@C15-Farhan, @Proyek-01
Disusun Oleh : Muhamad Farhan Naufal
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran kondisi kehidupan sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan
kecenderungan kondisi sosial ekonomi dengan tingkat pendidikan masyarakat Desa
Srigading Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan
yaitu kualitatif, dengan desain analisis dari Miles dan Huberman. Penelitian
dilakukan pada bulan November 2009-Januari 2010. Berdasarkan hasil analisis
data dapat disimpulkan bahwa: (1) kondisi sosial ekonomi masyarakat masih
tergolong rendah, (2) tingkat pendidikan masyarakat juga rendah, hal ini
terlihat dari banyaknya masyarakat yang tidak bersekolah dan rata-rata hanya
lulus sekolah menengah pertama, dan (3) ada kecenderungan semakin tinggi
tingkat ekonomi semakin tinggi tingkat pendidikan anak.
KATA KUNCI
Kondisi Sosial, Ekonomi, Tingkat
Pendidikan
A.PENDAHULUAN
Pembangunan pada dasarnya merupakan
suatu usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suatu keadaan yang
lebih baik di masa yang akan datang. Hasil pembangunan yang telah dilaksanakan
belum mampu meningkatkan kemakmuran masyarakat khususnya di pedesaan, seperti
yang dikemukakan oleh Hari Prayitno dikutip Zaenal Arifin (2002) bahwa belum
semua hasil-hasil kemajuan pembangunan dapat dinikmati oleh sebagian besar
penduduk, terlebih-lebih golongan miskin sebagai mana diketahui kemiskinan yang
terbesar berada di wilayah pedesaan. Indonesia adalah negara yang sebagian
besar penduduknya tinggal di daerah pedesaan dan hanya sebagian kecil yang tinggal
di perkotaan, ini mencirikan bahwa negara Indonesia merupakan negara agraris yaitu
negara pertanian. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyumbangkan
kemampuan usaha manusia dalam rangka memajukan aktivitas. Pendidikan sebagai
suatu aspek yang menyumbangkan sumber daya manusia yang dimaksudkan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seseorang dalam berbagai kegiatan.
B. LANDASAN TEORI
1.
Konsep
Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu
kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi
tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu disertai pula dengan
seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status
(Sumardi, 2001: 21).
2.
Konsep
Kondisi Sosial Masyarakat
Menurut Kamus Bahasa Indonesia
kondisi diartikan sebagai suatu keadaan atau situasi. Sedangkan kondisi sosial
masyarakat diartikan sebagai keadaan masyarakat suatu Negara pada saat tertentu
(Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2000: 502).
3.
Konsep Kondisi Ekonomi Masyarakat
Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers (2001: 21)
keadaan ekonomi adalah suatu kedudukan yang secara rasional dan menetapkan
seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu disertai
pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa
status.
ciri-ciri keadaan sosial ekonomi yaitu:
a)
lebih berpendidikan
b)
mempunyai status sosial yang
ditandai dengan tingkat kehidupan,kesehatan,prestise, pekerjaan, dan pengenalan
diri terhadap lingkungan;
c)
mempunyai tingkat mobilitas ke atas
lebih besar
d)
mempunyai ladang luas
e)
lebih berorientasi pada ekonomi
komersial produk
f)
mempunyai sikap yang lebih berkenaan
dengan kredit
g)
pekerjaan lebih spesifik.
4.
Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang paling penting dan mendasar
dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan penduduk, karena pada pembangunan
sekarang ini sangat diperlukan partisipasi dari penduduk yang terdidik dan
terampil agar dapat berpartisipasi penuh dalm pembangunan. Pendidikan adalah
daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani manusia agar
dapat menunjukkan kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan dari penghidupan yang
selaras dengan alamnya dan masyarakat serta dapat mencapai keselamatan dan
kebahagian setinggi-tingginya.
5.
Tingkat Pengangguran
Jika seseorang memiliki tingkatan pendidikan yang rendah
maka akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat. Dengan kondisipendidikan
yang rendah tersebut maka akan banyak jumlah pengangguran yang ada di masyarakat
tersebut. Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau pencari para kerja
tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada.
Tingkat pengangguran yang terlalu
tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politik keamanan dan sosial,
sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Jenis-jenis pengangguran menurut Nur
Wahid (2000: 45) sebagai berikut.
a.
Friksional/Frictional Unemployment,adalah
pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu,
informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerjaan.
b.
Struktural/Structural unemployment,adalah
keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian daerah dapat meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang
memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
c.
Musiman/Seasonal Unemployment,adalah
keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kenyataan ekonomi jangka pendek yang
menyebabkan seseorang harus menganggur. Contohnya seperti petani yang memanen
musim tanam, pedagang durian menanti musim durian.
d.
Siklikal, adalah pengangguran yang
menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja
lebih rendah daripada penawaran kerja.
C.Metode Penelitian
Penelitian ini mengambil settingpenelitian
di Desa Srigading Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Metode
yang digunakan yaitu kualitatif, dengan desain analisis dari Miles dan Huberman.
Penelitian dilakukan pada bulan November 2009-Januari 2010. Subjek penelitian
yang berhasil diwawancarai sebanyak 65 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan
metode dokumentasi, pengamatan partisipatif dan wawancara mendalam.
Kesimpulan
1.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat
Desa Srigading masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari rumah yang
ditempati masyarakat yaitu permanen, semipermanen, dan nonpermanen, serta dapat
dilihat dari jenis pekerjaan yang dimiliki masyarakat Desa Srigading yang
mayoritas petani buruh.
2.
Tingkat pendidikan Masyarakat Desa
Srigading masih tergolong rendah, hal ini
3.
terlihat dari banyaknya masyarakat
yang tidak bersekolah dan rata-rata masyarakat hanya tamat pendidikan dasar.
4.
Terdapat kecenderungan antara
kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan,
5.
semakin tinggi tingkat sosial
ekonomi, semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak.
Daftar Pustaka :
Afridayeni. 2000. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan
Jumlah Jiwa Dalam
Keluarga.Karang
Anyar. Lampung Timur.
Cahyono, Reki. 2004. Kajian Historis Kehidupan Sosial Ekonomi
Masyarakat Bantaran Daerah Aliran Sungai Brantas. Kesatrian. Malang.
Hidayati, Siti. 2002. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan, Sikap
Orang Tua Tentang Pendidikan Dan Tingkat Pendidikan Anak. Raja Basa Jaya.
Bandar Lampung.
Arifin, Zaenal. 2002. Kondisi Sosial Ekonomi Petani Tebu di Desa
Negara Batin
Sungkai Selatan.
Unila. Bandar Lampung.
Asmalia. 2006. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan Terhadap Jumlah Anak Ditinjau
Dari Suatu Keluarga. Bangun Rejo. Lampung Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.