.

Selasa, 13 Juni 2017

Pemahaman Kebijakan Moneter : Definisi, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Instrumen Kebijakan Moneter



Oleh : @A08-Satria


Pemahaman Kebijakan Moneter
A.      Definisi Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.

B.      Jenis dan Indikator Kebijakan Moneter
Terdapat dua jenis kebijakan moneter yaitu kebijakan moneter yang bersifat ekspansif dan kebijakan moneter yang bersifat kontraktif, dengan penjelasan sebagai berikut:
1.       Kebijakan moneter kontraktif (tight money policy), untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
2.       Kebijakan moneter ekspansif (easy money policy), untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.


Indikator kebijakan moneter ada dua, yaitu suku bunga dan atau uang beredar. Kedua variabel tersebut mempunyai dua fungsi yakni sebagai sasaran menengah dan indikator (Pohan, 2008).

1.       Tingkat Suku Bunga, Kebijakan moneter yang menggunakan suku bunga sebagai sasaran antara akan menetapkan tingkat suku bunga yang ideal untuk mendorong kegiatan investasi. Apabila suku bunga menunjukkan kenaikan melampaui angka yang ditetapkan, maka bank sentral akan segera melakukan ekspansi moneter agar suku bunga turun sampai tingkat yang ditetapkan.
2.       Uang Beredar (Monetary Aggregate), Kebijakan moneter yang menggunakan monetary aggregate atau uang beredar sebagai sasaran menengah yang mempunyai dampak positif berupa harga yang stabil.

C.      Instrumen Kebijakan Moneter
Lembaga pemerintah yang berhak mengeluarkan kebijakan moneter adalah bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia. Instrumen kebijakan moneter dikeluarkan dengan harapan tujuan kebijakan moneter dapat tercapai. Instrumen-instrumen tersebut diantaranya adalah
1.       KEBIJAKAN OPERASI PASAR TERBUKA (OPEN MARKETOPERATION)
Operasi pasar terbuka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat-surat berharga di pasar modal/saham.
2.       KEBIJAKAN DISKONTO (POLITIK DISKONTO)
Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara menaikan atau menurunkan suku bunga Bank. Kebijakan ini dikeluarkan dengan tujuan agar masyarakat menabungkan uangnya di Bank.
3.       KEBIJAKAN CADANGAN KAS
Naik atau turunnya kas (casio ratio) di suatu Bank, ditentukan oleh kebijakan bank sentral sebagai pemegang wewenang untuk mengatur kas.
4.       KEBIJAKAN KREDIT KETAT
Kebijakan kredit ketat dikeluarkan dengan tujuan mengawasi uang yang beredar saat perekonomian mulai menunjukkan gejala inflasi.
5.       KEBIJAKAN DORONGAN MORAL
Kebijakan ini dikeluarkan Bank sentral melalui pidato, pengumuman atau edaran yang ditujukan kepada Bank-Bank umum. Melalui pengumuman tersebut uang yang beredar dapat distabilkan.

D.      Fungsi Dari Kebijakan Moneter
Adapun fungsi dari kebijakan moneter yaitu :
1.       Kebijakan moneter Ekspansif (monetery ekspansive policy) yaitu suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkian daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada  saat mengalami resesi atau depresi.

2.       Kebijakan moneter Kontraktif (monetery contractive policy) yaitu Kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.

3.       Menjaga kestabilan ekonomi yang artinya pertumbuhan arus barang seimbang dengan arus barang dan jasa yang tersedia.

4.       Menjaga kesetabilan harga, karena harga suatu barang merupakan hasil interaksi antar jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang berada di pasar.

5.       Meningkatkat kesempatan kerja, pada suatu perekonomian stabil pengusaha akan mengusahakan investasi terhadap jumlah barang dan jasa, maka akan terdapat investasi serta membuka lapangan kerja baru yang akan menambah kesejahteraan bagi masyarakat.

6.       Memperbaiki neraca perdagangan kerja masyarakat, yakni dengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk dalam negeri atau sebaliknya.

E.       Tujuan Kebijakan Moneter
Secara garis besar, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi yang ditandai dengan gairah dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja. Jika dirinci tujuan kebijakan moneter adalah sebagai berikut :

1.       Menjaga Stabilitas Ekonomi : Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Artinya, pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
2.       Menjaga Stabilitas Harga : Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan jumlah barang dan jasa. Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan menghasilkan harga. Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Apabila harga cenderung naik terus-menerus, orang akan membelanjakan semua uangnya yang mengakibatkan terjadinya gejala ekonomi yang disebut inflasi.
3.       Meningkatkan Kesempatan Kerja : Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan mengadakan investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja.
4.       Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran : Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Jika negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing, harga-harga barang ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. “Konsep dan Fungsi Kebijakan Moneter”. http://www.islamcendekia.com/2014/02/konsep-dan-fungsi-kebijakan-moneter.html (diakses pada tanggal 14 Juni 2017)
Dian, Ahmad. 2016. “5 Instrumen Kebijakan Moneter”.  http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/moneter/instrumen-kebijakan-moneter (diakses pada tanggal 14 Juni 2017)
Riadi, Muchlisin. 2017. “Pengertian, Tujuan dan Instrumen Kebijakan Moneter”. http://www.kajianpustaka.com/2017/01/pengertian-tujuan-dan-instrumen-kebijakan-moneter.html (diakses pada tanggal 14 Juni 2017)
Godam. 2017. “Pengertian Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal, Instrumen Serta Penjelasannya”. http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-kebijakan-moneter-dan-kebijakan-fiskal-instrumen-serta-penjelasannya.html (diakses pada tanggal 14 Juni 2017)
Anonim. 2015. “Pengertian, Jenis, Tujuan dan Instrumen Kebijakan Moneter”. http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-jenis-tujuan-moneter-macam-macam.html (diakses pada tanggal 14 Juni 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.