Kebijakan Moneter dan Keseimbangan Ekonomi IS-LM
@C03-Tasya
Abstrak
Pertumbuhan ekonomi
merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan
khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan
yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang
tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini
gambarkan seperti mata uang dua sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang
tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter.
Kebijakan moneter
bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau
diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan
indikator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang
baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat
pengangguran. Sesuai dengan
kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang kegiatannya bertumpu pada aset
keuangan kredit perbankan, maka pemerintah perlu melaksanakan kebijakan moneter
melalui pengelolaan instrumen-instrumen kebijakan moneter itu sendiri, sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi struktur potensi ekonomi masyarakat yang
akan digerakkan.
Kata kunci: Kebijakan
moneter, keseimbangan ekonomi IS-LM
Pendahuluan
Kebijakan
Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan
harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan dan atau
terpeliharanya stabilitas harga (inflasi terkontrol). Melalui kebijakan moneter
pemerintah dapat mempertahankan,menambah atau mengurangi jumlah uang beredar
dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh,sekaligus mengendalikan
inflasi.
Kebijakan Moneter dan Keseimbangan
Ekonomi: Analisis IS-LM
Kebijakan moneter dikatakan efektif bila mampu mengendalikan tingkat output dan
atau harga. Untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan moneter, peralatan
analisis yang paling sederhana namun komprehensif adalah kurva IS-LM
1. Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap
Keseimbangan Pasar Uang-Modal
Pasar Uang adalah yang menemukan
permintaan uang (L) dan penawaran uang (M). Menurut John Maynard Keynes, motif
permintaan uang masyarakat ada tiga yaitu untuk transaksi, berjaga-jaga dan
untuk spekulasi. Kurva LM adalah kurva yang menunjukan besarnya pendapatan
nasional pada berbagai tingkat bunga yang memenuhi syarat keseimbangan di pasar
uang. Syarat keseimbangan di pasar uang adalah L sama dengan M (L=M)
Keseimbangan di Pasar Modal)/Capital Assets Pricing Model (CAPM)
CAPM merupakan suatu alat untuk
memprediksi keseimbangan return yang diharapkan dari suatu asset berisiko
dengan risiko dari asset tersebut saat pasar dalam kondisi seimbang. CAPM dapat
digunakan untuk mengestimasikan return suatu sekuritas dan dapat membantu
menyederhanakan gambaran realitas hubungan return dan risiko dalam dunia nyata
yang terkadang sangat kompleks.
Garis Pasar Modal (CML: Capital Market
Line) merupakan garis yang menunjukkan semua kemungkinan kombinasi portofolio
efisien yang terdiri dari aktiva-aktiva berisiko dan aktiva bebas risiko. Harga
pasar dan risiko menunjukkan tambahan return yang dituntut oleh pasar karena
adanya kenaikan risiko portofolio relative terhadap risiko pasar.
Keseimbangan pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang (liquidity
preference, disingkat L) telah sama dengan penawaran uang (money supply,
disingkat M). Secara grafis kondisi keseimbangan pasar uang dan modal
digambarkan oleh kurva LM. Untuk menurunkan kurva LM dibutuhkan kurva penawaran
uang dan kurva permintaan uang, LM menunjukan kondisi ketidak seimbangan pasar
uang dan modal.
2. Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap
Keseimbangan Ekonomi
Pergeseran kurva LM karena pengaruh
perubahan jumlah uang beredar yang dilakukan pemerintah akan mempengaruhi
keseimbangan ekonomi, karna mengubah titik potong kurva IS-LM, yang berarti
mengubah titik potong keseimbangan ekonomi . Diagram 3 berikut ini
menunjukan kondisi keseimbangan awal terjadi pada tingkat pendapatan Y* 0 dan
tingkat bunga R0 . Jika pemerintah menambah jumlah uang yang beredar,
kurva LM bergeser ke kanan (dari LM 0 ke LM 1 ), sehingga
titik keseimbangan juga bergeser dari ke E1. pada titik keseimbangan
yang baru (E1), outputkeseimbangan adalah Y*1 yang lebih besar
daripada Y*0, sedangkat tingkat bunga adalah r1 yang lebih
daripada R 0. Dengan kata lain, kebijakan moneter ekspansif dalam konteks
diagram 3 telah berhasil memacu pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat
bunga. Dalam perekonomian pasar, kenaikan tingkat bunga mengindikasikan telah
terjadinya kelebihan permintaan investasi. Akibatnya dapat dilihat dari dua
sisi:
A. Sisi Output
Kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan
ada beberapa rencana investasi yang dibatalkan, sebagai akibatnya pertambahan
kapasitas produksi menjadi lebih kecil.
B. Sisi Biaya
Kenaikan tingkat bung akan menaikan biaya
produksi dikarenakan naiknya biaya modal.
Dari kedua hal diatas, akibatnya kenaikan
tingkat bunga akan memicu terjadinya inflasi.
Daftar Pustaka:
-
Erni,M.2016.dalam
https://eriellg.blogspot.com/2016/05/makalah-kebijakan-moneter.html
-
Resna.2013.dalam
http://resnajaliliah.blogspot.com/2013/05/kebijakan-moneter.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.