Tujuan penelitian adalah untuk
menganalisis berapa besar pengaruh variabel harga cabai merah, jumlah penduduk
dan pendapatan terhadap permintaan cabai merah di Provinsi Sumatera Utara;
untuk menganalisis berapa besar pengaruh variabel harga cabai merah, harga pupuk (Urea, ZA, SP-36) dan luas panen cabai merah terhadap penawaran cabai merah di Provinsi Sumatera Utara; dan untuk menganalisis bagaimana keseimbangan permintaan dan penawaran cabai merah.
untuk menganalisis berapa besar pengaruh variabel harga cabai merah, harga pupuk (Urea, ZA, SP-36) dan luas panen cabai merah terhadap penawaran cabai merah di Provinsi Sumatera Utara; dan untuk menganalisis bagaimana keseimbangan permintaan dan penawaran cabai merah.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang
memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional. Sektor ini
berperan sebagai sumber penghasil bahan makanan, sumber bahan baku bagi
industri, mata pencaharian sebagian besar penduduk, penghasil devisa negara
dari ekspor komoditasnya bahkan berpengaruh besar terhadap stabilitas dan
keamanan nasional. Salah satu komoditas pertanian yang tumbuh subur.
Cabai merupakan komoditas hortikultura
penting di Indonesia yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk tanpa
memperhatikan tingkat sosial. Cabai memiliki pengaruh besar terhadap dinamika
perokoniman nasional sehingga dimasukkan dalam jajaran komoditas penyumbang
inflasi terbesar yang terjadi setiap tahun. Komoditas ini berprospek cerah,
mempunyai kemampuan menaikkan taraf pendapatan petani, nilai ekonomisnya
tinggi, merupakan bahan baku industri, dibutuhkan setiap saat sebagai bumbu
masak, berpeluang ekspor, dapat membuka kesempatan kerja, dan merupakan sumber
vitamin C.
METODE PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan
daerah penelitian dilakukan dengan metode purposive atau sengaja artinya
penentuan daerah penelitian didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu
yang sudah disesuaikan dengan tujuan penelitian (Singarimbun, 1989). Daerah
Penelitian dilakukan.
Metode Pengumpulan Data
Jenis
data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data
time series tahunan selama 10 tahun yaiu periode tahun 2004 sampai dengan tahun
2013.
Metode Analisis Data
Untuk tujuan 1 dan 2 dianalisis dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS. Sedangkan
untuk tujuan 3 dianalisis dengan menggunakan model Cobweb dengan fungsi
permintaan dan penawaran yang dipengaruhi oleh faktor harga.
Perkembangan Produksi Dan Produktivitas
Cabai Di Indonesia
Sejalan
dengan perkembangan luas panennya, produksi cabai selama tahun 1980 - 2014
berfluktuasi cenderung meningkat (Gambar 3.2). Sementara pada tahun 1980
produksi cabai Indonesia sebesar 207,55 ribu ton maka pada tahun 2014 produksi
cabai telah mencapai 1.875,07 juta ton dengan rata-rata pertumbuhan selama
periode tersebut sebesar 9,59% per tahun.
Identifikasi Masalah
Berapa
besar pengaruh variabel harga cabai merah, jumlah penduduk, dan pendapatan
terhadap permintaan cabai merah di daerah penelitian, berapa besar pengaruh
variabel harga cabai merah, harga pupuk (Urea, ZA, SP-36) dan luas panen cabai
merah terhadap penawaran cabai merah di daerah penelitian, dan bagaimana
keseimbangan permintaan dan penawaran cabai merah di daerah penelitian ?
Cara mengatasi masalah tersebut
1.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan berpengaruh nyata
terhadap permintaan. Hal ini menyebabkan permintaan terus bertambah setiap
tahunnya sehingga harus disokong dengan supply cabai merah yang cukup. Petani
diharapkan dapat menerapkan teknologi yang ada sehingga produktivitas tanaman
cabai merah dapat ditingkatkan lagi guna meningkatkan produksi.
2. Lahan-lahan
kosong yang ada di Provinsi Sumatera Utara sebaiknya ditanami cabai merah
karena luas lahan berpengaruh terhadap jumlah produksi. Hal ini dilakukan
mengingat pertumbuhan penduduk semakin meningkat yang diiringi dengan
peningkatan konsumsi cabai merah setiap tahunnya.
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari nilai
beta, variabel yang berpengaruh positif terhadap permintaan cabai merah di
Provinsi Sumatera Utara adalah pendapatan perkapita. Berdasarkan hasil
koefisien determinasi (R2 ) menunjukkan bahwa variabel bebas (harga cabai
merah, jumlah penduduk dan pendapatan) mampu menjelaskan variabel terikat
(permintaan cabai merah) sebesar 87,9% sementara 12,1% lagi dipengaruhi oleh
variabel yang tidak dimasukkan ke dalam model.
Daftar pustaka :
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/viewFile/14452/6360
http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id
Amang, dkk. 1996. Ekonomi Cabai Merah di Indonesia. IPB Press. Bandung.
http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id
Amang, dkk. 1996. Ekonomi Cabai Merah di Indonesia. IPB Press. Bandung.
Badan
Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2010. Analisis Potensi Komoditas
Unggulan
Hortikultura Sumatera Utara Tahun 2010. Medan
https://eprints.uns.ac.id/7272/1/70510207200906331.pdf
Chiang, A. C. 2005. Dasar-dasar Matematika Ekonomi. Erlangga : Jakarta
Rahardja, P. dan Manurung, M. 2004. Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga.
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : Jakarta
Santika. 2001. Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya.
Singarimbun, M dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survey. PT Pustaka
LP3ES Indonesia : Jakarta
https://eprints.uns.ac.id/7272/1/70510207200906331.pdf
Chiang, A. C. 2005. Dasar-dasar Matematika Ekonomi. Erlangga : Jakarta
Rahardja, P. dan Manurung, M. 2004. Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga.
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : Jakarta
Santika. 2001. Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya.
Singarimbun, M dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survey. PT Pustaka
LP3ES Indonesia : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.