@C10-Rayhan, @Proyek03
Disusun oleh Rayhan Ismed
ABSTRAK:
Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan melalui pencarian, pembelian, penggunaan,
pengevaluasian dan penentuan produk atau jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka .
KATA KUNCI: Konsumen Perilaku Konsumen, Teori Perilaku Konsumen.
PENDAHULUAN:
Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Ilmu perilaku konsumen merupakan ilmu tentang bagaimana individu mengambil suatu keputusan dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya yaitu waktu, tenaga, dan uang untuk mengkonsumsi sesuatu, termasuk mempelajari apa, mengapa, kapan, dan dimana seseorang membeli, serta seberapa sering seseorang membeli dan menggunakan suatu produk dan jasa.
RUMUSAN MASALAH:
- Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
- Apa yang dimaksuddenganteoriperilakukonsumen?
- Apa saja faktor utama yang memengaruhi perilaku pembelian konsumen adalah faktor kebudayaan?
Teori Perilaku Konsumen
Swastha dan Handoko,membagi teori perilaku konsumen menjadi empat jenis, yaitu:
- Teori Ekonomi Mikro. Dalam teori ini menjelaskan bahwa keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha menggunakan barang-barang yang akan memberikan kegunaan (kepuasan) paling banyak, sesuai dengan selera dan harga-harga relatif.
- Teori Psikologis. Teori ini mendasari faktor-faktor psikologis individu untuk selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan, yang merupakan penerapan dari teori-teori bidang psikologis dalam menganalisa perilaku konsumen.
- Teori Sosiologis. Teori ini lebih menitik beratkan pada hubungan dan pengaruh antara individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka jadi lebih mengutamakan perilaku kelompok dari pada perilaku individu.
- Teori Anthropologis. Teori ini sama dengan teori sosiologis, teori ini juga menekankan pada tingkah laku pembelian dari suatu kelompok tetapi kelompok yang diteliti adalah kelompok masyarakat luas antara lain: kebudayaan (kelompok paling besar), sub kultur (kebudayaan daerah) dan kelas-kelas sosial.
Faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen
Faktor
perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen melewati lima tahapan yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi informasi, pembelian dan pasca pembelian. Proses
pengambilan keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor utama
yaitu :
- Faktor perbedaan individu terdiri dari sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi.
- Faktor lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.
- Proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap/perilaku.
Menurut
Kotler, faktor-faktor utama yang memengaruhi perilaku pembelian konsumen
adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal dan faktor psikologi
sebagai berikut:
a. Faktor
Kebudayaan
Faktor-faktor
kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap perilaku
konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur,
dan kelas sosial pembeli.
b. Faktor
Sosial
Perilaku
seorang konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti perilaku
kelompok acuan (kelompok referensi), keluarga, serta peran dan status sosial
dari konsumen.
c. Faktor
Pribadi
Keputusan
seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli
dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, kondisi ekonomi. Gaya hidup, serta
kepribadian dan kondisi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.
d. Faktor
Psikologis
Pilihan
pembelian seseorang dipengaruhi pula oleh empat faktor psikologis utama, yaitu
motivasi, persepsi, pengetahuan (learning), serta keyakinan dan sikap.
Selain empat faktor tersebut, perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi dari stimuli pemasaran berupa bauran pemasaran yang meliputi:
Selain empat faktor tersebut, perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi dari stimuli pemasaran berupa bauran pemasaran yang meliputi:
a.
Produk
Kebijakan
produk meliputi perencanaan dan pengembangan produk. Kegiatan ini penting
terutama dalam lingkungan yang berubah-ubah. Oleh karenanya perusahaan dituntut
untuk menghasilkan dan menawarkan produk yang bernilai dan sesuai dengan selera
konsumen.
b.
Harga
Harga suatu
produk dapat dikatakan sebagai alat pemasaran yang cukup penting, dibandingkan
dengan bauran pemasaran lainnya. Hal ini disebabkan misalnya karena perubahan
harga suatu produk akan mengakibatkan perubahan kebijakan saluran distribusi,
dan promosi. Meskipun disangkal bahwa suatu tingkat harga harus dapat menutup
biaya bauran pemasaran.
c.
Promosi
Usaha untuk
mendorong peningkatan volume penjualan yang tampak paling agresif adalah dengan
cara promosi. Dasar pengembangan promosi adalah komunikasi.
d. Saluran
distribusi
Pendistribusian
produk ke pasar merupakan sebagian dari proses pengembangan pemasaran, untuk
mencapai pasar sasaran bagi perusahaan dan tujuan khususnya yang menyangkut
perencanaan pemasaran strategis. Jauh sebelum produk selesai, manajemen harus
menentukan metode apa yang akan didayagunakan untuk mengantarkan produk ke
pasar.
Jenis dari
perilaku konsumen
Menurut
Ciputrauceo Jenis-jenis perilaku
konsumen ini sendiri berbeda-beda dan bermacam-macam. Misalkan Anda ingin
membeli buah mangga, maka yang termasuk ke dalam perilaku konsumen sebelum
membeli adalah mencium bau mangga tersebut untuk memastikan apakah sudah
matang, kemudian meneliti dari bentuknya, apakah ada sisi yang busuk,
menekan-nekan mangga tersebut juga untuk memastikan tingkat kematangan mangga
tersebut, dan lain sebaginya. Hal ini juga dapat diterapkan pada pembelian
produk jangka panjang, misalnya peralatan elektronik, gadget, alat-alat
furniture, dan lain sebagainya.
Untuk produk
jasa, misalkan jasa tour wisata, pasti Anda akan mengecek terlebih dahulu dari
testimoni pembeli, track record perusahaan jasa travel itu sendiri, dan
lain sebaginya. Pada intinya, setiap konsumen yang akan membeli suatu produk
atau menggunakan sebuah jasa, maka konsumen tersebut pasti melakukan apa yang
disebut sebagi perilaku konsumen.
Pada
dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku
konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang dimaksudkan dengan
perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan perilaku konsumen
dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen
secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer,
serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya. Sedangkan
perilaku konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah
terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa
mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan. Untuk lebih jelasnya, berikut
beberapa ciri-ciri yang menjadi dasar perbedaan antara perilaku konsumen yang
bersifat rasional dan perilaku konsumen yang bersifat irrasional.
Berikut ini
beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
1. Konsumen
memilih barang berdasarkan kebutuhan
2. Barang
yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3. Konsumen
memilih barang yang mutunya terjamin
4. Konsumen
memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
Beberapa
ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
1. Konsumen
sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
2. Konsumen
memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
3. Konsumen
memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
Proses pembentukan perilaku konsumen
Perilaku
konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan sesudah seorang
konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Dalam perilaku
konsumen tersebut, seorang pembeli akan melakukan penilaian yang kemudian pada
akhirnya akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya atas pembelian
barang atau jasa tersebut. Berikut beberapa tahapan pengambilan keputusan
seorang konsumen :
1. Pengenalan Masalah.
Biasanya
seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk
menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada
pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahu produk
mana yang harus dibeli.
2. Pencarian Informasi.
Setelah
mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu seorang konsumen akan
aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian masalahnya tersebut.
Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang dapat melakukannya dari diri
sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharing
pengalaman, dan lain sebagainya.
3. Mengevaluasi Alternatif.
Setelah
konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan, maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh konsumen tersebut adalah
mengevaluasi segala alternatif keputusan maupun informasi yang diperoleh.
Hal itu lah yang menjadi landasan dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi.
4. Keputusan Pembelian.
Proses
selanjutnya setelah melakukan evaluasi pada alternatif-alternatif keputusan
yang ada adalah konsumen tersebut akan melalui proses yang disebut dengan
keputusan pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
ini tidak sama, yaitu tergantung dari hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
proses pembelian atau pengambilan keputusan tersebut.
5. Evaluasi Pasca-Pembelian.
Proses lanjutan
yang biasanya dilakukan seorang konsumen setelah melakukan proses dan keputusan
pembelian adalah mengevaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang dilakukan
mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang tersebut sudah
sesuai dengan harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan lain
sebagainya.
KESIMPULAN:
Perilaku
permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga
barang disaat kondisi yang lain tidak berubah. Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang
menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya,
dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan
tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Menurut pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuaturutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
DAFTAR PUSTAKA:
Wiko Rahardjo 1999,
http://www.wanitawirausaha.com/article/marketing-services/memahami-perilaku-konsumen
Siti Syarah Aryati Jumat,15 oktober 2010
http://sitisyaraharyatii.blogspot.co.id/
Rifki Afrizal 2010
http://rizalrifky.blogspot.co.id/2010/10/memahami-perilaku-konsumen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.