Abstrak : Investasi
merupakan konsep aliran (flow concept), karena besarnya dihitung selama satu interval periode
tertentu. Tetapi investasi akan mempengaruhi jumlah barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu
periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran
investasi satu periode sebelumnya.
Kata kunci :
investasi, jumlah barang modal
Pendahuluan : Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang
investor dalam berinvestasi adalah melakukan analisis terhadap
variabel-variabel makro, tahap analisis ini dilakukan untuk menganalisis
kondisi perekonomian suatu negara secara makro dalam proses suatu investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis diantaranya adalah tingkat
inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai tukar suatu mata uang
negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank
Indonesia), dan lain-lain.
Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri. Pada tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling memberikan prospek keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan dijadikan suatu investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada suatu pasar modal.
Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri. Pada tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling memberikan prospek keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan dijadikan suatu investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada suatu pasar modal.
Pembahasan
DEFINISI INVESTASI DALAM EKONOMI MAKRO
Berdasarkan
teori ekonomi,
investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi
digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi). Contohnya membangun rel
kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen
dari PDB (Produk Domestik Bruto) dengan rumus:
PDB = C + I
+ G + (X-M)
Dimana:
C = Consume/
Konsumsi
I =
Investasi
G = Goverment/
Pemerintah
X = Export =
Ekspor
M = Import =
Impor
Fungsi
investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti
pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah
suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I = (Y,i).
Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, di
mana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya
kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk
mendapatkan bunga.
Dalam teori
ekonomi makro yang dibahas adalah investasi fisik. Dengan pembatasan tersebut
maka definisi investasi dapat lebih dipertajam sebagai pengeluaran-pengeluaran
yang meningkatkan stok barang modal. Stok barang modal adalah jumlah barang
modal dalam suatu perekonomian pada saat tertentu.
a. Investasi
dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan
Yang
tercakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalah
pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin, peralatan, gedung atau
bangunan yang baru. Karena daya tahan madal dan bangunan umumnya lebih dari
setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta
tetap (fixed investment). Di Indonesia, istilah yang setara dengan fixed
investment adalah Pembentukan Modal Tetap Domestic Bruto (PMTDB). Supaya lebih
akurat, jumlah investasi yang perlu diperhatikan adalah investasi bersih yaitu
PMTDB dikurangi penyusutan.
b. Investasi
Persediaan
Perusahaan
seringkali memproduksi barang lebih banyak daripada target penjualan. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi
persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/ keuntungan. Persediaan barang
tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang
diinginkan karena telah direncanakan. Selain barang jadi, investasi dapat juga
dilakukuan dalam bentuk persediaan barang baku dan setengah jadi.
FUNGSI INVESTASI
Kurva
investasi adalah hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk
mempertimbangkan investasi, perusahaan membandingkan pendapatan tahunan
investasi dengan biaya modal tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan
pendapatan tahunan disebut laba, bila laba positif investasi menguntungkan.
Sebaliknya bila laba negatif, investasi rugi.
Kurva yang
menunjukkan keterkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan
nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik
ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin
tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar
dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila
pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis
makro-ekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi
otonomi.
Menurut
Joseph Allois Schumpeter, investasi otonom (autonomous investment) dipengaruhi
oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti :
a) Tingkat
keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.
b) Tingkat
bunga.
c) Ramalan
mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
d) Kemajuan
teknologi.
e) Tingkat
pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
f)
Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
Karena daya
tahan modal dan bangunan umumnya lebih dari satu tahun, sering investasi ini
disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (Fixed investment). Di
Indonesia digunakan istilah yang setara dengan investasi harta tetap adalah
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto dan berdasarkan data statistic selama
sekitar 30 tahun terakhir ini menunjukan pengeluaran investasi di indonesi
berkisar 30% – 40% PDB, yang berarti pengeluaran kedua terbesar setelah
konsumsi rumah tangga.
Investasi
persediaan
Persediaan
harus merupakan selisih lebih daripada target penjualan:
Cth:
Penjualan = 50.000 Unit
Persediaan=
10.000 Unit
Jika
penjualan ditambah dengan persediaan yang ada, maka produksi menjadi 60.000
Unit.
- Selisih 10.000 Unit merupakan persediaan untuk mengatasi berbagai kemungkinan diharapkan investasi persediaan tersebut dapat meningkatkan penghasilan/keuntungan.
- Persediaan 10.000 Unit tersebut disebut sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang diinginkan
- Jadi investasi yang dalam bentuk persediaan tersebut harus tetap dalam konteks untuk meningkatkan pendapatan / keuntungan di masa mendatang.
- Bentuk persediaan meliputi :
- Persediaan barang jadi.
- Persediaan bahan baku
- Persediaan barang setengah jadi
- Persediaan barang sedang dalam penyelesaian
Daftar pustaka :
3.
Ignatius eddgar, Joshua. https://joshuaig.wordpress.com/2013/05/08/investasi-dan-penanaman-modal/
4.
Pranata, Riko. http://pengabdianqu.blogspot.co.id/2013/05/makalah-tentang-investasi-ekonomi-makro.html
5.
Ulinnuha, barikly. http://new-ekonomi-bisnis.blogspot.co.id/2016/09/teori-konsumsi-dan-investasi-teori.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.