 2006: 4).Pembangunan
merupakan salah satu indikator terciptanya pembangunan yang mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi Dewi (2014).Pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad
suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi
proses sosial, ekonomidan institusional demi mencapai kehidupan yang serba
lebih baik.
Karena itu, proses pembangunan di semua masyarakat paling
tidak harus memiliki tiga tujuan inti, yaitu: pertama, peningkatan ketersediaan
serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok
seperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan perlindungan keamanan. Kedua,
peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan,
tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas
pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan
yang kesemuanya itu tidak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil,
melainkan juga menumbuhkan harga diri pada pribadi dan bangsa yang
bersangkutan. Ketiga, perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap
individu serta bangsa secara keseluruhan. (Todaro, 2003: 28).Tujuan pembangunan
ekonomi disamping untuk menigkatkan pendapatan nasional riil juga untuk meningkatkan
produktivitas.Agustina (2014) Tingkat pertumbuhan daerah merupakan salah satu
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pembangunan
ekonomi.Pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya pendapatan riil yang
berlangsung terus- menerus yang berumber dari dalam daerah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah
dilalukan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1) Tenaga
kerja, Tabungan, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali tahun
1996-2013.
2) Tenaga
kerja, Tabungan, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi
Bali tahun 1996-2013. Artinya jika Tenaga Kerja, Tabungan, Investasi dan
Pengeluaran Pemerintah secara parsial meningkat maka Pertumbuhan Ekonomi juga
akan meningkat.
DAFTAR PUSAKA
Agustina,
Melasia dan Ida Bagus Indrajaya. 2014. Pengaruh Otonomi Daerah, Belanja Daerah
dan Tenaga Kerja Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali
Tahun 1993-2012. E-Jurnal EP Universitas Udayana Vol. 3 No 8, Agustus 2014 hal:
346-355.
Arshanti,
Novita Kadek dan I.G.A.P. Wirathi.2015. Penagruh Investasi Terhadap Pengentasan
Kemiskinan Melalui Mediasi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali.EJurnal EP
Universitas Udayana Vol. 5 No 5, Mei 2015 hal: 513-524.
Arsyad,
Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
STIM YKPM Yogyakarta.
Avanda,
Fahri Atahrim. 2013. Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sektor Industri Kab/Kota Di Provinsi Jawa Tengah.
Skipsi Sarjana (dipublikasikan). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah.
Badan Pusat
Statistik. 1996-2013. Bali Dalam Angka. Provinsi Bali.
Barimbang,
Yesika Resianna dan Luh Karmini. 2015. Pengaruh PAD, Tenaga Kerja, dan
Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Bali. E-Jurnal EP
Universitas Udayana Vol. 4 No 5, Mei 2015 hal: 434-450.
Baumol,
William, (1986). Productivity Growth, Convergence, and Walfare.American
Economic Review, Vol. 76, No. :1072-1085.
Bayu
Astawan, Si Kadek. 2015. Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan,
Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur Tahun
2009-2012 ( Studi Kasus di 38 kabupaten / Kota provinsi Jawa Timur). Jurnal
Ilmiah. 2015.
Bhinadi,
Ardito. 2003. Disparitas Pertumbuhan Ekonomi Jawa Dengan Luar Jawa. Jurnal
Ekonomi Pembangunan , Vol.8 No 1 Hal 39-48.2003.
De Long, J.
Bradford, (1998). Productivity Growth, Convergence, and Walfare: Coment.
American Economic Review, Vol. 78, No. :1138-1154
Dewi, Ni
Made Sintya dan I Ketut Sutrisna. 2015. Pengaruh Investasi Dan Ekspor Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja Melalui Pertumbuhan Ekonomi. E-Jurnal EP Universitas
Udayana Vol. 4 No 6 Juni 2015 hal: 621-636.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.