.

Senin, 17 April 2017

Ekonomi Kalimantan Timur

@A29-Ferry
Oleh : Ferry Prasetiyo

Abstrak
Kalimantan Timur sebelum mekar menjadi Kalimantan Utara merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Papua, dengan luas 194.489 km persegi yang hampir sama dengan Pulau Jawa atau sekitar 6,8% dari total luas wilayah Indonesia.

Pendahuluan
Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan MalaysiaKalimantan UtaraKalimantan TengahKalimantan SelatanKalimantan Barat, dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 129.066,64 km² dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibukotanya adalah Samarinda.

Pembahasan
Hasil utama provinsi ini adalah hasil tambang seperti minyak, gas alam dan batu bara. Sektor lain yang kini sedang berkembang adalah agrikultur, pariwisata dan industri pengolahan.Beberapa daerah seperti Balikpapan dan Bontang mulai mengembangkan kawasan industri berbagai bidang demi mempercepat pertumbuhan perekonomian. Sementara kabupaten-kabupaten di Kaltim kini mulai membuka wilayahnya untuk dibuat perkebunan seperti kelapa sawit dan lain-lain.

Kalimantan Timur memiliki beberapa tujuan pariwisata yang menarik seperti kepulauan Derawan di Berau, Taman Nasional Kayan Mentarang dan Pantai Batu Lamampu di Nunukan, peternakan buaya di Balikpapan, peternakan rusa di Penajam, Kampung Dayak Pampang di Samarinda, Pantai Amal di Kota Tarakan, Pulau Kumala di Tenggarong dan lain-lain.

Tapi ada kendala dalam menuju tempat-tempat di atas, yaitu transportasi. Banyak bagian di provinsi ini masih tidak memiliki jalan aspal, jadi banyak orang berpergian dengan perahu dan pesawat terbang dan tak heran jika di Kalimantan Timur memiliki banyak bandara perintis. Selain itu, akan ada rencana pembuatan Highway Balikpapan-Samarinda-Bontang-Sangata demi memperlancar perekonomian.

Namun demikian, Kaltim masih belum bisa seperti daerah lain yang ekonominya bisa tumbuh sampai 5 persen, mengingat ketergantungan dari sektor migas dan pertambangan di Kaltim yang masih tinggi, termasuk infrastrukturnya yang belum memadai.

"Hampir di setiap pertemuan, BI selalu memberi masukan kepada Pemprov Kaltim agar memerhatikan ketersediaan infrastruktur untuk memacu pertumbuhan ekonomi, seperti kelistrikan, jalan dan pelabuhan, tujuannya adalah agar bisa mendukung masuknya investasi ke Kaltim," katanya.
Pelemahan perekonomian Kaltim terasa mulai 2015 yang dapat dilihat dari catatan dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, karena sebelum tahun 2015 angkanya terus meningkat. 

Misalnya pada 2010, PDRB Kaltim senilai Rp383,2 triliun, naik menjadi Rp407,34 triliun pada 2011, naik lagi menjadi Rp428,78 triliun tahun 2012, kemudian pada 2013 tercatat Rp438,53 triliun, dan kembali naik menjadi Rp445,41 triliun pada 2014.

Namun, pada 2015 mulai turun menjadi Rp439,71 triliun karena menurunnya harga migas dan batu bara, mengingat Kaltim masih mengandalkan komoditas ini untuk ekspor ke sejumlah negara.

Daftar Pustaka ;
Anonym. 2017. “Kalimantan Timur”

Kusbiantoro. Didik. 2017. “Kondisi perekonomian kaltim diprediksi membaik”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.